Review nissan Murano!!!!!

Mau review kendaraan yang ada? Silakan post disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Review nissan Murano!!!!!

Post by pinoh_boy »

Kehadiran Murano cukup mendapat simpati dari pengamat otomotif dunia. Keunggulannya terletak dari disain eksterior, kenyamanan interior, serta stabilitas pengendaraan yang baik.

The Best Fine Art

Cikal bakal lahir Nissan Murano bermula dari perubahan model yang diinginkan oleh presiden Nissan, Carlos Ghosn. Terlebih sejak melakukan kerja sama bisnis dengan pabrikan mobil lainnya asal Prancis, yakni Renault. Keduanya saling bahu membahu melakukan rasionalisasi untuk memperbaiki kinerja dalam hal membuat varian dengan disain menarik dan dinamis yang tentunya bakal diterima baik di pasaran luas.

Murano sendiri hadir sebagai wakil Nissan untuk kelas SUV pada pasar dunia. Nama Murano diambil dari sebuah ungkapan pujian saat mengomentari sebuah karya seni terbaik dari Venezia. Lalu, bagaimana keandalannya, apakah sesuai dengan namanya? Mari simak tulisan berikut ini.

Disain Dan Rancang Bangun
Konsep dasar Murano merupakan gabungan sebuah station wagon dengan mobil yang peruntukannya untuk medan berat. Terintegrasi dengan baik menjadi sebuah SUV dengan kemampuan jelajah untuk berbagai medan jalan. Sepintas, Murano memiliki disain eksterior dinamis dengan nuansa futuristis. Beberapa pengamat otomotif dunia, bahkan menyebutnya sebagai sebuah pesawat ruang angkasa yang siap terbang. Namun bila dikaji lebih dalam, sepertinya Nissan coba menampilkan sebuah SUV yang memiliki karakter sportif. Hal tersebut jelas terpancar dari agresivitas disain secara umum. Pada bodi, tarikan garis didominasi oleh gabungan disain membulat yang dikombinasikan dengan lekukan menajam pada setiap sisi. Dimensinya yang bongsor tampak kokoh guna menaklukkan seluruh kondisi pengendaraan.

Belum lagi nuansa dari varian sport Nissan yang belakangan mulai naik daun, yakni 350Z yang teraplikasi pada disain bonnet dan buritan. Pada bonnet, aroma tersebut tampak bila mencermati disain yang tampak agresif dengan headlamp yang memiliki model kaku menajam mengikuti alur sisi depan mobil. Gril depan bermodel memanjang dan cukup lebar dengan bahan titanium. Beralih ke belakang, gaya 350Z tampak juga pada rear lamp dan pilar C yang memiliki jendela dengan bentuk mengecil mengikuti lekuk buritan. Disain kaca mengecil pada pilar C memang tampak bagus, namun menyimpan sedikit kekurangan, yakni terganggunya visibilitas pengemudi pada bagian belakang.

Disain ***1/2
Rancang Bangun ***1/2

Interior
Nilai-nilai kenyamanan penumpang merupakan prioritas utama pada ruang interior yang didominasi warna hitam mulai dari dasbor, jok, door trim, hingga plafon. Hal tersebut terpancar dari ruangnya duduknya yang lega bagi seluruh penumpang, sistem hiburan yang lengkap, kualitas AC, serta kesenyapan kabin. Terbukti, Murano sangat nyaman bila diisi 5 penumpang dewasa bertinggi badan hingga rata-rata 180 cm. Dijamin keseluruhan penumpang mampu mencari bentuk posisi duduk senyaman mungkin sesuai keinginan. Jok pengemudi dilengkapi pengaturan secara elektronik. Selama perjalanan penumpang dimanjakan oleh sistem audio dengan kualitas suara yang baik, hasil kinerja spiker merek Bose. Selain CD, radio, MP3, terdapat pula TV 9 inci yang terinstal secara apik pada bagian tengah dasbor yang berbagi tempat bersama tombol-tombol pengaturan AC dan fitur-fitur petunjuk kondisi kendaraan. Sayangnya, kebanyakan dari fitur masih menggunakan bahasa kanji, sehingga agak sulit mengoperasikannya. Selain ruang penumpang yang lega, di belakang masih tersisa ruang bagasi dengan ukuran volume yang besar pula.

Fisibilitas pengemudi terasa baik, terlebih pengemudi dimanjakan oleh dua kamera yang masing-masing pada bagian belakang dan samping kiri. Pengemudi tak perlu membalikkan badan atau sekadar melirik spion bila hendak memundurkan kendaraan. Pasalnya, posisi belakang mobil terlihat jelas pada layar TV di dasbor. Begitu juga apabila hendak memarkir kendaraan dengan kondisi mepet pada bagian samping depan sebelah kiri mobil.

Interior ****

Mesin Dan Sistem Penggerak
Popularitas Murano di pasar dunia salah satunya terdongkrak oleh mesin yang responsif dan bertenaga. Banyak komentar positif yang dilayangkan untuk mesin VQ35DE berkonfigurasi V-6 3.500 cc dengan tenaga 245 tk dan torsi 332 Nm. Sementara Murano yang bakal beredar di Indonesia memiliki spesifikasi yang lebih kecil, yakni dengan mesin berkapasitas 2.500 cc dan berpenggerak 2 roda depan. Selidik punya selidik, ternyata mesin yang digunakan Murano sama dengan yang digunakan varian Nissan lainnya, yakni X-Trail bertipe QR25DE.

Mesin inline 4 silinder ini memiliki tenaga sebesar 177,5 tk pada 6.000 rpm, serta torsi 246 Nm pada 4.000 rpm. Beberapa teknologi penunjang kinerja mesin juga diterapkan, misal teknologi pengaturan katup CVTC (Continuously Variable Valve Timing Control) dan transmisi berteknologi CVT (Continuously Variable Transmission) yang bekerja menghaluskan perpindahan gigi terutama efek kick down. Belum lagi kelengkapan compact balancer shaft yang mampu mengurangi getaran mesin. Sepak terjang mesin ini memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Para pembaca mungkin sudah tahu, keandalan dari X-Trail yang dalam dua tahun terakhir menyabet gelar sebagai SUV 4X2 terbaik dalam ajang Indonesian Car of The Year versi majalah mobilmotor.

Jalan-jalan seputar Kelapa Gading yang kala itu lalu lintasnya lumayan padat dilalui mobilmotor selama beruji coba. Kesan pertama yang ditangkap, tenaga dan torsi mesin Murano terasa agak kurang mantap pada putaran bawah. Hal tersebut sepertinya disebabkan power weight to ratio-nya kurang seimbang. Berbeda dengan X-trail, dimana mesin QR25DE tampil andal dengan responsibilitas baik pada berbagai putaran. Tenaga baru terasa mantap saat mesin bekerja pada putaran atas. Catatan uji coba yang mobilmotor dapatkan, untuk menggapai kecepatan 0-100 km/jam dibutuhkan 12,3 detik, dan untuk menempuh 0-400 meter dibutuhkan waktu 18,4 detik pada kecepatan puncak 124 km/jam.

Mesin ***
Sistem Penggerak ***

Stabilitas Pengendaraan Dan Pengendalian
Kesan mendalam selama beruji coba adalah sisi stabilitas. Tidak disangka dengan ground clearance tinggi seperti layaknya SUV pada umumnya, Murano sangat stabil ketika diajak bermanuver pada kondisi on-road dan cukup nyaman tatkala melewati jalan-jalan light off-road atau jalan rusak dan bergelombang. Keandalan ini salah satunya tak lain datang dari konstruksi suspensi dengan setingan medium yang sempurna.

Murano memiliki suspensi berkarakter sport atau sama dengan yang digunakan pada Nissan Skyline GT-R. Dengan setingan medium, stabilitas Murano terbilang di atas rata-rata bila dibandingkan SUV sekelasnya. Untuk jalan-jalan on road, Murano terasa rigid saat diajak bermanuver pada kecepatan tinggi. Contohnya ketika awak mobilmotor membawanya bermanuver berpindah jalur pada kecepatan 130 km/jam secara mendadak. Lingkar kemudi masih mudah dikendalikan dengan presisi, mobil terasa rigid tanpa ada gejala negatif pengendaraan--seperti body roll. Meski rigid, Murano masih cukup nyaman untuk melewati jalan-jalan rusak atau bergelombang. Bantingan suspensinya masih cukup untuk meredam guncangan. Belum lagi dukungan lingkar roda dengan ukuran 18 inci yang dilapisi ban 225/65.

Stabilitas ****
Pengendaraan *****
Pengendalian ****

Nilai Jual
Importir Umum (IU) Victory Prima Motors Kelapa Gading menawarkan Murano seharga Rp510 juta. Untuk ukuran SUV premium, harga itu masih cukup sebanding dengan kelebihan dan kekurangannya. Di Indonesia, Murano memiliki kompetitor sangat berat, yakni Toyota Harrier. Kabar lainnya tentang Murano, selintingan rumor yang beredar belakangan, bahwa pihak Nissan Motor Indonesia (NMI) selaku ATPM merek Nissan di Indonesia akan meluncurkannya sebagai produk terbarunya. Akan tetapi, sampai berita ini diturunkan belum ada penuturan resmi dari NMI.

Nilai Jual **1/2


HASIL UJI COBA

Akselerasi (detik)
0 ?100 km/jam : 12,3
0 ?80 km/jam : 8,5
0 ?60 km/jam : 5,3
0 ?40 km/jam : 3,2
0 ?20 km/jam : 1,6
0 ?400 meter : 18,4detik @ 124 km/jam
Kebisingan kabin (dB)
Idle : 34,5
20 km/jam : 44,3
40 km/jam : 49,4
60 km/jam : 51,2
80 km/jam : 52,3
100 km/jam : 55,6
Nilai Uji coba : ****

SPESIFIKASI

MESIN
Tipe : QR25DE I-4
Sistem Katup : DOHC 16 Katup
Sistem BBM : EFI
Kapasitas (cc) : 2.488
DiameterXLangkah : 89,0X100,0
Tenaga (tk/rpm) : 177/4.000
Torsi (Nm/rpm) : 246/6.000
Rasio Kompresi : 95,0

TRANSMISI
Tipe : 4 A/T

SISTEM GERAK RODA
Tipe : 4x2

KEMUDI
Tipe : rack & pinion

SUSPENSI
Type (dpn) : Wishbone, coil spring stabilizer
(blk) : Trailing Arm, coil spring stabilizer

REM
Tipe (dp/blk) : Cakram berventilasi + ABS

DIMENSI
PJG/LBR/TNG (mm) : 4.410/1.880/1.685
Jarak sumbu roda (mm) : 2.825
Trek (dp/blk) (mm) : 1.656/1.625
Kapasitas Tangki (liter) : 82

UKURAN BAN
Ukuran (dpn/blk) : 225/65 R 18
HARGA : Rp510 juta

KESIMPULAN:
Murano hadir dengan membawa warna baru bagi dunia otomotif nasional, khususnya kelas SUV Premium. Keunggulannya terletak pada disain eksterior yang futuristik, mesin tangguh, serta stabilitas yang baik untuk berbagai kondisi pengendaraan.

PLUS MINUS
Plus : Sound proofing bagus, kenyamanan baik, eksterior modern dan proporsional, stabilitas baik, daya jelajah baik untuk berbagai medan.
Minus : Beberapa fitur masih menggunakan huruf Kanji sehingga agak sulit untuk mengoperasikannya.

KOMPETITOR

Toyota Harrier 2.400 cc
Dimensi : 4.730/1.845/1.680 mm
Mesin : I-4 2.400 cc
Harga : Rp490 juta (off the road)

PENILAIAN SUBYEKTIF
Jimmy Lukita

RANCANGAN
Disain bodi ****
Disain interior ***
Kualitas interior ***
Teknologi ***

KENYAMANAN
Kelegaan interior ****
Kualitas AC *****
Hiburan *****

ERGONOMIS
Akses keluar masuk ****
Kemudahan operasi tombol ****
Posisi duduk depan ****
Posisi duduk belakang *****

PENGENDALIAN
Jalan lurus *****
Slalom ****
Tanjakan ***

STABILITAS
Jalan lurus ****
Jalan tikungan ****
Kebisingan interior *****
Performa mesin **

NILAI RATA-RATA ***1/2
Penilaian : * = buruk, ** = kurang, *** = cukup, **** = baik, ***** = istimewa

Komentar Penguji

Jimmy Lukita

- Secara umum tampilan eksterior tampak proporsional dengan perimbangan yang pas antara panjang, lebar, dan tinggi. Kombinasi lekuk dan cembung memberikan kesan futuristis.
- Ruang interior memiliki nuansa gelap, dengan tampilan sederhana dan lapang. Fasilitas penunjang seperti sistem audio dan AC sangat mendukung kenyamanan seluruh penumpang.
- Beberapa teknologi penunjang, seperti kamera untuk mundur, sangat membantu pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan. Sayang, beberapa fitur tak dapat dimaksimalkan karena masih menggunakan huruf kanji.
- Power pada mesin mantap hanya pada putaran atas. Hal tersebut disebabkan komposisi berat mobil dan power kurang seimbang.
- Pengoperasian transmisi terbilang smooth dan kinerja rem patut mendapat pujian.
- Keunggulan Murano salah satunya terletak dari kestabilannya yang mantap. Kendaraan tidak terasa limbung ketika saya coba melakukan manuver pada kecepatan tinggi. Traveling kinerja suspensi cocok untuk berbagai kondisi pengendaraan.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Pada pilih Murano ato Harrier AIRS nih ?

Kalo gw lebih prefer Harrier AIRS. Disamping after sales lebih oke, modelnya juga lebih bagus. Tapi gw yakin untuk faktor kenyamanan dan keamanan pasti setara.
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

Yup, gue juga setuju ama Bung Digit. Gue lebih demen lexus RX330 apalagi yg type hybrid RX400h, model lebih keren (lebih kalem) dibanding murano. Soal performance maybe setara lah. For me, Lexus still the best.
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

And I wonder why in Jakarta, yang banyak orang mampu beli BMW, Mercy, etc., Till now, Lexus belum ada tanda mau muncul di Indonesia. What is Toyota thinking abt this ?

If I am Toyota, dari dulu pasti launch merek Lexus di sini. Pasti laku keras ! Or is TAM blocking the way ? The greatest Automotive mystery to me in Indonesia is this Lexus issue.

As for aftersales, sama saja 2 mobil ini di Indo. Kalau di Taiwan ngak tau deh. After all, these 2 tidak di dukung ATPM. Both rely on CBU bengkels in Jakarta. And how good are they in supplying spareparts and tech. know how ? I don't know.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

szli wrote:And I wonder why in Jakarta, yang banyak orang mampu beli BMW, Mercy, etc., Till now, Lexus belum ada tanda mau muncul di Indonesia. What is Toyota thinking abt this ?

If I am Toyota, dari dulu pasti launch merek Lexus di sini. Pasti laku keras ! Or is TAM blocking the way ? The greatest Automotive mystery to me in Indonesia is this Lexus issue.
Oh? Bung Szli,

Bagaimana bisa menjual Lexus LX 470, sementara tersedia Toyota Cygnus dari IU yang sama persis, dengan harga beberapa ratus juta lebih murah?
Bagaimana bisa menjual Lexus RX 300, sementara tersedia Toyota Harrier dari IU yang sama persis, dengan harga beberapa ratus juta lebih murah?
Bagaimana bisa menjual Lexus LS 430/500, sementara tersedia Toyota Celsior dari ATPM yang sama persis, dengan harga beberapa ratus juta lebih murah?
Bagaimana bisa menjual Lexus SC 430, sementara tersedia Toyota Soarer dari IU yang sama persis, dengan harga beberapa ratus juta lebih murah?
Bagaimana bisa menjual Lexus GS 430, sementara tersedia Toyota Aristo dari IU yang sama persis, dengan harga beberapa ratus juta lebih murah?
Bagaimana bisa menjual Lexus IS 200/300, sementara tersedia Toyota Altezza dari IU yang sama persis, dengan harga beberapa ratus juta lebih murah?

Lexus adalah produk Toyota yang di-rebadged lain, agar bisa dijual lebih mahal, bersaing dengan merk kelas premium lain (BMW, Merc etc). Maka di Amerika, harga Lexus RX330 mirip dengan harga BMW X5, padahal di sini kita bisa beli Toyota Harrier yang sama persis, dengan harga bahkan masih di bawah BMW X3, adiknya X5! Bayangkan kalau ada yang jual Lexus RX330 di sini seharga X5, sementara di showroom sebelah ada Toyota Harrier AIRS dengan harga Rp 300-400 juta lebih murah, siapa yang beli?

Anda tinggal beli sebuah Harrier, lalu beli beberapa emblem 'RX 330' di toko bung Digit, pasang di stir, mesin, grille depan dan di belakang, dan jadilah 'Lexus RX330'! :mrgreen:

Saudaraku yang sedang tinggal di Amerika, paling tidak suka Lexus, karena dengan harga BMW, yang didapat adalah sebuah Toyota!

Tentunya agar 'berhasil', di negara itu tidak boleh menjual versi Toyota-nya. Makanya di Amerika tidak ada Harrier, Soarer atau Cygnus!

Lagipula, kebanyakan Lexus dijual di Amerika, yang stir kiri. Jadi kalau jual Lexus di Indo, harus versi Eropa atau Australia. Tapi jatuhnya jauh lebih mahal daripada versi Toyotanya (karena sampai hari ini, belum ada Lexus di Jepang.)

Has the detective here solved your greatest automotive mystery in Indonesia?? :mrgreen: :mrgreen:

Tapi, hal ini akan berubah. Mulai 2005, Lexus akan diluncurkan juga di Jepang, dan semua line-upnya akan berbeda dengan versi Toyotanya (karena kini Lexus, akhirnya, sudah memiliki divisi design sendiri), walaupun mesinnya ya masih sama saja, mesin Toyota yang dipasang emblem 'L'.
Jika sukses, Lexus2 baru ini tentu akan muncul juga di pasar ASEAN, termasuk Indo.

Jadi, RX300 generasi berikut, akan berbeda tampang dengan saudara murahnya Toyota Harrier generasi berikut.

:)
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Mr. Holmes, U did solve my problem partially, now what happens if one day Lexus products are CKDed here ? If CBU, memang percuma, sudah ada IUs.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

szli wrote:Mr. Holmes, U did solve my problem partially, now what happens if one day Lexus products are CKDed here ? If CBU, memang percuma, sudah ada IUs.
Kalau line-up Lexus sekarang yang sama persis dengan their Toyota counterparts, your question is not even a question, Mr. Szli.
There's no point having them assembled locally as Lexuses, is there? Sebagai Toyota saja! :)

Harrier CKD bisa dijual Rp 400 jutaan. Begitu pun, TAM tidak mau, dan lebih tertarik 'memerah' uang kita dengan Kijangs and various 'global quality' IMVs, kan? :wink:

Sedangkan jika line-up Lexus sudah totally different beasts from their Toyota counterparts, importing them as CBUs would have more advantages than assembling them locally :

Pertama, kualitas perakitan Lexus akan terjaga. Karena Lexus adalah mobil kelas atas, tentu tidak boleh dirakit di sembarang tempat hanya untuk menekan harga jual dan mengejar angka penjualan (terutama karena untuk segmen pasar di kelas ini, lebih peduli dengan mutu daripada harga murah).
Lexus yang profit margin-nya tinggi, tidak perlu menurunkan margin dan mengejar volume (ini tugas Toyota).
Dengan begitu, sekaligus menjaga eksklusivitas Lexus. Semakin eksklusif, semakin dicari, bukankah begitu? 'Good products don't need marketing, they market themselves'.
Dengan semakin 'merakyat'nya seri-3 dan C-class, new Lexus IS akan terasa lebih exclusive.

Kedua, sebagai CBU dari Jepang pun, harganya masih bisa kompetitif dengan model2 premium Eropa yang dirakit lokal (karena Euro mahal, contohnya BMW seri-3 baru akan dijual lebih mahal secara signifikan daripada model sekarang). Dan Lexus bisa memanfaatkan status CBU itu sebagai keunggulan ("Lexus. Completely built-up. Even local BMWs are, well, local." :mrgreen:)

Ketiga, Lexus sekaligus menjadi flagship model Toyota dan penjualan Toyota akan terbantu oleh halo effect dari Lexus. "Can't afford a Lexus yet? Get a Toyota. It's a start." :mrgreen:
ichsan_n
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1121
Joined: Wed Apr 18, 2007 2:03

Post by ichsan_n »

Wow.. nice answer!
conan wrote:
szli wrote:Mr. Holmes, U did solve my problem partially, now what happens if one day Lexus products are CKDed here ? If CBU, memang percuma, sudah ada IUs.
Kalau line-up Lexus sekarang yang sama persis dengan their Toyota counterparts, your question is not even a question, Mr. Szli.
There's no point having them assembled locally as Lexuses, is there? Sebagai Toyota saja! :)

Harrier CKD bisa dijual Rp 400 jutaan. Begitu pun, TAM tidak mau, dan lebih tertarik 'memerah' uang kita dengan Kijangs and various 'global quality' IMVs, kan? :wink:

Sedangkan jika line-up Lexus sudah totally different beasts from their Toyota counterparts, importing them as CBUs would have more advantages than assembling them locally :

Pertama, kualitas perakitan Lexus akan terjaga. Karena Lexus adalah mobil kelas atas, tentu tidak boleh dirakit di sembarang tempat hanya untuk menekan harga jual dan mengejar angka penjualan (terutama karena untuk segmen pasar di kelas ini, lebih peduli dengan mutu daripada harga murah).
Lexus yang profit margin-nya tinggi, tidak perlu menurunkan margin dan mengejar volume (ini tugas Toyota).
Dengan begitu, sekaligus menjaga eksklusivitas Lexus. Semakin eksklusif, semakin dicari, bukankah begitu? 'Good products don't need marketing, they market themselves'.
Dengan semakin 'merakyat'nya seri-3 dan C-class, new Lexus IS akan terasa lebih exclusive.

Kedua, sebagai CBU dari Jepang pun, harganya masih bisa kompetitif dengan model2 premium Eropa yang dirakit lokal (karena Euro mahal, contohnya BMW seri-3 baru akan dijual lebih mahal secara signifikan daripada model sekarang). Dan Lexus bisa memanfaatkan status CBU itu sebagai keunggulan ("Lexus. Completely built-up. Even local BMWs are, well, local." :mrgreen:)

Ketiga, Lexus sekaligus menjadi flagship model Toyota dan penjualan Toyota akan terbantu oleh halo effect dari Lexus. "Can't afford a Lexus yet? Get a Toyota. It's a start." :mrgreen:
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

ya ampun bung ichsan...
ini thread taun 2005 diangkat dari kubur... :lol:
ichsan_n
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1121
Joined: Wed Apr 18, 2007 2:03

Post by ichsan_n »

hhehe iya ya, baru baca,.. abis selama ini di seksion minibus melulu (livina)
hunter wrote:ya ampun bung ichsan...
ini thread taun 2005 diangkat dari kubur... :lol:
jokosuryo1254
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 55
Joined: Sat Sep 13, 2008 13:52

Re: Review nissan Murano!!!!!

Post by jokosuryo1254 »

hanya dengan emblem yah, ....., kenapa mesti yang mahal kalo ada yang murah :)

bisa juga tuh, dipertimbangkan...:)