Cara Baru Pembobolan ATM Bank Mandiri

[maxx]

http://www.kompas.com/suratpembaca/read/5332

Saya adalah pemilik rekening Bank Mandiri cabang Medan Tiara nomor 1050007717758. Pada tanggal 4 Februari 2009 jam 11 lewat, saya menyetor tabungan saya sebesar Rp 10 ,000,000,-. Alangkah terkejutnya saya melihat saldo rekening saya cuma sebesar Rp.10.092.255,- dimana seharusnya saldo saya menjadi Rp.29.528.577,- karena setelah transaksi terakhir saya tanggal 8 Januari 2009 saldo saya adalah Rp.19.528.577,- .

Lalu saya langsung melaporkan hal ini ke customer service Bank Mandiri Medan Tiara dan ditelusuri ternyata telah terjadi penarikan yang dilakukan oleh orang lain alias dibobol, lalu segera saya tarik kembali uang Rp 10,000,000,- yang baru saya setor dan melakukan pemblokiran. Dari keterangan surat rekening koran saya jelas tertulis bahwa tanggal 1 Februari 2009 terjadi pembobolan sebesar Rp 5,000,000,- dengan cara tarik tunai di mesin ATM Bersama dan Transfer Rp 5,000,000,- juga di mesin ATM Bersama.

Tanggal 2 Februari 2009, terjadi pembobolan lagi sebesar Rp 5,000,000,- dengan cara tarik tunai di mesin ATM Mandiri Bank Mandiri cabang Iskandar Muda. Tanggal 3 Februari 2009, terjadi lagi pembobolan sebesar Rp.4.450.000,- dengan cara tarik tunai di mesin ATM Mandiri Bank Mandiri cabang Iskandar Muda. Jadi, total pembobolan rekening saya berjumlah Rp.19.450.000,-. Lalu saya pulang ke rumah menyampaikan pada keluarga dan ibu meminta abang saya untuk mendampingi saya meminta penjelasan ke Bank Mandiri Medan Tiara. Namun, sesampainya disana kami disuruh pulang dengan berbagai alasan seperti jam layanan nasabah telah habis, pimpinan sedang cuti dan pimpinan pengganti mau rapat.

Karena tidak puas atas hal ini, dari seorang relasi, kami berhasil mendapatkan info nomor handphone pimpinan wilayah Bank Mandiri bernama Bapak Tanjung. Mendengar hal ini beliau terkejut atas laporan kami dan meminta kami untuk kembali ke Mandiri Medan Tiara menjumpai Ibu Ita (pengganti pimpinan sementara Bank tersebut) atau Ibu Luki (customer service bank tersebut). Kembali ke Bank Mandiri Medan Tiara kami mendapat sikap yang berbeda, disambut satpam dan jumpa dengan Ibu Luki.

Setelah diproses Ibu Luki, alangkah terkejutnya kami ketika diberitahukan Ibu Luki bahwa kartu ATM yang saya pegang bukanlah milik saya melainkan milik seseorang nasabah Bank Mandiri kota Surabaya diketahui bernama Herry Purwanto dan kartu ATM tersebut telah ditutup.jadi kemanakah kartu ATM saya selama ini?? Yaitu sejak transaksi terakhir pindah buku tanggal 8 Januari 2009.

Mengenai tertukarnya kartu ATM saya , dapat saya jelaskan sebagai berikut : Pada tanggal 8 Januari 2009 pukul 10.39 WIB, saya melakukan transaksi pindah buku di depan Teller berkode R 67 sebesar Rp 30,000,000,- ke rekening Bank Mandiri nomor rekening 106 00059 84565 atas nama Monilin. Dan untuk proses transaksi tersebut, kartu ATM saya diminta Teller tersebut untuk digesek dan tekan PIN. Kemudian cetak buku lalu dikembalikan dengan keadaan kartu ATM di dalam buku dan Teller memperlihatkan pada saya cetakan transaksi terakhir saya. Kemudian saya bawa pulang karena saya percaya pada Bank apalagi ini adalah Bank Mandiri dan saya simpan dalam lemari kamar tidur saya dan dikunci, tidak ada saya bawa ataupun gunakan sampai pada tanggal 4 Februari 2009.

Karena sudah pukul 6.00 sore, maka kami diminta datang keesokan harinya untuk mengikuti kelanjutan pemeriksaan dan dijanjikan akan diperlihatkan kamera CCTV sebagai alat bukti otentik. Pada esok harinya, kami datang kembali ke Bank Mandiri sesuai yang dijanjikan. Ternyata Rekaman kamera CCTV tidak berfungsi.(pada waktu pembobolan tanggal 2 dan 3 Februari 2009 di ATM Bank Mandiri cabang Iskandar Muda). Dan juga rekaman transaksi di depan teller tanggal 8 Januari 2009 tidak terlihat gambar di kamera CCTV dan juga CCTV di mesin ATM Bersama tempat pembobolan tanggal 1 Februari 2009.

Akhirnya, kami diminta untuk menunggu keputusan dari Bank Mandiri Pusat selama 14 hari kerja. Setelah 12 hari kerja kemudian, hari Jumat, tanggal 20 Februari 2009, pihak Bank (Ibu Ita dan Ibu Luki) datang ke kantor saya menyampaikan bahwa dari hasil investigasi mereka bahwa pemilik kartu ATM yang saya pegang melaporkan kepada Bank Mandiri tanggal 30 Januari 2009 untuk diblokir dengan alasan istri Herry Purwanto (pemilik kartu ATM) telah dihipnotis di Surabaya dan ATM nya dibobol Rp 9,000,000,-. Kemudian pihak bank mengatakan kepada saya mungkin saya dihipnotis juga sama seperti dialami istri Herry Purwanto.

Dalam hal ini saya melihat kasus pembobolan ATM saya tidak dilakukan secara profesional dan objektif dengan alasan sebagai berikut : Pertama, pihak Bank bukan mengolah data- data yang saya sampaikan tetapi hanya berasumsi bahwa saya telah dihipnotis. Kedua, kalau memang saya dihipnotis seseorang, maka pelaku cukup mengambil ATM saya dan tidak perlu mengganti dengan ATM lain. Ketiga, sementara keterangan mengenai proses pengembalian kartu ATM saya pada waktu transaksi tanggal 8 Januari 2009 tersebut diatas, sama sekali tidak dipertimbangkan. Pada hari Senin, tanggal 23 Februari 2009 pukul 16.00 WIB, saya dan keluarga memutuskan datang ke Bank Mandiri meminta kepastian sikap pihak Bank Mandiri atas kebobolan uang saya.

Dalam pertemuan ini, kami sungguh sangat kecewa melihat sikap pimpinan Bank Mandiri yang bernama Handoyo yang tidak menunjukkan sikap prihatin terhadap nasabahnya yang telah menderita kerugian kebobolan uang . Dan Beliau tetap tidak mempertimbangkan laporan yang kami sampaikan khususnya mengenai tertukarnya ATM yang telah saya terangkan di atas. Beliau juga memperlakukan kami yang telah menjadi korban kebobolan dengan cara yang kasar bahkan mengusir kami untuk keluar dari ruangan kerjanya padahal Bapak saya adalah nasabah Bank Mandiri Prioritas sejak Mandiri Prioritas Ada di Indonesia.

Beginikah sikap dan perilaku yang pantas ditunjukkan seorang pimpinan Bank terbesar kepada nasabahnya?? Pada pertemuan itu juga saudara Handoyo mengatakan bahwa dari mulai tanggal 13 sampai dengan tanggal 30 Januari 2009, nomor kartu ATM yang saya pegang tersebut masih dipergunakan oleh pemiliknya yang melakukan transaksi di Surabaya. Dengan demikian, kami mengatakan bagaimana hal tersebut bisa terjadi mengingat pada waktu tanggal yang sama (13-30 Januari 2009), kartu tersebut masih berada di tangan saya dan kalau demikian jika memang hal tersebut benar terjadi berarti sudah terjadi penggandaan kartu ATM. Tetapi anehnya saudara Handoyo langsung membantahnya.

Saya meminta Bank Mandiri Medan Tiara agar dapat bertanggung jawab secara objektif atas pembobolan tabungan Mandiri saya karena saya telah banyak mengalami kerugian bukan hanya uang tapi juga waktu dan tenaga. Selanjutnya tentu saja saya akan menempuh jalur hukum meminta keadilan pada pihak yang berwenang dan terbuka pada masyarakat luas apabila Bank Mandiri tidak mau bertanggung jawab. Kepada teman- teman pembaca, berhati-hatilah mungkin suatu saat akan mengalami hal yang sama seperti yang saya alami di Bank Mandiri walaupun Bank Mandiri mempunyai slogan aman depan terpecaya serta melayani dengan hati, tapi kenyataan yang kami alami berbeda.. Suriyanty JL.DUYUNG NO 76 E MEDAN – SUMATERA UTARA 20211 CONTACT : 061 – 4559850 / 081265641955 EMAIL : [email protected]

suriyanty
jalan duyung no 76 E
medan

[Fairoes]

Kenapa ya kalau ada laporan pasti nasabah dulu yang di salahkan.... atau memang prosedurnya demikian, sama seperti kalau terjadi tabrakan... siapa yang pintar bluffing dia yang menang hehehehehe

[Abu2]

kalo masalah gak kelar, dan nasabah di rugikan, coba aja apply kartukredit mandiri...minta plafon tertinggi , trus gunakan sesuka hati , dan gak usah di bayar tagihannya....

[avansa]

Nggak cuma Mandiri aja Bank bank yang lain pun sama,Ingat dulu kasus artis yang juga kebobolan di BCA....
mungkin paling aman nyimpan uang dalam bentuk deposito kalau dalam jumlah besar,
atau apa yah..? Ane juga heran dengan kasus seperti ini,CCTV kok alasanya mati..heran.

[asudarsono]

Heran, institusi besar kok berani2 ya mempertaruhkan nama baiknya cuma gara2 duit. Padahal mereka tinggal suruh pegawainya lacak, pasti bisa ketemu masalahnya. Ini khan cuma masalah IT aja.

Pegawai khan udah digaji, kok bukannya disuruh kerja malah diajarin nipu.

[avansa]

Benar Bro ..untuk ngembaliin nama baik,ane sepertinya saranin untuk ganti kepala cabang bank suruh belajar lagi mengenai IT.
Nyimpan uang di Bank nggak aman...bawa cash juga nggak aman,nyimpan di rumah apa lagi..weleh pantesan para pejabat dan penguasa tempo doloe ampe sekarang lebih suka nyimpen uang dan hartanya di Bank Swiss,bank luar negeri di jamin nggak bakal ilang,apa lagi kena hipnotis,dan di jamin kamera CCTV nya mati mendadak.

[edward]

Bank Mandiri kayaknya banyak masalah nih..
tahun lalu rekening saya tiba2 ketambahan uang Rp 69.000.000!Betul bro 69juta rupiah...

Saya tau ini bukan uang saya,yg saya lakukan hanyalah diam saja,toh nanti juga akan diberesin sendiri oleh sistem.
Bener setelah hampir sebulan uang 69jt itu raib sendiri...yg tertinggal adalah uang milik saya utuh.....

[maxx]

Bank Mandiri kayaknya banyak masalah nih..
tahun lalu rekening saya tiba2 ketambahan uang Rp 69.000.000!Betul bro 69juta rupiah...

Saya tau ini bukan uang saya,yg saya lakukan hanyalah diam saja,toh nanti juga akan diberesin sendiri oleh sistem.
Bener setelah hampir sebulan uang 69jt itu raib sendiri...yg tertinggal adalah uang milik saya utuh.....

Bwkakakakaak.... pas raib sendiri ... kerasa ga ilangnya

[edward]

Kagetnya pas liat ada kelebihan 69juta itu,smp2 ngeprint mini statementnya...sambil ingat2 siapa ya yg transfer duit segitu byk?Kaget campur bingung aja...

Untung gak gw withdraw semua ya?
Klo di withdraw semua trus kabur mgk bisa2 jadi urusan polisi kali....

[boplang]

bro ... berandai-andai nehh ... kira2 alasan logisnya adalah : ada seseorang transfer cash di front officer, kemudian ada salah ketik no rek. yg dituju, dan ini baru ketahuan bbrp hari kemudian setelah pengirim dpt complain dr penerima koq setorannya gak masuk2? .. hahaha, complain lanjut ke bank dan cek ternyata ada salah no rek. ..... berhubung duitnya masih ada ama mereka langsung di-withdraw .....wakakakakaka

salut dehh ama elo .... sadar klo klo ntuh bukan duit elo dan gak ada niatan ambil ....

[Risol1]

Benar Bro ..untuk ngembaliin nama baik,ane sepertinya saranin untuk ganti kepala cabang bank suruh belajar lagi mengenai IT.
Nyimpan uang di Bank nggak aman...bawa cash juga nggak aman,nyimpan di rumah apa lagi..weleh pantesan para pejabat dan penguasa tempo doloe ampe sekarang lebih suka nyimpen uang dan hartanya di Bank Swiss,bank luar negeri di jamin nggak bakal ilang,apa lagi kena hipnotis,dan di jamin kamera CCTV nya mati mendadak.

kalo sekarang sih bank swiss jg uda engga aman bos. Paling yg dijamin sampe jumlah tertentu doang hehehe....

[Risol1]

Kagetnya pas liat ada kelebihan 69juta itu,smp2 ngeprint mini statementnya...sambil ingat2 siapa ya yg transfer duit segitu byk?Kaget campur bingung aja...

Untung gak gw withdraw semua ya?
Klo di withdraw semua trus kabur mgk bisa2 jadi urusan polisi kali....

Waktu dulu baru pindah kerja, pas gajian 2 minggu pertama ditransfer $50k ke rekening gw, lha gw kaget koq banyak banget.....akhirnya karena menjunjung tinggi nilai2 kejujuran (sebenernya sih karena udah tau pasti bakalan ketauan jg akhirnya ), ane telp HR dan duitnya ditarik lagi whew.......coba kalo setiap 2 minggu dapet 50k ane beli ferrari deh ckckckck......

[frandika]

.....coba kalo setiap 2 minggu dapet 50k ane beli ferrari deh ckckckck......

ntar kantor bro Risol1 bisa kebeli juga deh ckckckck......

[Risol1]

.....coba kalo setiap 2 minggu dapet 50k ane beli ferrari deh ckckckck......

ntar kantor bro Risol1 bisa kebeli juga deh ckckckck......

hehehe....iya ya biar bisa langsung jadi bos

[asudarsono]

Wah di Serayamotor ini pada jujur2 semua ya. Coba kalau aku dapet harta karun 69 jt atau USD 50k, pasti aku ambil deh. Untungnya aku yg lemah ini masih dilindungi olehNya nggak pernah dapet yg bukan haknya.

Sayangnya korporate Indonesia kadang nggak berprinsip sama dgn bro Serayamotor semua.

[cvsmb]

ini lah indonesia... penuh dengan beragam warna...

turut prihatin dengan kejadian ini...

[esh]

Salut dengan integritas rekan2 SM

[spidymoon]

Kalo gitu kita kudu hati2 kalo nyerahin kartu ATM di teller.
Harus di check lagi No kartu ATMnya. Sama ga dgn yg kita miliki sebelumnya...
Jgn buru2 maen tinggal aja...

[eNeR]

untung aja aku gak suka mainan ATM, palingan juga nabungnya di celengan ayam, kalo dah penuh disembelih daaaan bim salabim keluarlah duit!
xi xi xi

[eNeR]

Tp kalo dah banyak akhirnya ditabung juga sih di BRI

[eNeR]

Tp kalo dah banyak akhirnya ditabung juga sih di BRI

[sulis94]

syerem juga yah..

[frandika]

Kalo gitu kita kudu hati2 kalo nyerahin kartu ATM di teller.
Harus di check lagi No kartu ATMnya. Sama ga dgn yg kita miliki sebelumnya...
Jgn buru2 maen tinggal aja...

Lihat/baca nama pemilik lebih mudah kali bro hehehe...

[Fairoes]

ATM mah kagak ada namanya..... kartu kredit baru ada....

[datsu]

@edward: kalo ente withdraw semua ente gak bakal kenapa2.. ente ada di posisi yang bener.. belom ada hukum yang bisa mengatur itu.. kalo kasus gt biasanya pihak bank yang "tanggung jawab"

@atas gw: beberapa kartu ada namanya.. sebagian besar malah.. setau gw malah cuman BCA aja yang gak ada namanya.. CMIIW.. cara paling gampang sebetulnya catet nomor kartu di HP.. nah, kalo abis diserahin ke teller ato kasir pas belanja dan kita gak yakin itu kartu yang bener, langsung cek ke HP deh..