ada beberapa unek-unek yang saya ingin bandingkan mobil yang dijual di negara kita tercinta dengan yang di eropa.
1. Fuel Consumption
Di Indonesia belum ada standard untuk mengukur fuel consumption suatu mobil. Di prospek-prospek tidak ada tentang fuel consumption.
Di Eropa ada standard, sehingga di setiap prospek ada kira-kira penggunaan bahan bakar mobil sesuai cara mengemudi standard. (dalam kota, jalan tol dan rata-rata).
Seluruh mobil yang dijual rata-rata ada keterangan tentang fuel consumption.
Mobil disini jika irit kebanyakan berbahan bakar diesel (mulai 1:17, 1:20 dst tergantung jenis kendaraan) dengan teknik TDI, CTDI dsbnya. Mobil bensin paling banter (diatas 1800 CC) 1:17an) sehingga orang disini lebih senang beli mesin diesel, tapi kerugiaannya pajak diesel lebih besar karena polusinya lebih parah dibanding bensin dan harga barunya lebih mahal.
2. ABS Anti Locking braking system dan AIRBAG atau ESP (Electronic Stability Programm - Supaya mobil tidak terbalik)
Pentingnya ABS dan Airbag untuk keselamatan penumpang sangat ditekankan dalam sekolah-sekolah mengemudi dan sudah menjadi kurikulum mereka (sekolah mengemudi merupakan kewajiban untuk dapet SIM) juga diperkenalkan features lainnya seperti ESP. Sehingga sudah seperti propaganda bagi para pembeli mobil untuk memilih mobil setidaknya memiliki Airbag dan ABS.
Walhasil seluruh mobil baru di eropa baik buatan asia maupun eropa sudah merupakan standard dilengkapi Front Airbag dan ABS (minimal!)
Dengan harga yang sama jika dikonversi ke rupiah!. Terutama mobil Asia harga yang dijual sama antara di eropa dan di asia. Tapi khusus indonesia Airbag dan ABS sudah dipreteli! kemungkinan besar karena ABS dan Airbag belum merupakan pertanyaan pembeli mobil(belum dianggap penting) coba bandingkan di thailand avanza dan vios serie terbagusnya sudah dilengkapi airbag tapi di indonesia tidak ada airbag!.
Kijang saja dengan harga 230 juta saja masih belum dilengkapi airbag.
Selama para konsumen sendiri belum merasa penting memiliki ABS dan Airbag selama itu juga kita akan menunggu adanya ABS/AIRBAG sebagai standard di indonesia.
Untuk masalah ekspor ke eropa. Salah satu keunggulan thailand (selain kebijakan pajak serta sarana yang lebih baik) mengapa dipilih sebagai basis ekspor. Mereka sudah memiliki standard yang tinggi. ABS dan Airbag pun hampir menjadi standard mereka, yang kedua emisi bahan bakar mereka sudah euro 3 kita saja mau euro 2 saja baru tahun 2006!.
Syarat untuk bisa jual mobil dieropa sekarang malah euro 4. Mengapa itu begitu penting? gampang saja, pajak mobil euro 2 lebih mahal dibanding euro 4! siapa yang mau bayar pajak lebih mahal?. Honda motor indonesia (dari koran) ketika ditanya mengapa motor tidak diekspor mereka bilang kalau diekspor butuh emisi euro 2 dan mereka baru mengarah kearah sana karena dalam negeri belum butuh itu!.
Di india/china saja masalah emisi lebih maju dibandingkan indonesia
pemerintah sekarang ini lebih sibuk ngurusin kocek sendiri dibandingkan memikirkan kemajuan kocek rakyat banyak
. Sory nich jadi sedikit melenceng.sekian dulu dech ....
