Infonya mau masuk indo dg range harga 200jt.
http://oto.detik.com/read/2014/03/11/10 ... nda#bigpic
Satu lagi mobil MPV 5 penumpang akan masuk ke Indonesia. Ya mobil itu adalah Fiat Panda. Mobil yang disiapkan sebagai mobil Low Carbon Emission (LCE) ini memiliki profil yang menarik. Yuk kita intip performa mobil ini.
1. Eksterior
Melihat sekilas bagian luarnya, mobil mungkin terlihat aneh buat mata orang Indonesia.
Lihat saja profil bagian belakangnya yang terkesan kaku dengan jendela kecil di sampingnya.
Namun untuk bagian depannya, mobil cukup cantik, apalagi dengan pelek berdesain yang cukup keren.
Lampu depannya memiliki bentuk persegi tapi agak lonjong yang ditopang oleh lampu kabut di bagian bawahnya. Grille berukuran cukup besar dipadukan dengan logo Fiat di atasnya.
2. Interior
Melirik ke interiornya, Anda akan melihat suasana warna krem yang dipadukan dengan abu-abu dan hitam. Terutama pada jok dan bagian dashboardnya serta pintu mobil.
Di setir ada tombol multifungsi untuk mengatur audio.
Sementara bagian dashboardnya terutama Audio cukup standar, dengan ada lekukan di dashboard kiri untuk menampung berbagai barang Anda.
3. Mesin
Nah melirik ke mesin, ini merupakan fitur unggulan di Fiat Panda. Panda yang akan masuk ke Indonesia memiliki mesin 0,9 liter Twin air.
Mesin ini memiliki tenaga maksimum 84 hp pada 5.500 rpm dan torsi maksimum 145 Nm pada 1.900 RPM.
Dengan mesin tadi, Panda bisa melaju dari 0-100 km per jam dalam 11 detik dengan kecepatan maksimum 173 km per jam.
Untuk menarik minat masyarakat Indonesia yang haus mobil irit BBM, Panda sepertinya merupakan pilihan yang cocok.
Lihat saja data konsumsi BBMnya, untuk berjalan di perkotaan Panda membutuhkan 1 liter untuk melaju sejauh 21 km, sementara jika dibawa ke luar kota bisa mencapai 27 km untuk setiap liternya.
Fiat mengklaim meski kecil, mesin 0,9 liternya setara dengan mesin 4 silinder 1,4 liter dan bahkan lebih bertenaga sampai 23 persen, namun 28 persen lebih rendah konsumsi BBM-nya.
4. Harga
Mobil ini akan dijual seharga Rp 200 jutaan oleh PT Garansindo Inter Global. Namun itu belum termasuk insentif dalam program LCE (Low Emission Carbon). Jadi jika benar mengikuti LCE, maka kemungkinan harga bisa ditekan.


