
Perkenankan nubie untuk meripiu sebuah mobil lagi... *belom dapat FUSO untuk di TD...*

Kali ini kembali ke negeri pembuat Bratwurst...
==============================
Kemarin sore, saat sedang hunting oli untuk kapal, ada pesan masuk ke bebe dudul ane...
S: "ko kucing, SUV has arrived..."
M: "errr... F25?"
S: "Yes... tapi hari minggu sore uda balik lagi ke Jakarta..."
M: "Buset..."
S: "Mw TD kah?"
M: "Jam 11. Besok. I'll be there."
Dan segera ane bikin announcement di WASEM, memberikan kesempatan bagi SMers lain utk ikut TD... Sayangnya, om sukribo ga bisa, jadwal melintir pake Mia di Kenjeran...

Bro ola dan bro yusaku konfirm datang... which is good...

Bro faye ga bisa, tapi di detik2 terakhir, setelah TD, konfirm utk Kusem dadakan...

Semua serba mendadak...
Dan akhirnya, tadi siang, kami berkumpul di lokasi... dan setelah ane mendokumentasikan versi petrolnya... ternyata pucuk dicinta, asap pekat pun datang...
Kami diberikan versi penenggak DEX..., cumi2 dari trah mobil mewah, sebuah BMW F25 X3 xDrive20d 2013...
Ahaaaayyyyyy... time for some torque... dan ekspektasi pun langsung memuncak laksana malam pertama pengantin baru...


==============================
Eksterior
Errr... bisa dikatakan, X3 ini memiliki eksterior yang agak sedikit melenceng dari garis desain BMW sekarang.


Badan cenderung boxy macho dengan lampu depan mengotak tajam...



Dari samping, muncung panjang dan tarikan garis dari fender hingga lampu belakang, juga roof lining silver memberikan otot untuk penampilan SUV ini...

Di dukung dengan velg R18 dan ban RFT Dunlop SportMax GT 245/50 untuk versi petrol dan ban RFT R17 225/60 untuk versi diesel... penampilan versi petrol cukup gahar... dan yang diesel: kekecilan velg...


Bokong X3 cukup cantik dengan pillar D yang curam dan lampu rem yang mirip lampu F30 tapi difotokopi 150%...


All in all... keseluruhan mobil terlihat biasa saja dan cenderung.... errrr... not-BMW-like... untungnya terselamatkan grill double-kidney di muncung...

===================================
Interior
Membosankan...

Nyaris sama persis dengan BMW F30... dan ane uda berpikir kalau X3 ini adalah F30 versi SUV...

Berkebalikan dengan F10 yang sporty dengan panel merah menyala di sekujur dash, X3 berusaha memberikan sedikit eleganitas dalam bentuk piano finish wood panel di beberapa bagian dan softpad berkualitas di mana2...



Di tengah dash, alih2 mendapatkan layar iDrive segede gaban, X3 malah mendapatkan integrated screen dengan ukuran yang lebih kecil...





Sementara center console yang menjadi pusat segala operasional kendaraan, benar2 standar... iDrive selector di kiri, dan transmisi di kanan dengan kontrol DSC, mode mengemudi, Hill Descent Control, Parking sensor, electronic parking brake, dan auto Hold.


Door trim dan seluruh kursi mendapatkan lapisan kulit berwarna coklat muda dengan stitching berwarna putih... Cocok sekali. Tidak seperti X1, stitching berwarna biru muda... ga nyambung.

Dan yang versi diesel mendapatkan lapisan kulit berwana gelap... cenderung berwarna hitam...


Setir standar BMW yang dilapis kulit... hanya saja terlihat sedikit lebih kecil...

Ane iseng melongok ke atap... Haloooooooo sunshine! ada panoramic roof...



Yang sayangnya, tidak tersedia di versi diesel... bah!



Melongok ke baris ke dua... legroom terlihat lega dan jok terlihat nyaman... plus, rear airvent...


Dan ane suka dengan armrest nya... gambot!


Ambient kabin cukup menyenangkan dengan plafon berwarna terang dan bahan plafon yang lembut dan empuk...


Plus, ada nya grab rail benar2 menyenangkan. Ane shock terakhir kali TD RR Evoque... no grab rail di semua kursi demi estetika... mampus dah.

Nah, ukuran X3 yang cukup besar, ternyata benar2 menyediakan ruang bagasi yang super lega... menyenangkan...

Interior yang nyaris sama dengan F30? Tipikal BMW, cukup membosankan. Tapi tagline BMW "Sheer Driving Pleasure" menegaskan jika bukan itu karakter BMW...
Hmmmm....

===================================
Under the Cup!
Sebuah mesin turbodiesel N47D20 1995cc 4-silinder dengan kemampuan membuat 184 kuda ngibrit dan torsi buas 380nm@1750-2750 rpm menjanjikan performa yang menyenangkan untuk menghela bobot 1.8 ton mobil ini...

Dipadukan dengan sistem AWD BMW yang terkenal, xDrive dan transmisi ZF 8sp AT, rasanya X3 bisa memberikan sensasi mengemudi yang menyenangkan...
Ekspektasi pun semakin memuncak...

===================================
Driving Experience...
Nah, ane mempersilahkan bro ola untuk menjajal X3 diesel ini...
Saat di enjin dinyalakan, suara enjin cukup keras terdengar dari luar...

Whhhhhaaaaaaaadddd!? Langsung ngeles gitu... *plakkkkk!*



Dengan penuh tanda tanya ane masuk ke mobil, menutup pintu dan...
O: "mod... listen listen..."
*krrrrrr.... krrrrrrrrr.... krrrrrrrr...*
M: "yea... typical CRD enjin turbo"
*krrrrrr.... krrrrrrrrr.... krrrrrrrr...*
O: "cukup kentara ya suara enjin nya?"
*krrrrrr.... krrrrrrrrr.... krrrrrrrr...*
M: "yea... but who cares! lets put that torque to work bro"
*krrrrrr.... krrrrrrrrr.... krrrrrrrr...*
*krrrrrr.... krrrrrrrrr.... krrrrrrrr...*
Grrrrrr...

Dan bro ola segera mengemudikan SUV ini dengan perlahan2 di tengah kemacetan...
Posisi duduk penumpang cukup menyenangkan, dan untuk mengalihkan perhatian ane dari suara mesin, ane mengutak atik iDrive menu... mematikan dan menghidupkan DRL, melihat tekanan ban, dst dst dst... Untungnya, semburan AC cukup efektif mendinginkan kabin mobil di tengah terik sinar matahari Surabaya... i like it both the iDrive and AC...

Suspensi terasa nyaman dalam mode COMFORT... dan seperti biasa, ban RFT mengacaukan segalanya. Road noise dan ban serasa di isi beton cair oleh BMW... keras bener...

Ane iseng mematikan DSC dan mengganti ke mode SPORT... Rpm langsung melesak dan bro ola cukup terkesima dengan perubahan karakter enjin dan suspensi yang makin stiff. Tidak tersedia mode SPORT+ seperti di F30.
Nah, setelah beberapa kilometer, giliran ane yang menyetir... sambil mengitari mobil, ane memperhatikan kepulan tinta cumi2 dari bokong mobil...
Something goes wrong... very wrong indeed...

Ane segera duduk di kursi pengemudi. Busa cukup padat, tidak terlalu empuk tapi supportive, dan ane ga mengatur kursi... cukup untuk ane. Setir memiliki grip yang nyaman meskipun agak kekecilan... seriously... ane bingung dengan ukuran setir ini...
Tekan tombol elektrik parking brake untuk melepas rem parkir, tekan tombol UNLOCK di sisi tuas transmisi dan flick ke posisi D... driving mode masih di SPORT dan DSC OFF...
Enjin start stop aktif... agak sedikit kasar saat enjin OFF, dan saat ane melepas rem, karena diesel enjin, sedikit lebih halus dari F30 saat enjin menyala... hmmm...
Menggelinding perlahan... dan ane segera membejek pedal gas... berharap mendapatkan sensasi torsi diesel... dan kick in nya bikin ane melongo... Di atas kertas, terlihat sangat impresif, 380nm mulai 1750rpm, tetapi turbo baru spool up di 2000rpm dan optimal di 3000rpm... rpm malas naik... Torque at low rev is good, but how to reach that maximum torque does very matter.

Anyway, transmisi dengan sigap mengganti gear dengan slip TC yang menyenangkan. Akurat, tetapi tidak menghentak2. Cenderung lembut...
Saat bertemu dengan putar balik yang cukup luas, ane memantau posisi sekitar, dan dalam kecepatan sangat rendah, kurang dari 10kpj, ane memutar setir ke arah kanan dengan cepat, spool up ke 2200rpm dan 1 detik kemudian: full throttle...
Selanjutnya, karakter mobil ini membuat ane terkejut...
Mobil melakukan tail slide di iringi suara ke empat ban yang berdecit, suara deruman diesel yang keras, kepulan asap dari ban, dan tinta cumi2... sangat powerful... sangat torquey... dan memang agak sedikit tricky untuk memeras tenaga mesin ini... Respon setir cukup berlebihan, cenderung liar, langsung mengunci ke arah kanan dan butuh reaksi cepat untuk meng-counter arah setir... Ane terlambat sepersekian detik untuk mengcounter arah setir, akhirnya cenderung oversteer dan ban depan kanan menginjak rumput...

Subaru Forester 3rd gen dan Legacy lebih kalem... yang Legacy karena underpowered... Forester 4th gen lebih tajam...
Kembali ane mencoba akselerasi mobil ini sembari berusaha mengolah tenaga...
Jujur, karakter mesin di bawah ekspektasi ane... ah sudahlah, lanjutkan saja...

Sebelum keluar dari komplek Citraland, ane memantau lalin yang ternyata cukup lengang dan ada jarak 10detik dengan mobil depan... mendekati bundaran di kompleks Telaga... Flick setir ke kanan dengan cepat, full power, dan mobil drift dalam kecepatan 45kpj, lepas throttle, 10 meter kemudian langsung banting ke kiri, dan full throttle lagi... kembali tail slide...
Lincah! Dan menyenangkan. Butuh satu kali reaksi yang lambat dari ane demi mengkalibrasi otak kucing ane untuk aksi cepat ini... dan beberapa aksi slide di samping Honda Citra Cakra yang cukup untuk membuat satpam menoleh dan menggoda cone... errr... Apanja dari kursus mengemudi yang berputar2 bagai siput kurang vitamin... sementara ane membuat grafitti di paving...

Karakter mobil saat slide cukup terkendali, tetapi F30 lebih menyenangkan, karena RWD jadi ban depan benar2 ane kendalikan. Di X3, power dan xDrive memberikan sedikit kekuasaan ke ban depan sehingga ane harus benar2 memperlakukan X3 berbeda dengan F30 dan Subaru2...
Dalam perjalanan kembali ke dealer, ane mengganti mode ke ECO PRO... dan karakter mobil benar2 menjadi sangat lembut... suspensi sangat forgiving... dan rpm kembali menjadi malas...
Di tanjakan, satu hal menarik terjadi lagi...
Cruising di 40-50kpj, rpm bertengger di 1600 dan ane hanya memberikan sedikit input di throttle... terdengar normal bukan?
Tetapi, di dekat tanjakan UNESA, terjadi hal yang unik. Mobil seakan2 mengalami powerloss... kecepatan sedikit berkurang dan rpm naik turun... transmisi bingung dan TC ikut pusing dengan mengubah2 slip nya seakan2 gear tidak engaged...

Awkward moments indeed...
Di depan DeLoop, ane memberikan kesempatan kepada bro Yusaku untuk mengemudi... ane dan bro ola pindah ke kursi belakang... Menyenangkan dan cukup nyaman. Sayang nya, tidak reclining...
Bro Yusaku mengganti ke mode COMFORT, dan saat dia lupa ngerem di Graha Family:
Y: "Wadohhhh..."
M: "Gpp bro, hajar itu speed bump kecepatan tinggi... this car can take it"
*gedebuk*
Sesuai dugaan ane, hanya sedikit efek recoil mobil, tidak sereaktif suspensi mobil Jepun... Rebound pendek tetapi firm, dan hanya sekali saja rebound nya. Very good suspension.

Setelah kembali ke dealer, dan berbincang2 untuk TD BMW seri lainnya dalam waktu dekat ini, bro faye mengontak dan akhirnya, KuSeM dadakan di Pasar Modern Citraland.
================================
Verdict
BMW F25 X3 xDrive20d 2013
SUV mid level dan paling populer dari BMW... sayangnya, enjin diesel di bawah bonnet memberikan impresi negatif yang cukup besar. Terdapat beberapa kemungkinan mengapa mobil ini underperfomed:
- Belum di servis... karena lampu service warning menyala terus

- Menurut pengakuan SPV, baru di isi biosolar...

BMW X3 menurut pengamatan ane, benar2 bagai BMW F30 dalam bentuk SUV tetapi berbeda karakter. Sementara F30 benar2 sporty untuk menari di tarmac, X3 menunjukkan trah SUV nya dengan suspensi dan steering cukup berat yang mendukung handling, tetapi kurang untuk menciptakan tarian di tarmac...
Tidak sabar rasanya untuk mencoba X3 versi petrol... dan satu mobil baru dari BMW lagi...

Pro:

- Profile samping mobil yang gagah...
- Ambient dan kualitas interior sangat baik.
- Kekedapan kabin baik... hanya saja terganggu road noise akibat penggunaan RFT
- Driving position sangat baik dan field of view nyaris sempurna dengan blind spot minimum.
- Steering, xDrive, dan suspensi bekerja cukup baik sehingga handling mobil cukup menyenangkan untuk sebuah SUV medium
- Kinerja transmisi menyenangkan dan rem akurat
- iDrive yang sangat intuitif dan mudah dioperasikan
- Pilihan mode mengemudi membuat karakter mobil benar2 berbeda.
- Enjin diesel memberikan FC yang lebih baik dari petrol
Cons:

- Muncung depan not-BMW like, terselamatkan gril
- No panoramic roof
- Enjin diesel nya underperformed. Spool up lambat dan ada jeda 1.5 detik sebelum torsi 380nm menghempaskan seisi mobil.
- Sound system hi-fi standar BMW, sudah cukup bagus, tapi untuk mobil premium harusnya diberikan Harman Kardon.
- Dashboard memang familiar, khas BMW, tapi membosankan dan diameter setir agak kekecilan.
- Tidak tersedia SPORT+ mode.
- xDrive system nya terasa lebih "berat" dibandingkan dengan Symmetrical-AWD Subaru yang lebih "lincah"
- Awkward moment gaves WTF moment
=========================
Quickie comparison...
Dengan price tag 985jeteng on-the-road Sby, kontender BMW X3 terdekat adalah Toyota New Harrier yang terasa begitu overpriced.
xDrive system meminta head to head comparison dengan Symmetrical AWD Subaru yang terkenal dan Active Torque Split dari Mazda. Sementara Subaru memberikan understeer dan handling layaknya mobil rally selama power tersedia (dalam kasus Legacy: no powah and stupid CVT), dan Mazda memberikan handling dan akselerasi buas di sirkuit, xDrive terasa lebih robust... lebih kompleks... dan lebih "berat"
Untuk menyamakan level AWD premium mid-SUV, tersedia RR Evoque, Lexus RX350, dan Porsche Macan. Sayangnya, Macan masih belum tersedia sementara harga Evoque dan RX350 mendekati line up SUV lainnya dari BMW yang lebih menjanjikan, dan menunggu sesi TD SM untuk ripiu berikutnya...
Dari sisi akta lahir, X3 yang paling "djelata" dengan status CKD nya. Sisa pesaing nya CBU semua... Tadi ane sempat oprek beberapa kode chassis di bengkel BMW...
==========================
Thanks to bro ola, bro yusaku, dan bro fayenatics yang sudah menyempatkan diri untuk kumpul2 hari ini...

To bro kodok: ente benar bro, ternyata X3 bukan pesaing ML-klasse, melainkan X5... *barusan diberi pencerahan di dealer tadi...*
