Toyoya Avanza terlaris 2004

[handling]

TOYOTA Avanza tercatat sebagai mobil yang terlaris pada tahun 2004. Mobil yang sosoknya serupa dengan Daihatsu Xenia itu dari Januari-Desember 2004 terjual sebanyak 43.936 unit. Daihatsu Xenia untuk periode yang sama hanya terjual 22.006 unit.

Toyota Kijang Innova yang masuk ke pasar pada bulan September 2004 menempati urutan ketiga dengan penjualan sebanyak 22.295 unit. Jumlah ini cukup menjanjikan. Diharapkan kepopuleran Kijang Innova akan menyamai pendahulunya, Toyota Kijang kapsul, yang produksi dan penjualannya dihentikan pada bulan Agustus 2004. Dari bulan Januari-Agustus 2004, Toyota Kijang kapsul mencapai penjualan sebanyak 32.561 unit.

Tempat keempat diduduki oleh Daihatsu Xenia (22.006 unit), dan tempat kelima diduduki oleh Isuzu Panther 9.489 unit. Pendatang baru lain, Suzuki APV yang masuk ke pasar pada bulan September 2004 mencatat angka penjualan sebanyak 8.998 unit.

Khusus kendaraan penumpang jenis sport utility vehicle (SUV), angka penjualan terbesar dicatat oleh Nissan Xtrail dengan 7.130 unit, diikuti oleh Honda CR-V dengan 6.701 unit.

Sedangkan untuk kendaraan kategori sedan yang pada tahun 2004 penjualannya mencapai 40.668 unit, Honda City tercatat sebagai sedan yang terlaris dengan penjualan sebanyak 8.330 unit. Tempat kedua diduduki oleh Toyota Vios dengan penjualan sebanyak 7.906 unit, disusul oleh Toyota Altis (2.607 unit), Honda Accord (1.763 unit), dan Toyota Camry (1.706 unit).

Untuk sedan papan atas, Mercedes Benz berhasil mempertahankan posisinya di urutan pertama dengan penjualan sebanyak 2.128 unit, diikuti oleh BMW di tempat kedua dengan penjualan sebanyak 1.902 unit.

TOTAL angka penjualan mobil pada tahun 2004 mencapai 483.295 unit, atau meningkat hampir 27 persen dari penjualan tahun 2003, sebanyak 354.331 unit. Penjualan sebesar itu di atas angka perkiraan semula yang hanya sebanyak 450.000-an unit.

Sementara itu, penjualan sepeda motor dalam tahun 2004 lebih dari 3,8 juta unit, tepatnya 3.887.675 unit. Tempat teratas dikuasai oleh Honda dengan 2.035.711 unit, diikuti di tempat kedua oleh Yamaha (874.388 unit), tempat ketiga diduduki oleh Suzuki (844.232 unit), tempat keempat oleh Kawasaki (105.057 unit). Tempat kelima dan keenam diduduki oleh Kymco (26.210 unit) dan Piaggio (2.077 unit).

Diperkirakan pada tahun 2005 ini angka penjualan mobil kembali akan mengalami kenaikan, akan tetapi kenaikannya tidak sebesar tahun 2004. Kenaikan 10 persen adalah perkiraan yang dianggap paling masuk akal. Dengan demikian, diperkirakan angka penjualan mobil pada tahun 2005 akan mencapai sekitar 500.000-an.

Dari angka penjualan sebesar 483.295 unit itu, tempat teratas diduduki oleh Toyota dengan angka penjualan sebanyak 141.953 unit, diikuti oleh Mitsubishi (89.590 unit), Suzuki (82.241 unit), Daihatsu (47.623 unit), dan Honda (46.500 unit).

Angka total penjualan sebesar 483.295 unit itu terdiri dari 442,627 unit kendaraan non-sedan dan 40.668 unit kendaraan sedan. Pada kendaraan non-sedan, urutan pertama diduduki oleh Toyota dengan penjualan sebanyak 124.019 unit, diikuti oleh Mitsubishi (89.044 unit), Suzuki (80.775 unit), Daihatsu (47.623 unit), dan Honda (35.185 unit). Sedangkan pada kendaraan sedan, tempat pertama diduduki oleh Toyota dengan penjualan sebanyak 17.934 unit, diikuti oleh Honda (11.342 unit), Mercedes Benz (2.128 unit), BMW (1.902 unit), dan Suzuki (1.466 unit).

BERTAMBAHNYA jumlah sepeda motor dan mobil baru itu tentunya akan menambah kepadatan lalu lintas di kota-kota besar, khususnya DKI Jakarta, mengingat kecepatan pertambahan jumlah sepeda motor dan mobil itu tidak diimbangi dengan kecepatan pertambahan ruas-ruas jalan baru. Membatasi jumlah produksi sepeda motor dan mobil, jelas bukan merupakan pilihan, karena pertumbuhan industri otomotif itu menciptakan peluang kerja bagi tenaga kerja yang banyak menganggur.

Manajemen lalu lintas mungkin merupakan jalan keluar yang tepat untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dalam jangka pendek. Namun, untuk menerapkannya itu adalah persoalan yang sangat berat, yang memerlukan usaha ekstra. Sebab, manajemen lalu lintas tidak akan banyak gunanya jika tidak diimbangi oleh disiplin pengguna jalan.

Dari pengalaman sehari-hari tampak jelas bahwa kepadatan lalu lintas dan kemacetan itu dipicu oleh rendahnya disiplin pengguna lalu lintas. Tanda- tanda lalu lintas hanya menjadi hiasan belaka, karena mayoritas pengguna jalan tidak mematuhinya.

Terminal dan pasar menjadi pusat dari kemacetan. Pedagang yang menggelar barang dagangannya sampai ke badan jalan dan kendaraan umum menunggu penumpang seenaknya tanpa memedulikan pengguna jalan lain, membuat aliran lalu lintas tersendat. Keadaan yang sama pun tampak pada terminal bayangan.

Tanda lalu lintas seakan tidak mempunyai makna. Pemandangan di jalan tol yang katanya bebas hambatan pun tidak berbeda. Mobil berjalan pelan di lajur paling kanan, padahal jelas dikatakan lajur itu untuk kendaraan yang akan menyusul. Ada tulisan dilarang menyusul dari kiri, atau menggunakan bahu jalan, tetapi sebagian besar kendaraan menyusul dari kiri dan melaju dengan tenangnya di bahu jalan. Ada tulisan truk/bus agar menggunakan lajur kiri, tetapi lagi-lagi anjuran itu tidak dipatuhi.

Untuk mengurangi kepadatan pada jam-jam sibuk, pagi dan sore hari, pemerintah menyediakan busway, kendaraan umum baru yang lebih nyaman, dengan harapan orang mau meninggalkan kendaraannya di rumah, dan menggunakan busway. Sayangnya pembuatan lajur untuk busway itu malahan mengambil lajur yang tadinya milik umum yang membayar pajak untuk itu. Dengan demikian, di ruas-ruas jalan utama di mana busway meluncur tampak agak lengang, khususnya pada waktu kebijakan three in one diberlakukan, tetapi ruas-ruas jalan di luar jalan utama macet berat. Apalagi busway memerlukan waktu sekitar 40 menit untuk menempuh perjalanan dari Blok M ke Stasiun Kota. Itu pun kalau aliran lalu lintas lancar.

Pertanyaan yang segera muncul adalah apakah tidak ada kebijakan lain yang bisa membuat kepadatan di ruas-ruas jalan berkurang? Apakah kebijakan three in one dan pengoperasian busway itu sudah memadai, atau ada cara-cara lain?

[szli]

Memang harga mobil di 100 juta sangat menggiurkan ! Sayang badannya kecil. Kalau ada mobil gedean 100 juta A/T saya juga mau ! Cuman, ya, U get what U pay for.

ATPM yang inggin salesnya ribuan per bulan harus keluar mobil 100 jutaan.

Saya suka Nissan March yang mirip kodok itu. Cute banget mukanya. Cuman entah kapan keluar dia. Kalau 100 juta responnya pasti OK.

[conan]

Tapi kalau menjual ribuan March dengan harga Rp 100 juta, bisa2 Nissan bernasib seperti Mitsubishi...

[szli]

Don't worry, It'll never happen. Last year NMI told me mereka tertarik rakit minicar like March di sini, tapi after doing the Maths, hasilnya tidak ekonomis. Thats why up to know the mini Nissans belum muncul.

Mungkin the Marchs, Mocos, Cubes featurenya dan build qualitynya lebih canggih dari macam Avanza / APV / Atozs, thats why hasilnya lebih mahal. Mungkin jatohnya 150 juta dan tidak realistis di pasar Indo untuk mobil sekecil gitu.

Too bad ! If not, the Atozs, Karimuns and Picantos will all be in trouble.

[DigitALL]

"NMI tidak akan meluncurkan mobil menengah kebawah", tutur pihak NMI.

Berarti NMI tidak akan mendatangkan mobil macam March. And bisa jadi Note berada di kisaran 180 juta.

[handling]

And bisa jadi Note berada di kisaran 180 juta.

ada picturenya gak bung Digitall.....thanks ya....

[DigitALL]

And bisa jadi Note berada di kisaran 180 juta.

ada picturenya gak bung Digitall.....thanks ya....

Euleh - euleh ... si bang handling ini ... Kan Nissan Note udah ada tuh di Forum Minibus

Threadnya "Nissan Note Press Release"

[pinoh_boy]

Bung handling lagi sibuk, makanya ga sempat kesana!!!! hdhehehe

[handling]

And bisa jadi Note berada di kisaran 180 juta.

ada picturenya gak bung Digitall.....thanks ya....

Euleh - euleh ... si bang handling ini ... Kan Nissan Note udah ada tuh di Forum Minibus

Threadnya "Nissan Note Press Release"

ha.ha..ha.... gua udah pernah reply sampe lupa sendiri...maklum lah memory di otak sdh mentok.....

[DigitALL]

Bung handling lagi sibuk, makanya ga sempat kesana!!!! hdhehehe

Pengangguran gitu dibilang sibuk ... hehehe ...

[handling]

Bung handling lagi sibuk, makanya ga sempat kesana!!!! hdhehehe

Pengangguran gitu dibilang sibuk ... hehehe ...

la iya lah...saya kan baru 9th...

[DigitALL]

ha.ha..ha.... gua udah pernah reply sampe lupa sendiri...maklum lah memory di otak sdh mentok.....

Duh... dijaman skrg masih pake memory 128 MB, up-grade donk ke 1 GB ! Hehehee =)