Honda CBR, satu brand yang sangat kuat di segmen roda dua, namanya cukup dikenal di indonesia. Tapi apa sih arti nama CBR sendiri? konon itu adalah kode nama motor honda dengan konfigurasi mesin 4 silinder segaris. Namun kode inipun sekarang dikacaukan dengan adanya cbr150 dan cbr250 yg konfigurasinya satu silinder, pun begitu dengan cbr500 yg dua silinder saja. Jadi arti nama CBR sendiri sampai sekarang masih rancu. Nah, moge yg mau saya review ini nama resminya CBR600-RR, kalau mengikuti kode tersebut artinya mesin 4 silinder segaris dengan kapasitas 600cc. Bagaimana dengan kode RR sendiri apa artinya? Kalau ini dari honda sendiri dijelaskan RR = Race Replica, dengan kata lain ini adalah motor balap 600cc 4 silinder yg dibikin sehingga bisa dipakai di jalanan.
Sedikit history, inspirasi dari cbr600rr sendiri adalah honda rc211v motor balap honda di ajang motogp, dalam debutnya dari 2002-2006 selama 5 tahun rc211v berhasil menyabet 3 gelar juara dunia, 2 oleh valentino rossi, 1 oleh nicky hayden. Untuk pertama kalinya teknologi2 dari motogp diterapkan dalam motor produksi honda kelas 600cc. Hasilnya, di ajang supersport world championship (ini spt ajang grand touring car di balapan mobil, jadi ini ajang balapan motor2 produksi, bukan prototype), honda cbr600rr merajai kelasnya semenjak 2002 sampai 2008 selalu dimenangkan oleh cbr600rr walaupun dengan pembalap2 yg berbeda. Di antara teknologi yg diterapkan di cbr600rr adalah unit-pro link rear suspension, dan dual stage injection.
-----------------------------------------------------------
Kesan pertama saya waktu melihat motor ini... Sama sekai nggak seperti moge, bentuknya cukup ramping - bahkan bisa dibilang dimensinya hampir sama dengan ninja250. Hanya saja profil ban belakang yg lebarnya 180mm yg mengingatkan bahwa ini benar2 sebuah moge. Naik ke sadelnya untuk pertama kali... posisi setang cukup rendah, tipikal motor balap. Tapi masih cukup ergonomis mengingat posisi setang masih di atas sadel. Hidupkan mesin dan terdengar suara mesin yg... halusss, bener2 halus suaranya seperti mesin mobil cc kecil. Langsung saya pesankan knalpot yoshimura slip on.
Bicara spek moge ini. Peak power adalah 118hp @ 13500 rpm, sama besarnya dengan mesin honda jazz yg class leading di segmen 1500cc. Tapi hasil dari dyno, sudah dicoba di mana2, kondisi standard motor ini ada di angka 100an hp rear wheel power. Artinya power riil yg tersalur ke roda. Ini lebih besar dari dyno mobil dgn power mesin yg sama, misal honda jazz - taksiran saya hanya ada 80 atau max 90hp di dyno. Bagaimana dengan beratnya, dengan bensin terisi penuh berat motor ini ada di kisaran 180kg. Hanya sekitar 25kg lebih berat dari ninja 250. Ini bisa dicapai berkat penggunaan twin spar aluminium frame. Baik engine maupun frame moge ini menggunakan alumunium untuk mencapai bobot yang sangat lightweight. Dengan asumsi pengendara beratnya 80kg sekalipun, power to weight ratio moge ini ada di angka 2,2 kg / hp.
Sedikit penampakan setelah slip on yoshimura dipasang:
Kembali ke review, lihat di tachometer, redline ada di angka 15.000 / rpm, fantastis... Seperti apa rasanya memacu moge ini?? Tapi coba dulu jalan pelan2. Posisi stang begitu rendah, tidak mudah untuk manuver2 belok radius kecil. Coba dikit aja bejek... eh tarik throttle gas... rpm perlahan naik ke 2000, 3000, 4000 - biasa saja rasanya... Nggak ada sensasi motor melejit ke depan. Coba lagi kali ini sampai 5000rpm, mulai kerasa powernya, naikin lagi ke 6000rpm 7000rpm... wow, ini terasa seperti peak power n250 - cukup mengesankan. Sekedar perbandingan waktu 0-100km/h n250 standard ada di kisaran 8 detik. Cukup sampai di sini dulu... sekarang saatnya bermanuver, coba kemampuannya di tikungan.
Handling moge ini sangat baik, karena ada teknologi HESD (honda electronic steering damper), ini seperti speed sensitive EPS. Di kecepatan rendah ia tidak terlalu kaku, jadi mudah untuk menggerakkan setang. Di kecepatan tinggi di atas 80km/h cukup terasa dampernya bekerja. Coba belok di kecepatan rendah... tidak mudah, harus ada sedikit counter steering dilibatkan. Coba lagi melahap tikungan di kecepatan rendah, cukup stabil - sangat stabil malah cenderung kaku. Coba lagi di kecepatan yg agak tinggi, cornering at 80kmh, wow... sensasinya luar biasa, this bike can turn very easily. Tidak dibutuhkan kemampuan khusus (at least menurut saya) - sekedar caution saja, jangan coba motor ini kalau belum pernah naik motor laki sport. Minim 250cc semacem cbr250 atau ninja250. Menikung dengan motor tipe sport stang rendah, beda teknik dengan motor yg stangnya lebih tinggi. Bukan stang semata yg harus ditekuk, tapi body juga harus mengikuti alur motor. Bahkan untuk manuver yg lebih cepat moge ini membutuhkan sedikit counter steering.... belok ke kiri setang diarahkan ke kanan sedikit sebelum masuk tikungan.
Di tikungan perangai motor ini sangat mudah diprediksi, terasa mantap saat rebah, tentunya tikungan radius besar agak lebar. Di tikungan jalan tikus, mending pake bebek. Suspensi unit pro link sangat membantu pada saat akselerasi, tidak terjadi gejala wheelie sama sekali (di rpm bawah menengah). Keluar dari tikungan, langsung tarik gassss polll... kebetulan jalan lurus, saatnya mencoba akselerasi moge replica race ini....
Jarum dengan cepat menuju ke 7000rpm, akselerasi terasa sangat kuat, tidak usah pindah gigi cukup gigi 1 saja, tarikk lagi ke 10000 rpm, whoaaaaa.... moge melaju kencang. Semua terasa begitu cepat, tarikk lagi sampai red line 15000rpm... setaaaaannnnn alaasssss... saya hampir terlempar dari motor, walaupun sudah merunduk full. Gigi 1, kecepatan tembus 100kpj !! sekilas seperti terbaca angka 108kpj. Yep, gigi 1 nya ternyata tembus 100 kpj... edunnnnnn.. Gak sempat liat2 tacho/speedo, karena moge ini begitu liar, di rpm 10rb ke atas tarik throttle dikit motor melaju sangat kencang, lepas gas motor berhenti, sangat sensitive, harus fokus 100% ke jalan, karena dengan gigi 1 sekalipun di 10000 rpm moge ini melaju di kecepatan tinggi.
Bagaimana dengan top speed.... Lanjutkan tarikannya, pindah ke gigi 2, gigi 3, gigi 4, gak lama angka di speedo menunjukkan 180km/h. OK, it's enough. Saya nggak mau mati ngebut di jalan umum. Satu hal kecepatan 180kmh itu sangat mudah dicapai, mungkin hanya perlu sekitar 11-13 detik untuk mencapai nya. Untuk yg professional, akselerasi 0-100 kpj bisa dicapai dalam 3, sekian detik. Untuk pemula newbie seperti saya kemungkinan hanya di angka 4, sekian, atau bahkan 5 sekian. Quarter mile time, di bawah 12 detik. Untuk top speed sendiri, konon ada di angka 240-260 kmh.
Terjawab sudah pertanyaan saya, RR = race replica... indeed. Moge ini sama sekali bukan moge pemula di atas 7000rpm. Di bawah itu sangat user friendly, tapi di atas itu... nggak mudah handlingnya, bahkan di atas 10000rpm, jangan coba2 menikung - kecuali nama anda adalah casey stoner. Dalam prakteknya hampir tidak pernah saya menyentuh angka peak power di 13rb rpm, angka tersebut di reserve khusus untuk trek lurus.
Kesimpulan: moge ini akan membuat anda serasa pembalap beneran... if you can handle it =)
Oya, soal rem saya lupa ngebahas....abrof wrote:Review yg bener2 mengexplore kemampuan motor ...gigi 1 15rb rpm...100 km/jam...mantap bro gandalf. Kemampuan rem dari kecepatan tinggi gimana bro. .bikin rider pede nggak. Klo pake ninin 250 saya masih gak berani deselerasi mendadak
Front brake double disc masing2 twin pot caliper, jadi total ada 4 piston. Untuk rear brake, standard aja 1 pot caliper single disc. Stopping power moge 90% ada di rem depan. Kalo rem belakang saya hampir ga pernah pake, lebih efektif turun gigi.
Untuk kecepatan tinggi, lihat dulu posisi engine di brp rpm, kalo tinggi sekali, misal 12rb rpm, nggak perlu direm cukup gas dilepas pelan2, motor akan melambat dengan cukup. Kalo itu kurang, tambahin rem depan. Kalo rpm rendah, tinggal pindah gigi lebih rendah pula, basically engine brake relatif lebih stabil, karena nggak akan rem mendadak.
Untuk unit remnya sendiri, kalau saya merasa cukup pede, nggak perlu upgrade. Kebetulan moge ini lightweight, cuma 180 kg wet weight nya, velg bawaan juga sudah enkei, jadi cukup ringan. Jadi kalo bicara stopping power, sudah lebih dari cukup.
Oya, info ini harusnya ada di original page, gimana caranya edit postingan saya sendiri ya? ada yg bisa bantu?