Sedan mini 1500 cc Nissan tahun depan di Indonesia

Segala mobil tipe sedan (Baleno, Accord, Corrola, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Sedan mini 1500 cc Nissan tahun depan di Indonesia

Post by szli »

Saya hari ini dengar kabar dari sales Nissan dealer saya. Katanya dia dengar tahun depan Nissan akan luncurkan macam mini sedan class sekitar 1500 cc dan mungkin sekali langsung di CKD.

Setelah lihat line-up Nissan di Jepang, sudah pasti yang akan datang cuman satu model, yaitu Tiida Latio yang baru saja di launch di Jepang. Wah, bung Conan pasti setuju sekali ama ini. Bung, kita dapat Sushi Nissan fresh from the kitchen lo ! From Carlos Ghosn with Love !

http://www2.nissan.co.jp/LATIO/top.html

Sesudah lihat website atas, saya ada feeling, ini mobil jika harganya 150 jutaan, dan saya yakin bisa, soalnya CKD, akan sukses dan bisa fight ama Honda City. Kalau Vios karena sudah jadi Taxi, Tiida Latio dengan gampang bisa menang Vios.

Kalau sedan Nissan dulu jelek banget. Tapi sesudah lihat yang ini, wow, interiornya cantik dan ceriah ! Lihat sendiri deh di website atas. Kali ini interesting deh duelnya. Bisa kah sushi baru Nissan ini overtake raja mini sedan saat ini Honda City VTEC yang lagi berjaya. Lihat gimana X-Trail sudah overtake CRV bisa saja Tiida Latio ini ancam City.

Kalau versi hatchbacknya Tiida, saya ngak suka exteriornya. Tapi kalau di pasang buntut jadi Tiida Latio, eh kelihatannya jadi OK !

Yang rencana beli sedan mini lihat barang ini dan tolong comentar, apakah anda tertarik ama Latio ini ?

bung Conan, yr well known deep analysis will be much appreciated.

The All New Latio just born in Japan vs the older king Honda City. Seru deh fightnya pasti.
calvin99
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 338
Joined: Sun Jan 11, 2004 9:54

Post by calvin99 »

Bung Szli, saya udah liat site-nya.
Dan menurut saya, ini mobil bagus! dan saya yakin, kalo sampe sini harganya setingkat city/vios pasti laku keras. asal......pake asal lho!! asal feature2 yg ada nggak terlalu banyak dipangkas buat neken harga jualnya!
lagian menurut saya, kalo mau menangin kedua lawannya itu gampang kok, tinggal masukin aja feature2 yang bagus, yang kedua kompetitornya itu gak ada!! pasti laris dah tuh mobil! :)
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

Ini mobil bagus, sayang hanya untuk market Jepang. Semoga aja bisa masuk Indo, untuk bersaing diklas mini sedan.
Dan semoga fiturnya juga selengkap aslinya. Tapi kog gue gak yakin ya?? :(
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Ya, bung Szli, bukankah bagus sekali apa yang (akan) dilakukan Nissan Indo ini? Secepatnya menawarkan model terbaru dan menambah pilihan bagi consumer, yang nantinya niscaya akan meningkatkan brand image Nissan di Indo. Jangan mengulangi kasus C24. Anda juga, yang tidak begitu membutuhkan sedan supermini tapi a Nissan enthusiast, jadi excited kan? :)

Nah, mengenai Tiida Latio ini. Kalau aku, justru sebenarnya lebih prefer versi hatchbacknya. Karena memiliki keunggulan dari versi saloonnya (makanya hatchback lebih populer di Eropa dan Jepang). Misalnya, pintu belakang yang berbentuk 'hatch' bisa dibuka berikut kaca belakangnya, sangat memudahkan akses ke bagasi. Lalu, rear overhang yang lebih pendek dengan wheelbase yang sama, akan memberikan handling yang lebih mantap.

Lalu, kalau tidak salah, Mr. Observer pernah mengatakan bahwa jok belakang Tiida hatchback bisa digeser mundur sebanyak 20 cm, sehingga memberikan legroom yang bahkan lebih lega daripada sedan2 kelas di atasnya. Ini sangat innovative.

Tapi, memang sebaiknya yang dimasukkan ke sini adalah Latio, versi saloonnya, karena hatchback tidak begitu populer di sini. Terutama karena typical masyarakat Indo yang sangat mementingkan 'gengsi', dan 'sedan' memiliki gengsi tinggi, walaupun sekecil City dan Vios, atau 'setinggi' new Baleno :mrgreen:
Tampaknya sejak Honda meluncurkan City di Jepang (dikenal sebagai Fit Aria) yang berbasis Fit (supermini), Nissan tertarik untuk mengikuti langkah Honda dengan duet Tiida/Tiida Latio, dengan Latio ditujukan primarily untuk pasar Asean yang gandrung sedan mini.

First impressionku, sepertinya Tiida Latio ini memberikan handling yang lebih baik daripada City, karena basisnya adalah hatchback, yang konstruksinya mirip sekali dengan sedan (seperti Corolla saloon/liftback), dibanding City yang berbasis supermini (Fit/Jazz). Nissan tidak menggunakan Modus atau Note yang supermini untuk menjadi basis sedan mininya.
Rasanya boleh dibilang Tiida Latio ini adalah saloon sejati, seperti Toyota Vios, dan tidak seperti City atau Baleno (terlalu tinggi untuk sebuah sedan, it's an Aerio MPV with a trunk).

Mengenai design exterior, tentu sangat subjective. Aku sendiri, cukup suka dengan design language Nissan sekarang. Kind of understated elegance. Tapi aku akui, sekilas design City dan Vios tampak lebih menarik. Tiida Latio ini rasanya tipe mobil yang pertama kali lihat tidak terlalu mengesankan, tapi lama-lama mungkin akan grow in you. Seperti Vios, dan tidak seperti City (yang pertama kali terlihat bagus, tapi lama2 terasa agak aneh proporsi supermininya).
Sebaliknya, interior Latio ini sangat mengesankan, apalagi untuk kelasnya. Rapi sekali dan minimalis. Dan tampaknya kualitas plastiknya bagus.
Tinggal masalah mesin : tenaga dan fuel consumption. Biasanya ini bagian Mr. Observer nih :)

Untuk pasar Indo, aku sangat berharap Tiida Latio ini bisa berbicara banyak, walaupun rasanya sangat sulit melawan City dan Vios yang brand image Honda dan Toyotanya sudah sangat mengakar di sini. Tidak perlu sampai menyamai atau bahkan melampaui pesaing2nya, tapi cukup sebagai entry level agar semakin banyak first-time Nissan users, yang bisa pave the way for future Nissan models (about this, please read below)

:)
Nissan siapkan mobil 90-an juta di Indonesia

(13/12/2004) - Nissan Motor Co. mulai mengembangkan model global baru yang akan diproduksi di sembilan pabrik diseluruh dunia dan dipasarkan di 27 negara, termasuk Indonesia. Harganya mulai Rp 90-an juta.

Direncanakan Nissan akan menjual 1.6 juta unit subcompact 1.5 liter pertahun mulai 2008, terutama di pasar-pasar yang tumbuh pesat seperti China dan Russia, demikian Nihon Keizai Shimbun. Model ini menggunakan platform yang sama dengan yang digunakan March, Cube dan Tiida. Hal ini memungkinkan Nissan menurunkan biaya produksi.

Pada tahap awal, akan diproduksi di pabrik Guangdong, China mulai 2006. Selanjutnya di Taiwan, Thailand, Malaysia, Afrika Selatan dan Mexico pada akhir Maret 2007. Setahun kemudian di Indonesia. Harganya tergantug wilayahnya, tapi diperkirakan sekitar satu juta Yen ($ 9,500)- 1.5 juta Yen.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

conan wrote:Tinggal masalah mesin : tenaga dan fuel consumption. Biasanya ini bagian Mr. Observer nih :)
8)
----------------hp---------------torsi----------fuel consumption---radius putar
Latio----109/6.000rpm----15.1/4.400rpm----16.8-18.2km/l-----5.2m
City-----110/5.800rpm----14.6/4.800rpm-----19.2km/l----------4.7m
conan wrote:Untuk pasar Indo, aku sangat berharap Tiida Latio ini bisa berbicara banyak, walaupun rasanya sangat sulit melawan City dan Vios yang brand image Honda dan Toyotanya sudah sangat mengakar di sini.
Setuju 50%. Kenapa 50%? Karena kalau Latio ini bisa memberi fitur, kelegaan ruang dan fleksibilitas yang lebih baik dari City/Vios, bahkan menyamai Altis/Civic, dengan harga dibawah City/Vios (say 5-10juta), maka besar kemungkinan dia bisa mengambil sekaligus dua pangsa segmen!!
Dua pangsa segmen??! Am I crazy? Tidak! Lihat saja dimensinya masing masing:

Latio-------Dimensi-------Baris depan-------Baris belakang
Panjang-----4.395------------480----------------515/465
Lebar--------1.695------------515-----------------1.270
Tinggi--------1.535------------960----------------930/935

City--------Dimensi-------Baris depan-------Baris belakang
Panjang-----4.310-------------500---------------475/440
Lebar--------1.690-------------515-----------------1.230
Tinggi--------1.485-------------980------------------910

Civic-------Dimensi-------Baris depan--------Baris belakang
Panjang----4.470-------------505------------------475
Lebar-------1.695-------------510-----------------1.215
Tinggi-------1.440-------------990------------------915

Lihat saja dimensinya City dan Civic, walaupun dari luar Civic lebih panjajng dan lebar, tapi tidak membuat dimensi interiornya lebih lega. Maka tidak heran kalau penjualan Civic payah, karena pangsanya sudah dimakan sama adiknya sendiri!!
Nah, sekarang kalau Latio lebih lega lagi dari City/Civic/Altis (jangan lupa kursi belakang yang bisa sliding 20cm), gimana ngak pasarnya Civic/Altis/Lancer/Sentra digerogoti sama Latio ini, ya gak?

Nissan siapkan mobil 90-an juta di Indonesia
Mr. Conan dapat sumber berita ini dari mana ya? Kelihatannya kalau iya bakal bersaing ama Passo/Boon. :)
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Wah bung Obs bisa ya dapat info seperti itu. Ada anda dan bung Conan, kita mau cari info tentang mobil, anda berdua have all the answers.

Ternyata Latio lebih gede dari saya sangka. Jika iya, lumayan bisa bunuh dua burung dengan satu batu !
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Wah bung Obs bisa ya dapat info seperti itu. Ada anda dan bung Conan, kita mau cari info tentang mobil, anda berdua have all the answers.
Holmes and Watson, Mr. Szli 8) 8)

Latio ini ternyata lebih tinggi dari yang kuduga.
Mr. Observer, aneh juga, ya, walaupun Latio ternyata jauh lebih tinggi daripada City dan Civic, tapi tinggi interior bagian depannya malah kalah sedikit. Mungkin ground clearancenya besar?
Sepertinya 'stance'nya akan mirip new Baleno atau Corolla Altis yang terlalu tinggi..seharusnya, tinggi extra ini terkompensasi dengan headroom yang lebih lega..
Tapi kalau jok baris kedua, bahkan lebih lega daripada Civic :e-clap:
Sayangnya masih ada 'gundukan' transmission tunnel pada baris keduanya, ya.
(jangan lupa kursi belakang yang bisa sliding 20cm)
Mr. Observer, sepertinya feature ini hanya tersedia pada versi hatchbacknya? Karena feature ini berguna untuk menambah daya muat ruang bagasi di belakang jok belakang (ketika digeser ke depan), atau menambah legroom baris kedua dengan meminimalkan ruang bagasi belakang (ketika digeser ke belakang).
Pada saloon yang bagasinya fixed, feature ini tentu jadi tidak berfungsi lagi? :wink:

Nissan siapkan mobil 90-an juta di Indonesia

Mr. Conan dapat sumber berita ini dari mana ya? Kelihatannya kalau iya bakal bersaing ama Passo/Boon.
Dari mobilku.com, Mr. Observer. Don't know the original source, though..
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
QiuQiu
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 37
Joined: Sat Oct 23, 2004 5:54

Post by QiuQiu »

observer wrote:
conan wrote: Lihat saja dimensinya City dan Civic, walaupun dari luar Civic lebih panjajng dan lebar, tapi tidak membuat dimensi interiornya lebih lega. Maka tidak heran kalau penjualan Civic payah, karena pangsanya sudah dimakan sama adiknya sendiri!!
Nah, sekarang kalau Latio lebih lega lagi dari City/Civic/Altis (jangan lupa kursi belakang yang bisa sliding 20cm), gimana ngak pasarnya Civic/Altis/Lancer/Sentra digerogoti sama Latio ini, ya gak?
Penjualan civic payah, kalau menurut saya, tidak ada hubungannya dengan kelegaan interior. Masalah utama adalah Altis yang lebih kuat mesinnya dan interior yang lebih dapat diterima (mesin 1.7L itu tanggung).
Terus mengenai pangsa pasar di atasnya yang digerogoti juga kurang setuju, karena yang mau beli middle sedan, belum tentu mau membeli entry level sedan seperti vios, latio atau new city.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

QiuQiu wrote: Penjualan civic payah, kalau menurut saya, tidak ada hubungannya dengan kelegaan interior. Masalah utama adalah Altis yang lebih kuat mesinnya dan interior yang lebih dapat diterima (mesin 1.7L itu tanggung).
Kalau soal mesin dan interior, baik Civic maupun Altis, dua2nya tanggung. Kenapa? Dengan budget segitu, sudah bisa beli SUV seperti CRV n X-Trail. Mesinnya lebih gede, ngak takut banjir, kabin dan bagasi lebih luas dan fleksible, apalagi the coming Fortuner bisa muat 7 orang lagi! Jadi udah pasti pangsanya middle sedan digerogoti ama SUV.
QiuQiu wrote: Terus mengenai pangsa pasar di atasnya yang digerogoti juga kurang setuju, karena yang mau beli middle sedan, belum tentu mau membeli entry level sedan seperti vios, latio atau new city.
Mungkin saya harus menjelaskan begini. Saya punya budget agak tanggung, cuma Rp200juta. Untuk bisa beli Altis, ya kalau dipaksain sih bisa tapi harus mengurangi pengeluaran di hal2 lain, seperti makan di restoran, weekend di Puncak, liburan ke Bali, HP yang terbaru, flat TV dan sbb.

Kalau dulu, small sedan kayak old Honda city/Soluna/Timor/Accent mah sama sekali tidak masuk pertimbangan. Kenapa? Udah sempit, mutunya & imagenya murahan lagi.

Tapi sekarang ada Latio. Kabinnya tidak kalah lega. Mutu & fiturnya juga oke punya. Daripada beli Altis/Civic yang sebentar lagi sudah ganti model, mendingan beli Latio dong! Dapat mobil model terbaru, tidak perlu irit sana sini, , malah ada sisa tabungan 40-50juta, it's not a bad choice, ya gak??
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

conan wrote:...walaupun Latio ternyata jauh lebih tinggi daripada City dan Civic, tapi tinggi interior bagian depannya malah kalah sedikit. Mungkin ground clearancenya besar?
Tidak juga, ground clearance hanya 145cm, malah lebih pendek dari City yang 150cm. :(
conan wrote:Sayangnya masih ada 'gundukan' transmission tunnel pada baris keduanya, ya.
Ya, memang agak kurang nyaman untuk penumpang tengah. :(
conan wrote: Mr. Observer, sepertinya feature ini hanya tersedia pada versi hatchbacknya?
Yeah, you're right. Omong2, siapa tau NMI bakal rakit Tiida (yang hatchback) di sini?? Dan siapa tau dijual dengan harga dibawah Jazz?!!! :e-dance:
QiuQiu
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 37
Joined: Sat Oct 23, 2004 5:54

Post by QiuQiu »

observer wrote: Kalau soal mesin dan interior, baik Civic maupun Altis, dua2nya tanggung. Kenapa? Dengan budget segitu, sudah bisa beli SUV seperti CRV n X-Trail. Mesinnya lebih gede, ngak takut banjir, kabin dan bagasi lebih luas dan fleksible, apalagi the coming Fortuner bisa muat 7 orang lagi! Jadi udah pasti pangsanya middle sedan digerogoti ama SUV.


Mungkin saya harus menjelaskan begini. Saya punya budget agak tanggung, cuma Rp200juta. Untuk bisa beli Altis, ya kalau dipaksain sih bisa tapi harus mengurangi pengeluaran di hal2 lain, seperti makan di restoran, weekend di Puncak, liburan ke Bali, HP yang terbaru, flat TV dan sbb.

Kalau dulu, small sedan kayak old Honda city/Soluna/Timor/Accent mah sama sekali tidak masuk pertimbangan. Kenapa? Udah sempit, mutunya & imagenya murahan lagi.

Tapi sekarang ada Latio. Kabinnya tidak kalah lega. Mutu & fiturnya juga oke punya. Daripada beli Altis/Civic yang sebentar lagi sudah ganti model, mendingan beli Latio dong! Dapat mobil model terbaru, tidak perlu irit sana sini, , malah ada sisa tabungan 40-50juta, it's not a bad choice, ya gak??
Mengenai pemilihan SUV dibanding sedan, itu mah masalah selera, jika setiap orang pikirannya sama dengan anda, di Indonesia dan di dunia tidak akan ada lagi yang memproduksi sedan lagi. Apa gunanya kita capai-capai belajar marketing, jika hal mendasar seperti segmentasi pasar saja masih diperdebatkan. Rambut boleh warnanya sama, tapi selera dan pikiran pasti berbeda antara individu satu dengan yang lain.

Terus mengenai jurus pamungkas bahwa interior yang lega pasti sukses menyodok pasar di atasnya juga terlalu prematur. Kalau memang se-simple begitu jurusnya, coba kasih contoh produsen otomotif yang pernah sukses dengan jurus ini, hingga bisa menyodok kelas di atasnya. Saya sependapat bahwa interior lega merupakan point, tapi nilainya bukan mutlak 100%.

Sedan entry level begitu kan sasarannya pasangan muda yang tinggal di perkotaan, yang dipakai buat aktivitas sehari-hari (seperti misalnya ke kantor bersama istri yang juga bekerja), biasanya pemilik akan menyetir sendiri mobil ini. Masalah interior lebar di bagian belakang akan kurang diperhatikan, karena ini mobil akan jarang-jarang terisi bagian belakangnya.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Kalau saya bilang, memang segment beda. Ada yang tetap suka sedan mid level seperti Altis etc.

Cuman kalau saya perhatiin trend dan lihat mobil di jalan, kalau saya bilang, pasar sedan medium sudah banyak di makan SUV dan MPV. Segment beda, tapi kan kalau mulai banyak orang lari dari mid sedan artinya segment ini mulai ti tinggalkan.

Jaman dulu kan banyak Accord, Civic. Eh, sekarang yang banyak malah X-Trail, CRV. Apalagi X-Trail. Saya belakangan kaget. Ini mobil di mana mana. Mulai sedikit seperti kapsul. Sering banget ketemu.

Malah macam Altis, Civic kok mulai jarang ketemu ?

I mean harga sama, tapi SUV medium lebih praktis untuk kondisi Indonesia. Jalan sering ngak benar, daya angkut bagasi / orang sama ama sedan medium. Lebih tahan banjir lagi.

Apalagi lihat harga sedan medium macam Altis G A/T. Harganya 260 jutaan deh. Bung obs. Bukan hanya bisa beli SUV, tapi sudah dekat ama c24 highwayStar yang jauh lebih complit.

Jadi kalau saya lihat trend pasar, mereka ngak mau tanggung. Mau irit, sekaligus beli sedan murah macam Vios / City yang saya setuju interiornya ngak beda jauh banget, tapi harga hampir setengah ! Sudah berani ke harga 250 jutaan mending beli SUV medium atau MPV lega / Lux macam Serena HS dong. Lebih dapat banyak bonus.

Kalau mau gengsi sedan, ya lari ke Accord / Camry atau bahkan BMW.

Ngak percaya ? Coba di jalan anda lebih sering lihat X-Trail / CRV atau Civic / Altis ?

Artinya juga jika segment mid sedan mulai surut, bisa saja nanti affect harga resale value mid sedan, soalnya demandnya menurun.

Saya mungkin tahun depan mau cari X-Trail bekas yang di bawa 200 juta. Wah, tanya saja sekarang pasar X-Trail satu tahun saja masih 225 jutaan. Depresiasi cuman 10% ! Tunggu sampai kapan nih ?
QiuQiu
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 37
Joined: Sat Oct 23, 2004 5:54

Post by QiuQiu »

szli wrote:Kalau saya bilang, memang segment beda. Ada yang tetap suka sedan mid level seperti Altis etc.

Cuman kalau saya perhatiin trend dan lihat mobil di jalan, kalau saya bilang, pasar sedan medium sudah banyak di makan SUV dan MPV. Segment beda, tapi kan kalau mulai banyak orang lari dari mid sedan artinya segment ini mulai ti tinggalkan.
Benar, saya juga setuju bahwa kondisi jalan yang parah menyebabkan peralihan ke SUV. Tapi begitu kondisi pemerintahan membaik (maksudnya punya duit buat betulin prasarana umum + kebocoran anggaran dapat diperkecil) pangsa sedan akan naik lagi. Jadi bagi produsen biar pun pasar itu kecil seharusnya dia tetap eksis untuk menunjukkan bahwa dia itu ada.

Mengenai pembeli mid sedan di Indonesia, ini juga rada unik-unik. Asumsi moderat 50% setir sendir, 50% pakai supir (cuma asumsi lho, gue belum pernah suruh Sucofindo survey). Hal ini jelas beda dengan entry level sedan, yang sebagian besar pasti setir sendiri dan kelas di atasnya yang sebagian besar pasti pakai supir pribadi.
Yang supir sendiri ini, pasti lebih enak kalau pakai sedan, walaupun SUV lebih gede isi silindernya (dari segi ps/kg, gear ratio maupun handling)
Intinya yach itu, prasarana umum yang parah, terus terang kita orang Indonesia malu, Jakarta saja begitu parahnya kondisi jalannya (tapi kelihataannya jalan-jalan sudah mulai dipermulus sejak SBY jadi presiden, di mana-mana saya lihat perbaikan jalan)

Mengenai lebih suka Serena, itu juga masalah selera, sebagian orang, masih segan untuk bawa minivan (bukan mpv) ke kantor, apalagi kalau masih harus setir sendiri lagi. Sama juga masih banyak orang (terutama cowok) yang merasa canggung kalau bawa city car ke kantor, kok keliatannya jadi santai banget (padahal budget yang ada harusnya cuma city car). Ujung-ujungnya mereka akan lari ke mpv atau kalau memang cuma berdua saja beli saja small entry sedan yg merupakan pilihan terbaik bagi mereka
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Bung Qiu Qiu,

Meskipun assumsi say SBY benar OK orangnya, kalau saya bilang, mungkin satu hari jalan Indonesia akan sebagus di Singapura. Tapi lihat negara ini yang korupsinya gila banget dan telanjur banyak jalan ngak benar, mungkin waktu saat itu tiba, saya sudah almarhum, dan mungkin anak saya yang saat itu umur 30 pakai mobil fuel cell akan nikmati jalan mulus.

Memang saya setuju jika sedan medium mungkin lebih gengsi ke kantor, tapi gengsinya juga terbatas juga. I mean jika saya bawa Altis G A/T ke kantor, orang semua tau mobil saya 279 juta. Tapi kalau saya nanti misalnya drive minivan macam Alphard, apakah gengsi saya kalah ama orang pakai sedan ?

Dan kalau saya, kenapa pakai Serena dan ngak beli sedan ke kantor ? Soalnya saya tidak mau beli lebih dari 2 mobil. Dan jelas "kalau saya", twin paling bagus saat ini adalah satu mobil keluarga, dan satu SUV jika banjir atau mau ke tempat yang jalannya ngak OK. Kalau mau sedan untuk gengsi artinya harus 3 mobil. Tapi jika orang yang kaya, ya no problem. Bisa ada 1 family car, satu SUV, 1 sedan etc.

U might say, kenapa ngak 1 sedan dan 1 SUV atau 1 sedan dan 1 family car ?

Kalau saya bilang, di Indonesia, mayoritas orang sini mutlak inggin 1 family car. Dan mayoritas sanggup piara max 2 mobil. Nah, kalau satunya sedan, ya kalau banjir atau sering ke tempat jalan ngak OK gimana ? Kalau ngak ada family car mau ramai ramai sempitan kan ? Optionnya jadi limited.

Tapi kalau 1 family car, 1 SUV, anda di Indonesia bisa DO ANYTHING. Mau ramai ramai jalan bisa. Ada banjir, tinggal pakai SUVnya. Jalan jelek, its OK. Sedan, bisa nanti stuck di pothole yang besar.

Anyway, kalau saya bilang, jaman sekarang, pakai SUV ngak terlalu kalah gengsinya ama sedan mid.

Kalau saya bilang lagi, kalau sudah pikirkan masalah gengsi, biasanya orang itu sudah kaya, bisa piara mobil banyak. Atau orang itu paksa mau gengsi.

So, saya ngak surprise, mayoritas orang Indo yang bukan orang kaya banget (termasuk saya) yang sanggup piara cuman 1, atau max. 2 mobil, banyak yang sementara lupakan gengsi dan ambil jalan praktis, cari mobil yang praktis dan benar high utility value.

Contoh, sister saya suaminya pakai 2 sedan. Dia fanatik gengsi orangnya. 1 BMW seri 3, meskipun model tua. Satu lagi Honda Accord Cielo tahun 97.

Saat ke puncak, mereka naik Serena saya. Dan mereka 2 akui mobil itu enak dan lega. Sampai sister saya bilang ama suaminya, wah, kita juga harus ada family car, lebih praktis. Soalnya waktu itu ke puncak, sedan mereka tidak bisa muat angkut banyak barang.

Malah mereka harus minta tolong ikan paus saya untuk bantu angkut. c24 saya seperti cerita ikan paus yang nelan Noah. Kalau mau telan semua barang sister saya juga bisa. In this respect, kekurangan sedan mereka kelihatan deh.

Anyway, menurut saya, unless anda big boss, kalau ngak, pakai sedan ke office, ke undangan etc. jaman sekarang percuma. Ke pesta, mobil anda kan ngak parkir di lobby. Siapa yang tau, lihat anda pakai Altis or what. Ke office, kalau ada BMW, Mercy juga kebanting.

For me, practicality dan flexibilitas paling penting. Orang mau ketawain saya stir ikan paus saya tinggal ketawa " Nanti saya telan lu baru tau ". The only exception is seorang boss gede yang menonjol. Dia kalau pakai minivan ya kurang cocok. Tapi kalau Alphard masih OK deh !

I love minivan and SUV. Sangat berguna. Mungkin saya akan suka sedan jika satu hari bisa beli macam Skyline ! Tapi stir mobil gendut dan tinggi bikin saya lebih PD, lebih rasa seperti jenderal India naik di atas gajah ! Ngak bisa ngebut its OK. Toh di Jakarta mau ngebut ke mana ?
User avatar
edward
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1640
Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
Location: in the globe

Post by edward »

Ngebaca tulisan bung szli diatas rasanya asyik banget.

Emang kondisi jalan di tanah air sangat jauh dr nyaman,kalupun ada jalan yg nyaman krn habis dibetulin,entah selang bbrp bulan bakalan jeblok lagi jalanan,krn kena air hujan dan gak ada perawatan rutin(disamping jg kualitas pembangunan jalan yg banyakan di"sunat"...)

Makanya idealnya mobil yg dipakai untuk kondisi seperti itu adalah SUV,dg ground clearance yg tinggi,agar bisa melewati kubangan kebo dg mudah.

Belum lagi kalo musim hujan seperti sekarang,hujan 2-3 jam aja cukup untuk membuat antrian berkilo2 meter.....

jadi point saya:selama prasarana umum belum bagus,kualitas dan kondisi jalanan masih seperti sekarang,maka naik sedan adalah sebuah siksaan.Alih2 pingin merasa nyaman malah ketar-ketir takut nyangkut di kubangan kerbau... :D

Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
QiuQiu
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 37
Joined: Sat Oct 23, 2004 5:54

Post by QiuQiu »

edward wrote:Ngebaca tulisan bung szli diatas rasanya asyik banget.

Emang kondisi jalan di tanah air sangat jauh dr nyaman,kalupun ada jalan yg nyaman krn habis dibetulin,entah selang bbrp bulan bakalan jeblok lagi jalanan,krn kena air hujan dan gak ada perawatan rutin(disamping jg kualitas pembangunan jalan yg banyakan di"sunat"...)

Makanya idealnya mobil yg dipakai untuk kondisi seperti itu adalah SUV,dg ground clearance yg tinggi,agar bisa melewati kubangan kebo dg mudah.

Belum lagi kalo musim hujan seperti sekarang,hujan 2-3 jam aja cukup untuk membuat antrian berkilo2 meter.....

jadi point saya:selama prasarana umum belum bagus,kualitas dan kondisi jalanan masih seperti sekarang,maka naik sedan adalah sebuah siksaan.Alih2 pingin merasa nyaman malah ketar-ketir takut nyangkut di kubangan kerbau... :D
Kondisinya belum separah itu kok (kubangan kerbau) pakai sedan masih ok ok saja kok, apalagi kalau cuma dipakai jalan di kota :D
Punya mobil SUV pun orang yang normal tidak akan coba-coba jalan waktu banjir, apalagi yang pakai sedan (pasti lebih tahu diri) :D
QiuQiu
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 37
Joined: Sat Oct 23, 2004 5:54

Post by QiuQiu »

szli wrote:Bung Qiu Qiu,

Memang saya setuju jika sedan medium mungkin lebih gengsi ke kantor, tapi gengsinya juga terbatas juga. I mean jika saya bawa Altis G A/T ke kantor, orang semua tau mobil saya 279 juta. Tapi kalau saya nanti misalnya drive minivan macam Alphard, apakah gengsi saya kalah ama orang pakai sedan ?
Bukan cuma masalah gengsi saja, salah satu pertimbangan beli sedan adalah rasa berkendara yang lebih baik, dan ini benar-benar akan terasa kalau kita yang setir sendiri. Body yang lebih ringan, diameter ban yang lebih kecil dan handling yang lebih enak.
Kalau kita duduk di belakang (maksudnya pakai supir) mobil yang full entertainment dan lega akan dapat nilai lebih.
Tapi kalau kita setir sendiri yang kita perlukan adalah mobil yang "fun to drive" dan yang memberikan "senses of driving" yang baik.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

QiuQiu wrote:Mengenai pemilihan SUV dibanding sedan, itu mah masalah selera, jika setiap orang pikirannya sama dengan anda, di Indonesia dan di dunia tidak akan ada lagi yang memproduksi sedan lagi. Apa gunanya kita capai-capai belajar marketing, jika hal mendasar seperti segmentasi pasar saja masih diperdebatkan. Rambut boleh warnanya sama, tapi selera dan pikiran pasti berbeda antara individu satu dengan yang lain.
Oke, kita bicara segmentasi pasar middle sedan saja. Menurut Mr. Qiu Qiu, segmentasi pasar middle sedan ini didefinisikan dari apa??

Beberapa pendapat yang saya sampaikan dalam posting2 sebelumnya memang subyektif, tapi tidak mengabaikan 'hal mendasar seperti segmentasi pasar'.

Katakan kita fast forward ke tahun 2006 deh. Honda Civic baru keluar model baru! Mesinnya super canggih: 1.800cc iVTEC. Tapi ruang & mutu kabinnya hampir sama dengan City, dan harganya 65% lebih mahal dari City. Kira kira bakal sukses gak?

Waktu Altis diluncurkan pada tahun 2001, market segmentnya (saat itu) jelas beda dengan lower level sedan, karena Soluna/Old Honda City kalah jauh dari segi ruang/mutu kabin maupun teknologinya.

Tapi sejak tahun 2003, lower level sedan sudah melakukan model change yang cukup revolusioner sehingga terjadi overlapping dalam segmentasi pasar diantara lower n mid level sedan (contoh yang kasat mata adalah diantara Civic n City)

Memang masih ada orang yang beli Civic (ada dong, saya ngak bilang ngak ada, kan?), tapi saya juga yakin tidak sedikit orang yang mikir, kenapa gua ngak beli City saja (toh ruang/mutu kabin/teknologinya juga ngak kalah kalah amat), sambil nunggu the New Civic tahun 2006, ya gak? I think that's a smarter choice.
QiuQiu wrote: Terus mengenai jurus pamungkas bahwa interior yang lega pasti sukses menyodok pasar di atasnya juga terlalu prematur. Kalau memang se-simple begitu jurusnya, coba kasih contoh produsen otomotif yang pernah sukses dengan jurus ini, hingga bisa menyodok kelas di atasnya.
Mungkin salah satu contoh adalah seri 3. Dari generasi pertama sampai yang akan keluar tahun depan (6th or 7th generation aku lupa), dimensinya selalu bertambah besar, dan harga jualnya semakin mahal.
Sampai sampai mereka harus membuat seri 1 yang punya dimensi n harga (hampir) sama dengan seri 3 waktu generasi pertama.
QiuQiu wrote:Saya sependapat bahwa interior lega merupakan point, tapi nilainya bukan mutlak 100%.
Memang tidak mutlak 100%. Tapi anda setuju sudah terjadi overlapping segmentasi pasar, kan?
QiuQiu wrote:Sedan entry level begitu kan sasarannya pasangan muda yang tinggal di perkotaan, yang dipakai buat aktivitas sehari-hari (seperti misalnya ke kantor bersama istri yang juga bekerja), biasanya pemilik akan menyetir sendiri mobil ini. Masalah interior lebar di bagian belakang akan kurang diperhatikan, karena ini mobil akan jarang-jarang terisi bagian belakangnya.
And your point is??
QiuQiu
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 37
Joined: Sat Oct 23, 2004 5:54

Post by QiuQiu »

Ok, saya akan coba jawab

Untuk sukses apa tidak tentu saja kita harus memperhatikan jargon marketing tradisional seperti misalnya 4P, swot analysis, game theory, behavioral aspect dan ilmu-ilmu lainnya yang anda pernah tahu.

New Civic 2006 mesin canggih, interior jelek, kompetitornya bagaimana ?
Marketer yang baik pasti akan bereaksi jika kompetitornya bergerak.

Masalah utamanya bukan overlapping, tapi lebih cenderung shifting ke SUV, di mana hal itu pasti sudah dipertimbangkan, maka itu produsen akan membuat banyak model untuk mengantisipasi hal tersebut (kalau tidak masuk kantung kiri, masuk ke kantong kanan kan juga tidak apa-apa).

Andaikata kondisi jalan parah banget, pasar sedan pasti shift ke SUV. Ukuran sukses tidaknya sedan itu tentu saja % tase pasar yang dapat diambil oleh merk tersebut bukan dari berapa unit dia jual (kita anggap factor eksternal adalah given, kalau memang jalannya memang parah, apa produsen mau bikin jalan, kan tidak mungkin).

Aspek aktualisasi diri-lah yang menyebabkan segmentasi dibuat bertingkat-tingkat, karena secara behavioral, yang dulunya cuma pakai small sedan akan naik kelas ke mid sedan atau mungkin kalau dapat warisan langsung kaget dan beli high class sedan dan akan tidak mau untuk menyentuh small sedan lagi (manusia itu lebih gampang untuk naik kelas dibandingkan turun kelas). Selama manusia masih doyan makan dan mau duit dia tidak akan lari dari piramida maslow.

Mengenai seri 3 dan seri 1 BMW, saya kira kurang valid karena memang dari dulu seri 3 itu dengan c class naik turun bolak balik dan seri 1 juga belum menunjukkan penjualan yang fenomenal.

observer wrote:[
Katakan kita fast forward ke tahun 2006 deh. Honda Civic baru keluar model baru! Mesinnya super canggih: 1.800cc iVTEC. Tapi ruang & mutu kabinnya hampir sama dengan City, dan harganya 65% lebih mahal dari City. Kira kira bakal sukses gak?

Waktu Altis diluncurkan pada tahun 2001, market segmentnya (saat itu) jelas beda dengan lower level sedan, karena Soluna/Old Honda City kalah jauh dari segi ruang/mutu kabin maupun teknologinya.

Tapi sejak tahun 2003, lower level sedan sudah melakukan model change yang cukup revolusioner sehingga terjadi overlapping dalam segmentasi pasar diantara lower n mid level sedan (contoh yang kasat mata adalah diantara Civic n City)

Memang masih ada orang yang beli Civic (ada dong, saya ngak bilang ngak ada, kan?), tapi saya juga yakin tidak sedikit orang yang mikir, kenapa gua ngak beli City saja (toh ruang/mutu kabin/teknologinya juga ngak kalah kalah amat), sambil nunggu the New Civic tahun 2006, ya gak? I think that's a smarter choice.

Mungkin salah satu contoh adalah seri 3. Dari generasi pertama sampai yang akan keluar tahun depan (6th or 7th generation aku lupa), dimensinya selalu bertambah besar, dan harga jualnya semakin mahal.
Sampai sampai mereka harus membuat seri 1 yang punya dimensi n harga (hampir) sama dengan seri 3 waktu generasi pertama.

Memang tidak mutlak 100%. Tapi anda setuju sudah terjadi overlapping segmentasi pasar, kan?

And your point is??
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Yuk mendingan bicarain sedan 1.500 cc aja yuk!!!
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

K-kalian ini... :shock:

S-sepertinya, pada thread yang ada posting dari aku + Mr. Szli + Mr. Observer selalu terjadi perdebatan, ya... dan anything is arguable :mrgreen:
Mr. Szli, Mr. Observer, kalau kita2 ini yang menjadi tim penyelamat bumi dalam Armageddon, sepertinya film itu tidak akan memiliki happy ending kekekeke :mrgreen: :mrgreen:

Alright then, let me join the fray :mrgreen:
QiuQiu wrote:Penjualan civic payah, kalau menurut saya, tidak ada hubungannya dengan kelegaan interior.

Mr. Qiuqiu betul, masalahnya bukan karena interiornya kurang lega (bahkan, Civic sekarang lebih lega dari generasi2 sebelumnya), TAPI :
QiuQiu wrote:Masalah utama adalah Altis yang lebih kuat mesinnya dan interior yang lebih dapat diterima (mesin 1.7L itu tanggung)

Ini tidak sepenuhnya benar juga, karena walaupun di atas kertas mesin Altis lebih bertenaga, Civic memiliki handling yang lebih baik. Bisa dilihat dari dimensinya, Altis juga jauh lebih tinggi daripada Civic ('jauh' menurut ukuran sedan), karena Altis lebih mementingkan kenyamanan atau kelegaan interior (like pointed by Mr. QiuQiu above).

Btw, masalah penjualan Civic yang surut ini terutama terjadi di Indonesia, di negara2 lain tidak terlalu begitu.

Masalah utamanya ada dua. Pertama, selain karena brand Toyota yang lebih kuat (obvious fact), segmen pembeli small-size sedan (yes, Civic/Corolla is small-size) lebih banyak yang sudah berusia 'mapan' dalam arti bukan boyracers lagi, tipe yang lebih mementingkan kenyamanan daripada performa, cupholder daripada redline, tipe yang lebih memilih Corolla yang lebih 'jinak' daripada Civic yang lebih 'liar'.

Masalah kedua, pointed by Mr. Observer :
Lihat saja dimensinya City dan Civic, walaupun dari luar Civic lebih panjajng dan lebar, tapi tidak membuat dimensi interiornya lebih lega. Maka tidak heran kalau penjualan Civic payah, karena pangsanya sudah dimakan sama adiknya sendiri.

Tapi, Mr. Qiuqiu juga benar, yaitu bukan karena interior Civic kurang lega, tapi karena interior City yang 'terlalu' lega!
Begini. Interior Civic sekarang masih lebih lega daripada generasi2 sebelumnya, tapi City memberikan interior yang hampir sama leganya dengan eksterior yang lebih kecil. Mengapa bisa demikian? City berbasis Honda Fit, sebuah supermini yang terinspirasi oleh, dan dirancang untuk melebihi, design Mercedes A-class. And Honda did a very good job. Mesin sangat compact, tangki bensin yang dipindahkan letaknya ke bawah jok depan, menghasilkan ruang lebih lega bagi penumpang jok belakang..dan, konfigurasi jok 'pintar' pada jok belakang, yang umumnya adalah feature sebuah city car atau MPV, dan BUKAN sedan.

Honda memasang bagasi pada Fit dan menyebutnya City. Dan dengan featurenya, tidak heran jika sebagian calon pembeli Civic malah membeli City, and keep the change (tentu bagi penggemar sedan sejati yang mementingkan performa akan tetap membeli Civic, dan mereka inilah yang 'melestarikan' angka penjualan Civic).

Masih ragu? Vios tidak memakan pasar Altis sebanyak City memakan Civic, kan? Karena Vios dirancang dari nol sebagai sebuah sedan mini di bawah kelas small-size sedan (Corolla), tapi karena Vios adalah sebuah sedan sejati, ia dengan ukurannya yang lebih kecil tidak bisa memberikan kelegaan interior yang menyaingi Altis. Maka mereka tidak saling memakan.

Vios = mini saloon. City = city car with a boot.
Latio sepertinya adalah sedan sejati seperti Vios, karena walaupun berbasis hatchback, sepertinya tidak memiliki kepraktisan2 hatchback.

Oya, tentang klasifikasi sedan, sebenarnya Civic/Corolla termasuk small-size sedan, karena medium-size sedan contohnya Accord, Camry, E-class dan 5-series, dan full-size sedan contohnya Honda Legend, Crown/Celsior, S-class dan 7-series.
Vios dan City? 'Even smaller sedans' :mrgreen:
Observer wrote:conan wrote:
...walaupun Latio ternyata jauh lebih tinggi daripada City dan Civic, tapi tinggi interior bagian depannya malah kalah sedikit. Mungkin ground clearancenya besar?

Tidak juga, ground clearance hanya 145cm, malah lebih pendek dari City yang 150cm.

Hmm! Lalu kemana itu beberapa cm yang hilang, ya? :roll:
Omong2, siapa tau NMI bakal rakit Tiida (yang hatchback) di sini?? Dan siapa tau dijual dengan harga dibawah Jazz?!!!

Hahaha, Tiida kan sekelas di atas Jazz, pesaingnya Peugeot 206, Renault Clio, Mazda 3 etc etc.
Qiuqiu wrote:Terus mengenai jurus pamungkas bahwa interior yang lega pasti sukses menyodok pasar di atasnya juga terlalu prematur. Kalau memang se-simple begitu jurusnya, coba kasih contoh produsen otomotif yang pernah sukses dengan jurus ini, hingga bisa menyodok kelas di atasnya. Saya sependapat bahwa interior lega merupakan point, tapi nilainya bukan mutlak 100%.
Observer wrote:Mungkin salah satu contoh adalah seri 3. Dari generasi pertama sampai yang akan keluar tahun depan (6th or 7th generation aku lupa), dimensinya selalu bertambah besar, dan harga jualnya semakin mahal.
Sampai sampai mereka harus membuat seri 1 yang punya dimensi n harga (hampir) sama dengan seri 3 waktu generasi pertama.

Memang benar, dan orang mulai menyebut versi M dari seri-1 sedan yang akan diluncurkan, sebagai spiritual successor dari the original M3 zaman dahulu.
Tapi rasanya contoh ini kurang tepat untuk pertanyaan Mr. Qiuqiu, karena biasanya tiap generasi baru lebih besar dari sebelumnya.
Contoh dariku, Mercedes A-class yang sedikit banyak menyodok pasar C-class, karena interiornya tidak kalah lega. Dan ya Honda Jazz/City itu sendiri, yang malah menyodok Civic hatchback/saloon (di luar dugaan Honda sendiri, sepertinya).
Szli wrote:Artinya juga jika segment mid sedan mulai surut, bisa saja nanti affect harga resale value mid sedan, soalnya demandnya menurun.

Tidak berarti resale valuenya turun, lho, bung Szli. Jusru kalau supply bekasnya lebih menurun daripada demand bekasnya, justru resale valuenya akan kuat. Dan kalau karena demand akan SUV sekarang yang begitu tinggi, produsen menggenjot supply, tapi suatu saat misalnya karena harga fuel tinggi demand menurun, supply berlebih akan menyebabkan resale value SUV justru turun. Tergantung keseimbangan supply-demand yang akan terjadi...
Observer wrote:Tapi anda setuju sudah terjadi overlapping segmentasi pasar, kan?
[quote="Qiuqiu]Masalah utamanya bukan overlapping, tapi lebih cenderung shifting ke SUV

Bukankah dua2nya terjadi? Pertama, pasar Civic terkanibalisasi oleh Stream dan CRV (city generasi lama tidak). Lalu sekarang, oleh Jazz dan City. Pada kasus Stream dan CRV, tidak terjadi overlapping segmentasi pasar, karena jenis mobilnya berbeda, tapi telah terjadi kanibalisasi dalam merk Honda sendiri. Dan pada kasus City, selain kanibalisasi juga terjadi overlapping segmentasi pasar. Jika diletakkan pada grafik SWOT analysis, posisi City dan Civic sangat dekat, mengincar pasar yang hampir sama.

:)
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

conan wrote:K-kalian ini... :shock:
S-sepertinya, pada thread yang ada posting dari aku + Mr. Szli + Mr. Observer selalu terjadi perdebatan, ya... dan anything is arguable :mrgreen:
Mr. Szli, Mr. Observer, kalau kita2 ini yang menjadi tim penyelamat bumi dalam Armageddon, sepertinya film itu tidak akan memiliki happy ending kekekeke :mrgreen: :mrgreen:
Hehehe, peace... :e-silenced:
conan wrote:Hahaha, Tiida kan sekelas di atas Jazz, pesaingnya Peugeot 206, Renault Clio, Mazda 3 etc etc.
No, no. IMHO, Tiida sekelas dengan Mazda 2, Jazz, Toyota Echo, Ford Fiesta, Peugeot 206, Renault Clio.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Observer wrote:
conan wrote:Hahaha, Tiida kan sekelas di atas Jazz, pesaingnya Peugeot 206, Renault Clio, Mazda 3 etc etc.
No, no. IMHO, Tiida sekelas dengan Mazda 2, Jazz, Toyota Echo, Ford Fiesta, Peugeot 206, Renault Clio.
I'm afraid you're mixed up between superminis and the larger hatchbacks, Mr. Observer.

Supermini : Mazda 2, Honda Jazz, Nissan Note.
Hatchbacks : Mazda 3, Civic hatchback, Nissan Tiida.

Here's a pic of Nissan Note, launched bersamaan dengan Tiida, dan inilah pesaing Jazz..
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
ktaufik
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 124
Joined: Mon Jul 19, 2004 11:03

Wah Boleh Nich ....

Post by ktaufik »

Ada Info Kapan masuk ke Indonesia ?
Berapa Kisaran harganya ?

thanks









--------------------------------------------------------
Mau Jadi Milyuner ?? http://tinyurl.com/5so9c
--------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------
Indonesia Ku !!!
http://www.mobilindo.com
http://www.propertyindo.com
--------------------------------------------------------
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Masuk indonesia paling lambat pertengahan tahun depan, harga sekitar 150-a60 jtan!