Om foto" lengkap dong di pabriknya, ane penasaran sama line produksinyabejosupangat wrote:
DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Moderators: r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit, Ryan Steele, sh00t
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 332
- Joined: Sat Aug 18, 2012 13:29
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Ayo cari inspirasi modifikasi kendaraan anda disini
-
- Visitor
- Posts: 4
- Joined: Mon Nov 11, 2013 7:27
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
kemarin pas cari2 review Datsun Go, salah satunya dapet video ini :Outlander Sport wrote:Om foto" lengkap dong di pabriknya, ane penasaran sama line produksinyabejosupangat wrote:
http://www.youtube.com/watch?v=J9Fncuw06Mg
disitu bisa dilihat line pembuatan Datsun Go di Chennai Plant.
di menit 01:09, sempet ada penampakan pintu Datsun Go :

terlihat juga ada Side Impact Beam nya, cuma koq beda dengan penampakan di atas ya ?
apa memang beda pintu antara Go dan Go+ ?
atau yg diatas itu pintu belakang, dan yg di video itu pintu depan ?

dan yg menariknya lagi, di menit 00:18, terlihat teknisinya lagi cek ketebalan platnya.

kalo bener itu tebelnya 1.285mm, top dah ...
soale kalo gak salah duo kembar LCGC lainnya kalo di gugle katanya cuma pake 0.6-0.7mm saja ...


-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11277
- Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
- Location: Yogya Is Timewa
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Pabrikan sudah merancang metalurgi logam baja pada setiap produk ciptaannya.
Ada yang struktur nya kuat tapi sangat lentur meredam energi tabrakan yang terjadi sehingga plaat bajanya cukup 0,7.
Tapi ada juga yang struktur rancangan mobilnya mengharuskan pabrikan merancang ketebalan plat sampai 1mm.
Yang menentukan safe atau tidaknya suatu mobil adalah hasil crashtest, bukan ketebalan plat, karena era mobil besi brankas udah lewat. Sekarang jamannya mobil dengan struktur metalurgi bagus, plat body hanya sebagai pembantu peredaman tabrakan, bukan sebagai tameng baja. Energi tabrakan harus diredam, dengan cara struktur sedemikian sehingga rangka dan cangkang bisa melipat lipat sempurna bila tabrakan tapi kuat tidak sampai kabin, supaya penumpang di dalamnya justru tidak cedera.
Saya ada kok photo duo kembar mobil murah yang nabrak tiang listrik, dan kabin intact.
Bonnet melipat lipat, tapi kabin aman.
Itu tujuannya.
Bukan malah bonnet ngga penyok akibat plat tebal itu adalah aman. Malah salah besar.

Ada yang struktur nya kuat tapi sangat lentur meredam energi tabrakan yang terjadi sehingga plaat bajanya cukup 0,7.
Tapi ada juga yang struktur rancangan mobilnya mengharuskan pabrikan merancang ketebalan plat sampai 1mm.
Yang menentukan safe atau tidaknya suatu mobil adalah hasil crashtest, bukan ketebalan plat, karena era mobil besi brankas udah lewat. Sekarang jamannya mobil dengan struktur metalurgi bagus, plat body hanya sebagai pembantu peredaman tabrakan, bukan sebagai tameng baja. Energi tabrakan harus diredam, dengan cara struktur sedemikian sehingga rangka dan cangkang bisa melipat lipat sempurna bila tabrakan tapi kuat tidak sampai kabin, supaya penumpang di dalamnya justru tidak cedera.
Saya ada kok photo duo kembar mobil murah yang nabrak tiang listrik, dan kabin intact.
Bonnet melipat lipat, tapi kabin aman.
Itu tujuannya.
Bukan malah bonnet ngga penyok akibat plat tebal itu adalah aman. Malah salah besar.

" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 209
- Joined: Mon Mar 03, 2014 8:43
- Location: Kab.Bogor-Jakarta-Omah Surabaya
- Daily Vehicle: Honda Mobilio E CVT 2017 Remap Mbah Bebonk
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
ane setuju sama om vanz, tapi juga punya pendapat lain.
- bener struktur emang berpengaruh, TOP GEAR 21 ep 2/3 yg minggu lalu ane liat si jeremy mengenang SAAB yg mau tutup, dia menjatuhkan BMW E30 secara terbalik dan SAAB 93. BMW pilar A,B langsung rata body. SAAB pilar A cuma bengkok dikit.
- setuju juga pendapat ttg crashtest, dan tekukan pada body mobil untuk meredam tabrakan.
- yg menurut ane yg berbeda adalah masalah ketebalan plat, bagaimanapun selain tekukan untuk redaman, tameng dari plat yg agak tebal (bukan tebal kyk brankas) dan side impact beam masih perlu untuk mendukung kekuatan rangka.
misalnya tabrakan samping pas dipintu kita tidak bisa mengandalkan rangka dan tekukan body saja karena misalnya moncong truk dipintu, setidaknya plat agk tebal dan side impact beam lah yg menahan dorongan body mobil kedalam cabin.
mobil2 mahal biasanya ada side impact beam selain airbag samping.
CMIIW ya om
- bener struktur emang berpengaruh, TOP GEAR 21 ep 2/3 yg minggu lalu ane liat si jeremy mengenang SAAB yg mau tutup, dia menjatuhkan BMW E30 secara terbalik dan SAAB 93. BMW pilar A,B langsung rata body. SAAB pilar A cuma bengkok dikit.
- setuju juga pendapat ttg crashtest, dan tekukan pada body mobil untuk meredam tabrakan.
- yg menurut ane yg berbeda adalah masalah ketebalan plat, bagaimanapun selain tekukan untuk redaman, tameng dari plat yg agak tebal (bukan tebal kyk brankas) dan side impact beam masih perlu untuk mendukung kekuatan rangka.
misalnya tabrakan samping pas dipintu kita tidak bisa mengandalkan rangka dan tekukan body saja karena misalnya moncong truk dipintu, setidaknya plat agk tebal dan side impact beam lah yg menahan dorongan body mobil kedalam cabin.
mobil2 mahal biasanya ada side impact beam selain airbag samping.
CMIIW ya om
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11277
- Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
- Location: Yogya Is Timewa
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Terkadang, atau malah seringnya, ada suatu idealisme yang tidak bisa mengikuti arus jaman. Walau kadang terkesan nyeleneh atau malah bisa disebut pionir.
Pilar A, B, C ataupun D, sejatinya memang tidak menjadi objek pengujian tabrakan yang dirilis oleh institusi resmi yang diakui pemerintah maupun menjadi acuan standar keselamatan yang diikuti di merata dunia.
Karena itu, bisa dimaklumi apabila sekaliber BMW pun, kekuatan pilar A, B, C, D tidak difokuskan penguatannya.
Adapun SAAB, punya idealisme sendiri. Uniquely breakthrough, mempunyai konsep dan pendirian sendiri ttg keselamatan. yaitu penguatan pada bagian pillar.
Tentunya hal ini membawa konsekuensi tersendiri: Penambahan cost R&D untuk pengembangan teknologi penguatan pillar. Mungkin printilan idealisme tersendiri seperti ini yang lama lama membengkak dan sebetulnya (mungkin) tidak sepenuhnya menjadi perhatian keselamatan, baik dari konsumen maupun dari institusi keselamatan regulator.
Jadi, adanya test yang dilakukan oleh pihak independen, adalah sebuah sumbangsih tersendiri bagi awam otomotif, bahwa penambahan teknologi seperti ini membantu menambah aspek keselamatan, walaupun hanya untuk sebatas nambah wawasan saja. Regulasi tidak mewajibkan, maka pabrikan sebagian besar juga tidak bisa disalahkan apabila tidak menambahkan konsep penguatan pada titik titik yang tidak diwajibkan.
IMHO.. CMIIW..
Actually, fungsi paling mendasar dari sdib yang konsep murni, sejauh yang pernah saya baca, adalah agar apabila terjadi tabrakan frontal dan samping, pintu masih bisa dibuka dengan cepat, agar memudahkan evakuasi korban dari TKP. Bahwa kemudian sdib memiliki efek perlindungan ganda, yakni menahan benturan samping agar pintu tidak menjepit penumpang, adalah sebuah hasil penelitian lanjutan.
Perhatikan juga posisi sdib Go ini. Yang di pintu depan posisi nya dibawah banget. Secara akal akalan awam, posisi moncong sedan pun kalo nabrak dari samping, tidak akan pada posisi serendah itu. Karena sejauh yg saya baca, fungsi utamanya memang untuk memudahkan pintu tetap bisa dibuka. Karena saat terjadi tabrakan frontal maupun samping, kecenderungan pintu adalah menjadi ngga bisa dibuka lagi.
CMIIW sangat...

Tebal tipis pelat, sedikit banyak juga dipengaruhi struktur metal baja bahan pembuat pintu tersebut.
Kita ngga tau struktur nya saat dibuat itu bagaimana, bahannya apa saja, karena itu racikan pabrik.
Yang saya tau, itu adalah bagian dari QC saja. Standar untuk mobil merk A tipe X, ketebalan sekian milimeter. Bukan menjadi acuan justifikasi benar salah antarmerk.
That's my point..

Pilar A, B, C ataupun D, sejatinya memang tidak menjadi objek pengujian tabrakan yang dirilis oleh institusi resmi yang diakui pemerintah maupun menjadi acuan standar keselamatan yang diikuti di merata dunia.
Karena itu, bisa dimaklumi apabila sekaliber BMW pun, kekuatan pilar A, B, C, D tidak difokuskan penguatannya.
Adapun SAAB, punya idealisme sendiri. Uniquely breakthrough, mempunyai konsep dan pendirian sendiri ttg keselamatan. yaitu penguatan pada bagian pillar.
Tentunya hal ini membawa konsekuensi tersendiri: Penambahan cost R&D untuk pengembangan teknologi penguatan pillar. Mungkin printilan idealisme tersendiri seperti ini yang lama lama membengkak dan sebetulnya (mungkin) tidak sepenuhnya menjadi perhatian keselamatan, baik dari konsumen maupun dari institusi keselamatan regulator.
Jadi, adanya test yang dilakukan oleh pihak independen, adalah sebuah sumbangsih tersendiri bagi awam otomotif, bahwa penambahan teknologi seperti ini membantu menambah aspek keselamatan, walaupun hanya untuk sebatas nambah wawasan saja. Regulasi tidak mewajibkan, maka pabrikan sebagian besar juga tidak bisa disalahkan apabila tidak menambahkan konsep penguatan pada titik titik yang tidak diwajibkan.
IMHO.. CMIIW..
Actually, fungsi paling mendasar dari sdib yang konsep murni, sejauh yang pernah saya baca, adalah agar apabila terjadi tabrakan frontal dan samping, pintu masih bisa dibuka dengan cepat, agar memudahkan evakuasi korban dari TKP. Bahwa kemudian sdib memiliki efek perlindungan ganda, yakni menahan benturan samping agar pintu tidak menjepit penumpang, adalah sebuah hasil penelitian lanjutan.
Perhatikan juga posisi sdib Go ini. Yang di pintu depan posisi nya dibawah banget. Secara akal akalan awam, posisi moncong sedan pun kalo nabrak dari samping, tidak akan pada posisi serendah itu. Karena sejauh yg saya baca, fungsi utamanya memang untuk memudahkan pintu tetap bisa dibuka. Karena saat terjadi tabrakan frontal maupun samping, kecenderungan pintu adalah menjadi ngga bisa dibuka lagi.
CMIIW sangat...

Tebal tipis pelat, sedikit banyak juga dipengaruhi struktur metal baja bahan pembuat pintu tersebut.
Kita ngga tau struktur nya saat dibuat itu bagaimana, bahannya apa saja, karena itu racikan pabrik.
Yang saya tau, itu adalah bagian dari QC saja. Standar untuk mobil merk A tipe X, ketebalan sekian milimeter. Bukan menjadi acuan justifikasi benar salah antarmerk.
That's my point..

" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 209
- Joined: Mon Mar 03, 2014 8:43
- Location: Kab.Bogor-Jakarta-Omah Surabaya
- Daily Vehicle: Honda Mobilio E CVT 2017 Remap Mbah Bebonk
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
ane baca2 lagi ah... asiknya forum gini bagi2 ilmu. bener tuh penyataan terakhir, sayangnya masih banyak panboi2 diluar sana.VanzMatic wrote: ....Bukan menjadi acuan justifikasi benar salah antarmerk.
That's my point..
ane mah prinsipnya mendapatkan yg terbaik dengan uang yang udah dikeluarkan.
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 19
- Joined: Sun Mar 09, 2014 14:37
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Kayaknya beda, bukan krn beda india atau indonesia, cuma yg beda pintu belakang dan pintu depan dech...papae wrote:kemarin pas cari2 review Datsun Go, salah satunya dapet video ini :Outlander Sport wrote:Om foto" lengkap dong di pabriknya, ane penasaran sama line produksinyabejosupangat wrote:
http://www.youtube.com/watch?v=J9Fncuw06Mg
disitu bisa dilihat line pembuatan Datsun Go di Chennai Plant.
di menit 01:09, sempet ada penampakan pintu Datsun Go :
terlihat juga ada Side Impact Beam nya, cuma koq beda dengan penampakan di atas ya ?
apa memang beda pintu antara Go dan Go+ ?
atau yg diatas itu pintu belakang, dan yg di video itu pintu depan ?
dan yg menariknya lagi, di menit 00:18, terlihat teknisinya lagi cek ketebalan platnya.
kalo bener itu tebelnya 1.285mm, top dah ...
soale kalo gak salah duo kembar LCGC lainnya kalo di gugle katanya cuma pake 0.6-0.7mm saja ...
![]()
-
- SM Specialist
- Posts: 13579
- Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
- Location: Surabaya
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Sangat setuju, om VM...
Ketebalan plat dan berat plat tidak menjamin kemampuan menyerap benturan yang lebih baik.
Inti dari outer shell (plat dan bumper), chassis, dan mekanikal (enjin, steering column, front suspension) adalah untuk menyerap sebesar2nya energi benturan. Tujuan utama dari hal tersebut adalah menjaga kabin tetap utuh dan mengurangi efek shock penumpang.
Nah, di sini kadang jadi dua pilihan: Mw menyelamatkan penumpangnya atau mobil nya?
Kalau mw menyelamatkan mobilnya, bikin dengan plat tebal dan super rigid, engine mounting super kuat, dan steering column segede gaban. Begitu terjadi impact, mobil akan langsung berhenti dan efek sudden deceleration akan menghasilkan gaya gravitasi beberapa kali lipat normal, bahkan bisa di atas 10G. Cukup untuk mematahkan tulang bahu (karena seat belt), membuat rongga dada dan isi nya (jantung, paru2) memar atau luka dalam, dan pendarahan dalam di rongga perut atau bahkan diafragma (otot pemisah rongga dada dan perut, salah satu otot sangat penting untuk mekanisme bernafas) yang kolaps. Belum lagi setir yang bakal menghantam pengemudi.
Kalau mw menyelamatkan penumpang, crumple zone di beberapa titik, plat high tensile tp fleksible dan ringan, enjin dirancang untuk jatuh sebagai jangkar, dan steering column dapat patah untuk mencegah setir menghantam pengemudi. Diharapkan dashboard hanya bergeser beberapa cm, dan kabin utuh, serta penumpang selamat dengan perlambatan terkendali setelah sebagian besar energi benturan dan momentum di disipasi oleh mobil.
Mobil hancur? mungkin. Tp lebih baik daripada kehilangan nyawa.
Mengutip sabda om VM: "Mw nyetir mobil atau lemari besi?"
Just my two whiskers though...
Ketebalan plat dan berat plat tidak menjamin kemampuan menyerap benturan yang lebih baik.
Inti dari outer shell (plat dan bumper), chassis, dan mekanikal (enjin, steering column, front suspension) adalah untuk menyerap sebesar2nya energi benturan. Tujuan utama dari hal tersebut adalah menjaga kabin tetap utuh dan mengurangi efek shock penumpang.
Nah, di sini kadang jadi dua pilihan: Mw menyelamatkan penumpangnya atau mobil nya?
Kalau mw menyelamatkan mobilnya, bikin dengan plat tebal dan super rigid, engine mounting super kuat, dan steering column segede gaban. Begitu terjadi impact, mobil akan langsung berhenti dan efek sudden deceleration akan menghasilkan gaya gravitasi beberapa kali lipat normal, bahkan bisa di atas 10G. Cukup untuk mematahkan tulang bahu (karena seat belt), membuat rongga dada dan isi nya (jantung, paru2) memar atau luka dalam, dan pendarahan dalam di rongga perut atau bahkan diafragma (otot pemisah rongga dada dan perut, salah satu otot sangat penting untuk mekanisme bernafas) yang kolaps. Belum lagi setir yang bakal menghantam pengemudi.
Kalau mw menyelamatkan penumpang, crumple zone di beberapa titik, plat high tensile tp fleksible dan ringan, enjin dirancang untuk jatuh sebagai jangkar, dan steering column dapat patah untuk mencegah setir menghantam pengemudi. Diharapkan dashboard hanya bergeser beberapa cm, dan kabin utuh, serta penumpang selamat dengan perlambatan terkendali setelah sebagian besar energi benturan dan momentum di disipasi oleh mobil.
Mobil hancur? mungkin. Tp lebih baik daripada kehilangan nyawa.
Mengutip sabda om VM: "Mw nyetir mobil atau lemari besi?"

Just my two whiskers though...

Obey the mahakitteh. 

-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 300
- Joined: Tue May 03, 2011 3:14
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
But anyway, buat saya yg awam otomotif ini, dengan informasi awal seperti yg dijelaskan di atas sudah pasti akan milih datsun GO+ dengan kelengkapan side impact bar ketimbang milih merk lain yang saya belum paham apakah memiliki kelengkapan ini atau tidakmadcat015 wrote:Sangat setuju, om VM...
Ketebalan plat dan berat plat tidak menjamin kemampuan menyerap benturan yang lebih baik.
Inti dari outer shell (plat dan bumper), chassis, dan mekanikal (enjin, steering column, front suspension) adalah untuk menyerap sebesar2nya energi benturan. Tujuan utama dari hal tersebut adalah menjaga kabin tetap utuh dan mengurangi efek shock penumpang.
Nah, di sini kadang jadi dua pilihan: Mw menyelamatkan penumpangnya atau mobil nya?
Kalau mw menyelamatkan mobilnya, bikin dengan plat tebal dan super rigid, engine mounting super kuat, dan steering column segede gaban. Begitu terjadi impact, mobil akan langsung berhenti dan efek sudden deceleration akan menghasilkan gaya gravitasi beberapa kali lipat normal, bahkan bisa di atas 10G. Cukup untuk mematahkan tulang bahu (karena seat belt), membuat rongga dada dan isi nya (jantung, paru2) memar atau luka dalam, dan pendarahan dalam di rongga perut atau bahkan diafragma (otot pemisah rongga dada dan perut, salah satu otot sangat penting untuk mekanisme bernafas) yang kolaps. Belum lagi setir yang bakal menghantam pengemudi.
Kalau mw menyelamatkan penumpang, crumple zone di beberapa titik, plat high tensile tp fleksible dan ringan, enjin dirancang untuk jatuh sebagai jangkar, dan steering column dapat patah untuk mencegah setir menghantam pengemudi. Diharapkan dashboard hanya bergeser beberapa cm, dan kabin utuh, serta penumpang selamat dengan perlambatan terkendali setelah sebagian besar energi benturan dan momentum di disipasi oleh mobil.
Mobil hancur? mungkin. Tp lebih baik daripada kehilangan nyawa.
Mengutip sabda om VM: "Mw nyetir mobil atau lemari besi?"![]()
Just my two whiskers though...

-
- SM Specialist
- Posts: 13579
- Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
- Location: Surabaya
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
omsafety wrote:
But anyway, buat saya yg awam otomotif ini, dengan informasi awal seperti yg dijelaskan di atas sudah pasti akan milih datsun GO+ dengan kelengkapan side impact bar ketimbang milih merk lain yang saya belum paham apakah memiliki kelengkapan ini atau tidak
Ane yg juga awam otomotif akan pilih GO+...

*tentu nya ane akan langsung membuang kursi baris ketiga dan mengganti kursi baris kedua...*

Obey the mahakitteh. 

-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11277
- Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
- Location: Yogya Is Timewa
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Bahasa pakar nya sudah meluncur...madcat015 wrote:Sangat setuju, om VM...
Ketebalan plat dan berat plat tidak menjamin kemampuan menyerap benturan yang lebih baik.
Inti dari outer shell (plat dan bumper), chassis, dan mekanikal (enjin, steering column, front suspension) adalah untuk menyerap sebesar2nya energi benturan. Tujuan utama dari hal tersebut adalah menjaga kabin tetap utuh dan mengurangi efek shock penumpang.
Nah, di sini kadang jadi dua pilihan: Mw menyelamatkan penumpangnya atau mobil nya?
Kalau mw menyelamatkan mobilnya, bikin dengan plat tebal dan super rigid, engine mounting super kuat, dan steering column segede gaban. Begitu terjadi impact, mobil akan langsung berhenti dan efek sudden deceleration akan menghasilkan gaya gravitasi beberapa kali lipat normal, bahkan bisa di atas 10G. Cukup untuk mematahkan tulang bahu (karena seat belt), membuat rongga dada dan isi nya (jantung, paru2) memar atau luka dalam, dan pendarahan dalam di rongga perut atau bahkan diafragma (otot pemisah rongga dada dan perut, salah satu otot sangat penting untuk mekanisme bernafas) yang kolaps. Belum lagi setir yang bakal menghantam pengemudi.
Kalau mw menyelamatkan penumpang, crumple zone di beberapa titik, plat high tensile tp fleksible dan ringan, enjin dirancang untuk jatuh sebagai jangkar, dan steering column dapat patah untuk mencegah setir menghantam pengemudi. Diharapkan dashboard hanya bergeser beberapa cm, dan kabin utuh, serta penumpang selamat dengan perlambatan terkendali setelah sebagian besar energi benturan dan momentum di disipasi oleh mobil.
Mobil hancur? mungkin. Tp lebih baik daripada kehilangan nyawa.
Mengutip sabda om VM: "Mw nyetir mobil atau lemari besi?"![]()
Just my two whiskers though...
Trima kasih om modcat, sudah menjabarkan dalam bahasa teknis..!

Err.. saya jauh lebih awam dibanding modcat, om... Anyway, penjelasan modcat di atas bukan untuk membahas kegunaan SDIB, melainkan hanya menjelaskan bahwa perbedaan ketebalan plat baja mobil, tidak bisa begitu saja disamaratakan artinya bahwa yang paling tebal yang paling sakti sedangkan yang lebih tipis lebih krupuk.omsafety wrote:
But anyway, buat saya yg awam otomotif ini, dengan informasi awal seperti yg dijelaskan di atas sudah pasti akan milih datsun GO+ dengan kelengkapan side impact bar ketimbang milih merk lain yang saya belum paham apakah memiliki kelengkapan ini atau tidak
Pabrikan, pastinya sudah menghitung, bahwa dengan ketebalan sekian, kekuatannya akan begini, hasilnya pada tabrakan kecepatan maksimal 40-60km/jam, diharapkan kabin akan selamat. Sehingga, ketebalan plat sudah merupakan kesatuan formula racikan plat baja dan desain secara keseluruhan..
IMHO, Cmiiw..

" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 332
- Joined: Sat Aug 18, 2012 13:29
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 300
- Joined: Tue May 03, 2011 3:14
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
VanzMatic wrote:Bahasa pakar nya sudah meluncur...madcat015 wrote:Sangat setuju, om VM...
Ketebalan plat dan berat plat tidak menjamin kemampuan menyerap benturan yang lebih baik.
Inti dari outer shell (plat dan bumper), chassis, dan mekanikal (enjin, steering column, front suspension) adalah untuk menyerap sebesar2nya energi benturan. Tujuan utama dari hal tersebut adalah menjaga kabin tetap utuh dan mengurangi efek shock penumpang.
Nah, di sini kadang jadi dua pilihan: Mw menyelamatkan penumpangnya atau mobil nya?
Kalau mw menyelamatkan mobilnya, bikin dengan plat tebal dan super rigid, engine mounting super kuat, dan steering column segede gaban. Begitu terjadi impact, mobil akan langsung berhenti dan efek sudden deceleration akan menghasilkan gaya gravitasi beberapa kali lipat normal, bahkan bisa di atas 10G. Cukup untuk mematahkan tulang bahu (karena seat belt), membuat rongga dada dan isi nya (jantung, paru2) memar atau luka dalam, dan pendarahan dalam di rongga perut atau bahkan diafragma (otot pemisah rongga dada dan perut, salah satu otot sangat penting untuk mekanisme bernafas) yang kolaps. Belum lagi setir yang bakal menghantam pengemudi.
Kalau mw menyelamatkan penumpang, crumple zone di beberapa titik, plat high tensile tp fleksible dan ringan, enjin dirancang untuk jatuh sebagai jangkar, dan steering column dapat patah untuk mencegah setir menghantam pengemudi. Diharapkan dashboard hanya bergeser beberapa cm, dan kabin utuh, serta penumpang selamat dengan perlambatan terkendali setelah sebagian besar energi benturan dan momentum di disipasi oleh mobil.
Mobil hancur? mungkin. Tp lebih baik daripada kehilangan nyawa.
Mengutip sabda om VM: "Mw nyetir mobil atau lemari besi?"![]()
Just my two whiskers though...
Trima kasih om modcat, sudah menjabarkan dalam bahasa teknis..!
![]()
Err.. saya jauh lebih awam dibanding modcat, om... Anyway, penjelasan modcat di atas bukan untuk membahas kegunaan SDIB, melainkan hanya menjelaskan bahwa perbedaan ketebalan plat baja mobil, tidak bisa begitu saja disamaratakan artinya bahwa yang paling tebal yang paling sakti sedangkan yang lebih tipis lebih krupuk.omsafety wrote:
But anyway, buat saya yg awam otomotif ini, dengan informasi awal seperti yg dijelaskan di atas sudah pasti akan milih datsun GO+ dengan kelengkapan side impact bar ketimbang milih merk lain yang saya belum paham apakah memiliki kelengkapan ini atau tidak
Pabrikan, pastinya sudah menghitung, bahwa dengan ketebalan sekian, kekuatannya akan begini, hasilnya pada tabrakan kecepatan maksimal 40-60km/jam, diharapkan kabin akan selamat. Sehingga, ketebalan plat sudah merupakan kesatuan formula racikan plat baja dan desain secara keseluruhan..
IMHO, Cmiiw..
Iya ngerti om VM, tapi pembahasan saya juga mengacu ke gambar dimana penampakan mahluk SIB itu nyata terlihat

-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11277
- Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
- Location: Yogya Is Timewa
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Good point of view, om..
Sama seperti memakai helm saat gowes, belum ada regulasi undang undangnya.
Tapi kalau memilih membeli helm sepeda dan memakainya, itu sudah suatu perkembangan kesadaran yang bagus, om!

Sama seperti memakai helm saat gowes, belum ada regulasi undang undangnya.
Tapi kalau memilih membeli helm sepeda dan memakainya, itu sudah suatu perkembangan kesadaran yang bagus, om!

" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 300
- Joined: Tue May 03, 2011 3:14
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Tentunya om, saya kerja di migas, safety is on top of everythingVanzMatic wrote:Good point of view, om..
Sama seperti memakai helm saat gowes, belum ada regulasi undang undangnya.
Tapi kalau memilih membeli helm sepeda dan memakainya, itu sudah suatu perkembangan kesadaran yang bagus, om!

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 209
- Joined: Mon Mar 03, 2014 8:43
- Location: Kab.Bogor-Jakarta-Omah Surabaya
- Daily Vehicle: Honda Mobilio E CVT 2017 Remap Mbah Bebonk
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
jadi pada intinya, mobil kesatuan yang tidak terpisahkan. makanya jangan modif yang aneh2 yg bikin mobil malah gk aman... hehehe..
btw disini kayaknya dalam menjual mobil (indonesia), safety itu adalah "kemurahan hati" pabrikan dalam memberinya, emang udah ada belum sih regulasi keselamatan mobil? mobil gk ada safety macem2 aja laku dengan harga mahal. LCGC aja lah contohnya.
coba go+ ini ada airbag kyk sotoy n gay dengan harga tetep under 100jt asik kali ya (ngarep), gay e 100jt, sotoy a 106 ada airbag
btw disini kayaknya dalam menjual mobil (indonesia), safety itu adalah "kemurahan hati" pabrikan dalam memberinya, emang udah ada belum sih regulasi keselamatan mobil? mobil gk ada safety macem2 aja laku dengan harga mahal. LCGC aja lah contohnya.
coba go+ ini ada airbag kyk sotoy n gay dengan harga tetep under 100jt asik kali ya (ngarep), gay e 100jt, sotoy a 106 ada airbag
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11277
- Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
- Location: Yogya Is Timewa
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Ada kok regulasinya, tapi baru sebatas pakai sabuk di depan dan pakai helm bagi motorist dan boncenger. Wong mobil hidung pesek juga masih boleh kan?piko25 wrote:jadi pada intinya, mobil kesatuan yang tidak terpisahkan. makanya jangan modif yang aneh2 yg bikin mobil malah gk aman... hehehe..
btw disini kayaknya dalam menjual mobil (indonesia), safety itu adalah "kemurahan hati" pabrikan dalam memberinya, emang udah ada belum sih regulasi keselamatan mobil? mobil gk ada safety macem2 aja laku dengan harga mahal. LCGC aja lah contohnya.
coba go+ ini ada airbag kyk sotoy n gay dengan harga tetep under 100jt asik kali ya (ngarep), gay e 100jt, sotoy a 106 ada airbag
Di peraturan LCGC juga disebut kalau airbag sebagai tambahan saja kan?
Tapi secara penamaan, ngga salah juga kok. Kan nama lengkapnya SRS Airbag (Supplemental Restraint System airbag). Sistem pengaman Tambahan.
Airbag, SDIB, curtain airbag, ABS, EBD, BA, Side airbag, belum wajib.
" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14333
- Joined: Fri Apr 11, 2008 3:18
- Location: jakarta
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
ini cocok sama filosofinya akang... plat tipis, nyali tebellVanzMatic wrote:Terkadang, atau malah seringnya, ada suatu idealisme yang tidak bisa mengikuti arus jaman. Walau kadang terkesan nyeleneh atau malah bisa disebut pionir.
Pilar A, B, C ataupun D, sejatinya memang tidak menjadi objek pengujian tabrakan yang dirilis oleh institusi resmi yang diakui pemerintah maupun menjadi acuan standar keselamatan yang diikuti di merata dunia.
Karena itu, bisa dimaklumi apabila sekaliber BMW pun, kekuatan pilar A, B, C, D tidak difokuskan penguatannya.
Adapun SAAB, punya idealisme sendiri. Uniquely breakthrough, mempunyai konsep dan pendirian sendiri ttg keselamatan. yaitu penguatan pada bagian pillar.
Tentunya hal ini membawa konsekuensi tersendiri: Penambahan cost R&D untuk pengembangan teknologi penguatan pillar. Mungkin printilan idealisme tersendiri seperti ini yang lama lama membengkak dan sebetulnya (mungkin) tidak sepenuhnya menjadi perhatian keselamatan, baik dari konsumen maupun dari institusi keselamatan regulator.
Jadi, adanya test yang dilakukan oleh pihak independen, adalah sebuah sumbangsih tersendiri bagi awam otomotif, bahwa penambahan teknologi seperti ini membantu menambah aspek keselamatan, walaupun hanya untuk sebatas nambah wawasan saja. Regulasi tidak mewajibkan, maka pabrikan sebagian besar juga tidak bisa disalahkan apabila tidak menambahkan konsep penguatan pada titik titik yang tidak diwajibkan.
IMHO.. CMIIW..
Actually, fungsi paling mendasar dari sdib yang konsep murni, sejauh yang pernah saya baca, adalah agar apabila terjadi tabrakan frontal dan samping, pintu masih bisa dibuka dengan cepat, agar memudahkan evakuasi korban dari TKP. Bahwa kemudian sdib memiliki efek perlindungan ganda, yakni menahan benturan samping agar pintu tidak menjepit penumpang, adalah sebuah hasil penelitian lanjutan.
Perhatikan juga posisi sdib Go ini. Yang di pintu depan posisi nya dibawah banget. Secara akal akalan awam, posisi moncong sedan pun kalo nabrak dari samping, tidak akan pada posisi serendah itu. Karena sejauh yg saya baca, fungsi utamanya memang untuk memudahkan pintu tetap bisa dibuka. Karena saat terjadi tabrakan frontal maupun samping, kecenderungan pintu adalah menjadi ngga bisa dibuka lagi.
CMIIW sangat...
Tebal tipis pelat, sedikit banyak juga dipengaruhi struktur metal baja bahan pembuat pintu tersebut.
Kita ngga tau struktur nya saat dibuat itu bagaimana, bahannya apa saja, karena itu racikan pabrik.
Yang saya tau, itu adalah bagian dari QC saja. Standar untuk mobil merk A tipe X, ketebalan sekian milimeter. Bukan menjadi acuan justifikasi benar salah antarmerk.
That's my point..

hap..hap..hap..........................

Permisii
............................. 


-
- SM Moderator
- Posts: 4486
- Joined: Tue May 29, 2007 12:23
- Location: Ke mana pun tugas negara membawaku
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Kalo gak salah si ENCAP udah mulai tes kekuatan atap, in case mobil kebalik.VanzMatic wrote:Terkadang, atau malah seringnya, ada suatu idealisme yang tidak bisa mengikuti arus jaman. Walau kadang terkesan nyeleneh atau malah bisa disebut pionir.
Pilar A, B, C ataupun D, sejatinya memang tidak menjadi objek pengujian tabrakan yang dirilis oleh institusi resmi yang diakui pemerintah maupun menjadi acuan standar keselamatan yang diikuti di merata dunia.
Karena itu, bisa dimaklumi apabila sekaliber BMW pun, kekuatan pilar A, B, C, D tidak difokuskan penguatannya.
Adapun SAAB, punya idealisme sendiri. Uniquely breakthrough, mempunyai konsep dan pendirian sendiri ttg keselamatan. yaitu penguatan pada bagian pillar.
Tentunya hal ini membawa konsekuensi tersendiri: Penambahan cost R&D untuk pengembangan teknologi penguatan pillar. Mungkin printilan idealisme tersendiri seperti ini yang lama lama membengkak dan sebetulnya (mungkin) tidak sepenuhnya menjadi perhatian keselamatan, baik dari konsumen maupun dari institusi keselamatan regulator.
Jadi, adanya test yang dilakukan oleh pihak independen, adalah sebuah sumbangsih tersendiri bagi awam otomotif, bahwa penambahan teknologi seperti ini membantu menambah aspek keselamatan, walaupun hanya untuk sebatas nambah wawasan saja. Regulasi tidak mewajibkan, maka pabrikan sebagian besar juga tidak bisa disalahkan apabila tidak menambahkan konsep penguatan pada titik titik yang tidak diwajibkan.
IMHO.. CMIIW..
-cut-
Udah pernah nonton youtube-nya, tapi lupa url-nya.
no signature
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 209
- Joined: Mon Mar 03, 2014 8:43
- Location: Kab.Bogor-Jakarta-Omah Surabaya
- Daily Vehicle: Honda Mobilio E CVT 2017 Remap Mbah Bebonk
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
iya setau ane juga masih gitu, cuma peraturannya apa ya? mau ane cari untuk bacaan. pesek mah ngeri, tabrakan ringan aja driver udah kecepit.VanzMatic wrote: Ada kok regulasinya, tapi baru sebatas pakai sabuk di depan dan pakai helm bagi motorist dan boncenger. Wong mobil hidung pesek juga masih boleh kan? edited...
LCGC udah ane baca sih safety tambahan boleh naikin harga.
updated peraturan keselamatan:
Undang-Undang No.22 tahun 2009
http://hubdat.dephub.go.id/uu/288-uu-no ... utan-jalan
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 180
- Joined: Sat Jan 12, 2013 6:48
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
sekedar share : FMH






-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 19
- Joined: Sun Mar 09, 2014 14:37
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Satu-satunya LCGC yg ada ini ya?bejosupangat wrote:sekedar share : FMH
-
- Newbie
- Posts: 11
- Joined: Sat Mar 08, 2014 7:32
- Location: ambarawa & semarang
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
kek nya gitu om heru...herukristianto wrote:Satu-satunya LCGC yg ada ini ya?bejosupangat wrote:sekedar share : FMH
@om bejo : kalau speed-sensitive wipers itu gmn?
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 180
- Joined: Sat Jan 12, 2013 6:48
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
Dicoba nya harus sambil jalan + hujan2an oomantikalis wrote:herukristianto wrote:bejosupangat wrote:sekedar share : FMH
kek nya gitu om heru...
@om bejo : kalau speed-sensitive wipers itu gmn?

-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 332
- Joined: Sat Aug 18, 2012 13:29
Re: DATSUN GO+ a.k.a Go MPV
@om Bejo...
Tolong sampein masukan ane ya,,,
Supaya power window di sebelah kiri bisa di control dari driver side, tapi kalo gak bisa, ajuin dong biar ada accessoriesnya
Tolong sampein masukan ane ya,,,
Supaya power window di sebelah kiri bisa di control dari driver side, tapi kalo gak bisa, ajuin dong biar ada accessoriesnya
Ayo cari inspirasi modifikasi kendaraan anda disini