Harga Jual Kendaraan Indomobil Naik 5%

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Harga Jual Kendaraan Indomobil Naik 5%

Post by pinoh_boy »

Harga Jual Kendaraan Indomobil Naik 5%

TIDAK bisa dipungkiri bahwa faktor makroekonomi seperti inflasi, nilai tukar rupiah, dan sistem perpajakan turut memengaruhi harga. Dan kali ini, kenaikan harga mobil tidak bisa dihindari Indomobil Group.

Presiden Direktur PT Indomobil Gunadi Sindhuwinata di sela paparan publik penerbitan obligasi PT Indomobil Finance Indonesia di Jakarta, Selasa (3/5), mengungkapkan rencana kenaikan harga jual mobil tersebut.

"Permintaan konsumen terus meningkat, tetapi di sisi lain masalah nilai tukar kita yang terus melemah terhadap dolar AS, peningkatan bahan baku industri otomotif yang meningkat cukup besar, sehingga kami perlu melakukan penyesuaian harga," katanya.

Dia mengakui, dengan adanya kenaikan harga tersebut akan sedikit berpengaruh terhadap penjualan. Namun, dia tidak menyebutkan berapa besar pengaruhnya terhadap penjualan mobil.

"Saat ini sudah ada sebagian produk Indomobil yang melakukan penyesuaian harga, tetapi tidak terlalu besar, paling hanya sekitar 3% sampai 5%. Ada beberapa tipe yang sudah melakukan penyesuaian harga," jelasnya.

Gunadi mengungkapkan, kenaikan bahan baku produk otomotif saat ini mencapai di atas 35%. Dan, hal itu menyangkut semua produk yang produksinya dilakukan di dalam negeri. Seperti metal, bahan baku plastik, karet sebagai bahan baku ban yang harganya mengikuti harga internasional.

Dia berharap penyesuaian harga produk Indomobil tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan. "Karena, masing-masing unit juga melakukan efisiensi dalam pengadaan barang, sehingga kenaikan itu dinilai tidak terlalu besar."

Selama triwulan pertama 2005, Indomobil telah menjual sebanyak 44 ribu unit mobil, atau naik sekitar 30% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sementara tahun ini perseroan menargetkan penjualan mobil sebanyak 144 ribu dan sepeda motor 1,2 juta unit.

Dengan target penjualan tersebut perseroan mengharapkan bisa mencapai pangsa pasar sekitar 25% dari total pasar nasional pada tahun ini.

Gunadi menjelaskan, untuk pasar mobil nasional tahun 2005 diperkirakan mencapai 560-580 ribu unit yang meningkat 15-20% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk penjualan motor nasional tahun ini diperkirakan mencapai 4,6 - 4,8 juta unit naik 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara untuk pangsa pasar sepeda motor Indomobil sekitar 25%, meningkat dari sebelumnya sekitar 23%.

Gunadi menambahkan, pertumbuhan penjualan mobil dan sepeda motor pada tahun ini lebih rendah dibanding 2004 yang mencapai sekitar 36% dari tahun sebelumnya dan sekitar 38% untuk sepeda motor dari tahun sebelumnya.

"Untuk tahun ini dengan berbagai asumsi makroekonomi maka peningkatannya tidak sebesar tahun lalu. Tetapi, masih tetap ada pertumbuhan yang cukup," tuturnya.

Bertahan

Berbeda dengan Suzuki, melemahnya nilai tukar rupiah dan tingginya suku bunga SBI serta harga bahan baku belum membuat Toyota menaikkan harga jualnya. Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan sendiri menilai melemahnya nilai tukar rupiah hanya bersifat sementara.

"Jadi karena temporer, maka Toyota tetap mempertahankan harga. Apalagi semua itu sudah kita kalkulasi, termasuk resiko fluktuasi rupiah," katanya belum lama ini.

Meski begitu, Johnny tetap mewaspadai pergerakan rupiah, sebab jika penurunan nilai tukar terus berlanjut sepanjang tahun maka dampak seperti membengkaknya biaya produksi tidak akan bisa dihindari. "Memang kalau sudah begini, mau tidak mau harus naikkan harga. Tapi, sampai saat ini belum kita lakukan," ujarnya.

Sebelumnya, kenaikan harga jual mobil ini sudah dilakukan PT BMW Indonesia yang mengumumkan penyesuaian teknis harga kendaraan NIK 2005 dari kisaran sebesar 1,5% hingga 2,5% yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2005. Kenaikan harga ini juga akan terkait dengan biaya pajak mobil (bea balik nama/BBN) tahunan kurang lebih sebesar 10%.

Presiden Direktur PT BMW Indonesia Josef Honsel menjelaskan, penyesuaian harga tersebut sebagai bagian dari kebijakan harga BMW yang mempertimbangkan aspek-aspek inflasi, situasi kurs mata uang, dan beberapa faktor ekonomi lainnya.

"Penyesuaian harga tersebut akan berlaku awal tahun 2005. Karena itu, kami menganjurkan agar konsumen membeli mobil BMW sekarang juga untuk menikmati keuntungan atas biaya yang dikeluarkan," kata Honsel seraya berpromosi