Peluncuran BMW 750i dan BMW 750Li

[handling]

Kamis, 24 Maret 2005

"Ini adalah Mobil yang Bersahabat"

PAGI itu, 12 Maret 2005, sekitar 60 unit BMW 750i dan BMW 750Li berderet rapi di depan Hotel Villa Padierna, Marbella, Spanyol. Mobil-mobil disiapkan untuk acara test drive. Puluhan wartawan dari berbagai negara diundang ke Marbella oleh BMW AG untuk mengikuti acara test drive mobil-mobil tersebut yang diluncurkan pada malam sebelumnya.

Para undangan diminta menunggu di lantai dua, sampai dipersilakan untuk turun menuju ke ruang jamuan makan malam yang letaknya bersebelahan dengan BMW 750Li yang akan diluncurkan itu. Sembari menunggu, sejumlah fotografer memanfaatkan waktu yang ada untuk memotret BMW itu dari lantai dua. Warna mobil yang biru gelap itu terasa kontras dengan warna dan corak lantai yang bermotif kotak-kotak.

Namun, para undangan tidak perlu menunggu lama sebab beberapa perempuan muda kemudian mempersilakan mereka untuk menuruni tangga menuju ruangan jamuan makan malam.

Armin Hildisch, Project Manager 7 Series, dalam pidato pembukaan yang sekaligus menandai peluncuran BMW Serie 7 terbaru, yakni BMW 750Li, mengatakan bahwa BMW telah menyempurnakan BMW 750Li. Penyempurnaan itu antara lain mencakup peningkatan sasis (chassis), penyempurnaan sistem suspensi yang lebih mengutamakan kenyamanan, pengoptimalan intuitive Drive (i-Drive) yang merupakan kunci pengoperasian BMW Serie 7, dan penyempurnaan desain hingga membuat Serie 7 terlihat lebih sporty dan dinamis.

BMW 750i dan BMW 750Li yang menyandang mesin 4.8 Liter (4.799 cc), 8 silinder dalam konfigurasi V (V8), telah ditingkatkan performanya dengan dioperasikannya Valvetronic yang mengatur besar dan lama bukaan katup sesuai dengan injakan pada pedal gas (akselerator), yang digabungkan dengan double-Vanos atau variable camshaft adjustment pada katup masuk (intake) dan katup buang (outlet). Hasilnya adalah mesin lebih bertenaga, tetapi tetap hemat dalam mengonsumsi bahan bakar dan ramah lingkungan.

Mesin V8 itu menghasilkan tenaga maksimum 367 PK (paardekracht, daya kuda) pada 6.300 putaran mesin per menit dan torsi maksimum 490 Nm (Newton-meter) pada 3.400 rpm. Tenaga dan torsi mesin itu disalurkan ke roda belakang (rear wheel drive) yang menggunakan ban berukuran 245/55 R17 lewat persneling otomatik dengan 6 tingkat kecepatan yang dilengkapi Steptronic (sejenis Tiptronic). Steptronic itu memungkinkan pengendara menaikkan dan menurunkan gigi persneling secara manual tanpa kehadiran kopling.

BMW 750i dan BMW 750Li sanggup berakselerasi dari 0-100 kilometer per jam dalam waktu 6 detik dan kecepatan maksimum yang dapat dicapai 250 kilometer per jam. Dengan 1 liter bensin, BMW 750i dan BMW 750Li rata-rata dapat menempuh perjalanan sejauh 8,5 kilometer.

Armin Hildisch berharap, penyempurnaan yang dilakukan terhadap Serie 7 itu akan menaikkan penjualan BMW Serie 7, mengikuti kesuksesan Serie 7 pendahulunya dan serie-serie lainnya.

PADA saat sarapan, terlihat jelas bahwa para wartawan ingin cepat-cepat menghabiskan sarapannya dan segera melakukan test drive. BMW 750i dan BMW 750Li yang dijejer rapi di depan hotel seakan mengundang wartawan untuk segera mengendarainya.

"Di luar mendung, mudah- mudahan tidak hujan," sapa Helena Abidin, Direktur Komunikasi Korporat PT BMW Indonesia, yang memimpin rombongan kecil wartawan dari Indonesia ketika bertemu di ruang makan setelah sarapan.

Seusai makan pagi, semua peserta mendaftarkan diri dengan menunjukkan identitas kartu pengenal untuk mendapatkan nomor mobil yang akan dikendarai. Mereka yang telah mendapatkan nomor segera keluar hotel untuk mengambil mobil dan memulai test drive.

Kompas mendapat mobil BMW 750Li berwarna titanium silver dengan nomor polisi MSY 4242. "This is a friendly car (Ini adalah mobil yang bersahabat)," ujar salah seorang petugas saat menyerahkan kunci mobil tersebut yang bentuknya mirip remote control, teknologi Serie 7 yang kini juga disandang Serie 3 dan Serie 1.

Yang dimaksud dengan kata- kata this is a friendly car mungkin user friendly atau bahasa Indonesianya, mudah digunakan. Dalam arti walaupun mobil dilengkapi dengan sistem komputer yang canggih (sophisticated), tetapi penggunaan menggunakan mobil itu tidak sesulit kelihatannya.

Setelah memasukkan kunci yang mirip remote control itu ke tempatnya di dashboard, mesin mobil langsung dihidupkan dengan menekan tombol start stop engine, dan secara otomatis posisi setir akan turun sesuai dengan penyetelan terakhir. Jika mesin dimatikan, posisi setir akan naik untuk memudahkan pengendara keluar dari mobil.

Acara test drive dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama akan menempuh jarak sekitar 256 kilometer, dimulai dari Hotel Villa Padierna hingga finis di Paza De Toros Torremolinos. Walaupun dibekali peta yang dilengkapi panduan berupa foto, sesaat sebelum masuk jalan tol, Kompas yang berpasangan dengan seorang rekan wartawan Indonesia, mencoba sistem navigasi yang tersedia di layar di dashboard, dengan memasukkan alamat lengkap tempat yang dituju.

Jalan lurus dan lebar yang dilalui memancing keberanian kami untuk mencoba memacu mobil itu hingga kecepatan 200 kilometer per jam. Pada kecepatan 200 kilometer per jam itu mobil tetap terasa stabil karena didukung sistem suspensi yang telah disempurnakan.

Kabut tebal yang turun tiba-tiba ketika memasuki kawasan pegunungan di daerah Antaquera membuat kecepatan harus diturunkan hingga 50 kilometer per jam. Kecepatan harus diturunkan kembali ketika bertemu konvoi panjang mobil dan truk, mengingat jarak pandang tidak lebih dari 10 meter. Tidak jarang mobil harus berhenti atau berjalan sangat pelan pada kondisi jalan yang mendaki dan berliku.

Sistem navigasi sangat membantu pengendara untuk sampai ke tempat tujuan. Selain peta jalan, sistem navigasi ini juga dilengkapi dengan suara yang memberi tahu kapan harus berbelok, lurus, ataupun berputar arah. Rute berangkat sepanjang 258 kilometer ditempuh dalam waktu hampir 4 jam, ini termasuk cepat karena kami banyak berhenti untuk memotret mobil sekaligus pemandangan indah di sepanjang perjalanan.

Tahap kedua test drive adalah perjalanan pulang dari Plaza De Toros menuju hotel tempat menginap. Rute yang dipilih adalah rute yang panjang sejauh 234 kilometer.

Saat Kompas duduk sebagai penumpang, pandangan mata diarahkan kepada interior Serie 7 yang mewah. Panel dari kayu berwarna lembut di dashboard tampak serasi dengan warna kulit yang membalut kursi-kursi, bagian dalam pintu-pintu, dan beberapa bagian di dashboard.

Kesan mewah itu semakin kuat oleh layar LCD 8.8 inci yang menawarkan banyak menu pilihan, di antaranya, menu navigasi dan fungsi untuk TV. Tombol pengaturan yang terpusat di dashboard yang simpel sangat memudahkan pengoperasiannya, baik oleh pengemudi maupun penumpang. Pada consul box terdapat sistem iDrive yang berfungsi seperti mouse pada komputer, dengan layar komputer terletak di dashboard. Ada delapan pilihan menu layaknya delapan penjuru mata angin yang ditawarkan dalam pengoperasian iDrive, yakni menu climate (pengaturan suhu), setting (pengaturan bahasa, waktu), entertaiment (radio, tape, TV, CD), navigation, on-board (status dan data pada mobil), communication (telepon), serta BMW assist untuk pengoperasian telematics dan internet-base data.

Pada bagian penumpang belakang terdapat juga layar LCD dengan pengoperasian yang mirip dengan yang terdapat di dashboard. Pada tengah kursi di antara penumpang belakang terdapat sandaran tangan yang dilengkapi dengan tombol iDrive, tombol pengaturan tempat duduk dan gagang telepon di bawahnya. Sedangkan pada bagian belakang yang menempel dengan sandaran kursi terdapat cooling box untuk tempat botol minuman. Kesan mewah sangat kental pada mobil 750 Li ini. Tak terasa, perjalanan rute test drive kedua ditempuh dalam waktu hampir 4,5 jam. Itu membuat mobil kami adalah mobil terakhir yang sampai di hotel tujuan.(DK)