VW GOLF 1,4 TWIN TURBO
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
VW GOLF 1,4 TWIN TURBO
Mungkin ada rekan yang punya info spec lengkap dan foto tentang VW Golf yang baru diluncurkan di Eropa... kapasitas mesin cuma 1400 cc tapi outputnya kalo gak salah 160-an HP atau lebih, berkat adanya Supercharger dan sekaligus Turbocharger ? Mungkin sudah bisa dipesan melalui I.U. di Jakarta ? Berapa harganya ?
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 155
- Joined: Mon Jul 24, 2006 13:15
Mungkin yg anda maksud VW Golf V 1.4 TSI GT?
Kalo yang ini bentuknya ngga beda sama Golf V yang lainnya.
Spek:
Cylinder in cm3: 1390 cm3
Cylinder: 4
Output: 170 HP
Berat kosong: 1425 Kg
Konsumsi bensin utk 100km: Kota: 9.6 Tol: 5.9 Rata2: 7.2
Emisi CO2: 173 g/km
Equipments standard (gue pilih yg penting2)
Velg: ClassiXs 7x17 inch
Radio CD RCD 300
Climatronic
Airbags Samping utk pengemudi dan penumpang
Tempat duduk depan model Sport
ISOFIX utk tempat duduk anak
Direction assistant system
ESP
ABS
ASR
EDS
Gear manual 6
Kalo harga di Jakarta saya nggak tau mungkin SMer yg lain bisa bantu. Disini harganya sekitar 37,500 CHF (Kurs rupiah sekitar 7500 an)
Kalo yang ini bentuknya ngga beda sama Golf V yang lainnya.
Spek:
Cylinder in cm3: 1390 cm3
Cylinder: 4
Output: 170 HP
Berat kosong: 1425 Kg
Konsumsi bensin utk 100km: Kota: 9.6 Tol: 5.9 Rata2: 7.2
Emisi CO2: 173 g/km
Equipments standard (gue pilih yg penting2)
Velg: ClassiXs 7x17 inch
Radio CD RCD 300
Climatronic
Airbags Samping utk pengemudi dan penumpang
Tempat duduk depan model Sport
ISOFIX utk tempat duduk anak
Direction assistant system
ESP
ABS
ASR
EDS
Gear manual 6
Kalo harga di Jakarta saya nggak tau mungkin SMer yg lain bisa bantu. Disini harganya sekitar 37,500 CHF (Kurs rupiah sekitar 7500 an)
Paling enak migoreng sama sambel abc
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 155
- Joined: Mon Jul 24, 2006 13:15
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1247
- Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
- Location: Subang
Re: VW GOLF 1,4 TWIN TURBO
Boost levelnya bisa 2.5 bar ... gede juga ... tapi masih kalah ama Honda Civic 1.5L V6 tahun 1986 ... boost levelnya ampe 5 bar (1000 HP).frontier wrote:Mungkin ada rekan yang punya info spec lengkap dan foto tentang VW Golf yang baru diluncurkan di Eropa... kapasitas mesin cuma 1400 cc tapi outputnya kalo gak salah 160-an HP atau lebih, berkat adanya Supercharger dan sekaligus Turbocharger ? Mungkin sudah bisa dipesan melalui I.U. di Jakarta ? Berapa harganya ?
Kalau Supercharger digabung dengan Turbocharger ... namanya TWINCHARGER ... sedikit beda dengan TWIN TURBO (yang ini make dua turbocharger).
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 41
- Joined: Sun Jul 10, 2005 11:27
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 205
- Joined: Mon Jul 31, 2006 11:19
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1247
- Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
- Location: Subang
Aiik ... 320 kmh ? .... 230 kmh kali ... kalau menurut spec-nya sih Top Speed nya cuman 220 kmh ... normal kalau speedo ampe 230 kmh.deadwood wrote:kmrn liad di JCC , kalo ngga salah vw golf gti yg limited ... seinget saya sih speedo`nya ampe 320kmh ... yg pasti harga buka 458jt ...
Yang 3.2L V-6 FSI (250 HP) engine pun top speed nya baru 250 kmh.
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 155
- Joined: Mon Jul 24, 2006 13:15
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
Mas Mpoezz.... hehehe.... kan dari hasil diskusi di forum ini, terutama dari masukan bung Yakob dll (kalo Pak Penyu bilang oke2 aja TC tapi boost dikit aja), Jazz Matic tidak direkomendasikan untuk dimodif forced induction... kendalanya CVT itu.... jadi terpaksa lah aku menjadi kurang tertarik pada topik SC atau TC untuk Jazz Matic...
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1247
- Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
- Location: Subang
Ya sebenarnya tergantung modif nya juga, ... walaupun 1500cc bisa juga dapet 1500 HP hehehehehe ... tapi mesti ngerombak semua dan BBM nya nggak lagi make PERTAMAX ... mesti makai campuran 84% Toluene dan 16% n-Heptane. Dan kekuatan CVT nya perlu dipertimbangkan juga. VW 1400 cc bisa dapet 170 HP kan nggak pakai CVT. Sebenarnya TWIN CHARGER ini similar dengan VTEC dari segi objectivenya. Low End Torque ... Superchargernya yang dominan ... sedang High End Power-nya diperoleh dari Turbocharger ... seolah-olah ngatasin turbo lag. Sedang VTEC main di High Lift Cam Lobe.frontier wrote:Ooops.... sorry Pak Penyu... ya Twin Charger maksudku... aku terpesona dengan mesinnya yang cuma 1400 cc tapi outputnya bisa mencapai 170 HP !!! Jazz VTEC-ku 1500cc sudah dimodif2 paling2 baru nyampai 125-130 HP aja...
-
- SM Specialist
- Posts: 22053
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
IMHO :
Yg paling menarik dari mesin VW 1.4 TSI ini adalah Torsi besar 240 Nm yang sudah didapat sejak 1750 RPM.
Inilah faktor sgt. penting yg membuat performa mobil ini setara mesin 2300 cc dengan tetapi dengan kons. BBM yg konon setara mesin 1600 - 1800 cc (CMIIW).
Saat ini para konsultant otomotif spt AVL / Ricardo berlomba lomba men down size ukuran mesin, tetapi mesin dibuat canggih / dilengkapi Forced Induction, dengan tujuan menghasilkan tenaga / torsi yg besar tetapi dengan kons. BBM yg sehemat mesin kecil.
Bahkan konsep terbaru dr AVL (http://www.avl.com) yaitu DGI-TC, gasoline Direct Injection - Turbocharged, nggak hanya cc nya yg di down size, tetapi bandwidth putaran mesinnya juga dibatasi, dimana Torsi ditargetkan didapat pada RPM rendah, max. bhp didapat pada RPM 4000 - 4500 dengan redline di 5000 RPM. Mesin bensin yg diarahkan agar bekerja spt sebuah mesin Diesel.
So trend ke depan utk mesin gasoline adalah Downsizing & dapat menghasilkan torsi pada RPM rendah.
Yg saya analisa, sepertinya pendekatan mereka yg mereka lakukan adalah :
1. Membuat mesin dapat bekerja secara lean burn / lambda di atas 1,1
2. Membuat mesin bekerja dengan lambda / AFR ideal pada berbagai kondisi (terutama di saat berakselerasi), sehingga output menjadi lebih optimal.
Solusi yg low cost adalah dengan VTEC, VVT-i, VANOS / Vario Cam
Solusi medium cost : Vario Cam digabung dengan GDI / FSI (salah satunya mesin Lexus LS 600 h D4-s)
Solusi yg lebih advance / lebih mahal adalah dengan Forced Induction (TC / SC) yang digabung dengan Direct Injection (GDI / FSI), tetapi utk menekan biaya produksi & mengejar efisiensi BBM maka cc dikecilkan. Dengan cc yg lebih kecil maka pajak tahunan yg dibayarkan user juga lebih rendah.
Bagaimana menurut pak PenyuTurbo ?
Yg paling menarik dari mesin VW 1.4 TSI ini adalah Torsi besar 240 Nm yang sudah didapat sejak 1750 RPM.
Inilah faktor sgt. penting yg membuat performa mobil ini setara mesin 2300 cc dengan tetapi dengan kons. BBM yg konon setara mesin 1600 - 1800 cc (CMIIW).
Saat ini para konsultant otomotif spt AVL / Ricardo berlomba lomba men down size ukuran mesin, tetapi mesin dibuat canggih / dilengkapi Forced Induction, dengan tujuan menghasilkan tenaga / torsi yg besar tetapi dengan kons. BBM yg sehemat mesin kecil.
Bahkan konsep terbaru dr AVL (http://www.avl.com) yaitu DGI-TC, gasoline Direct Injection - Turbocharged, nggak hanya cc nya yg di down size, tetapi bandwidth putaran mesinnya juga dibatasi, dimana Torsi ditargetkan didapat pada RPM rendah, max. bhp didapat pada RPM 4000 - 4500 dengan redline di 5000 RPM. Mesin bensin yg diarahkan agar bekerja spt sebuah mesin Diesel.
So trend ke depan utk mesin gasoline adalah Downsizing & dapat menghasilkan torsi pada RPM rendah.
Yg saya analisa, sepertinya pendekatan mereka yg mereka lakukan adalah :
1. Membuat mesin dapat bekerja secara lean burn / lambda di atas 1,1
2. Membuat mesin bekerja dengan lambda / AFR ideal pada berbagai kondisi (terutama di saat berakselerasi), sehingga output menjadi lebih optimal.
Solusi yg low cost adalah dengan VTEC, VVT-i, VANOS / Vario Cam
Solusi medium cost : Vario Cam digabung dengan GDI / FSI (salah satunya mesin Lexus LS 600 h D4-s)
Solusi yg lebih advance / lebih mahal adalah dengan Forced Induction (TC / SC) yang digabung dengan Direct Injection (GDI / FSI), tetapi utk menekan biaya produksi & mengejar efisiensi BBM maka cc dikecilkan. Dengan cc yg lebih kecil maka pajak tahunan yg dibayarkan user juga lebih rendah.
Bagaimana menurut pak PenyuTurbo ?
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1247
- Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
- Location: Subang
Wah .. udah advance banget ...Turboman wrote:IMHO :
Yg paling menarik dari mesin VW 1.4 TSI ini adalah Torsi besar 240 Nm yang sudah didapat sejak 1750 RPM.
Inilah faktor sgt. penting yg membuat performa mobil ini setara mesin 2300 cc dengan tetapi dengan kons. BBM yg konon setara mesin 1600 - 1800 cc (CMIIW).
Saat ini para konsultant otomotif spt AVL / Ricardo berlomba lomba men down size ukuran mesin, tetapi mesin dibuat canggih / dilengkapi Forced Induction, dengan tujuan menghasilkan tenaga / torsi yg besar tetapi dengan kons. BBM yg sehemat mesin kecil.
Bahkan konsep terbaru dr AVL (http://www.avl.com) yaitu DGI-TC, gasoline Direct Injection - Turbocharged, nggak hanya cc nya yg di down size, tetapi bandwidth putaran mesinnya juga dibatasi, dimana Torsi ditargetkan didapat pada RPM rendah, max. bhp didapat pada RPM 4000 - 4500 dengan redline di 5000 RPM. Mesin bensin yg diarahkan agar bekerja spt sebuah mesin Diesel.
So trend ke depan utk mesin gasoline adalah Downsizing & dapat menghasilkan torsi pada RPM rendah.
Yg saya analisa, sepertinya pendekatan mereka yg mereka lakukan adalah :
1. Membuat mesin dapat bekerja secara lean burn / lambda di atas 1,1
2. Membuat mesin bekerja dengan lambda / AFR ideal pada berbagai kondisi (terutama di saat berakselerasi), sehingga output menjadi lebih optimal.
Solusi yg low cost adalah dengan VTEC, VVT-i, VANOS / Vario Cam
Solusi medium cost : Vario Cam digabung dengan GDI / FSI (salah satunya mesin Lexus LS 600 h D4-s)
Solusi yg lebih advance / lebih mahal adalah dengan Forced Induction (TC / SC) yang digabung dengan Direct Injection (GDI / FSI), tetapi utk menekan biaya produksi & mengejar efisiensi BBM maka cc dikecilkan. Dengan cc yg lebih kecil maka pajak tahunan yg dibayarkan user juga lebih rendah.
Bagaimana menurut pak PenyuTurbo ?
Kalau trend-nya menuju kearah nyamain mesin diesel ya tentunya mesti ada reinforce di moving componentnya terutama yang ngubah panas jadi torque.
Jika dilihat dari formula :
1. Power = Torque x RPM
Torque = BMEP x Vd/(2*pi)
BMEP = Brake Mean Effective Pressure
Vd = Volum Displacement
Power = BMEP x Vd/(2*pi) x RPM
Kalau trend RPM dan Vd diturunkan ... alamat BMEP nya yang di boost.
2. BMEP = IMEP - Fmep
IMEP = Indicative Mean Effective Pressure
Fmep = Friction Loss + Pumping Loss
Ini berarti harus mengurangi betul-betul Friction Loss dan Pumping Loss ... disamping Boosting IMEP
3. IMEP = Ma x Ea x Ce/(Vd/revolution) ... dari sini memang jelas ... untuk memperbesar IMEP ... maka trend pengurangan Vd cukup beralasan.
Ma = Massa Udara ... kalau mau besar memang menggunakan SC/TC karena berhubungan dengan efisiensi volumetrik.
Ma = MAP/atmP * Vd * Ve * Da ... yang mana MAP = Manifold Absolute Pressure, atmP = atmospheric Pressure, Vd = Engine Capacity, Ve = Effisiensi Volumetrik dan Da = Density Udara. Supaya Ma besar ... maka MAP dibuat besar ... gabungan SC/TC akan memberikan MAP yang besar (Boost Pressure). Pengurangan Vd (sebagai trend) ... mestilah diimbangi dengan peningkatan MAP dan juga Ve.
Ea = Kandungan Energi ... oleh karena heating value untuk gasoline/petrol adalah (bisa dikatakan fixed/standard) = 44.3 MJ/kg ... memang untuk memperbesar Kandungan energi ini AFR mesti dibuat besar (Lean burn ... mungkin ultra lean burn). Hanya saja jika dikaitkan dengan Lean burn ... maka yang paling urgent untuk diperbaiki adalah kwalitas BBM ... dengan cara menekan kandungan sulfurnya serendah mungkin ... siapkah atau bersediakah petrol companies ?
Ce = Conversion Efficiency = (Otto Efficiency) * Qloss * (Time Loss)
Peningkatan Ce mestilah dipilih Ratio kompresi tinggi, pengurangan Q loss dengan menerapkan advance material (keramik) untuk mengimbangi Time loss yang fungsi terhadap RPM/(RPMmax) ... sekiranya trendnya adalah untuk menurunkan RPMmax.
Secara garis besarnya trend untuk menigkatkan Torque pada RPM rendah dan pengurangan putaran Maksimum Power dan tetap mempertahankan/memperbaiki Penggunaan BBM ... mestilah mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Perbaikan pada kwalitas BBM (Gasoline-Bensin) dengan cara mengurangi kandungan Sulfur dalam gasoline. Yang jadi kendala jika kandungan sulfur berkurang dalam gasoline ... maka kandungan sulfur dalam solar akan bertambah ... itu teknologi refinery yang sekarang ini digunakan. (LEAN BURN REQUIREMENT)
2. Pemanfaatan material yang dapat meminimalkan Heat Loss (keramik misalnya). Dan penggunaan material yang lebih kuat dan lebih ringan.
3. Penggunaan Material tahan panas pada turbine (TC) untuk dapat memberikan boost pressure yang tinggi (Titanium Nickel misalnya) ... disamping menggunakan variable pitch untuk turbine dan compressor supaya jangkauan efficiencynya bertambah lebar.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
Yaa bisa juga lho pak...PenyuTurbo wrote:Aiik ... 320 kmh ? .... 230 kmh kali ... kalau menurut spec-nya sih Top Speed nya cuman 220 kmh ... normal kalau speedo ampe 230 kmh.deadwood wrote:kmrn liad di JCC , kalo ngga salah vw golf gti yg limited ... seinget saya sih speedo`nya ampe 320kmh ... yg pasti harga buka 458jt ...
Yang 3.2L V-6 FSI (250 HP) engine pun top speed nya baru 250 kmh.
Audi A4 2.0FSI yg mesinnya sama persis, speedometernya juga sampai 320km/h kalo ga salah...
KAlo Golf R32 yg V6 itu ga mungkin dijual segitu... (400jutaan), pasti bakal mahal
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
LAgian sepertinya Honda ogah main2 sama turbo... mesin Civic Type-R aja N/A... NSX juga..PenyuTurbo wrote:Ya sebenarnya tergantung modif nya juga, ... walaupun 1500cc bisa juga dapet 1500 HP hehehehehe ... tapi mesti ngerombak semua dan BBM nya nggak lagi make PERTAMAX ... mesti makai campuran 84% Toluene dan 16% n-Heptane. Dan kekuatan CVT nya perlu dipertimbangkan juga. VW 1400 cc bisa dapet 170 HP kan nggak pakai CVT. Sebenarnya TWIN CHARGER ini similar dengan VTEC dari segi objectivenya. Low End Torque ... Superchargernya yang dominan ... sedang High End Power-nya diperoleh dari Turbocharger ... seolah-olah ngatasin turbo lag. Sedang VTEC main di High Lift Cam Lobe.frontier wrote:Ooops.... sorry Pak Penyu... ya Twin Charger maksudku... aku terpesona dengan mesinnya yang cuma 1400 cc tapi outputnya bisa mencapai 170 HP !!! Jazz VTEC-ku 1500cc sudah dimodif2 paling2 baru nyampai 125-130 HP aja...
mobil Honda bensin yg turbo cuma K-car doank...misalnya Life
-
- SM Specialist
- Posts: 22053
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
PenyuTurbo wrote:Turboman wrote:IMHO :
?
Secara garis besarnya trend untuk menigkatkan Torque pada RPM rendah dan pengurangan putaran Maksimum Power dan tetap mempertahankan/memperbaiki Penggunaan BBM ... mestilah mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Perbaikan pada kwalitas BBM (Gasoline-Bensin) dengan cara mengurangi kandungan Sulfur dalam gasoline. Yang jadi kendala jika kandungan sulfur berkurang dalam gasoline ... maka kandungan sulfur dalam solar akan bertambah ... itu teknologi refinery yang sekarang ini digunakan. (LEAN BURN REQUIREMENT)
2. Pemanfaatan material yang dapat meminimalkan Heat Loss (keramik misalnya). Dan penggunaan material yang lebih kuat dan lebih ringan.
3. Penggunaan Material tahan panas pada turbine (TC) untuk dapat memberikan boost pressure yang tinggi (Titanium Nickel misalnya) ... disamping menggunakan variable pitch untuk turbine dan compressor supaya jangkauan efficiencynya bertambah lebar.
Setuju sekali dengan pak Penyu bahwa mesin high performance spt VW 1.4 TSI ini membutuhkan bahan bakar yg benar2 prima.
Kalau di hampir seluruh negara Uni Eropa saat ini dimana bahan bakar yg dijual sudah comply dengan Euro IV, kadar sulphur di gasoline maximum 50 ppm
http://www.planetark.com/dailynewsstory ... /story.htm
The European standards, in parts per million (ppm) of sulphur. Each ppm represents 0.0001 percent sulphur content.
EURO II EURO III EURO IV EURO V
DIESEL 500 350 50 10
GASOLINE 500 150 50 10
Year Imposed 1996 2000 2005 2010*
dan negara2 selain Uni Eropa yg sudah menerapkan standard Euro IV maka si VW 1.4 TSI ini bisa digunakan dengan aman.
Kalau utk Diesel Fuel, Singapura saat ini sudah menerapkan Euro IV dimana sulphur max. 50 ppm, sementara China akan implementasi Euro IV menjelang 2008 utk kota2 besarnya seiring penyelenggaraan Olympiade.
Sedangkan Amerika Serikat bahkan lebih extrim, mengacu kepada CARB saat ini Diesel Fuel terbaru yg mulai dipasarkan hanya mengandung sulphur max. 15 ppm !! Jepang juga akan mengarah kpd sulphur max. 10 ppm dalam waktu yg tidak begitu lama lagi.
Kadar sulphur yg rendah baik pada gasoline & Diesel fuel di berbagai negara saat ini dapat dicapai dengan implementasi unit Hydrotreater secara luas pada kilang kilang pengolahan BBM.
Sedang utk Indonesia Hydrotreater ada di kilang Balongan, dan konon akan menyusul di kilang Tuban. Moga moga itu kilang Tuban cepet jadi.......hehehehehehe
Koreksi kalau salah.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1247
- Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
- Location: Subang
Sebagai salah satu contoh adalah Teknologi GDI dari Mitsubishi ... Di Jepang sendiri mesin ini berfungsi dengan baik karena kadar sulfurnya di jepang cuman 8 ppm ... yang mana AFR yang bisa di capai sebesar 1 : 45 (Ultra Lean) ... cuman kalau dipakai di Eropa yang pada waktu itu kandungan sulfur BBM di Eropa masih di atas 200 ppm ... maka AFR yang bisa dicapai hanya sebesar 1 : 24 ... ini yang mengakibatkan mesin GDI yang diusung oleh Charisma ... gak laku di Eropa karena lebih boros ketimbang para competitor-nya. Kandungan sulfur BBM di Canada lebih parah lagi ... sekitar 460 ppm.Turboman wrote:Setuju sekali dengan pak Penyu bahwa mesin high performance spt VW 1.4 TSI ini membutuhkan bahan bakar yg benar2 prima.
Kalau di hampir seluruh negara Uni Eropa saat ini dimana bahan bakar yg dijual sudah comply dengan Euro IV, kadar sulphur di gasoline maximum 50 ppm
http://www.planetark.com/dailynewsstory ... /story.htm
The European standards, in parts per million (ppm) of sulphur. Each ppm represents 0.0001 percent sulphur content.
EURO II EURO III EURO IV EURO V
DIESEL 500 350 50 10
GASOLINE 500 150 50 10
Year Imposed 1996 2000 2005 2010*
dan negara2 selain Uni Eropa yg sudah menerapkan standard Euro IV maka si VW 1.4 TSI ini bisa digunakan dengan aman.
Kalau utk Diesel Fuel, Singapura saat ini sudah menerapkan Euro IV dimana sulphur max. 50 ppm, sementara China akan implementasi Euro IV menjelang 2008 utk kota2 besarnya seiring penyelenggaraan Olympiade.
Sedangkan Amerika Serikat bahkan lebih extrim, mengacu kepada CARB saat ini Diesel Fuel terbaru yg mulai dipasarkan hanya mengandung sulphur max. 15 ppm !! Jepang juga akan mengarah kpd sulphur max. 10 ppm dalam waktu yg tidak begitu lama lagi.
Kadar sulphur yg rendah baik pada gasoline & Diesel fuel di berbagai negara saat ini dapat dicapai dengan implementasi unit Hydrotreater secara luas pada kilang kilang pengolahan BBM.
Sedang utk Indonesia Hydrotreater ada di kilang Balongan, dan konon akan menyusul di kilang Tuban. Moga moga itu kilang Tuban cepet jadi.......hehehehehehe
Koreksi kalau salah.
Moga-moga di Indonesia ... Pertamina gak segan-segan mengeluarkan sebagian keuntungan-nya untuk menerapkan teknologi hydrotreater dalam refinery-nya agar kandungan sulfurnya bisa dikurangi cukup significant.