Review sebuah mobil yang tidak bisa dibilang "biasa - biasa saja".
Behold. The Almighty Sports Hatchback from hell. The Subaru from hell.
Subaru Impreza WRX STI A-Line Hatchback (GRF).

Prepare for thrills!
And hereby, i dedicate this review for you all petrolheadz and rally enthusiast.
========================================
Prologue : The Saturday Morning Surprise.
Sebetulnya di awal datang, MU-X tidak terlalu menarik perhatian kami. Ada sesosok mobil berwarna biru yang jauh lebih menarik perhatian. Ane dan modcat TD MU-X hanya sebagai formalitas belaka buat nambah-nambahin review di SM. Mobil – mobil mewah lainnya pun terlihat tidak menarik karena satu sosok iblis berwarna biru ini.
Sebelum TD MU-X kami sempat tanya ke panitia apakah mobil “biru” ini bisa di Test Drive.... dan panitia bilang hanya display. kami semakin penasaran. Ah masa Cuma display? yakin ? Kok dipajang bareng mobil TD?

Akhirnya kami memberanikan diri ke booth merek yang bersangkutan. Brand yang warna logonya sama dengan mobilnya : Subaru.
Modcat melancarkan SSI ke salah seorang sales. Sales tsb awalnya hanya menawarkan TD XV, tapi dengan menyebutkan sebuah “password”, situasi langsung berubah :
MC : “itu mobil biru bisa di TD?”
Y : “Oh bisa ko, boleh kalo mau TD”
MC : “ciyus?”
Y : “iya ko boleh bawa aja”
C : *melongo kayak nggak percaya ini kenyataan*
MC : “bro ChZ, ye dream haz come true... .please get a hand on that thing!”
Ane dengan langkah semangat dan berdebar – debar masih nggak percaya....


The 2013 Subaru Impreza WRX STI A-Line (GRF)!!
====================================
Jika anda punya 500juta cash di kantong anda sekarang, mobil seperti apa yang akan anda beli?
Tebakan saya, anda pasti akan membeli mobil yang nyaman, kualitas buatan baik, mewah, gadgetery lengkap, dan s3x appeal yang memadai. 500juta adalah budget yang fleksibel, anda bisa dapat MPV atau SUV mewah baru maupun seken.
Yang jelas anda tidak mungkin mau membeli sebuah mobil yang tidak nyaman, tanpa gadgetery sama sekali, dan tidak menarik di mata wanita.
Tapi sepertinya Tuhan tidak menciptakan otak saya untuk berpikir seperti itu.


Duit 500juta, why not buying some sportscars ? Something you can enjoy keeping your foot on the accelerator pedal in the middle of the night and weekend? Without caring about luxuries or gadgetery? Something very understated, but behaves like a beast.
Am I crazy enough? Indeed. And this car.... gives me lovestruck. Makes my brain even more crazier than it was. Something that thrills all the way on the road, tearing up the road.

A Street-legal rally car. 300hp dengan high-boost turbo tentunya bukan spek yang “biasa-biasa” untuk mobil harian. Dan mobil ini, memang nggak untuk harian. Kurang gila apa? Bagaimana mobil seperti ini nggak bikin saya ngaceng seketika?
Two Cars, One Fate : Neverending Rivalities.
Mobil yang diimpikan oleh para petrolhead, menjadi collective memory setiap anak-anak di seluruh dunia kalo mobil rally ya Subaru Impreza atau Lancer Evolution. Hingga mereka dewasa. Kenapa saya tau? Karena saya dari kecil juga “dibesarkan” oleh kedua mobil ini.... papa saya dulu pecinta Mitsubishi, pernah punya Galant dan Lancer, dan saya sering dibelikan game balap, saya sering pake Lancer Evo karena mirip dengan mobil papa saya. Dan menciptakan sebuah memory dimana kalo Lancer lawannya pasti Impreza.

Hingga sekarang punya image kalo mobil rally ya Impreza atau Lancer. Walaupun saya masih ingat ada Peugeot 205, Ford Focus, atau Citroen Xsara, tetap saja rivalitas kedua merek ini jauh lebih kuat ketimbang yang lainnya.


Mobil yang sama juga digunakan oleh Almarhum Paul Walker di Fast and Furry-ous 4, mobil yang digunakan juga oleh pereli legendaris Colin McRae, dan seorang pereli sensasional dengan aksi gymkhana nya, Ken Block. Bahkan mobil yang generasi pertamanya juga muncul di anime Initial-D.

Paul Walker in the Impreza

Colin McRae's Impreza
Ken Block's Gymkhana with Impreza

Initial D, Bunta Fujiwara's Impreza
Ya, this is not your ordinary car.
Saya seperti berada di alam mimpi. Yang bener aja? Mobil yang selama ini Cuma bisa saya setirin di game Gran Turismo sambil ngimpi kapan belinya, sekarang barangnya ada di depan mata saya, kuncinya ada di tangan saya?


Saya percaya dengan kalimat : Sometimes, life is full of surprises. Tuhan seperti sedang bermurah hati kepada saya. Dan dalam kasus ini saya dapat double jackpot 2 hari berturut-turut. Yang pertama sehari sebelum sesi TD ini saya ketemu calon gebetan di GM dan nggak sengaja jalan bareng *kok jadi sesi curhat*.... lalu hari berikutnya saya bisa nyetir mobil yang selama ini Cuma ada di fantasi saya dan video game. What a life!

Ini seperti pergi ke showroom Nissan dikasih kunci GT-R, ke showroom Mazda dikasih kunci RX-7, ke showroom Honda dikasih kunci S2000, ke showroom Mitsubishi dikasih kunci Lancer Evolution, atau bahkan ke BMW dikasih kunci ///M4 atau ///M5. Ya, kesenangannya setara dengan itu semua. Masalahnya, kita ke showroom biasa Cuma dikasih TD econobox atau lousy MPV. You name it.

Dan jantung saya berdebar – debar, sesuatu yang tidak pernah saya alami dalam hidup saya. Maybe once in a lifetime.
Dan tingkat kesenangannya? Seperti seorang anak kecil yang baru dibelikan PS3 oleh bapaknya dan diisi game penuh. Nyetir mobil mewah 1M pun perasaan mendebarkannya nggak seperti mobil ini, padahal mobil ini Cuma harga separonya. I am truly excited. Madcat sebagai mentor saya pun membiarkan saya bersenang – senang dengan hell-hound ini sampai puas.
Subaru Impreza WRX STI... ketika kita mendengar nama “STI” di belakang sebuah Subaru, anda tau itu ancaman serius. Se-serius BMW dengan M badge, atau Mercedes dengan AMG badge, atau Honda dengan Mugen RR badge, atau Mazda dengan Mazdaspeed badge, dan Mitsubishi dengan Ralliart badge. So, pikirlah dua kali sebelum “bermain-main” dengan mobil – mobil dari neraka ini.
Dan saya mendapatkan best of the best unit. Why?
1. Model hatchback dengan kode sasis GRF. Not GRB? Kode bodi untuk spek ekspor. Hatchback GRF, sedan GVF. Sedangkan spek JDMnya, GRB dan GVB. Impreza hatchback buat saya jauh lebih menarik dibanding sedan. Karena dengan minus bagasi tentunya mobil akan terasa lebih lincah dibanding versi sedannya, dan handling akan lebih baik hatchback karena wheelbase nya sama persis. Tentu saja dengan bodi hatchback, Impreza WRX STI bisa dikategorikan sebagai sebuah hot-hatch! Sebuah langkah Subaru untuk menarik hati para penggemar VW Golf dan MINI Cooper instead of Lancer Evolution.
2. 5-speed Automatic di STI, sebuas apa performa transmisi A/T nya? STI M/T kita sudah sama-sama tau sebuas apa, tapi A/T? Sehebat atau seburuk apa transmisi E-5AT di WRX STI meredam kebuasan sebuah STI? WRX STI Automatic atau disebut A-Line model dilahirkan untuk memenuhi kebutuhan di Jepang, para senior citizen yang ingin merasakan performa STI tapi terbatas karena hanya memiliki SIM untuk transmisi matik. 5-speed A/T di STI sendiri, adalah 5-speed geared A/T konvensional seperti di your average cars. Tanpa DSG atau teknologi canggih lainnya. (thanks bro haristk7 untuk infonya).
3. WR Blue Mica! Warna iconic sebuah Subaru yang sangat legendaris. Warna kebanggaan Subaru di World Rally.

A WR Blue Mica Impreza Hatchback A-Line on a sunny day? I am a lucky guy indeed!

Sesuai kata oom sukribo di grup WA KuSeM : “Hell Unleashed”

Bring it on, Subie!

==============================
Exterior : Understated Ricer-look.
No doubt, penampilan Impreza WRX STI begitu gagah dengan wide body yang sangat lebar dan terlihat berotot. Jujur, saya lebih suka penampilan yang Hatchback, lebih terkesan less-ricer daripada yang sedan. FYI, unit ini adalah edisi facelift yang telah mengalami ubahan di bumper depan.


Dari depan mobil ini begitu intimidatif. Sangat kentara dengan hood scoop segede gaban yang berfungsi untuk pendinginan mesin dan intercooler yang diletakkan top-mount. Bemper yang besar dan lebar, stance mobil yang rendah, dan lampu projector plus grill honeycomb dengan logo STI.

Walalupun kalo orang nggak ngeh akan dikira Baleno Ricer dan langsung ditantang balapan pake Jazz atau Yaris mereka, yang akhirnya membuat mereka malu sendiri karena nggak tau lagi berhadapan dengan sebuah Subaru from hell.


Kesan muscular begitu kentara dari samping hingga belakang. Wide body yang menyambung dari fender depan – side skirt – fender belakang, membuat profil STI terlihat sangat berotot.

Wide fender di depan dilengkapi dengan side vent yang tidak hanya berguna sebagai hiasan, tapi berguna untuk membuang panas dari engine. Walaupun dari sisi aerodinamika, side vent ini juga berguna untuk mengarahkan angin dan mengurangi turbulensi aliran di ruang roda.
Yes, a Subaru from hell needs some proper cooling, karena sang empunya nggak mungkin beli STI Cuma untuk cruising santai, pasti akan sering dibawa flat out. Wong saya nggak punya mobilnya aja selama TD flat out melulu kayak orang gila




Profile mobil yang rendah dan velg besar berukuran 18inch dengan ban 245/40/18 membuat stance mobil terlihat perfect. Garis atap bagasi landai juga membuat STI terlihat seksi.

Bagian belakang tentu saja favorit saya, di satu sisi terkesan understated, di sisi lain terkesan intimidatif dengan quad-tailpipes yang sangar di bawah diffuser. Plus, logo STI yang terkesan sangat provokatif dengan warna merahnya.

Uniknya, di mobil ini, chrome is overrated. Tidak ada chrome sama sekali di mobil ini! kecuali di emblem – emblem saja. Tidak terkesan bling – bling jadinya. Cukup bagus untuk memberikan kesan understated walaupun terlihat ricer.

Quad-Tailpipes. Behold ye miserable mortals, ye end iz near!

Writer’s subjective opinion :
Dari dulu saya selalu menyukai exterior Impreza GRF. Profil hatchback lebih cocok dibandingkan dengan sedan yang pantatnya terkesan dipaksakan. Pun begitu less ricer karena tidak ada wing tiang jemuran segede gaban di belakang.
Exterior Score : 10/10.
=====================================
Interior : No Luxuries, No Gadgeteries = No Distraction.
Bicara interior di STI rasanya overrated juga. Tapi ya nggak papa, saya bahas singkat saja.
Dashboard

Jangan mengharapkan dashboard softpad empuk atau berbagai macam luxuries lainnya seperti wood panel. NO! Di Subaru, luxuries are overrated. Bahan dashboard semua hard plastic (alasan demi reduksi bobot? Mungkin.


Well, desainnya terkesan plain, tapi jujur saya suka karena dengan less gadgetery di kabin = less distraction. Just focus on the road and put the pedal to the metal!


Sekilas, center dashnya membuat saya teringat dengan.............


Suzuki SX-4.





Steering and Cluster


However, setir dan clusternya memberikan rasa spesial tersendiri. Setir palang tiga yang sporty dengan logo STI segede gaban di tengah, yang desainnya (lagi-lagi) mirip setir SX4 (seriously Subaru?). dan cluster meter dengan logo STI dan dial berwarna merah, yang akan memberikan anda suntikan hormon adrenaline +1000 setiap flatout

Gearknob

Emboss logo STI sebagai penanda "this is not your regular Subie"


Automatic transmission..... dan switch dewa “SI-DRIVE” untuk memilih antara 3 mode : Pit Bull(Intelligent), Wolf (Sport), Hell-Hound (Sport-Sharp).


Doortrim

Hmmmmmmm....... cheap.

Writer’s Subjective Opinion :
Subjectively, sebetulnya saya suka. Walaupun materialnya terkesan buruk dan murahan. Tapi berkat setir dan clusternya membuat mobil ini terasa spesial. A bunch of STI logo like ///M logo inside any BMW M just makes it very special. Hanya saja kalo saya ngasih nilai tinggi kok nanti ada yang bilang nggak objektif

Interior score : 6/10
==============================
Accomodation : Not Really, But Still can do the Morning Delivery.
Overrated untuk dibahas. Seriously. Tapi STI memiliki row 2 yang cukup baik untuk menampung manusia (bukan beberapa ekor kucing). As expected from a proper hatchback


Bagasi.... lantai dek tinggi, kapasitasnya terbatas. Bahkan menurut standar SM kemampuan mobil ini mengangkut mayat diragukan, mungkin Cuma muat satu mayat. Ya setidaknya, far more practical dibanding mobil – mobil sekelasnya. Cukup kalo orang tua kita seperti bapaknya Takumi Fujiwara, nyuruh anaknya nganter Tofu pagi – pagi turun gunung, this car simply can do it. Fast and quick.

Ya tentunya kalo setting timeline Initial D ceritanya di jaman sekarang, mungkin Impreza STI Type R Coupe nya bisa diganti pake GRB, karena lebih practical dan bisa ngangkut Tofu lebih banyak. Lalu Takumi nya pake FT-86 atau BRZ.

And this car still have spare tyre......

Accomodation : 7/10.
=================================
Driving Impression : Unleash the “Beast”.....
Okay, this is what this car is all about! It’s about you and the car. The main point of a Subaru with STI badge.
The “Holy Grail”

Behold.... sebuah unit EJ257 bertenaga 300hp dan 350Nm, de-tuned dari yang M/T, 407Nm. Dipadu transmisi 5-speed A/T konvensional. Rasanya saya nggak perlu berharap terlalu banyak dari yang A/T.
And note it : spek mobil ini sangat tradisional. Yes, a traditional way is very good on a sports hatchback. Salah satu mobil sport yang masih menggunakan resep tradisional selain Suzuki Swift Sport.
EJ-Series engine adalah mesin yang sudah cukup tua, setua 4G63T di Evolution, setua B-series Honda. Symmetrical AWD pun juga bukan teknologi baru. Sama tuanya seperti mobil itu sendiri. Bahkan Evo X pun lebih advanced dengan S-AWC.
Tapi Subaru tetap ngotot menggunakan resep tradisional ini di STI, even di 2015 STI terbaru pun masih pakai EJ-series. Padahal WRX 2015 sudah berganti ke FA-Series. Maybe the traditional way is better? We’ll see.
Dan jika anda berpikir STI ini adalah Japan Spec, anda salah besar. STI JP-Spec menggunakan EJ207 berkapasitas lebih kecil (1.994cc) dengan Twin-Scroll Turbocharger dan output 308hp/422Nm. Spek untuk ekspor diberi mesin lebih besar dengan output lebih kecil, 300hp/407Nm dan 350Nm untuk A/T.
Nggak buruk, karena bigger engine = bigger raw power. Jadi walaupun output maksimumnya lebih kecil, sepertinya turbo lag akan lebih minim di EJ25 karena big displacement nya.
5-speed A/T di STI inipun teknologinya sama dengan your average Honda. Masih tradisional dengan torque converter seperti biasa.
Dari speknya saja, mobil ini sudah terdengar sangat robust. Dan memang, pihak Subaru Technica International merancangnya demikian.
Bobot STI lebih berat dari WRX (STI : 1.525kg, WRX : 1.469kg) karena transmisi yang lebih robust, rear diff, dan chassis reinforcements. Berbeda dengan kebanyakan pabrikan yang sekarang justru mengedepankan weight reduction. Track roda STI lebih lebar dari WRX, dan suspensi menggunakan komponen aluminium untuk STI.
So, perbedaan WRX dan STI cukup banyak. Ulikan di sektor mekanikal STI betul – betul serius dibanding regular WRX.

Saya nyalakan mobil..... “BRRRRMMMM.....” terasa sekali getarannya dan ketika saya blayer-blayer, RPM begitu cepat naik. This car is very [cencored]!
Atur posisi duduk, satu satunya luxury di mobil ini hanya electric seat. Seriously. Jok supportif berkat semi-bucket. Posisi duduk menyenangkan, cukup rendah tapi tidak tenggelam. Visibilitas baik.
Keluar dari parkiran, saya jalankan mobil pelan – pelan daripada ngehajar satpam nanti

Keluar gerbang saya langsung ganti mode ke “HELL-HOUND MODE” alias Sport# Mode. Dan seperti biasa langsung injak gas dalam-dalam. Respon throttle berubah dari sedikit kalem menjadi sangat buas, sangat hard**core, seperti seekor hellhound yang siap menerkam mangsa.
VROOOOOOOOOOOOOMMMMMM....... SSSSYYYUUUSSSSSSSSSHHHHHHH (turbo exhaled on 6500RPM...............)
*salah satu rekaman akselerasi STI A-Line yang saya temukan di youtube. Credit to the uploader.
0-100 in about 6,2secs. Lebih lambat dari versi manual sekitar 1secs. Not bad.
Tendangan torsi dari unit EJ25 ini begitu kuat padahal sudah de-tuned! Lag transmisi surprisingly cukup minim padahal ini 5-speed A/T biasa. Turbolag hampir tidak terasa padahal saya mengira dengan spek turbo high-boost seperti ini turbolag akan sangat signifikan, apalagi di speknya ditulis torsi maksimum di 3000RPM. Ternyata di 2000RPM sudah nge-kick. RPM naik begitu cepat dan bersemangat.
Sepertinya berkat displacement 2500cc yang memiliki raw power cukup besar sehingga tenaganya nggak terlalu ngempos waktu turbo belum menyala. Compared to Forester XT, turbo lag di FXT feels like a joke.... plus displacement FXT yang Cuma 2000cc membuat FXT memiliki raw power yang sangat kecil. Padahal dengan high-boost turbocharger saya hanya berpikiran STI kalo nggak dibejek turbolag nya bakal seabad juga nih. Ternyata jauh di luar perkiraan saya.
Suara kharismatik ala Boxer Engine Subaru ini sangat khas berkat penggunaan oversquare piston dengan bore yang cukup besar, 99,5mm dan short stroke 79mm, membuat engine note STI sangat menggelegar, dan rev melonjak sangat cepat berkat short stroke engine.
Belum lagi dipadu dengan STI Exhaust yang tentu saja sangat eargasmic ketika full-throttle.
Transmisinya however, tidak bisa shifting sehalus dan secepat DSG VW atau 8-speed ZF BMW. Tapi STI tidak pernah diciptakan untuk pengendaraan sehari – hari, jadi kehalusan transmisi? Forget it. Transmisi jerky dan nyentak parah waktu diajak jalan pelan. Mobil terasa ingin dipecut lari terus menerus. But seriously, the transmission feels robust. Lebih ke arah durability ketimbang high-tech.
Makanya saya dari awal menyebut mobil ini sebagai “hell-hound”.... karakternya sangat liar seperti seekor anjing dari neraka yang siap menerkam setiap jiwa yang ingin melarikan diri.

Seriously this car is crazy! Walaupun ini A/T, mobil tetap terasa [cencored] dan tidak bersahabat digunakan untuk bermacet – macet ria setiap hari. This car is for weekend and midnight run!
Saya sempat bertanya pada pak Y yang menemani kami, unit TD ini dikasih bensin apa? Dan beliau bilang recommended RON95. Lalu saya sempat bertanya soal issue yang cukup ramai di komunitas i-SPEC soal STI yang beberapa pistonnya kaput akibat ngisi RON95, beliau bilang kurang tau tentang issue itu. Rasanya mungkin karena yang A/T di de-tuned maka lebih aman ngisi RON95? Entahlah. Only God and the Subaru Engineers knows.
Bagaimanapun, saya nggak terlalu peduli lah, wong pake RON95 aja buasnya nggak ketulungan. Gimana dikasih 98?
And that’s not just the interesting part. Bagian paling menarik dari Subaru : cornering! Saya mencari corner , and tackle the corner like a proper Subaru way. Masuk apex, rem sedikit, stopping power begitu kuat dan sedikit agresif berkat rem brembo 4-piston di depan dan 2-piston di belakang, belokkan setir dan POWAAAAAHHHHHH!!!!!
Respon mobil begitu brilian, AWD bekerja dengan baik membuat mobil seakan menempel ke tanah seperti ada lemnya, Setir merespon dengan baik pada saat cornering dengan feedback yang luar biasa. Hanya berbeda tipis dengan Miata, sama – sama berat dan lots of feedback. Membuat setir SX4 yang awalnya terasa berat jadi ringan seringan kapas . Understeer begitu mudah dieliminasi dengan applying torque waktu menikung. Hell-hound ini merespon setiap manuver kejam saya dengan sangat brilian, bahkan semakin kejam, mobil ini terasa semakin menantang.
Menikung dengan STI, seperti menikung dengan sebuah batu bata yang solid. Seriously. Chassis dan suspensi terasa begitu kaku, dibantu sistem AWD yang membuat mobil sangat lengket di paving yang menjadi area test drive kami tadi.
Setelah itu saya coba VDC OFF, ketemu putarbalik, dan seperti yang bro haristk7 sering bilang, radius putarnya gede naujubile. Tapi ya ngapain peduli sama radius putar? Langsung saya hajar flatout dan ban belakang sedikit berdecit. With a proper way and a proper track, this car should be fun! Sayangnya track kami paving di perumahan yang sangat terbatas areanya.
Sayangnya lagi, di A/T tidak tersedia DCCD (Driver Controlled Center Differential) yang mampu mengatur besaran pembagian torsi antara depan / belakang. Hal ini hanya bisa dilakukan di M/T karena STI M/T menggunakan 3 LSD : Front helical LSD, center diff menggunakan mechanical LSD dan electronic management, rear torsen LSD, sehingga memungkinkan pembagian torsi bisa diatur oleh driver sesuai keinginan. Defaultnya di 41(Front) dan 59(Rear).
Tentu saja jika diatur pembagiannya lebih banyak ke roda belakang, behavior mobil akan cenderung seperti mobil RWD dan tentu lebih mudah untuk melakukan drift



Sementara itu untuk A/T seperti unit test, menggunakan sistem VTD-AWD. Centerdiff menggunakan set planetary gear dengan settingan default 45(front) : 55 (rear), front normal diff, dan viscous rear LSD. Sistem di STI A/T mengatur secara otomatis sesuai traksi yang dibutuhkan pada saat menikung.
I bet, the M/T is far more better. 50 extra torque, 1 extra gear, and DCCD.

Behavior STI sendiri sangat berbeda dengan regular Subie seperti FXT maupun XV. Karena yang membedakan STI dengan regular Subies, even WRX yang satu trim dibawahnya, STI memiliki rear LSD.
Di FXT dan XV, understeer terasa dominan, karakternya cenderung ke FWD. Tapi keberadaan rear LSD di STI betul – betul membuat karakter handlingnya cukup berbeda dari regular Subaru. Membelokkan mobil ini terasa sangat akurat, traksi selalu terjaga optimal di setiap roda, dan bahkan kita bisa memprediksi gerakan roda depan dan belakang ketika menikung.
I am not joking on this, meskipun bobotnya jauh diatas MX-5 dan formatnya sedan, note it, mobil ini seperti MX-5 yang diberi bodi sedan, mesin besar, AWD, dan tuned properly. Walaupun kalau dibilang jujur, STI tetap terasa jauh lebih berat dibanding MX-5.
Walaupun di New STI sudah menggunakan Torque Vectoring diff yang lebih canggih. Baru 2015 dikasih torque vectoring? Evo dari jaman jebot aja sudah punya AYC (Active Yaw Control).

And by the way, di model facelift 2011 keatas, suspensi sudah di tuning ulang lebih kaku, anti roll bar yang lebih besar, pillow ball bushing baru pada lower arm depan, dan ban yang lebih lebar. So tidak heran handling mobil ini begitu superb! Tuning ini dikarenakan di model pre-facelift banyak yang bilang suspensinya terlalu soft. Even JCnya Top Gear pun mengkritik keras STI pre-FL.
Jujur saja, bagaimanapun, WRX STI terasa sangat natural, terasa sangat mekanikal, terasa sangat robust. Intrusi komputer nyaris tidak ada, apalagi ketika VSC OFF. Mobil benar – benar menyerahkan segala kontrol ke pengemudi.
Drawback dari semua kehebatannya tentu saja di ride quality. Bantingan terasa sangat stiff, cenderung harsh. Travel suspensi terasa sangat minim bahkan nyaris tidak ada travel. Rattling interior pun cukup terasa ketika melibas paving di kecepatan 100 km/h, road noise di paving sangat berisik berkat penggunaan ban Dunlop SPSport dan profil ban yang ekstra-tipis, 245/40/18.
But, who the hell cares with these all things? I don’t F*cking care. Kekedapan overrated, road noise overrated, kenyamanan overrated, justru semua hal yang terkesan “tidak nyaman” untuk orang biasa ini membuat STI menjadi pure driving bliss. Just listen to how she howls and see how she behaves, you’ll see why build quality and luxuries is really overrated and don’t deserve any place in this crazy hell-hound.
A hell hound should not be treated like any Golden Retriever.

Driver’s subjective opinion :
Satu satunya mobil dimana saya nggak peduli mau rattling seberapa banyak, road noise seberapa berisik, bahkan saya nggak nyalain radio. I don’t care about any of the drawbacks. This car wasn’t made to be sensible. This car is for [cencored] driving, for every driving enthusiast on this planet.
Driving Impression Score : 13/10. Only because it’s A/T.
M/T nya bisa jadi saya kasih tinggi karena DCCD dan one extra gear.
=====================================
Verdict : A Supercar-Killer in a Bargain.
Subaru Impreza WRX STI A-Line GRF..... A very brilliant car, a proper driver’s car. Sharp steering, handles like a brick, eargasmic engine and exhaust note, [cencored]-ism. This is what all petrolheads in this planet wants.
685juta diskon 160juta jadi 525juta untuk NIK 2013. A sports sedan on a bargain. Sebuah rally road legal car dengan harga terjangkau.
It is not a comfortable car, it is not a luxurious car, it is not for daily driving, it is very rough, it is very wild, it is not sensible yet it is not very civilized, and it has a very low s3x appeal.
And i will say, that’s not the point. Salah alamat kita bicara kemewahan di sebuah Subaru dengan badge STI. It’s all about you, the car, and the road. Nothing else.
Jika anda mencari kenyamanan, kemewahan, dan gimmicks, lupakan mobil ini. 500juta anda bisa dapat big sedan seperti New Accord, New Camry, Altima yang jelas miles more comfortable. Untuk MPV anda bisa dapat Mazda8. SUV ada New X-Trail atau New CR-V. Malah kalau kita liat harga pricelist dengan mengabaikan diskon yaitu sebesar 685juta, Mercedes C-Klasse atau BMW 3-series lebih menarik dan lebih civilized.
Jika anda mencari mobil dengan s3x appeal mumpuni? MX-5 jauh lebih menarik hati para wanita dengan open top nya.
Jika anda mencari mobil untuk bersenang - senang di weekend, menggila di jalanan setiap malam hari untuk melepas penat karena rutinitas, mobil yang membuat anda hanya ingin mengemudikannya tanpa alasan, just want to tear up the road?
I promise you this car is the best choice. Setan jalanan dengan karakter sebuas dan se-[cencored] ini dibawah 600juta? Even 700juta aja kita baru dapet New Golf GTI MK7, 840juta kita baru dapet New Scirocco R. Sementara STI mampu membuat supercar sekalipun malu.
Sayang sekali GRF ataupun GVF sudah tinggal last stock karena WRX STI 2015 sudah mengaspal di Indonesia. Tapi tenang saja, rasanya New STI akan lebih menarik karena memiliki Torque Vectoring diff.
So, M/T or A/T? Depends.
Saya pribadi prefer A/T karena kemudahannya dan buat saya A/T sudah cukup hard**core dan lebih dari cukup untuk “gangguin” hatchback ababil yang masih keluyuran malem – malem. Walaupun M/T pasti jauh lebih menyenangkan dengan beberapa kelebihan seperti DCCD dan tambahan torsi 50Nm plus extra 1 gear.
Dan sekali lagi, experience may vary. Saya akan sangat welcome siapapun yang sudah pernah coba STI dan compare langsung dengan Lancer Evo, atau malah mau minjemin Evo untuk di-TD, i am really thankful.

Disini saya hanya bisa compare dengan XV, Forester, dan MX-5 karena KTB sudah nggak jual Evo dan saya nggak punya relasi kepada siapapun yang punya Evo.
And a pity, Mitsubishi has "killed" Evo and focused on econoboxes. A legendary car that makes their name as good as it is now. Such a shame.
Plus-Minus :
The Plus side
- Engine and exhaust note. Yet the brutality that comes out of it.
- The “robust” feel you get from the mechanical.
- Handling
- Quad tailpipes
- The engine
- Handling
- Steering
- Err... the handling?
The Minus
- Segala sesuatu di luar mekanikal.
- And do i really have to care about it?
Rivals : Mitsubishi Evolution X, VW Golf R, Mercedes A45 AMG, BMW 1M.
Reference :
http://en.wikipedia.org/wiki/Subaru_Impreza#WRX_STI
http://en.wikipedia.org/wiki/Subaru_EJ_engine#EJ25
http://www.gtnet.co.jp/car_info/impress ... dex_en.php
http://legacygt.com/forums/showthread.p ... 586db97438&
http://www.iwsti.com/forums/gr-exterior ... mance.html
2 days writing. 4 hours editing. Bunch of resources. 22 pages of MS Word.
It was worth it.
============================

Love, that’s what makes Subaru, a Subaru.
And this car.... always thrills at full throttle. Just like the brochure said.

Dan ketika ada yang bertanya kenapa review saya kali ini begitu detail dan teknikal, bahkan saya sampe browsing ke forum – forum pengguna, simply because i admire the car.
And that’s the proper way of making the review. Saya nggak mungkin bikin review sebuah Subaru from Hell seperti saya review ordinary cars, bakal terasa tasteless. I just want to share a bunch of enjoyment, membuat anda para pembaca merasakan thrills exactly seperti yang saya rasakan waktu mengemudikannya.
My biggest thank to modcat for the SSI and also of course oom sukribo for giving the information about this event. You two really made my day.
Also big thanks for bro haristk7 sebagai Subie user dan narasumber langsung, dan juga mengijinkan saya bergabung dengan grup facebook i-SPEC sebagai penggemar Subaru dan silent reader sekaligus numpang baca beberapa trouble yang sering terjadi di STI sehingga review ini dapat saya buat dengan maksimal. Hope i can get one too.
“Hell unleashed”.
*to bro haristk7 : your turn, bro. Bring an Exiga GT or Legacy GT to a proper test.
