Bebek, Tetap Sepeda Motor Favorit

Segala motor tipe moped (Bebek, Supra, Shogun, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
atjep
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 371
Joined: Thu Oct 03, 2002 2:55

Bebek, Tetap Sepeda Motor Favorit

Post by atjep »

Penjualan Tahun 2004 Mencapai 3 Juta Unit
Bebek, Tetap Sepeda Motor Favorit
KENDARAAN roda dua saat ini menjadi alat angkut yang paling ideal bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Tidak heran kalau penjualannya selama tahun 2004 melonjak pesat menembus proyeksi pabrikan sepeda motor. Jumlahnya sampai dengan akhir tahun diperkirakan mencapai angka 4 juta unit. Pabrikan pun sibuk menaikkan produksinya, bahkan meningkatkan investasinya untuk mengantisipasi semakin tingginya permintaan.

Daya serap pasar Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 217 juta jiwa untuk produk otomotif khususnya sepeda motor, memang sangat luar biasa. Kini Indonesia sudah menjadi negara ketiga terbesar dalam pasar sepeda motor dunia, setelah Cina menjual 12 juta unit dan India sekira 5 juta unit.

Rasio kepemilikan sepeda motor dibandingkan mobil bisa diungkap dengan melihat data Asean Region Road Safety Strategy and Action Plan, seperti tercantum dalam situs ADB (Asian Development Bank) cukup tinggi. Indonesia berada pada posisi ketiga dengan angka 75,2% setelah Vietnam dan Laos. Vietnam yang dijuluki negara sepeda motor memiliki angka rasio sangat tinggi yaitu sebesar 94,4% diikuti Laos dengan angka 80%. Indonesia mengalahkan Malaysia, Singapura, dan Thailand soal kepemilikan sepeda motor ini.

Angka penjualan sepeda motor sampai dengan bulan Oktober sudah mencapai 3,2 juta unit. Data ini pun hanya mencakup pabrikan yang menjadi anggota AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia) saja yaitu Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Kymco, dan Piaggio. Proyeksi AISI sendiri sampai akhir tahun bisa mencapai angka 3,6 juta unit.

Data ini belum memasukkan pabrikan non-AISI yang diperkirakan menguasai pasar sekira 9 - 10 %. Angka ini diperoleh berdasarkan data Ditlantas Polri bahwa anggota AISI menguasai pasar sebesar 90,31%. Artinya pada tahun ini angka fantastis penjualan 4 juta unit dapat dilampaui.

Penjualan terbesar untuk tahun 2004 masih dipegang pabrikan Honda dengan angka sebesar 1,735 juta unit. Disusul urutan kedua Yamaha dengan 731.428 unit, kemudian pada posisi ketiga adalah Suzuki yang mencatat 691.671 unit.

Urutan penjualan terbesar keempat diduduki Kawasaki yang menjual 87.654 unit. Pendatang baru pabrik motor Taiwan Kymco berada di urutan kelima dengan angka 22.842 unit. Di posisi terakhir ditempati pabrikan asal Italia Piaggio yang fokus pada penjualan skuter yaitu sebanyak 1.838 unit.

Dari empat model yang ada di pasaran yang paling laris adalah bebek dengan penjualan sebanyak 2,92 juta unit. Kemudian motor sport sebesar 236.098 unit, disusul skuter 58.197 unit dan sisanya adalah motor kelas bisnis yaitu 50.884 unit. Larisnya bebek memang tidak terlalu mengherankan karena sepeda motor tipe underbone ini sudah lama dikenal masyarakat Indonesia.

Namun fenomena yang menarik pada sepeda motor adalah terjadinya pergeseran selera konsumen Indonesia yang ditandai dengan melonjaknya penjualan skuter. Sepeda motor yang selama ini selalu berada pada posisi buncit, di tahun 2004 bisa mengeser tipe bisnis. Munculnya inovasi baru yang menggabungkan desain bebek dengan sistem transmisi otomatis, merupakan salah satu pendorongnya. Padahal kehadiran skuter otomatis ini dipelopori pabrikan motor Cina.

Ini artinya bagi sebagian besar masyarakat Indonesia tipe bebek adalah motor favorit yang dipandang sesuai dengan kondisi alam negera ini. Indonesia memang menjadi pusat pengembangan bebek. Beragam inovasi diluncurkan dari mulai bebek yang berharga murah dengan mesin standar 100 cc hingga bebek dengan kapasitas mesin besar 125 cc.

Kedatangan motor bebek berkapasitas besar ternyata disukai pasar. Apalagi kalau bukan tenaganya yang semakin besar dan ternyata tetap hemat bahan bakar dibandingkan motor sport dan bisnis. Persaingan pun terjadi antara pabrikan untuk memproduksi bebek 125 cc. Kini hampir semua pabrikan Jepang menjual bebek dengan jenis mesin tersebut.

Malah keinginan untuk memperbesar kapasitas mesin bebek pun terus dilakukan pabrikan untuk membuka pasar baru. Pada pameran Jakarta Motorcylce Show September lalu, ditampilkan bebek sport dengan kapasitas mesin 150 cc. Kehadiran bebek ini pun berpotensi menyaingi sepeda motor tipe sport.

Besarnya minat masyarakat Indonesia untuk memiliki kendaraan roda dua dipengaruhi banyak faktor. Menurut Ketua AISI, Ridwan Gunawan, semua itu dipicu oleh kebutuhan akan alat transportasi pribadi yang cukup tinggi. Ini sebagai dampak masih belum memadainya sarana transportasi umum di Indonesia. Selain itu, sepeda motor adalah kendaraan yang sesuai dengan karakteristik masyarakat.

Dilihat dari harganya, sepeda motor jauh lebih murah dan terjangkau masyarakat Indonesia dibandingkan kendaraan roda empat. Alasan lain yaitu harganya relatif tidak beranjak naik. Komponen sepeda motor yang lebih dari 90% dibuat lokal, membuatnya sangat fleksibel terhadap perubahan harga. Selain itu, kenaikan harga minyak bumi selama tahun 2004 ini tidak terlalu berdampak banyak terhadap harga sepeda motor.

Apalagi kondisi ini ditunjang dengan cara kepemilikan sepeda motor yang semakin mudah saja. Dengan uang muka di bawah Rp 1 juta, masyarakat pun sudah bisa memiliki sepeda motor. Kemudian cicilan yang bisa diangsur sampai 48 bulan membuat kepemilikan sepeda motor semakin tinggi di Indonesia.

Data AISI menyebutkan, risiko kredit macet dari para pembeli sepeda motor ini relatif rendah, di bawah 1,5%. Tidak heran kalau perusahaan leasing pun semakin gencar beroperasi di pasar kendaraan roda dua. Seiring dengan itu, angka persentase pembelian dengan cara kredit pun semakin meningkat. Proporsinya sudah mencapai angka pada kisaran 50 - 60%.

Kapasitas produksi

Lonjakan penjualan tahun 2004 memang luar biasa. Dari proyeksi angka pertumbuhan sebesar 15% ternyata meningkat pesat mencapai angka 40%. Untuk mengejar penjualan tahun ini pabrikan menerapkan sistem produksi overtime dengan menambah jumlah tenaga kerja atau shift. Suzuki yang pada awal tahun hanya memproduksi rata-rata 50.000 unit per bulan, kini sudah menerapkan sistem kerja tiga shift dengan total produksi sebesar 80.000 unit per bulan. Begitu pula dengan pabrikan lainnya.

Produktivitas pabrikan sepeda motor Indonesia terbilang tinggi, khususnya untuk jenis bebek. Pabrik Honda bisa menghasilkan 1 unit sepeda motor dalam waktu 20 detik saja. Untuk mengantisipasi semakin meningkatnya permintaan sepeda motor pada tahun-tahun mendatang, Honda kini tengah membangun pabrik ketiga di Cibitung berkapasitas 1,2 juta unit setahun. Nilai investasinya 100 juta dolar AS. Bila pabrik ketiga ini telah berproduksi, Indonesia akan menggeser India sebagai basis produksi sepeda motor Honda terbesar di dunia dengan kapasitas total sekira 3 juta unit setahun.

Begitu pula dengan pabrikan lain Yamaha berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1,8 juta unit per tahun. Di penghujung tahun 2004, pabrikan yang berlogo garpu tala ini mengumumkan rencana investasi pembangunan pabrik baru senilai 66,78 juta dolar AS. Bila telah selesai tahun 2006 mendatang maka secara global Indonesia adalah tempat pembuatan sepeda motor Yamaha terbesar di dunia. Pabrikan Yamaha memang berniat menjadikan Indonesia sebagai kekuatan utama pengembangan bisnis sepeda motor di Asia.

Indonesia juga menjadi basis produksi sepeda motor terbesar di dunia bagi Suzuki. Pabrikan ini berencana meningkatkan kapasitas produksi dari semula 850.000 unit menjadi 1,5 juta unit/ tahun pada 2005. Penambahan kapasitas produksi memang menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan, mengingat pertumbuhan permintaan sepeda motor nasional yang sulit dipenuhi jika mengandalkan kapasitas produksi sekarang yang mencapai 3,5 juta unit. (ovi)***
dari: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/120 ... utama1.htm