Nissan Grand Livina Test Drive saya di Bali - Part 2

Mau review kendaraan yang ada? Silakan post disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
Winata
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 889
Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
Location: Jakarta

Nissan Grand Livina Test Drive saya di Bali - Part 2

Post by Winata »

Ya TAM juga lagi liat pasar nih. kalo udah pake iklan tetap masih kalah masa mereka ga mau berbenah. Tapi dari indent nissan yang ampe 1500 unit adalah sangat2 mengesankan dan TAM juga merasakan penurunan penjualan mau tidak mau mereka harus dan wajib berbenah tuh.
Last edited by imsus2c on Sun Sep 07, 2014 4:39, edited 1 time in total.
Reason: split
User avatar
Winata
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 889
Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
Location: Jakarta

Post by Winata »

Innova alias Kijang itu kan simbol dari kejayaan Toyota di Indonesia
Kalo dirubah mobilnya kan itu sama saja dengan meruntuhkan kebanggaan diri sendiri
Bukan innova yang menjadi simbol kejayaan TOYOTA tetapi KIjang. INNOVA ttu sebenarnya bukan kijang asli tetapi INNOVA hanya meminjam kata KIJANG. Kalo memang dah ga gitu laku ngapaen dipertahakan lagian innova itu juga dah 4 tahun saatnya untuk facelift atau ganti line up. Kan masih banyak produk Line Up TOyota laen yang bagus misalnya Innova ganti jadi WISH tapi pake kata "KIJANG WISH" sudah bakal laku mobil ini di Indonesia.
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

huahahaa masa ntar ada Kijang Innova...trus ada Kijang Wish... trus ada Kijang Supra... Kijang Dreamy... gmana brandingnya tuh? ada efek ga ya?

sbtulnya nurut gua kalo dulu Innova ga dikasih embel2 Kijang juga bakal laku koq... toh orang2 tau, Innova itu pengganti kijang.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Mungkin bisa berbenah, tapi penjualan TAM harus benar benar anjlok tajam, baru mereka akan sadar, selama ini barang mereka itu laku keras apakah bagus atau cuman murah saja, dan konsumen terbukti tidak loyal dan pindah ke siapa yang kasih more VALUE and COMFORT.


Tapi biasanya setau saya boss Jepang itu lebih pelit kasih barang bagus, sebab mereka selalu pandang negara berkembang sebagai negara " ngak-level " ama mereka. Kecuali USA, Eropa dan mungkin China yang lagi tumbuh pesat, dan hari ini sudah jadi pasar mobil no.2 di dunia, lewatin Jepang, mereka ngak gitu berani macam macam...


Cuman Nissan berbedanya apa, inggat mereka saat ini big bossnya CEO and Presidentnya sudah bukan orang Jepang, tapi orang keturunan Lebanon lahir di Brazil - Carlos Ghosn. Dia bisa 5 bahasa termasuk Portugal dan Arab. Dan dia tidak ada rasa "superiority of race" (merasa sukunya paling hebat) yang di miliki sebagian orang Jepang.


Jadi jika Ghosn inggin Nissan tumbuh cepat dan sajikan barang bagus ke manapun, orang Jepang di Nissan pun ngak berani say no ama dia. Pula Nissan ama Renault sudah jadi 1, jadi saya ada feeling cara pikir orang Jepang di Nissan bisa saja sudah beda ama yang di Toyota, yang masih 100% di miliki orang Jepang dan direksinya masih orang Jepang semua.


Malah Nissan direksi ada berapa orang penting malah sudah bukan orang Jepang.


Terus terang jika hari ini Nissan masih 100% Japanese company, mungkin sifat mereka bisa saja mirip TAM juga.


So pikir pikir, Nissan sudah nikah ama Renault dan bossnya bukan orang Jepang lagi ada plusnya juga.
User avatar
Winata
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 889
Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
Location: Jakarta

Post by Winata »

Makanya kita bs liat dr sini TAM itu takut kalo innova itu bakal ga laku kalo ga pake kata kijang. Brandingnya tambah bgs dong. Pertama kijang doyok lalu kijang jantan lalu kijang capsule lalu kijang innova lalu kijang laen whatever gt lah. Soalnya nama kijang lebih kuat dr nama toyota
User avatar
Winata
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 889
Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
Location: Jakarta

Post by Winata »

Bayangkan kalo ga ada kijang lg di indo, toyota bakal hancur karena kijang itu fengshui n hoki mereka. Corolla merk dagang internasional aja pake altis n yg baru pake auris.

back to livina deh. Bung lord mungkin ga livina pake komputer scan mesinnya
Smatic
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 96
Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44

Post by Smatic »

ghost wrote:
Winata wrote:Menurut saya innova ga bakal pake mesin altis, soalnya bisa sangat2 mahal costnya dan juga mungkin mesin ini tidak cocok tuk body basis ladder frame yang biasanya untuk truk yang dikonstruksi pada body innova. Feelingnya innova bakal diganti total dengan dengan line up toyota yang laen untuk melawan livina.
Feeling saya kok Toyota tidak akan sekalut itu ya ngadepin Livina
Paling mereka akan genjot terus diiklannya.. Maksudnya iklan yang bilang bahwa Innova lebih bagus dari Livina

Tapi ada point positif nya ya ngliat Toyota kalut
Setelah sedan dan hatchback nya disikat sama Honda sekarang MPV nya disikat sama Nissan
Spt feeling bung Winata ada benarnya juga krn mmg struktur & bentuk Innova (RWD) berbeda dgn Grand Livina-FWD (lihat aza photo bentuk Grand Livina-Innova dibawah ini dr database bung wardana).
Grand Livina lebih mirip ke sedan wagon (station wagon) spt Corolla Fielder, baik dari space yg tersedia (more legs room but less head room), driving seat position dll cuman Nissan mampu memanfaatkan ruang bagasi station wagon yg ckp tinggi tsb utk bangku ketiga tambahannya shg total jadi 7 seater.

Image

Mungkin ada yg sudah tahu berapa PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dari Grand Livina 1500cc M/T dikategorikan model sedan ato minibus ?
Klu di AVS 1500cc M/T & Rush 1500cc M/T, walaupun keduanya dikategorikan jenis/model yg sama yi micro/minibus ttp PKB thn 2007-nya bisa berbeda 30% lho ! :o
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Nah, sekalian jawab lawan saya mengenai C24 dan kenapa C25 ngak muncul. Apakah Ghosn pelit ama kita ?


Seperti dulu saya bilang, spy saya sudah bilang, dunia mobil itu ngak se-simple ciplak hamburger dari yang di US masukin ke Indonesia. Ada faktur yang namanya MOTHER PLANT , pabrik induk.


Juga ada faktor Global design atau tidak. Contoh, C24 dari awal sudah untuk berapa negara. Jadi ngak surprise selain di Indo, C24 juga ada CKD model di Taiwan, Philipines, Malaysia. TAPI C25 saat ini jangan bilang di Indo, di SATU negara lain pun TIDAK ada selain di Jepang.


Sebab mungkin Nissan pikir ini mobil penjualannya di luar Jepang terbukti tidak terlalu besar, jadi sudah tidak mau lagi bikin CKD KIT, yang membutuhkan investasi lebih besar, untuk konvert pabrik di Indo misalnya jadi mother plant C25. Butuh penjualan minimum 500 lebih unit per bulan and sustainable baru uang invest itu bisa masuk akal.


Nah, conan pernah teriak, kok CRV, X-Trail, Stream cepat masuk ? Padahal juga JDM. Nah itu dia ! Lihat, ini model 3 ini global model. SEMUA ada di manca negara, CRV, X-Trail, Stream tersebar di Eropa, America, Asia. Jadi terbukti di terima pasar manca negara, baru di jadikan global model, dan mother plantnya ada di mana mana.


Tapi lihat Honda Stepwagon, Toyota Voxy / Noah, C25, etc. Apakah tersebar di manca negara ? SAMA dengan C25. 3 model ini cuman ada di Jepang. TIDAK ada lagi di negara lain. Sama alasannya. Mungkin orang negara lain ngak gitu suka model kotak minivan, jadi cuman di jadikan domestic market model, yang tidak ada mother plant di luar Jepang. Jadi TIDAK bisa di rakit, kecuali invest banyak duit untuk modifikasi pabrik supaya bisa jadi mother plant model itu.


Ngak seperti yang conan bilang, segampang rakit prabotan dari model Jepang ke Indonesia. Mobil itu bukan Furniture man ! Ngak segampang itu !


Nah, again terserah, percaya conan, atau percaya sumber saya yang KERJA di NMI. I mean jika Nissan bisa sajikan X-Trail, kenapa tidak C25 kalau bukan ada alasan bagus ? Mana mungkin pelit SEPARUH ? Mau pelit ya X-Trail sekaligus ngak di jual.


Alasannya yaitu, X-Trail dari dulu global model, mother plantnya ada di mana mana. TAPI C25, sama dengan Alphard, Voxy, Noah, etc. mother plantnya saat ini cuman ada di Jepang. Jadi mau di jadikan CKD model, butuh investasi duit lagi, dan jika penjualan di prediksi tidak besar, ATPM ngak bakal mau.


Contoh, taukah NMI sebenernya inggin CKD Elgrand sejak dulu (oh, my dream car !). TAPI setelah proyeksi penjualan mobil mahal ini ngak bakal gede, setelah hitung, biaya modifikasi untuk ciptakan CKD kit dan modifikasi pabrik tidak memadai. Jadi akhirnya ngak jadi.


Mungkin penjelasan saya ngak 100% benar, sebab saat spy saya cerita, dia ngomongnya cepat, saya ngak tangkap semua kata dia. Tapi main pointnya yaitu, COST faktor, bukan tidak mau jualan, pelit atau apa...


Jika nanti C24 ternyata bisa salesnya 500 lebih sebulan, dan itupun tergantung economy Indonesia, dan juga selerah orang Indo yang banyak masih ngak suka mobil kotak, baru ada peluang Nissan mau invest untuk ciptakan C25 CKD kit yang bisa untuk jualan di Indo.


Pls, jangan banding industry mobil ama industry prabotan. Furniture itu kan murah dan simple. Mobil itu ribet. Like I said, kita orang awam, jangan sok tau, sudah dengar penjelasan orang dalam, dengar the FULL INSIDE STORY, baru, " I SEE ! "


Kecuali C25 sudah di rakit di Malaysia, Taiwan, Philipines, dan Indo belum, baru deh, kok belum ?
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Winata wrote:Bayangkan kalo ga ada kijang lg di indo, toyota bakal hancur karena kijang itu fengshui n hoki mereka. Corolla merk dagang internasional aja pake altis n yg baru pake auris.

back to livina deh. Bung lord mungkin ga livina pake komputer scan mesinnya

Tentu pakai komputer untuk scan. Sekarang saja X-Trail , Serena etc. Tiap kali service pakai computer Nissan untuk scan, nama alat itu CONSULT. Jadi gampang deteksi penyakit.... Warna kuning alatnya.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Artinya, yang suka Serena C24, tapi mau nunggu C25 di jual, kalau saya bilang, jangan buang waktu.


Sebab economy Indonesia belum gitu kuat. C24 penjualannya sekarang stabil di sekitar 150+- per bulan. Jadi kalau ngak tembus 500 per bulan, bisa saja malah C25 akan seperti Toyota Voxy / Honda Stepwagon, NGAK BAKAL DATANG CKD modelnya.


Seperti Odyssey saja. Kenapa HPM ngak mau CKD ? Dulu saya kirain mereka juga pelit, tapi sekarang saya baru sadar, mungkin alasan cost juga. HPM cuman berani CBU, dan terbukti gagal. Di hajar Importir umum dan volumenya kecil.


Untung NMI ngak CBU C25. Dengan harga 380 juta, pasti sepi dan fight ama importir umum capek juga.


Sooo, C24, jika economy Indo ngak booming dan orang masih ngak gitu hobby ama mobil kotak, akan hidup di Indonesia lebih lama dari yang kita sangka.... Bukan Nissan pelit, atau hanggap kita 2nd class, tapi yaitu, namanya bisnis, jika return on investmentnya payah atau terlalu lama, siapa yang mau ?


Iya gak ?
User avatar
Winata
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 889
Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
Location: Jakarta

Post by Winata »

Ga salah innova belum. Wah lebih keren dong livina
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Bung Smatic,

Saya sudah check website Nissan dan Toyota Jepang. Anda salah, angka BBM HR dan MR ngak separah yang anda tulis, dan angka Corolla Fielder itu ngak secemerlang yang anda tulis.


Bacalah laporan saya di thread baru yang saya segera akan buka....


Pls, mesin Nissan Hr dan MR itu bagus, jangan salah lapor bahwa mesin ini 2 kalah jauh ama siapa.... I am going to prove it !
User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... 4089#84089

sori OOT... gw mah pengen ganti new vios euy... anjrit...security system dan fitur2nya uedan... dengan harga yang cukup murah juga... sik asik... :P

say bye bye, buat pengganti mobil bokap..suruh ganti 2 tahun lagi aja kalo udah ada livina facelift yang worth more money... :D
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
Smatic
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 96
Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44

Post by Smatic »

Winata wrote: back to livina deh. Bung lord mungkin ga livina pake komputer scan mesinnya
Mustinya sudah bung lha wong di Xenia yg plg murah aza sudah pake kok, ttp apakah sudah CAN-bus ato blum ndak tahu.

Klu mau alat scan OBD-2 yg murah meriah ttp cukup akurat, bisa coba Scan Gauge II (photo terlampir) @ S$ 240 ea (Rp 1,5 juta bisa dipesan ke Mr. Frederick Chong di [email protected] ).
Scan Gauge II bisa membaca & me-reset DTC (Diagnostic Trouble Code), data-data operasi mesin (spt top speed, konsumsi bensin riil dll), data-data ECU (spt tekanan intake manifold, suhu udara intake dll).

Image
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

bung smatic. emangnya semua mobil sistem komputernya sama ya? sistem bus-nya sama ya? sdh ada standard internasional ya? kalo sdh ada sistem standar, n smu produsen ngikutin, mustinya sih bengkel2 ga masalah donk dlm menyediakan komputer scan-nya ya....
Smatic
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 96
Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44

Post by Smatic »

hunter wrote:bung smatic. emangnya semua mobil sistem komputernya sama ya? sistem bus-nya sama ya? sdh ada standard internasional ya? kalo sdh ada sistem standar, n smu produsen ngikutin, mustinya sih bengkel2 ga masalah donk dlm menyediakan komputer scan-nya ya....
Berbeda protokolnya bung, ada yg masih OBD-1 ato sdh OBD-2 ttp masih ISO 9141 ato ISO 14230 ato KWP2000 & yg terakhir sih sdh CAN-bus.
Ttp alat spt Scan gauge II sdh bisa utk semua mobil OBD-2 yg sudah didaftarkan/diregistrasikan ke organisasi OBD-2 nya/OBD-2 compliant (soalnya masih banyak mobil made in Indonesia yg ECU-nya TIDAK/BELUM didaftarkan/diregistrasikan ke organisasi OBD-2 tsb :( & ndak ada sticker spt di bawah ini), kecuali OBD-1 ya ndak bisa (laen hardware-nya).
Scan Gauge II pernah dicoba di Vios & Innova bisa connect ttp di Avanza, Rush & Wish (JDM) ndak bisa, di Honda City bisa ttp di Nissan Serena ndak bisa.

Image
Last edited by Smatic on Thu Apr 12, 2007 5:33, edited 1 time in total.
ifmarch
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 312
Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55

Post by ifmarch »

Smatic wrote:
hunter wrote:bung smatic. emangnya semua mobil sistem komputernya sama ya? sistem bus-nya sama ya? sdh ada standard internasional ya? kalo sdh ada sistem standar, n smu produsen ngikutin, mustinya sih bengkel2 ga masalah donk dlm menyediakan komputer scan-nya ya....
Berbeda protokolnya bung, ada yg masih OBD-1 ato sdh OBD-2 ttp masih ISO 9141 ato ISO 14230 ato KWP2000 & yg terakhir sih sdh CAN-bus.
Ttp alat spt Scan gauge II sdh bisa utk semua OBD-2, kecuali OBD-1 ya ndak bisa (laen hardware-nya).
Biasanya kan bengkel-bengkel kecil ngak bisa scan mesin mobilnya memang selain protocolnya harus sama (OBD 1 or 2) tapi apa juga tergantung pada software default masing-masing mesin.

Jadi kan gak segampang itu tinggal colok langsung bisa komunikasi, dan katanya masing-masing software itu proprietary alias satu software untuk satu mesin.
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

ifmarch wrote:Jadi kan gak segampang itu tinggal colok langsung bisa komunikasi, dan katanya masing-masing software itu proprietary alias satu software untuk satu mesin.
mustinya ada standar yg harus diikutin produsen mobil ya...
ataupun ga ada forced standard, harusnya ada aliansi..jadinya pd akhirnya minoritas akan mengikuti mayoritas. eh tapi untuk mobil mah ga segampang kayak di industri software komputer...hihihi :lol:
andihp
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 120
Joined: Fri Mar 16, 2007 5:13

Post by andihp »

Sith Lord wrote: Spt feeling bung Winata ada benarnya juga krn mmg struktur & bentuk Innova (RWD) berbeda dgn Grand Livina-FWD.
Kalo google soal FWD vs RWD nih kok sepertinya pada lebih prefer ke RWD ya? FWD katanya kalo start kenceng bisa melenceng kiri kanan ban depannya? jadi lebih "dangerous", betul ga sih?
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Itu bukan saya yang tulis. Sorry.

Dan mana pernah sih mobil FWD jadi dangerous ? Dunia gitu banyak mobil FWD, kalau lebih berbahaya, siapa yang mau beli ?


Come on ! Masing masing ada + dan -nya deh.
andihp
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 120
Joined: Fri Mar 16, 2007 5:13

Post by andihp »

Sithlord wrote:Itu bukan saya yang tulis. Sorry.

Dan mana pernah sih mobil FWD jadi dangerous ? Dunia gitu banyak mobil FWD, kalau lebih berbahaya, siapa yang mau beli ?


Come on ! Masing masing ada + dan -nya deh.
Maap bung Sithlord, mestinya itu quote dari Smatic.
:roll:
Smatic
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 96
Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44

Post by Smatic »

ifmarch wrote: Jadi kan gak segampang itu tinggal colok langsung bisa komunikasi, dan katanya masing-masing software itu proprietary alias satu software untuk satu mesin.
Ndak benar bung, dua thn yl sy cek ECU Tyt Avz di Hyundai pake Pro Scan bisa connect kok. Malahan bisa baca 16 parameter/data ECU ketika dibawa ke TAM pake Intelligent Tester 2 (IT2) cuman bis baca 10 parameter/data ECU. :(
Biasanya ATPM yg takut kehilangan pendapatan after-salesnya selalu bilang begitu ato bahkan produsen mobil memproteksi ECU-nya agar tidak OBD-2 complaint supaya bengkel-bengkel resminya dapat survive. Klu di USA sejak thn 1999 semua mobil musti sudah OBD-2 compliant.
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

gara2 sithlord post soal BBM livina dr otomotif. gua beli otomotif deh. wah 1 lembar pertama (bolak balik) dibooking iklan Livina.

kali ini yg di test lebih detil yg 1.8
kata otomotif, untuk 1.8 AT, lumayan ganas 'responsif', gak ada gejala 'bengong' spt mobil DBW pd umumnya.

info otomotif yg pasti (bagi yg blum tau):
- pelek cadangan pake alloy juga
- ground clearance Livina yaitu 185mm, lebih tinggi dr APV (175mm) n Innova (176mm).
ghost
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 188
Joined: Tue Apr 10, 2007 6:59

Post by ghost »

hunter wrote:gara2 sithlord post soal BBM livina dr otomotif. gua beli otomotif deh. wah 1 lembar pertama (bolak balik) dibooking iklan Livina.

kali ini yg di test lebih detil yg 1.8
kata otomotif, untuk 1.8 AT, lumayan ganas 'responsif', gak ada gejala 'bengong' spt mobil DBW pd umumnya.

info otomotif yg pasti (bagi yg blum tau):
- pelek cadangan pake alloy juga
- ground clearance Livina yaitu 185mm, lebih tinggi dr APV (175mm) n Innova (176mm).
:e-clap: :e-clap: :e-dance:

Cihuii saya juga inden 1.8L AT..
ifmarch
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 312
Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55

Post by ifmarch »

hunter wrote:gara2 sithlord post soal BBM livina dr otomotif. gua beli otomotif deh. wah 1 lembar pertama (bolak balik) dibooking iklan Livina.

kali ini yg di test lebih detil yg 1.8
kata otomotif, untuk 1.8 AT, lumayan ganas 'responsif', gak ada gejala 'bengong' spt mobil DBW pd umumnya.

info otomotif yg pasti (bagi yg blum tau):
- pelek cadangan pake alloy juga
- ground clearance Livina yaitu 185mm, lebih tinggi dr APV (175mm) n Innova (176mm).

Pada gak kompak juga media otomotif di Indo, ada yang tulis ground clearance Ipah 200mm, ada yang tulis 195mm.

Tapi yg masih pasti Livina selalu ditulis 185mm.