(LANJUTAN) Waspada! Penyebab Rasa Manis Makanan&Minuman Kita

Forum untuk mengobrol hal-hal bebas.
Bisa dibuka oleh visitor dan member.

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

lefina
Newbie
Newbie
Posts: 12
Joined: Fri Feb 06, 2009 7:15

(LANJUTAN) Waspada! Penyebab Rasa Manis Makanan&Minuman Kita

Post by lefina »

Waspada!!!! Penyebab Rasa Manis Makanan&Minuman Kita

Pemanis buatan lainnya yang kita kenal dan ada di masyarakat bahkan sudah masuk ke perut kita adalah Acesulfame-K
Asesulfam K adalah senyawa 6-metil-1,2,3-oksatizin-4(3H)-on-2,2-dioksida atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat.

Acesulfame K (acesulfame-kalium) telah disetujui FDA sebagai aditif pemanis untuk makanan pada tahun 1988. Potensi kemanisan relatif (sweetness potency relative) sekitar 200x sukrose. Acesulfame-K dinyatakan sebagai pemanis buatan bebas kalori yang bersih, cepat memberikan rasa manis. Memiliki kestabilan yang baik pada suhu tinggi dan daya larut yang baik sehingga pemanis ini dianggap cocok untuk berbagai produk. Aman dikonsumsi dengan batasan ADI maksimal 15 mg/kg berat badan (BB). Angka ini setara dengan 750 mg mg per hari untuk manusia yang berat badannya 50 kg. Acesulfame-K umumnya beredar di pasaran dalam dosis 20 mg per sachet. Maka, untuk mencapai nilai ADI bagi seseorang dengan berat badan 50 kg, jumlah sachet yang dikonsumsi adalah maksimal 38 sachet dalam 1 hari.

Acesulfame-K sering digunakan sebagai kombinasi dengan pemanis buatan yang lain seperti aspartam, sakarin atau siklamat, untuk menghilangkan after taste yang tidak enak pada suatu jenis pemanis buatan. Pada tahun 1995 pemanis ini juga digunakan pada minuman beralkohol. Secara komersial acesulfame-K menggunakan merk Sunette atau Sweet One dalam bentuk sachet dan tablet.

Acesulfame-K ditemukan seorang kimiawan Karl Clauss tahun 1967. Dia menemukan rasa manis secara tidak sengaja ketika menjilatkan jarinya untuk mengambil kertas di laboratorium. Patennya dimiliki oleh Hoechst AG, Jerman. Acesulfame-K rasanya manis, beberapa orang merasakan adanya aftertaste yang pahit hampir seperti sakarin, tetapi sebagian lain tidak merasakannya.

FDA merekomendasikan acesulfame-K digunakan pada produk roti-rotian, makanan beku, yogurt, kembang gula, permen karet, produk susu kering, sirup dan saus. Juga untuk produk pasta gigi, mouth wash dan pelapis obat.

Di Jakarta, distributor /suplier acesulfame-K adalah CV. Indochem Jaya, Bekasi yang merupakan perusahaan dagang kimia yang bekerja sama dengan sebuah perusahaan dari Singapura sebagai pemasok pemanis buatan (Acesulfame - K) dan PT Indo Utama Kimia.

Pemanis buatan lainnya yang sering dijumpai di minuman ringan/soft drink, energi drink dan makanan ringan adalah Siklamat. Siklamat adalah pemanis buatan yang masih populer di Indonesia. Pemanis buatan ini merupakan garam natrium dari asam siklamat. Sifat siklamat sangat mudah larut dalam air dan mempunyai tingkat kemanisan 30 x gula. Siklamat pada manusia mempunyai nilai ADI maksimal 45% atau setara dengan 11 mg/kg berat badan (BB). Angka ini setara dengan 550 mg per hari untuk manusia yang berat badannya 50 kg. Siklamat umumnya beredar di pasaran dalam dosis 40 mg per sachet. Maka, untuk mencapai nilai ADI bagi seseorang dengan berat badan 50 kg, jumlah sachet yang dikonsumsi adalah maksimal 14 sachet dalam 1 hari.
Asam siklamat adalah suatu asam-asam dengan berat molekulnya 179,24. secara teknis dapat dibuat dengan cara sulfonasi senyawa siklohexilamin. Atau dapat juga diperoleh dari siklohexil-isosianat (N=C=O) yang direaksikan dengan H2SO4.
Pada tahun 1970-an di Amerika, Canada dan Inggris siklamat dilarang penggunaannya karena produk degradasinya yaitu sikloheksil amina bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Sedangkan di Indonesia menurut peraturan menteri kesehatan Republic Indonesia (No. 10179/A/SK/74) tahun 1974 kadar maksimum siklamat yang diperbolehkan dalam makanan berkalori rendah dan untuk penderita diabetes mellitus adalah 2,0 ppm (part per million atau mg per g bahan makanan). Untuk bahan minuman kadar maksimum siklamat yang diperbolehkan adalah hanya 0,06 ppm.
Siklamat pemanis buatan yang diduga sebagai pemicu kanker kandung kemih dan memunculkan banyak gangguan pada kesehatan, diantaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, imsomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan dan kanker otak.

Di dunia perdagangan Siklamat dikenal juga sebagai assugrin, sucaryl dan sucrosa.Masih banyak nama lain dari Siklamat. Biasanya, produsen minuman dan makanan merahasiakan nama pemanis buatan Siklamat. Pada kemasan biasanya produsen menggantikannya dengan nama kimia yang masyarakat awam kurang mengetahuinya, seperti : Cyclohexanesulfamic acid sodium salt, Sodium cyclamate, Sodium cyclohexanesulfamate. Siklamat bisa diperoleh di toko bahan kue.

Hingga saat ini, Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI (BPOM) lembaga negara yang bertugas mengawasi tingkat kemanan dan kesehatan makanan dan minuman serta obat-obatan yang dikonsumsi di Indonesia, berpendapat pemanis buatan masih aman dikonsumsi umum asalkan memenuhi komposisi. Menurut Farmakolog FKUI Prof Dr Iwan Darmansjah SP FK, pemanis buatan seperti aspartame dan siklamat digunakan dalam jumlah moderat tidak masalah, terutama bagi mereka yang sedang diet gula. Karena itu pencantuman komposisi pemanis pada produk amat penting, sebab ada acceptable daily intake (ADI) atau batas jumlah pemanis yang boleh dikonsumsi seseorang sepanjang hidup.

Di Indonesia, Pemerintah melalui Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) No 208 Tahun 1985 tentang pemanis buatan dalam Pasal 11 Ayat 2 berbunyi, label makanan yang mengandung pemanis buatan juga harus mencantumkan tulisan, "mengandung pemanis buatan" (a), "mengandung gula dan pemanis buatan", jika makanan tersebut selain mengandung pemanis buatan juga mengandung gula (b), serta tulisan "untuk penderita diabetes, dan atau orang yang membutuhkan makanan berkalori rendah"(c).

Dalam memilih pemanis buatan untuk produksi makanan dan minuman, produsen biasanya mencampur lebih dari satu macam pemanis buatan. Hal tersebut selain untuk menghilangkan after taste yang kurang enak dari satu jenis pemanis buatan tertentu, adalah untuk menekan harga pokok produksi produk mereka. Dari informasi yang saya dapat, harga pemanis buatan yang paling murah adalah Siklamat yaitu sekitar Rp. 27.500,-/kg. Sedangkan Acesulfame-K lebih kurang Rp. 150.000,-/kg dan Aspartame sekitar Rp. 250.000,-/kg.

Nah dengan adanya informasi ini, saya berharap kawan-kawan bisa menjadi lebih faham sehingga tidak lagi terperdaya atau menjadi inferior complex dengan adanya selebaran gelap atau isyu-isyu negatif yang disebarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang menakut nakuti kita sekaligus merusak berbagai merek makanan dan minuman tertentu. Ada Pemanis buatan yang aman dikonsumsi seperti Aspartam, asalkan dikonsumsi sesuai dengan aturan pakai. Ada juga pemanis buatan yang tidak aman dikonsumsi. Dan tentu saja, penting bagi kita sebelum kita atau anggota keluarga kita mengkonsumsi suatu makan dan minuman, untuk terlebih dahulu membaca atauran pakai, kandungan, komposisi, efek samping dan masa kadaluarsanya. Selain itu, jangan mencampur minuman-minuman tertentu yang kita belum tahu efek sampingnya.

Jagalah kesehatan tubuh kita yang menjadi aset utama kita hidup di dunia ini. Semoga bermanfaat. Kepada para moderator milist saya ucapkan terima kasih atas pemuatan informasi berantai ini.

(sumber :http://www.republika.co.id/koran, http://www.akupercaya.com/forum diskusi/sport&health,
http://www.indoforum.org/community/health centre,
http://www.indonetwork.co.id, http://dwilovaniez.blogspot.com/, http://[email protected], http://www.untag-sby.ac.id/
http://www.depkes.go.id/index.php?optio ... 2&Itemid=3)