Harga Pertamax Segera Naik
Dipastikan Tidak Sampai Tembus Rp 6.000 Per Liter
JAKARTA - Pemerintah berencana untuk kembali menaikkan harga BBM jenis Pertamax dalam tahun ini. Hal ini dilakukan untuk mendekatkan selisih harga Pertamax Indonesia dengan kisaran harga di pasar internasional.
"Kami akan mengkaji kenaikan harga pertamax yang akan dilakukan oleh Pertamina dalam tahun ini. Namun untuk kepastian waktu kenaikan dan besaran prosentase kenaikan tersebut akan dihitung terlebih dahulu," ujar Rachmat Dradjad, deputi Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina seusai Munas Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) di Jakarta kemarin.
Menurut Dradjad, langkah Pertamina menaikkan harga Pertamax tersebut dilakukan untuk menjaga kesenjangan harga antara produk Pertamax Indonesia dan produk Pertamax di pasar internasional menyusul kenaikan harga minyak dunia. "Di pasaran internasional harga produk Pertamax saat ini terus meningkat, kisarannya saat ini mencapai angka Rp 6.000 per liter. Sementara untuk Indonesia harga pertamax saat ini baru sekitar Rp 4.000 per liter," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan oleh Dradjad bahwa kenaikan harga Pertamax dapat dilakukan langsung oleh Pertamina tanpa meminta persetujuan DPR. "Ini karena produk Pertamax bukan termasuk BBM bersubsidi, sehingga terserah dari Pertamina, dalam hal ini keputusan direksi," lanjutnya.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya penyelundupan produk yang biasa digunakan untuk mobil-mobil mewah tersebut, pengawasan akan terus ditingkatkan. "Tapi kami pastikan bahwa kenaikan tersebut tidak akan menembus angka Rp 6.000 per liter," sebutnya.
Seperti diketahui akhir tahun lalu, pemerintah telah menaikkan harga Pertamax sebesar 62 persen. "Kenaikan harga Pertamax terakhir kali adalah dari Rp 2.450 menjadi Rp 4.000 per liter sedangkan harga Pertamax Plus naik dari Rp 2.750 menjadi Rp 4.200 per liter atau setara dengan 52 persen kenaikan," terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Rachmat juga mengemukakan turunnya permintaan terhadap Pertamax sebesar 40 persen. "Jadi kenaikan harga pertamax memang telah mengakibatkan turunnya harga permintaan terhadap pertamax. Hal ini juga berlaku pada produk elpiji yang setelah mengalami kenaikan harga juga terjadi penurunan permintaan sebesar 15 persen," pungkasnya. (iw)
http://www.jawapos.co.id/index.php?act= ... &id=172620
ngak sampai rp.6000 per liter cuman Rp.5999 kakakakakaka.Dipastikan Tidak Sampai Tembus Rp 6.000 Per Liter
harusnya juga ditulis jangan segera naik tapi segera di sesuaikan