Inilah review smash dengan test drive hampir 7 tahun

motor ini saya pakai tiap hari, mulai dari nganter anak ampe cari setoran
postur tubuh saya, tinggi 180 cm berat 90 Kg (armi look banget, padahal tipu)
KM hampir tamat 99341
- Model
Bentuk motor ini lebih "sedap di pandang" daripada kompetitornya (pada saat itu men..)
Ada 4 warna yang di tawarkan hitam, merah, biru dan hijau telor asin
tapi menurut saya yang paling "mantes" itu yang warna hitam
bodinya meskipun fiber, tapi di cat berkualitas, sehingga warnanya tidak pudar
meskipun sudah berumur, apabila ada goresan tinggal di KIT aja langsung kinclong
- Mesin
Dengan 110 cc pada saat mesin lepas inreyen (>5000 KM) saya coba geber-geberan
*kecepatan maksimumnya 110 KPj di jalan Sukarno Hatta
*Bandung-Lembang-Subang, mesin benar-benar kuat di tanjakan
100 KPj tanjakan ringan, 80 KPj tanjakan sedang dan 60 KPJ di tanjakan emen/berat ckckck...
asal bisa tahan RPM, motor bisa langsung ngacir...
Konsumsi bensinnya biasa-biasa ajah, sekitar 1:60 an
sekarang KM udah tinggi, mesin tenaganya mulai berkurang
tapi masih bisa kecepatan 90 KPJ
perawatannya biasa aja, oli mesran tiap 3000KM heuheu....murah cuy...
- Handling
Tinggi motor ini menurut tubuh saya sangat pas
posisi setang agak kebawah tapi cukup untuk postur tubuh saya
untuk rute bandung-lembang-subang jalan penuh kelokan dan tanjakan
motor ini masih stabil sampai kecepatan 80 KPj, kalo lebih mulai "ngagibeg"
tapi menurut saya sudah hebat untuk sebuah motor bebek
(cuma orang gila yang mau libas belokan "najak mudun" dengan kecepatan >80KPj motor bebek pula)
kestabilan ini mungkin didapat karena jarak antar sumbu rodanya memang lebih panjang dari kompetitornya
Rem termasuk biasa ajah, tapi rem depannya empuk dan tidak "jedad-jedud" (teromol bang..) pernya empuk, khas sudjuki, belakang agak keras dan depan empuk

lainnya....cukup segitu aja dulu
