Page 3 of 3

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Aug 05, 2022 7:38
by well
akulemu wrote: ↑Thu Aug 04, 2022 16:18
TechManiac wrote: ↑Thu Aug 04, 2022 8:24 Haloo Oom akulemu,

Maaf sedikit oot, mau tanya impresi pake kaca film wincos 80% apa masih okee ya ketika dipake nyetir malam hari? Terima kasih!
Wincos ini lebih gelap cukup signifikan dari vkool dengan presentase yang sama. Kalo saya emang selera gelap, jadi emang ga masalah gelap malem hari. Dan di siang hari nyaman sekali dengan wincos 80%. Privasi juga dapet, nempelin jidat dikaca pun tetep ga bisa liat dalam karena ketambah warna interior hitam, bahkan disiang hari.

Cuman 60% buat kaca depan emang sudah di level ga layak, terlalu gelap. Cuman bagi saya sudah terlanjur, dan sudah cukup terbiasa, ditambah mata saya pernah lasik jadi cenderung membrannya lebih tipis dan lebih sensi nangkep cahaya, hal ini cukup nolong.

Namun kalo panas terik, 80% + 60% ini perfect sekali. Jelas terasa lebih dingin wincos daripada vkool dengan angka yang sama, menurut saya. Tapi vkool emang ga ada 60% buat kaca depan.
ada teman pakai vkool 60% untuk depan, dia pakai vip..
ya gelap sih tp masih ok, tinggal headlampnya di ganti yg aftermarket biar lbh terang

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Aug 05, 2022 8:09
by akulemu
nyotnyet wrote: ↑Fri Aug 05, 2022 4:09 Halo Om, posisi sby yah? Pasang wincos di sby dimana yah? Thanks
https://g.page/MajuJayaVariasi?share

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Mon Oct 07, 2024 13:27
by akulemu
Image
Setelah berkelana 50.000 KM dan menenggak ribuan liter pertabo, obat bius penjinak kaki kanan terutama gara-gara nyaris mencapai Rp18000/ literπŸ₯², akhirnya sol sepatu mencapai titik nadir.

Rencana mau cari ban yang sudah punya reputasi dan user review yang banyak, macam Yokohama Geolandar X-CV, Continental UC6, Michelin Primacy atau Pilot Sport, ditawari pula Pirelli.

Tapi semuanya tinggal ambisi karena antara susah pol cari di Surabaya, atau nilainya bakal bikin kk saya declined dan terblokir, khususnya gara-gara merk cap rumah makan itu πŸ˜‚, yang admin tokonya menawarkan dengan tag 7 jt per biji.

Tersadarlah bahwa sedang dipaksa batin sendiri untuk ngaku kaum maksa kaya, dan merasa diusir tipis-tipis oleh admin toko karena terdengar pegel saya tanyain opsi lain terus menerus padahal intinya cari paket kere premium look.
:off_good:

Saya akui masih sedikit kagetan punya mobil merk kebanyakan tapi kakinya nuntut pake sepatu mahal. Setelah penawaran berbagai merk sultan di atas dan saya belum juga iyakan, disodorkan pula sebenarnya pilihan sendal jepit Accelera di akhir diskusi. Admin toko was really cute and savage πŸ’€




Image
Penampakan mbah kembar empat Tono, Toni, Tina, dan Tini. Wajahnya diwakilkan salah satu saja demi tidak menambah beban malu pihak yang ditinggalkan. Semoga amal jasa kalian tidak sia-sia di sisi tukang loak sekitar, meskipun dosa carbon footprint mu akan selalu lebih besar. Kuharap kalian semua bahagia selamanya di rombengan terdekat πŸ˜‡




Akhirnya hanya bisa nemu pilihan sedikit diatas border line yaitu Hankook HPX RA43. Nyoba nyari review ga ada blas, ada sedikit video yang mengklaim reviewer tapi kedengarannya narasi bayaran, belum ditambah jumlah viewer nya yang katrok banget sebagai yang ngaku seorang utuber pengulas.
Image

Image
Guratannya complex banget, entah apa corak nyentrik satu2nya andil penentu on road driving quality atau plus faktor bahan karetnya or sugesti merk n refiew oleh maha netijen.

Btw, tak kusangka hari seperti ini akan tiba, dimana nominal 8 digit akan ku tambang begitu dalam dari lubuk saldo ku demi empat karet gelang jumbo. Dulu gonta ganti ban bemo lama saya ga pernah lebih dari 1 jt, jaman pertama pegang mobil cuman 300an rb per biji untuk baleno '99 πŸ₯²



Penampakan Ecopia H/L 422 ketika relatif muda:
Image
Pattern nya overall simetris like a common tire. Herannya harga ban ini masih terpantau setara Conti UC6, entah karena apa harganya bisa tinggi di sekitar 4.5 juta.



Fresh running shoes terpasang:
Image

Image



Review:
Frankly saya betul-betul awam soal tyre. Setahu saya ride quality itu di peredaman kabin, no rattle, shocks n suspension. Barulah setelah punya suv monocoq semi premium begini, mulailah terasa degrading ride quality nya seiring waktu menunda ganti ban. Karena bagi saya efek ban tua itu 'sebatas' aquaplanning yang bisa diredam dengan slower speed, atau juga more road noise yang memang jarang saya dengar karena selalu music listening.

Bahkan saya sempat berpikir kalau tread pattern nya memudar, saya akan lebih dapat grip ala slick tires on race track. Istilah orang jatim bilangnya pemahaman wong longor πŸ˜‚. Makanya bisa diliat momen saya ganti sepatu ialah ketika benar-benar kasat mata terlihat ancur, sama dengan gerobak2 terdahulu.

Lepas dari toko ban dan beratnya mencet tombol pin saat melunasi πŸ’Έ, yang saya rasakan initially ialah literally WOW. I am driving a new car! Heck, it feels like being on a better car brand. Agak sulit mengingatnya, tapi kesan test drive pertama saya 5 tahun lalu seharusnya tidak mungkin sebaik ini, terutama perihal vibration.

Entah ini karena peralihan dari ban butut ke baru, atau memang feel dari upgrade ban. Sebenarnya hankook ini pricelist nya 'cuma' 2.5 jt, selisih sangat banyak dibanding Ecopia H/L 422. Jadi dunno istilah upgrade ini benar ato engga. Setau saya Bstone ini yang di marketing kan adalah long lasting nya, tapi saya rasa 50rb km adalah umur biasa saja, bahkan saat 40rb sudah seharusnya ganti.

Back to riding feels, kalau bantingan tidak berubah karakternya. Tapi sekali lagi meredam getaran halus di aspal kasar inner city terasa jauh berbeda, di pavement juga amat berbeda, literally like an entirely different chassis setup kalau di 2 kondisi barusan

Rode noise. Mobil langsung dipakai jalan sejauh tol Β±100km. Akhirnya kembali lagi rasa yang dulu itu, slower feel while on higher speed. Baru sadar bahwa rasa itu sebenarnya sudah lama gradually hilang, dan kembali terasa saat ini karena pembaruan.

Memang bunyi 'ngiiing' di tol cor-coran berkurang tidak sehebat getaran. Namun, smooth feeling dari hilangnya micro wiggle tadi nyata mengembalikan premium highspeed ride dari CX9.

Slowspeed turning. Sejak sudah berkeluarga sendiri, quick lateral steering sudah saya lenyapkan. Pengalaman bayi muntah dalam mobil ini membuat saya tobat melakukannya, ditambah ocehan penumpang plus pengalaman saya di sopirin berkali-kali membuat saya hijrah dari kelakuan lama. Jadi saya ga menguji handling yang terlalu bagaimana.

Terasa di belokan patah parkiran gedung, U turn, junction, memang mobil terasa sangat jauh lebih sigap. Tapi ya sekali lagi, comparasi saya adalah dengan ban butut karena sudah kurang ingat feel pertama kali nya ban standar baru soal hal ini.

Intinya, Hankook HPX RA43 ini initially sangat memuaskan, seperti saya jatuh cinta lagi dengan mobil ini. Karena jujur saya sudah mulai di tahap agak bosan mengendarainya, namun hanya karena on road presence nya yang membuat saya masih sayang. Ban ini memang bukan merk yang saya ingini, tapi minimal di pasarkan di kategori yang sama, sehingga saya bisa paham apa itu right shoe for the right sport.

Yang saya agak kuatir dan memang belum tahu adalah umurnya. Kalau memang BS Ecopia H/L 422 itu long lasting dan berusia 40-50rb km di kehidupan nyata, maka performa ban sekarang ini bisa hanya berumur 30-40rb km. Seharusnya saya ga perlu concern karena umumnya mobil tidak dinikahi selamanya, namun dalam kasus ini sepertinya saya masih in love. Ditambah bentuk CX90 yang kurang melanjutkan presence CX9 yang definitely sleek.




Image

Saat nulis ini jadi berpikir filosofis.


Jangan-jangan banyak hal prinsip di kehidupan sudah significantly diminish karena wear n tear of surviving, namun karena so very smoothly gradual in its process, maka terasa reasonable enough to ignore. Atau memang over the time hilangnya muscle memory yang seharusnya akan memicu wakeup call kalau sarafnya masih conscious.

Kritik, membandingkan, penyesalan, ambisi. Fungsi noble dari social media sebenarnya adalah keep the nerve responding by provoking those things. Sadly, like a gun, powerful weapon is often used for murder or suicide.

Ketika saya upgrade tongkrongan yang lebih menuntut perawatan, tangisan rewelnya lebih keras saat tidak di entertain kebutuhannya. Berbeda dengan venturer, innova d4d, fortuner d4d, baleno, unit2 saya terdahulu yang tough, CX9 terasa lebih demanding. Tapi pengalaman owning this relatively needy ride ini telah mendidik saya.

Unit lama saya mengajar tentang surviving, tapi minim untuk maintaining. Yang sekarang tidak hanya mengajarkan maintenance, tapi juga menuntut excellency or she will bark to my every nerve keeping me awake from numbness. I can respect that kinda companionship.

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Mon Oct 07, 2024 18:03
by rakyatwkwkland
akulemu wrote: ↑Mon Oct 07, 2024 13:27 Image
Setelah berkelana 50.000 KM dan menenggak ribuan liter pertabo, obat bius penjinak kaki kanan terutama gara-gara nyaris mencapai Rp18000/ literπŸ₯², akhirnya sol sepatu mencapai titik nadir.

Rencana mau cari ban yang sudah punya reputasi dan user review yang banyak, macam Yokohama Geolandar X-CV, Continental UC6, Michelin Primacy atau Pilot Sport, ditawari pula Pirelli.

Tapi semuanya tinggal ambisi karena antara susah pol cari di Surabaya, atau nilainya bakal bikin kk saya declined dan terblokir, khususnya gara-gara merk cap rumah makan itu πŸ˜‚, yang admin tokonya menawarkan dengan tag 7 jt per biji.

Tersadarlah bahwa sedang dipaksa batin sendiri untuk ngaku kaum maksa kaya, dan merasa diusir tipis-tipis oleh admin toko karena terdengar pegel saya tanyain opsi lain terus menerus padahal intinya cari paket kere premium look.
:off_good:

Saya akui masih sedikit kagetan punya mobil merk kebanyakan tapi kakinya nuntut pake sepatu mahal. Setelah penawaran berbagai merk sultan di atas dan saya belum juga iyakan, disodorkan pula sebenarnya pilihan sendal jepit Accelera di akhir diskusi. Admin toko was really cute and savage πŸ’€




Image
Penampakan mbah kembar empat Tono, Toni, Tina, dan Tini. Wajahnya diwakilkan salah satu saja demi tidak menambah beban malu pihak yang ditinggalkan. Semoga amal jasa kalian tidak sia-sia di sisi tukang loak sekitar, meskipun dosa carbon footprint mu akan selalu lebih besar. Kuharap kalian semua bahagia selamanya di rombengan terdekat πŸ˜‡




Akhirnya hanya bisa nemu pilihan sedikit diatas border line yaitu Hankook HPX RA43. Nyoba nyari review ga ada blas, ada sedikit video yang mengklaim reviewer tapi kedengarannya narasi bayaran, belum ditambah jumlah viewer nya yang katrok banget sebagai yang ngaku seorang utuber pengulas.
Image

Image
Guratannya complex banget, entah apa corak nyentrik satu2nya andil penentu on road driving quality atau plus faktor bahan karetnya or sugesti merk n refiew oleh maha netijen.

Btw, tak kusangka hari seperti ini akan tiba, dimana nominal 8 digit akan ku tambang begitu dalam dari lubuk saldo ku demi empat karet gelang jumbo. Dulu gonta ganti ban bemo lama saya ga pernah lebih dari 1 jt, jaman pertama pegang mobil cuman 300an rb per biji untuk baleno '99 πŸ₯²



Penampakan Ecopia H/L 422 ketika relatif muda:
Image
Pattern nya overall simetris like a common tire. Herannya harga ban ini masih terpantau setara Conti UC6, entah karena apa harganya bisa tinggi di sekitar 4.5 juta.



Fresh running shoes terpasang:
Image

Image



Review:
Frankly saya betul-betul awam soal tyre. Setahu saya ride quality itu di peredaman kabin, no rattle, shocks n suspension. Barulah setelah punya suv monocoq semi premium begini, mulailah terasa degrading ride quality nya seiring waktu menunda ganti ban. Karena bagi saya efek ban tua itu 'sebatas' aquaplanning yang bisa diredam dengan slower speed, atau juga more road noise yang memang jarang saya dengar karena selalu music listening.

Bahkan saya sempat berpikir kalau tread pattern nya memudar, saya akan lebih dapat grip ala slick tires on race track. Istilah orang jatim bilangnya pemahaman wong longor πŸ˜‚. Makanya bisa diliat momen saya ganti sepatu ialah ketika benar-benar kasat mata terlihat ancur, sama dengan gerobak2 terdahulu.

Lepas dari toko ban dan beratnya mencet tombol pin saat melunasi πŸ’Έ, yang saya rasakan initially ialah literally WOW. I am driving a new car! Heck, it feels like being on a better car brand. Agak sulit mengingatnya, tapi kesan test drive pertama saya 5 tahun lalu seharusnya tidak mungkin sebaik ini, terutama perihal vibration.

Entah ini karena peralihan dari ban butut ke baru, atau memang feel dari upgrade ban. Sebenarnya hankook ini pricelist nya 'cuma' 2.5 jt, selisih sangat banyak dibanding Ecopia H/L 422. Jadi dunno istilah upgrade ini benar ato engga. Setau saya Bstone ini yang di marketing kan adalah long lasting nya, tapi saya rasa 50rb km adalah umur biasa saja, bahkan saat 40rb sudah seharusnya ganti.

Back to riding feels, kalau bantingan tidak berubah karakternya. Tapi sekali lagi meredam getaran halus di aspal kasar inner city terasa jauh berbeda, di pavement juga amat berbeda, literally like an entirely different chassis setup kalau di 2 kondisi barusan

Rode noise. Mobil langsung dipakai jalan sejauh tol Β±100km. Akhirnya kembali lagi rasa yang dulu itu, slower feel while on higher speed. Baru sadar bahwa rasa itu sebenarnya sudah lama gradually hilang, dan kembali terasa saat ini karena pembaruan.

Memang bunyi 'ngiiing' di tol cor-coran berkurang tidak sehebat getaran. Namun, smooth feeling dari hilangnya micro wiggle tadi nyata mengembalikan premium highspeed ride dari CX9.

Slowspeed turning. Sejak sudah berkeluarga sendiri, quick lateral steering sudah saya lenyapkan. Pengalaman bayi muntah dalam mobil ini membuat saya tobat melakukannya, ditambah ocehan penumpang plus pengalaman saya di sopirin berkali-kali membuat saya hijrah dari kelakuan lama. Jadi saya ga menguji handling yang terlalu bagaimana.

Terasa di belokan patah parkiran gedung, U turn, junction, memang mobil terasa sangat jauh lebih sigap. Tapi ya sekali lagi, comparasi saya adalah dengan ban butut karena sudah kurang ingat feel pertama kali nya ban standar baru soal hal ini.

Intinya, Hankook HPX RA43 ini initially sangat memuaskan, seperti saya jatuh cinta lagi dengan mobil ini. Karena jujur saya sudah mulai di tahap agak bosan mengendarainya, namun hanya karena on road presence nya yang membuat saya masih sayang. Ban ini memang bukan merk yang saya ingini, tapi minimal di pasarkan di kategori yang sama, sehingga saya bisa paham apa itu right shoe for the right sport.

Yang saya agak kuatir dan memang belum tahu adalah umurnya. Kalau memang BS Ecopia H/L 422 itu long lasting dan berusia 40-50rb km di kehidupan nyata, maka performa ban sekarang ini bisa hanya berumur 30-40rb km. Seharusnya saya ga perlu concern karena umumnya mobil tidak dinikahi selamanya, namun dalam kasus ini sepertinya saya masih in love. Ditambah bentuk CX90 yang kurang melanjutkan presence CX9 yang definitely sleek.




Image

Saat nulis ini jadi berpikir filosofis.


Jangan-jangan banyak hal prinsip di kehidupan sudah significantly diminish karena wear n tear of surviving, namun karena so very smoothly gradual in its process, maka terasa reasonable enough to ignore. Atau memang over the time hilangnya muscle memory yang seharusnya akan memicu wakeup call kalau sarafnya masih conscious.

Kritik, membandingkan, penyesalan, ambisi. Fungsi noble dari social media sebenarnya adalah keep the nerve responding by provoking those things. Sadly, like a gun, powerful weapon is often used for murder or suicide.

Ketika saya upgrade tongkrongan yang lebih menuntut perawatan, tangisan rewelnya lebih keras saat tidak di entertain kebutuhannya. Berbeda dengan venturer, innova d4d, fortuner d4d, baleno, unit2 saya terdahulu yang tough, CX9 terasa lebih demanding. Tapi pengalaman owning this relatively needy ride ini telah mendidik saya.

Unit lama saya mengajar tentang surviving, tapi minim untuk maintaining. Yang sekarang tidak hanya mengajarkan maintenance, tapi juga menuntut excellency or she will bark to my every nerve keeping me awake from numbness. I can respect that kinda companionship.
Smakin terbukti kalo ban adalah salah satu faktor yg bisa bikin mobil jadi 'tidak enak' :big_exellent:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Wed Oct 09, 2024 12:37
by kunaskun
akulemu wrote: ↑Mon Oct 07, 2024 13:27 Saat nulis ini jadi berpikir filosofis.


Jangan-jangan banyak hal prinsip di kehidupan sudah significantly diminish karena wear n tear of surviving, namun karena so very smoothly gradual in its process, maka terasa reasonable enough to ignore. Atau memang over the time hilangnya muscle memory yang seharusnya akan memicu wakeup call kalau sarafnya masih conscious.

Kritik, membandingkan, penyesalan, ambisi. Fungsi noble dari social media sebenarnya adalah keep the nerve responding by provoking those things. Sadly, like a gun, powerful weapon is often used for murder or suicide.

Ketika saya upgrade tongkrongan yang lebih menuntut perawatan, tangisan rewelnya lebih keras saat tidak di entertain kebutuhannya. Berbeda dengan venturer, innova d4d, fortuner d4d, baleno, unit2 saya terdahulu yang tough, CX9 terasa lebih demanding. Tapi pengalaman owning this relatively needy ride ini telah mendidik saya.

Unit lama saya mengajar tentang surviving, tapi minim untuk maintaining. Yang sekarang tidak hanya mengajarkan maintenance, tapi juga menuntut excellency or she will bark to my every nerve keeping me awake from numbness. I can respect that kinda companionship.
review ban dengan PoV filosofer... :ungg:
only on SM :big_exellent:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Wed Oct 09, 2024 13:05
by KielConstantine
kunaskun wrote: ↑Wed Oct 09, 2024 12:37
akulemu wrote: ↑Mon Oct 07, 2024 13:27 Saat nulis ini jadi berpikir filosofis.


Jangan-jangan banyak hal prinsip di kehidupan sudah significantly diminish karena wear n tear of surviving, namun karena so very smoothly gradual in its process, maka terasa reasonable enough to ignore. Atau memang over the time hilangnya muscle memory yang seharusnya akan memicu wakeup call kalau sarafnya masih conscious.

Kritik, membandingkan, penyesalan, ambisi. Fungsi noble dari social media sebenarnya adalah keep the nerve responding by provoking those things. Sadly, like a gun, powerful weapon is often used for murder or suicide.

Ketika saya upgrade tongkrongan yang lebih menuntut perawatan, tangisan rewelnya lebih keras saat tidak di entertain kebutuhannya. Berbeda dengan venturer, innova d4d, fortuner d4d, baleno, unit2 saya terdahulu yang tough, CX9 terasa lebih demanding. Tapi pengalaman owning this relatively needy ride ini telah mendidik saya.

Unit lama saya mengajar tentang surviving, tapi minim untuk maintaining. Yang sekarang tidak hanya mengajarkan maintenance, tapi juga menuntut excellency or she will bark to my every nerve keeping me awake from numbness. I can respect that kinda companionship.
review ban dengan PoV filosofer... :ungg:
only on SM :big_exellent:
Biasanya seh jadi filosofis kalo tiba2 kena gebuk pengeluaran gede :mky_03:

Sama lah kek user user eropa tua bekas yg kena turun mesin or steering rack ngambek :big_biglaugh:

Skali lagi… indahnya psikologi.. ehh otomotif

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Wed Oct 09, 2024 13:36
by kendibocor
KielConstantine wrote: ↑Wed Oct 09, 2024 13:05
kunaskun wrote: ↑Wed Oct 09, 2024 12:37
akulemu wrote: ↑Mon Oct 07, 2024 13:27 Saat nulis ini jadi berpikir filosofis.


Jangan-jangan banyak hal prinsip di kehidupan sudah significantly diminish karena wear n tear of surviving, namun karena so very smoothly gradual in its process, maka terasa reasonable enough to ignore. Atau memang over the time hilangnya muscle memory yang seharusnya akan memicu wakeup call kalau sarafnya masih conscious.

Kritik, membandingkan, penyesalan, ambisi. Fungsi noble dari social media sebenarnya adalah keep the nerve responding by provoking those things. Sadly, like a gun, powerful weapon is often used for murder or suicide.

Ketika saya upgrade tongkrongan yang lebih menuntut perawatan, tangisan rewelnya lebih keras saat tidak di entertain kebutuhannya. Berbeda dengan venturer, innova d4d, fortuner d4d, baleno, unit2 saya terdahulu yang tough, CX9 terasa lebih demanding. Tapi pengalaman owning this relatively needy ride ini telah mendidik saya.

Unit lama saya mengajar tentang surviving, tapi minim untuk maintaining. Yang sekarang tidak hanya mengajarkan maintenance, tapi juga menuntut excellency or she will bark to my every nerve keeping me awake from numbness. I can respect that kinda companionship.
review ban dengan PoV filosofer... :ungg:
only on SM :big_exellent:
Biasanya seh jadi filosofis kalo tiba2 kena gebuk pengeluaran gede :mky_03:

Sama lah kek user user eropa tua bekas yg kena turun mesin or steering rack ngambek :big_biglaugh:

Skali lagi… indahnya psikologi.. ehh otomotif
Tiba2 jd filosofis dan makin mendekatkan diri dengan Tuhan, banyak2 doa semoga cepet balik lg duitnya sebelum ketauan bini n kena omelan :upss:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Thu Oct 10, 2024 5:41
by kunaskun
KielConstantine wrote: ↑Wed Oct 09, 2024 13:05 Biasanya seh jadi filosofis kalo tiba2 kena gebuk pengeluaran gede :mky_03:

Sama lah kek user user eropa tua bekas yg kena turun mesin or steering rack ngambek :big_biglaugh:

Skali lagi… indahnya psikologi.. ehh otomotif
:mky_03: :mky_03: :mky_03:
sheer boncos pleasure
kendibocor wrote: ↑Wed Oct 09, 2024 13:36
Tiba2 jd filosofis dan makin mendekatkan diri dengan Tuhan, banyak2 doa semoga cepet balik lg duitnya sebelum ketauan bini n kena omelan :upss:
sambil bengong, udutan, minum kopi botolan di kursi indomaret kaya pejuang rupiah :big_biglaugh:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Thu Oct 10, 2024 8:05
by ChZ
Ketika saya upgrade tongkrongan yang lebih menuntut perawatan, tangisan rewelnya lebih keras saat tidak di entertain kebutuhannya. Berbeda dengan venturer, innova d4d, fortuner d4d, baleno, unit2 saya terdahulu yang tough, CX9 terasa lebih demanding. Tapi pengalaman owning this relatively needy ride ini telah mendidik saya.
biasa kalo standar pantat udah naik, emang jadi makin sensitif kalo mulai gak enak :big_biglaugh:

tapi ya begituan comes with a price juga. makanya membeli mobil apalagi klaas mewah emang keputusan yang perlu tanggung jawab finansial yang besar. sooner or later the service bill will give you a shock :big_biglaugh:

gak bisa itu modelan cheapskate masih mikir ngisi bensin subsidi atau bensin naik dikit kejang-kejang, itu part of the experience :big_biglaugh:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Thu Oct 10, 2024 8:31
by darrelund
ChZ wrote: ↑Thu Oct 10, 2024 8:05
gak bisa itu modelan cheapskate masih mikir ngisi bensin subsidi atau bensin naik dikit kejang-kejang, itu part of the experience :big_biglaugh:
trutama soal bengsin

dulu biasa beli 10000/L, naik ke 12000 ud kejang

cuma grgr ud biasa ngisi 15-16rb/L

ngeliat kmrn turun ke 12rb, kok rasanya murah amat tu bengsin

cuma memori ngisi dex 18-19rb siy ga terlupakan mbah :big_biglaugh:

aplg modelan portuner ama inofa kan jarum bengsinnya agak lemes, puter" dikit ud turun. dongkol jg seh liatnya

makanna skrg baru ngerti knp di mobil" monokok gtu 1 bar dari full itu dilamain :big_biglaugh:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Thu Oct 10, 2024 8:34
by darrelund
akulemu wrote: ↑Mon Oct 07, 2024 13:27
Unit lama saya mengajar tentang surviving, tapi minim untuk maintaining. Yang sekarang tidak hanya mengajarkan maintenance, tapi juga menuntut excellency or she will bark to my every nerve keeping me awake from numbness. I can respect that kinda companionship.
itulah jinba ittai mbah

sinergi antara manusia sama kuda

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Thu Oct 10, 2024 12:04
by lexnic
darrelund wrote: ↑Thu Oct 10, 2024 8:31
ChZ wrote: ↑Thu Oct 10, 2024 8:05
gak bisa itu modelan cheapskate masih mikir ngisi bensin subsidi atau bensin naik dikit kejang-kejang, itu part of the experience :big_biglaugh:
trutama soal bengsin

dulu biasa beli 10000/L, naik ke 12000 ud kejang

cuma grgr ud biasa ngisi 15-16rb/L

ngeliat kmrn turun ke 12rb, kok rasanya murah amat tu bengsin

cuma memori ngisi dex 18-19rb siy ga terlupakan mbah :big_biglaugh:

aplg modelan portuner ama inofa kan jarum bengsinnya agak lemes, puter" dikit ud turun. dongkol jg seh liatnya

makanna skrg baru ngerti knp di mobil" monokok gtu 1 bar dari full itu dilamain :big_biglaugh:
jaman dex harganya mencapai 18rban, saya smpe bela2in isi full pas indikator msh di tengah2 hahaha :mky_07: . tapi ada bagusnya jga sih, soalnya jdi ngerti msti isi berapa liter utk tiap posisi jarum indikator. slain itu, jdi ngeh jga klo ada SPBU pertamina yg takaran pompanya kurang akurat.

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Thu Oct 10, 2024 15:27
by darrelund
lexnic wrote: ↑Thu Oct 10, 2024 12:04
jaman dex harganya mencapai 18rban, saya smpe bela2in isi full pas indikator msh di tengah2 hahaha :mky_07: . tapi ada bagusnya jga sih, soalnya jdi ngerti msti isi berapa liter utk tiap posisi jarum indikator. slain itu, jdi ngeh jga klo ada SPBU pertamina yg takaran pompanya kurang akurat.
sama mbah, oe jg kadang stengah tanki atau 3/4 malah ud ngisi, biar di psikologis nya enak. soalna klo ngisi dari abis rasana duit banyak bgt yg keluar agak ngilu (walo total biayanya ttp sama). :big_biglaugh:

masi inget rasanya, baru jalan 30-40km jarum ud lemes, agak sebel gimana gitu

tapi ya nikmatin aja lah :big_biglaugh:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Oct 11, 2024 3:11
by ChZ
darrelund wrote: ↑Thu Oct 10, 2024 8:31 trutama soal bengsin

dulu biasa beli 10000/L, naik ke 12000 ud kejang

cuma grgr ud biasa ngisi 15-16rb/L

ngeliat kmrn turun ke 12rb, kok rasanya murah amat tu bengsin

cuma memori ngisi dex 18-19rb siy ga terlupakan mbah :big_biglaugh:

aplg modelan portuner ama inofa kan jarum bengsinnya agak lemes, puter" dikit ud turun. dongkol jg seh liatnya

makanna skrg baru ngerti knp di mobil" monokok gtu 1 bar dari full itu dilamain :big_biglaugh:
mau downgrade BBM gak sebanding sama rewardnya dan ngiritnya gak seberapa.

kecuali kerjanya jadi supir taksi yg ngisi bensin tiap hari ya berasa. kalo ngisi seminggu dua minggu sekali apalah arti ngirit 200 rebu sekali fulltank. emang mau ngirit seberapa sih kalo mobilnya 700 juta ngirit 1 juta sebulan itu ya udah abis di bunga cicilan :big_biglaugh:

ya udahlah, nikmati aja.

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Oct 11, 2024 3:26
by lexnic
darrelund wrote: ↑Thu Oct 10, 2024 15:27
lexnic wrote: ↑Thu Oct 10, 2024 12:04
jaman dex harganya mencapai 18rban, saya smpe bela2in isi full pas indikator msh di tengah2 hahaha :mky_07: . tapi ada bagusnya jga sih, soalnya jdi ngerti msti isi berapa liter utk tiap posisi jarum indikator. slain itu, jdi ngeh jga klo ada SPBU pertamina yg takaran pompanya kurang akurat.
sama mbah, oe jg kadang stengah tanki atau 3/4 malah ud ngisi, biar di psikologis nya enak. soalna klo ngisi dari abis rasana duit banyak bgt yg keluar agak ngilu (walo total biayanya ttp sama). :big_biglaugh:

masi inget rasanya, baru jalan 30-40km jarum ud lemes, agak sebel gimana gitu

tapi ya nikmatin aja lah :big_biglaugh:
iya om, perih rasanya di dompet pas ngisinya klo udh di bawah setengah (apalagi klo udh bar kedua dri bawah). tapi ya udh lah, positifnya tarikan lbh enak tanpa kudu remap dan filter solar lbh awet. dan gk kuatir jdi gel, soalnya dipake gantian tiap minggu sama mobil satunya (tapi klo di jkt sih gk mngkin jdi gel wong panasnya gila). alasan lain knapa gk pake biosol, saya kuatir data pribadi yg diserahin pas daftar BBM subsidi disalahgunakan ato bocor ke pihak lain (tau sndiri lah cara kerja BUMN). buat saya, data pribadi jauh lbh berharga dripada manfaat subsidi yg didapet.

soal jarum indikator, wktu itu saya jga merasa klo jarum indikatornya innova gmpng turun. akhirnya ganti filter solar sama purging, lmyn skrg gk trlalu gmpng turun. tapi yah, cara nyetir jga pengaruh sih. saya slama ini klo nyetir slalu push & glide, lbh bnyk manfaatin momentum pas turunan ato pas abis geber tipis2 (sadar diri sama skill & kondisi dompet). :mky_01:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Oct 11, 2024 5:19
by kendibocor
Emang pd dasarnya cowo sama aja ya, beda jenis doang maenannya. Ada yg maenan mobil, ada yg maenan ani2. Sama jg mbl ma ani2 mau yg bagus ya perawatan mahal. Tp β€œpake”nya jg puas. Kalo gamau ambil resiko pelihara mahal ya sewa aja sesekali :upss:

Oot jd nyasar ke ani2 :ngacir:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Oct 11, 2024 6:29
by alvin23
kendibocor wrote: ↑Fri Oct 11, 2024 5:19 Emang pd dasarnya cowo sama aja ya, beda jenis doang maenannya. Ada yg maenan mobil, ada yg maenan ani2. Sama jg mbl ma ani2 mau yg bagus ya perawatan mahal. Tp β€œpake”nya jg puas. Kalo gamau ambil resiko pelihara mahal ya sewa aja sesekali :upss:

Oot jd nyasar ke ani2 :ngacir:
males kalau ani2 bisa cepu, kalau mobil kaga wkwkwk

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Oct 11, 2024 6:36
by severmaya
akulemu wrote: ↑Mon Oct 07, 2024 13:27 Image
Setelah berkelana 50.000 KM dan menenggak ribuan liter pertabo, obat bius penjinak kaki kanan terutama gara-gara nyaris mencapai Rp18000/ literπŸ₯², akhirnya sol sepatu mencapai titik nadir.

Rencana mau cari ban yang sudah punya reputasi dan user review yang banyak, macam Yokohama Geolandar X-CV, Continental UC6, Michelin Primacy atau Pilot Sport, ditawari pula Pirelli.

Tapi semuanya tinggal ambisi karena antara susah pol cari di Surabaya, atau nilainya bakal bikin kk saya declined dan terblokir, khususnya gara-gara merk cap rumah makan itu πŸ˜‚, yang admin tokonya menawarkan dengan tag 7 jt per biji.

Tersadarlah bahwa sedang dipaksa batin sendiri untuk ngaku kaum maksa kaya, dan merasa diusir tipis-tipis oleh admin toko karena terdengar pegel saya tanyain opsi lain terus menerus padahal intinya cari paket kere premium look.
:off_good:

Saya akui masih sedikit kagetan punya mobil merk kebanyakan tapi kakinya nuntut pake sepatu mahal. Setelah penawaran berbagai merk sultan di atas dan saya belum juga iyakan, disodorkan pula sebenarnya pilihan sendal jepit Accelera di akhir diskusi. Admin toko was really cute and savage πŸ’€




Image
Penampakan mbah kembar empat Tono, Toni, Tina, dan Tini. Wajahnya diwakilkan salah satu saja demi tidak menambah beban malu pihak yang ditinggalkan. Semoga amal jasa kalian tidak sia-sia di sisi tukang loak sekitar, meskipun dosa carbon footprint mu akan selalu lebih besar. Kuharap kalian semua bahagia selamanya di rombengan terdekat πŸ˜‡




Akhirnya hanya bisa nemu pilihan sedikit diatas border line yaitu Hankook HPX RA43. Nyoba nyari review ga ada blas, ada sedikit video yang mengklaim reviewer tapi kedengarannya narasi bayaran, belum ditambah jumlah viewer nya yang katrok banget sebagai yang ngaku seorang utuber pengulas.
Image

Image
Guratannya complex banget, entah apa corak nyentrik satu2nya andil penentu on road driving quality atau plus faktor bahan karetnya or sugesti merk n refiew oleh maha netijen.

Btw, tak kusangka hari seperti ini akan tiba, dimana nominal 8 digit akan ku tambang begitu dalam dari lubuk saldo ku demi empat karet gelang jumbo. Dulu gonta ganti ban bemo lama saya ga pernah lebih dari 1 jt, jaman pertama pegang mobil cuman 300an rb per biji untuk baleno '99 πŸ₯²



Penampakan Ecopia H/L 422 ketika relatif muda:
Image
Pattern nya overall simetris like a common tire. Herannya harga ban ini masih terpantau setara Conti UC6, entah karena apa harganya bisa tinggi di sekitar 4.5 juta.



Fresh running shoes terpasang:
Image

Image



Review:
Frankly saya betul-betul awam soal tyre. Setahu saya ride quality itu di peredaman kabin, no rattle, shocks n suspension. Barulah setelah punya suv monocoq semi premium begini, mulailah terasa degrading ride quality nya seiring waktu menunda ganti ban. Karena bagi saya efek ban tua itu 'sebatas' aquaplanning yang bisa diredam dengan slower speed, atau juga more road noise yang memang jarang saya dengar karena selalu music listening.

Bahkan saya sempat berpikir kalau tread pattern nya memudar, saya akan lebih dapat grip ala slick tires on race track. Istilah orang jatim bilangnya pemahaman wong longor πŸ˜‚. Makanya bisa diliat momen saya ganti sepatu ialah ketika benar-benar kasat mata terlihat ancur, sama dengan gerobak2 terdahulu.

Lepas dari toko ban dan beratnya mencet tombol pin saat melunasi πŸ’Έ, yang saya rasakan initially ialah literally WOW. I am driving a new car! Heck, it feels like being on a better car brand. Agak sulit mengingatnya, tapi kesan test drive pertama saya 5 tahun lalu seharusnya tidak mungkin sebaik ini, terutama perihal vibration.

Entah ini karena peralihan dari ban butut ke baru, atau memang feel dari upgrade ban. Sebenarnya hankook ini pricelist nya 'cuma' 2.5 jt, selisih sangat banyak dibanding Ecopia H/L 422. Jadi dunno istilah upgrade ini benar ato engga. Setau saya Bstone ini yang di marketing kan adalah long lasting nya, tapi saya rasa 50rb km adalah umur biasa saja, bahkan saat 40rb sudah seharusnya ganti.

Back to riding feels, kalau bantingan tidak berubah karakternya. Tapi sekali lagi meredam getaran halus di aspal kasar inner city terasa jauh berbeda, di pavement juga amat berbeda, literally like an entirely different chassis setup kalau di 2 kondisi barusan

Rode noise. Mobil langsung dipakai jalan sejauh tol Β±100km. Akhirnya kembali lagi rasa yang dulu itu, slower feel while on higher speed. Baru sadar bahwa rasa itu sebenarnya sudah lama gradually hilang, dan kembali terasa saat ini karena pembaruan.

Memang bunyi 'ngiiing' di tol cor-coran berkurang tidak sehebat getaran. Namun, smooth feeling dari hilangnya micro wiggle tadi nyata mengembalikan premium highspeed ride dari CX9.

Slowspeed turning. Sejak sudah berkeluarga sendiri, quick lateral steering sudah saya lenyapkan. Pengalaman bayi muntah dalam mobil ini membuat saya tobat melakukannya, ditambah ocehan penumpang plus pengalaman saya di sopirin berkali-kali membuat saya hijrah dari kelakuan lama. Jadi saya ga menguji handling yang terlalu bagaimana.

Terasa di belokan patah parkiran gedung, U turn, junction, memang mobil terasa sangat jauh lebih sigap. Tapi ya sekali lagi, comparasi saya adalah dengan ban butut karena sudah kurang ingat feel pertama kali nya ban standar baru soal hal ini.

Intinya, Hankook HPX RA43 ini initially sangat memuaskan, seperti saya jatuh cinta lagi dengan mobil ini. Karena jujur saya sudah mulai di tahap agak bosan mengendarainya, namun hanya karena on road presence nya yang membuat saya masih sayang. Ban ini memang bukan merk yang saya ingini, tapi minimal di pasarkan di kategori yang sama, sehingga saya bisa paham apa itu right shoe for the right sport.

Yang saya agak kuatir dan memang belum tahu adalah umurnya. Kalau memang BS Ecopia H/L 422 itu long lasting dan berusia 40-50rb km di kehidupan nyata, maka performa ban sekarang ini bisa hanya berumur 30-40rb km. Seharusnya saya ga perlu concern karena umumnya mobil tidak dinikahi selamanya, namun dalam kasus ini sepertinya saya masih in love. Ditambah bentuk CX90 yang kurang melanjutkan presence CX9 yang definitely sleek.




Image

Saat nulis ini jadi berpikir filosofis.


Jangan-jangan banyak hal prinsip di kehidupan sudah significantly diminish karena wear n tear of surviving, namun karena so very smoothly gradual in its process, maka terasa reasonable enough to ignore. Atau memang over the time hilangnya muscle memory yang seharusnya akan memicu wakeup call kalau sarafnya masih conscious.

Kritik, membandingkan, penyesalan, ambisi. Fungsi noble dari social media sebenarnya adalah keep the nerve responding by provoking those things. Sadly, like a gun, powerful weapon is often used for murder or suicide.

Ketika saya upgrade tongkrongan yang lebih menuntut perawatan, tangisan rewelnya lebih keras saat tidak di entertain kebutuhannya. Berbeda dengan venturer, innova d4d, fortuner d4d, baleno, unit2 saya terdahulu yang tough, CX9 terasa lebih demanding. Tapi pengalaman owning this relatively needy ride ini telah mendidik saya.

Unit lama saya mengajar tentang surviving, tapi minim untuk maintaining. Yang sekarang tidak hanya mengajarkan maintenance, tapi juga menuntut excellency or she will bark to my every nerve keeping me awake from numbness. I can respect that kinda companionship.
Hehe ngalamin juga ngerawat mobil yang bisa dikatakan mewah di zamannya, harga second anjlok, tapi sparepartnya ga ikutan anjlok.
Mana sensi sama jalan banyak kerut :big_childish:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Oct 11, 2024 6:42
by darrelund
ChZ wrote: ↑Fri Oct 11, 2024 3:11
mau downgrade BBM gak sebanding sama rewardnya dan ngiritnya gak seberapa.

kecuali kerjanya jadi supir taksi yg ngisi bensin tiap hari ya berasa. kalo ngisi seminggu dua minggu sekali apalah arti ngirit 200 rebu sekali fulltank. emang mau ngirit seberapa sih kalo mobilnya 700 juta ngirit 1 juta sebulan itu ya udah abis di bunga cicilan :big_biglaugh:

ya udahlah, nikmati aja.
tul mbah, oe siy suda berdamai :big_biglaugh: , toh bengsin emang fluktuatif kan

anggap aja ownership experience, atleast mobilnya ud ada. sehari" klo mau ngirit bisa naik moda transpor yg lain (klo nemu) :big_biglaugh:

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Oct 11, 2024 8:40
by negara1
Akhirnya ada long review CX-9 & proses ganti Tono, Toni, Tina, dan Tini
Good sharing

Ganti karet bundar, trnyata kasih impresi positif
Dunlop SP10 aus --> Dunlop LM 703
Dueler AT 693 aus --> Geolandar G94

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Oct 11, 2024 11:39
by faizzz
kendibocor wrote: ↑Fri Oct 11, 2024 5:19 Emang pd dasarnya cowo sama aja ya, beda jenis doang maenannya. Ada yg maenan mobil, ada yg maenan ani2. Sama jg mbl ma ani2 mau yg bagus ya perawatan mahal. Tp β€œpake”nya jg puas. Kalo gamau ambil resiko pelihara mahal ya sewa aja sesekali :upss:

Oot jd nyasar ke ani2 :ngacir:
Untuk bisa menikmati dia tak harus memilikinya...

Bisa sewa atau lease misalnya

Re: CX9 Skyactive. A Timeless Tale Of A (not so little) Red Riding Hood

Posted: Fri Oct 11, 2024 15:55
by kendibocor
alvin23 wrote: ↑Fri Oct 11, 2024 6:29
kendibocor wrote: ↑Fri Oct 11, 2024 5:19 Emang pd dasarnya cowo sama aja ya, beda jenis doang maenannya. Ada yg maenan mobil, ada yg maenan ani2. Sama jg mbl ma ani2 mau yg bagus ya perawatan mahal. Tp β€œpake”nya jg puas. Kalo gamau ambil resiko pelihara mahal ya sewa aja sesekali :upss:

Oot jd nyasar ke ani2 :ngacir:
males kalau ani2 bisa cepu, kalau mobil kaga wkwkwk
Mobil ada minusnya jg om…ani2 bisa diumpetin, mobil kagak. Ketauan bini kalo keluarin duit mahal2 bwat mobil :ngacir: :ngacir: