
Perkenankan nubitol untuk meripiu mobil lagi...
Kali ini karena ada tanggung jawab moral terhadap salah satu member WASeM dan sekaligus jadi episode ke dua ripiu kemaren...

Masih dari negeri Mein Furrer...
====================
Beberapa bulan setelah menggila dengan sebuah Porsche teman ane...
Sahabat nya mengontak ane... nama ane samarkan dengan inisial... dan memang doi ga bs bahasa Indonesia...
V: "Bro, how's T's car?"
M: "Crazy as hell..."
V: "Let's have some lunch, I'll redefine 'Hell' for you..."
M: .......

Seperti biasa, sang empu mobil selalu terlambat dan setelah bosan menunggu, terdengar suara mobil dan penampakan "sang Neraka" yang bikin SX-4 ane terlihat seperti mobil culun... *memang culun sih...*
Mercedes Benz W218 63 AMG 2012 berwarna abu2...



======================
Eksterior
Dibandingkan dengan pendahulu nya W219, W218 terlihat lebih cantik. Jauh lebih cantik...
Muncung panjang dan deretan LED memenuhi head lamp nya... Sporty tetapi mewah... Terdapat tonjolan di cup... errr... kap mesin yang tebal, menandakan mesin berkapasitas besar nongkrong di sana... lambang three-pointed-star segede gaban di ujung muncung terlihat elegan. Cantik.
Dari samping, mobil sepanjang 4.9 meter terlihat mulus dengan kurva atap layaknya mobil 2-door dan fender lebar... pun terdapat emblem yang menggetarkan sukma: V8 Bi-Turbo...
Pintu2 di desain frameless atau tanpa rangka kaca... Benar2 sporty...

Dari belakang, twin tailpipes dan LED tail light, ane ga bisa protes sama bokong nya... sekseh...


=======================
Interior
Ini dia yang jadi favorit ane...
Desain interior benar2 cantik... dashboard khas desain Mercedes di balut lapisan kulit berwarna gelap dengan stitching yang nyaris tanpa cacat...
Center dash standar Mercedes dan terdapat tombol2 untuk mengoperasikan banyak fungsi... tetapi barisan tombol aluminium yang kontras dengan warna gelap menjadi perhatian ane... ada AC buat bokong...

Kursi dilapis kulit-perforated halus berwarna hitam, dan door trim juga dilapis kulit berwarna hitam dengan lapisan kayu mengkilap piano finish. Ambient kabin sudah berwarna gelap... untungnya, ada sunroof untuk mencerahkan suasana kabin.
Kursi belakang hanya untuk dua orang, ane sama sekali tidak menjelajahi kursi belakang, tetapi terlihat head room yang cukup sempit.
Instrument cluster dengan latar belakang silver dan MID segede gaban di tengah dengan resolusi tinggi dan simbol2 yang tidak ane mengerti...


Sebuah jam analog juga terlihat pantas nongkrong di tengah2 kisi AC...

Center console, terlihat amat sangat menarik dengan tuas transmisi yang di desain layaknya throttle Mech ane... oh my...


Dan di samping nya terdapat tombol setting untuk TCS, suspensi, dan tombol kegilaan AMG. Transmisi diberi knob sendiri di atas.... *buku manual... mana buku manual...*
Terdapat tempat penyimpanan di sisi kiri console tengah ini... dan tadaaaa...

Satu lagi indikator untuk kegilaan bagai setan jalan... Brabus Exhaust System installed...

Sepertinya, sound system Harman Kardon di mobil ini bakal bersaing dengan raungan knalpot...
=======================
Under the cup!
Sebuah mesin 5500 cc V8 Twin Turbo mengklaim seluruh ruang mesin... Standarnya, mesin ini akan melepas 525hp dan 700nm ke ban belakang... memang terdapat versi 4Matic untuk W218, tetapi atas dasar gairah mengemudi, teman ane cukup mengambil yang RWD.
Transmisi menggunakan AMG SpeedShift MCT 7 AT. Apakah ini Dual Clutch Transmission? Teman ane menjelaskan ini bukan dual clutch...
MCT adalah Multi Clutch Transmission, alih2 menggunakan Torque Converter, transmisi ini menggunakan Multiple Clutch... entah bijimane bekerjanya...
Ane dikasi foto saat kondisi mesin standar...

Apakah tidak standar? Akan kita liat saat mengemudi...
========================
Driving Impression
Posisi menyetir cukup rendah, tetapi nyaman. Agak sedikit lebih rendah dari W212 FL. Grip setir seperti yang ane perkirakan, cukup nyaman dan ternyata, ElectroMechanical... ujung2nya EPS...
Dalam kondisi idle, suara knalpot cukup sangar... dan tombol Brabus di setir belum ditekan...
Terdapat fungsi ECO Start/Stop button dan sistem KERS... untuk sebuah Mercedes from Hell, tombol ini bagaikan lelucon...

Set semua parameter ke normal, pindahkan transmisi ke D, lepas rem parkir, dan mobil menggelinding...
Kekedapan kabin baik, dan ane berharap tidak terlalu kedap... mengapa?
Begitu menginjak pedal gas, rpm langsung melesat ke 2000 an dengan raungan berat V8 yang terdengar bagai simfoni... siapa yang perlu kabin kedap dan Harman Kardon kalau begini... Akselerasi brutal, menekan seisi kabin ke kursi...
Handling sangat akurat, natural, dan normal... Pergerakan dan kondisi ban dapat dikomunikasikan dengan baik ke pengemudi... menyenangkan. Suspensi udara terasa lebih lembut dan tidak se-hiper aktif dari Porsche Panamera... Sway dan body roll minim.
Respon transmisi cukup baik, memindahkan gear demi gear dengan sepantasnya, dan powerloss akibat upshift seakan2 jadi istirahat sejenak bagi jantung sebelum sentakan mesin kembali memacu adrenalin.
Setelah berputar2 di jl Dr. Sutomo, teman ane bilang dia akan memenuhi janji nya... mendefinisikan ulang kata "Neraka"...
Bertukar tempat duduk, ane menyempatkan memfoto indikator Brabus... kali aja perlu untuk identifikasi nanti...
Tombol AMG ditekan, suspensi di set ke SPORT, TCS OFF, tombol BRABUS on, transmisi di putar ke RS (Race Start atawa Launch Control...)
Feeling ane tiba2 ga enak...



............
Lunatic itu menekan pedal gas dalam2 dan terdengar raungan V8 yang kali ini benar2 bagaikan suara bazooka... ban belakang spin dan beberapa motor melihat dengan horror...
Mobil melesat sangat cepat di jl. Indragiri.... upshift gear 2, ban belakang masih spin dan terdengar letupan dari knalpot... upshift gear 3, ban belakang masih spin dan masih terdengar letupan dari knalpot....
Sebentar saja kecepatan mobil sudah di 120kpj dan harus segera mengerem, ada traffic light Mayjen Sungkono... dengan decitan ban, mobil berhenti di traffic light. Kami terkekeh2 bagaikan anak kecil di toko permen... sambil mengeset semua parameter ke NORMAL.
Dan ane bilang "Hell, indeed"... dia bilang dia mw menunjukkan efek ekstasi... di bawah jembatan tol HR Muhammad...
Di bawah jembatan tol, kembali tombol BRABUS di tekan, turunkan kaca, dan pedal gas diinjak dalam2... bukan akselerasi yang dicari kali ini...
Tapi kepuasan mendengarkan raungan V8 dengan bonus resonansi di bawah jembatan tol...


What a dream machine indeed....
======================
Verdict
Fastback dari Neraka...
Mercedes Benz W218 63 AMG benar2 menjadi saingan bagi fastback2 lainnya. Dengan harga yang relatif lebih "murah" dan paket Full Option, bonus kenyamanan-kemewahan, tampang cantik, dan mesin mudah dioprek.
Benar2 bukan sebuah mobil untuk diremehkan.
Pro:

- Tampilan cantik, interior mewah dan kekedapan kabin khas Mercedes, desain center console dan tuas transmisi keren, Harman Kardon 7 Logic surround system
- Mesin buas, RWD, mudah dioprek
- Handling.... ummm... menyenangkan untuk mode normal... suspensi juga nyaman.
- Rem cukup baik... untuk mode normal...
- Pintu frameless... siapa yang tidak melirik
- Harganya membuat fastback lainnya terasa overprice... bahkan W218 350 AMG terasa sangat mahal dibandingkan dengan W218 63 AMG ini.
Cons:

- Terlalu brutal, bokong mobil mengayun saat mode Setan aktif... Salah dikit, bakal berakhir di selokan...
- Shade sunroof selalu tergeser ke belakang saat hard acceleration. Dengar2 sudah diperbaiki oleh Mercedes.
- Kabin belakang secara sepintas cukup sempit, diperparah dengan nuansa kabin berwarna gelap.. tapi siapa yang mau duduk di belakang mobil ini... kabin depanlah yang jadi pusat pertunjukan...
- ECO Start/Stop function benar2 tidak diperlukan, overrrated.
- Ban belakang harus diganti tiap 4-6 bulan...
=======================
BRABUS Indicator???
Yang punya bercerita kalau dia sudah remap ECU, pasang piggy Brabus, exhaust system Brabus, dan butterfly valve Brabus...
Total DC 200 jeteng... dengan hasil 660~680hp dan 1200+nm
Bukan spek untuk semua orang kecuali sang empunya yang memang punya pengalaman rally di Australia dan jadi instruktur balap di sana...
Dan dia mengganti dial speedometer jadi satuan MPH bukan KPH... untuk alasan yang tidak jelas...

=======================
Hell- redefined with W218 63 AMG
