Coba Pakai OLI Top (Bukan Top 1)

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Coba Pakai OLI Top (Bukan Top 1)

Post by szli »

Hi guys, saya baca ulang lagi the Motor Oil Bible, dan makin baca, makin rasa penulisnya masuk akal.

His point is, kecuali kita tiap 1-2 tahun ganti mobil, if not, artinya jika inggin pakai tuh mobil lebih lama, it makes a lot of sense to put the best full synthetic oli we can afford. Supaya awet muda, irit etc.

Kali ini saya pakai oli paling mahal dan bagus yang saya pernah pakai, yaitu, Castrol's SLX. Its a 0W30 oil ! And in Nissan's manual juga bilang, using a 30 weight oil WILL improve the fuel economy.

Also following the motoroil bible, if the Americans bisa pakai super full synthetic sampai lebih dari 25,000 miles, artinya minimal, oli Castrol ini bisa saya pakai minimal 20,000 km ! If yes, artinya ongkosnya jadi turun dan ngak beda jauh ama semi oil. But malah mesin saya dapat proteksi yang paling lengkap.

Harganya cukup tinggi, sekitar 150,000 per liter (not 4 liters !). But since very few people have tried such a thing, mau ngak mau saya coba sendiri dulu.

Man, a 0W30 oil ! Now thats rare ! But this oil adalah yang di rekommendasi BMW Indonesia for their latest BMW engines.

So my c24 is smiling now, Wui ! Gue pakai oli sama dengan yang di pakai BMW seri 3-5-7, X5 etc.

Later I will tell U guys abt the effect on fuel consumption. I expect to be surprised ! At least saya sekarang berasa cold startingnya lebih smooth, ngak ada sedikit " kasar " seperti saat oli dulu flow saat dinggin.

Remember guys, the cars we buy are NOT CHEAP, so I think masuk akal kita usaha berikan oli yang bagus untuk lindungi dia. Anyway, whats an extra ratusan ribu untuk berapa bulan / tahun ke depan jika di banding harga mobil yang ratusan juta ?
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

Pak szli baru ganti ke oli top kan , mungkin untuk penggantian yang ke 2 atau ke 3 baru benar2 bekerja dgn normal. karena untuk penggantian yang pertama kali, oli yang lama masih tercampur dgn oli yang baru. (semoga bisa bercampur, kalo tidak hasilnya jadi gel)
dan usahakan untuk penggantian ke 2 dan ke 3 juga diikuti dgn penggantian saringan oli.
Image
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Saya baru ngobrol ama orang Castrol. Mereka bilang di Eropa, BMW pakai oli super macam ini bisa lebih dari 25,000 km dengan aman.

BUT, because bensin kita SUCKS, BMW Indonesia saja ternyata tidak berani tarik terlalu jauh.

So mau ngak mau saya juga change, change the oil at 10,000 km saja. Takutnya 20,000 km ngak kuat. Seperti hakim kita ngak kuat tolak korupsi !

Pantesan di majalah sering lihat gambar engine penuh dengan gelling, grime, jijik banget. Itu pasti pakai oli jelek + bensin jelek ya mesinnya jebol.

Bung handling, don't worry, tiap 10,000 km saya pasti ganti filternya, as recommended by Nissan.

andainya 10,000 km di dalam satu tahun, dan oli saya ini cost 630,000, artinya tiap bulan keluar 52,000 rp saja untuk protect mobil ratusan juta. Masih OK lah !
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

gel bisa disebabkan dari jenis oli lama dan olibaru yang tidak mau bercampur,dan juga bisa disebakan kualitas oli yang tidak tahan panas. Kalo pengaruh dari bensin jelek ada juga, tapi itu sangat kecil sekali penyebabnya.

Susah sih di indo negara tropis, jadi segala oli kita tidak berani ambil resiko. Walaupun olinya super bagus, kita juga mesti ingat oli itu buat nya diluar, dan umunya dibuat dgn spec luar.
saya juga pake adnoc, ngomongnya bisa sampe 15000km. tapi boro2, saya sampe 6000-7000 udah saya ganti...takut terjadi apa2.....hiksshikss.hksss..
Image
User avatar
hery_jul
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 309
Joined: Wed Apr 09, 2003 3:59
Location: Anywhere in front of you

Post by hery_jul »

gue setuju sama bung handling
kondisi udara dan lalin di indo yg kayaknya nggak mendukung buat pake oli yg mahal
memang bener oli itu pasti akan berdampak lebih baik dibanding dengan oli di kelas bawahnya, tapi jarak pemakaiannya itu yg nggak bisa jadi patokan
kebetulan saya lebih suka pake roda 2 dibanding 4 buat harian (to go to work), pernah saya nyoba oli yg seliternya 125 ribu (repsol rs ..., sori lupa)
emang asli enak, baik suara mesin maupun tarikannya, tapi karena kondisi yg macet itu oli yg gue planing sampe tahan 10 ribu km, kenyataannya pada km 5000an mesin udah mulai kasar dan performa menurun
yah akhirnya, kudu ganti dan gue putusin pake oli semi sintetik yg tiap bulannya gue ganti (padahal rata2 baru "jalan" 1000 km in total/month), biarlah sedikit boros, yg penting mesin sehat
mungkin buat kilometer awalnya performa bagus, tapi biasanya kalo udah beberapa ribu, mulai deh bermasalah ....., jadi kalo diitung-itung jatuhnya tetep mahal
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

sama banyak juga oli aspal tuh.

yah negara kita dari bensin oplosan,oli aspal,sampe pejabat karbitan
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

OK. Tapi saya masih penasaran. What will a 0W30 oil be like ? Konsumsi BBM bisa turun sampai gimana ?
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

menurut pengalaman saya sih tidak akan berbeda signifikan , paling beda o,-- .
saya juga pikir dgn mengganti oli akan menghemat jauh, tapi kenyataannya diluar harapan kita pak szli.
anyway saya tunggu hasilnya pak szli, moga2 tidak mengecewakan sudah keluar duit banyak.
Image
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

0 - 30???

kalo 0, apakah suhu di indo sedemikian rendahnya, sehingga diperlukan kekentalan 0 (yang super encer) untuk menyalakan mesin?
saya rasa 0 ini lebih diperlukan untuk negara yang suhu nya dingin atau lagi turun salju.
Ya paling tidak 0 ini masih berguna kalo memang tujuan penggantian oli pak szli ini untuk mencari keenceran....ha.a.ha.h.ah.a..a

dan yang paling saya takut selama ini adalah apabila oli yang terlalu encer ini akan berbahaya kalo ring piston kita tidak dalam kondisi fit, jatuh2nya malah mobilnya jadi ngebul.

30, kalo di indo kan suhunya panas, saya rasa 40 sudah cukup (pas2an) untuk suhu indo yang macet dan panas. dan paling aman yang 50.

mungkin 0-30 ini lebbih cocok dgn bmw luar, bukan bmw indo. ini hanya pendapat saya saja..sorry kalo pendapat saya ini salah.....mungkin bisa dikoreksi.
Image
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Yr points noted buddy. Memang saya pernah pikir begitu juga. Malah saya dulu juga pikir, 40 paling OK. 30 terlalu encer.

BUT, dari the Motoroilbible, itu penulis commentnya masuk akal juga " A high quality full synthetic oil will have 500-1000% stronger film strength compared to semi or petroleum based oils. Thus a 0W30 full synthetic oil will have a stronger film strength compared to say a 10W40 or even 20W50 belonging to a semi or petroleum based oil ".

Baca lagi deh article dia. Sangat interesting dan menarik ! Coba, kalau dia ngerti bahasa Indonesia dan ikut SM, pasti seru ! But he is far away in America !

So point dia adalah seperti kasus cat tembok deh. Yang murah kan sekitar 100,000 per pail. Yang mutu tinggi seperti Mowilex bisa sampai 600,000. So mungkin ada orang yang pikir, gue beli yang 100,000, paling sering cat saja.

Tapi, dari pengalaman saya dan saudara / teman, sometimes it does not work that way. That Mowilex (saya bukan orang Mowilex luh) paint benar gila kekuatannya. Bisa 5 tahun lebih, di hajar matahari, hujan, kotoran, ngak hancur / luntur tuh catnya.

Malah yang murah, sudah kering, anda pakai kuku saja, kerok catnnya, langsung terkelupas.

Yeah, oli bukan cat, tapi logikanya something like that lah menurut the MotoroilBible. And I think I agree. Soalnya argument dan fakta di Motoroilbible itu sangat masuk akal. He got facts, not just hypothesis.

Of course kalau semi or petroleum yang 30 weight ya jangan lah ! Sudah encer, film strengthnya lemah, 2000 km mungkin olinya sudah kabur semua !
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Dan dia juga ngomong, meskipun APInya ama SAEnya sama, tapi masing masing tech knowhownya perusahaan oli itu berbeda.

So dia anjurkan, if U want to spend money to protect yr car, does'nt it make more sense to buy from someone who have been making motor oil for decades ? Instead of from a new start-up who just joined the motor oil business to add to his bottomline ?

Also, saya suka kata dia ini " It is hard to buy a car for less than $20,000 nowadays. So unless I am READY (to spend another 20,000 on a new car), I think it makes sense to ensure that the old car can run for up to 300,000 miles instead of 100,000 miles. When it comes to protecting yr car's engines, don't be cheap. Yr car WASN'T !

Juga dia bilang, sebenernya, petroleum dan semi is ADEQUATE for protection for short to mid-term period. But jika mau mesin anda hebat meskipun usianya sudah ratusan ribu km, full synthetics is the only one that gets the job done.

Nah, itu America. Apalagi di Indo. Bahan bakar jelek. Justru makin pikir saya malah yakin mobil kita LEBIH perlu oli bagus untuk lindungin dari BBM jelek.

He also said, another danger for cars is cold start-ups. Artinya saat start mesin masih dinggin, jika oli ngak bagus, pasti ada sedikit gesekan. And if this happens often enough, the wear and tear will build up. Good full synthetics full ensure minimal wear for a long time.

So bung Handling, betul, kita bisa sering ganti oli. Tapi masalahnya, jika oli yang sering di ganti itu mutunya ngak kuat lawan environment Indo yang gila itu, takutnya belum anda ganti olinya sudah ngak kuat olinya itu.

Memang 500,000 lebih itu mahal. Tapi lets think. Assume mobil kita rata rata nilainya 150 juta. 500,000-600,000 oli untuk lindungin mobil 150 juta selama 10,000 km apa artinya ? Iya gak ?

But of course, jika anda dalam waktu dekat mau jual tuh mobil, then full synthetics percuma.

I got a relative pernah bilang, Mercy dia sudah pakai lama. Dia dulu tiap kali pakai oli bagus. Merek F1 kalau ngak salah. (Ada yang bilang F1 itu sudah ganti jadi Petronas, entah benar tidak). Dia lapor, mobil itu, makin tua makin irit ! Bukan makin boros !

The point of the Motoroilbible is, mesin jaman sekarang are well built. Jika anda rawat, lari 300,000 km tanpa big problem itu possible sebenernya. Cuman di Indo, ya give some discount deh. But get the point ? If Americans need extra protection for their car engines, apalagi kita di Indonesia ?
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

Ya cukup beralasan semua ini, semua yang mahal pasti ada kelebihan nya...

saya tunggu review nya pak szli (masih lama banget ya mesti 3-4bulan lagiha.h.ah.ah.a..a) ....moga2 sesuai harapan pak szli bisa mengirit banyak bahan bakar.....tidak ada salahnya mencoba....
Image
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

szli wrote:

lari 300,000 km tanpa big problem itu possible sebenernya
hiksshikssshikss....belum pake sampe 300ceng km aja udah dijual kali untuk ukuran orang indo..... :lol: :lol: :lol: :lol:
Image
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Betul bung, jarang orang simpan mobil sampai 300,000 km.

Cuman gini, anda pernah lihat, coba mobil agak tua yang kurang di rawat, seperti mobil perusahaan untuk salesnya ?

Saya pernah. Kasihan mobil itu. Mesinnya getar seperti diesel kuno. Meskipun itu mobil bensin.

Dan juga, meskipun iritnya mungkin ngak spectacular, tapi paling penting, as the author wrote, itu " peace of mind ".

Artinya, kalau mesin anda mengandung oli bagus, untuk 1 tahun / 10,000 km kedepan, anda akan sangat tenang, confidence bahwa mesin mobil cinta anda lagi di lindungin oli bagus. Anda ngak akan takut nanti saat 4000 km, olinya sudah capek, dan mesin anda akan mulai " kasar ".

Saat ini, effect paling menonjol mesin saya itu tiap kali start pagi hari, smooth, ngak ada sedikit rough starting saat oli mulai naik. Kalau pakai oli dulu ada sedikit rough. Sekarang nyaris tidak ada.

Tuh saudara saya ngak dengar advice saya. Dia cat rumah pakai cat murah. Belum 2 minggu, sebagian mulai luntur. Jelek banget ! Dia sudah keluar biaya, bayar tukang harian, eh hasilnya seperti gitu. Mau repaint juga sudah malas !

Coba kalau dia dari awal pakai cat bagus. Sekali cat puas untuk 5 tahun ke atas. Malah lebih murah.

So its a case of " More is less, less is more ! "

Minimal, kalau anda masih mau pakai mobil anda untuk say 2 tahun, ngak salah deh pakai oli full synthetic. U never know when U want to sell yr car.
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

dan nanti yang beli mobil seken nya di untungkan mobil nya punya mesin pasti terjamin kekekekeke
calvin99
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 338
Joined: Sun Jan 11, 2004 9:54

Post by calvin99 »

@ bung Szli...... ini ada artikel dari otomotif....waktu saya baca, saya langsung inget anda......

Tidak sampai sebulan setelah membeli Toyota Alphard, Sindhunata merasakan tenaga mobilnya ngedrop. Setelah dicek, ternyata oli MPV gambot yang dibeli dari seorang teman dekat itu mengental. Padahal mobil jarang dipakai. "Kilometernya saja baru 3.000 km," ujar pemilik Autolube Oil & Car Accessories di Arteri Kedoya, Jakbar ini.


Sindhu beruntung karena Alphard miliknya masih bisa diselamatkan. Sebab kalau tak cepat ditangani, pengentalan oli (oil sludge) bisa menimbulkan kerak dan menyerang komponen vital. Sehingga overhaul tak terhindarkan lagi. Nah, lo!


MOBIL BUILT UP
Pengentalan oli atau pembentukan oil sludge akhir-akhir ini marak terjadi pada mobil baru, utamanya besutan built up. Cirinya, kondisi oli teramat kental. Malah dalam beberapa kasus sampai timbul kerak. Pengalaman Sindhu ini salah satu contohnya. "Pemilik sebelumnya memang tidak begitu mengerti masalah penggantian oli," lanjut pria berkacamata minus ini.


Penurunan tenaga yang dirasakan membuat Sindhu memeriksa oli. Setelah dicek, hasilnya mengejutkan! "Kental banget. Waktu membuka baut karter saja, oli tidak keluar lancar. Jadi seperti bubur," bilang pemukim perumahan Green Ville, Jakbar.


Peristiwa lebih parah dialami Nindyo Pranantoro. Pemilik BMW 318i E46 tahun 2000 ini tidak merasakan sesuatu yang aneh pada mobilnya. Namun setelah dicek ke bengkel Bimmer Auto Works (BAW) di jalan Panjang Kebon Jeruk, oli sudah mengental. Bahkan sudah menimbulkan kerak di beberapa tempat.


Sebenarnya Nindyo sudah disarankan untuk turun mesin. Namun tetap memilih engine flushing untuk membersihkan kerak. Sayang, mesin sudah tidak bisa diselamatkan. "Saya sampai turun mesin dan ganti kepala silinder baru," kenangnya.


Beberapa kejadian pun dialami mobil built up anyar lain. Seperti diakui Hendra A. Budhi Yuwono, direktur servis Simprug Mobil, showroom dan bengkel mobil built up di Arteri Pondok Indah, Jaksel saat dikontak melalui telepon. "Banyak tuh, biasanya karena terlalu lama mengganti oli di atas 10.000 km," papar Hendra.


REAKSI KIMIA
Sebenarnya kenapa sih oli bisa mengental. Mengapa menyerang mobil-mobil baru dan built up? Tak heran beredar pendapat kalau mesin besutan anyar perlu perlakuan khusus?


Hal ini dibantah Usman Adie, service manager Tunas Toyota Pasar Minggu, Jaksel. Menurutnya peristiwa ini bukan fenomena baru. "Pada mobil lama pun bisa terjadi. Makanya harus diinvestigasi dulu kasusnya seperti apa," kata Gembleh, sapaan akrab Usman Adie.


Intinya, oli yang dipakai untuk mesin harus normal. Kalau mengental, berarti pelumas mengalami perubahan bentuk. Nah, perubahan bentuk oli ini pasti terjadi karena adanya reaksi kimia dengan bahan lain.


Pertanyaan besarnya adalah, bagaimana zat kimia lain masuk untuk mencemari oli? "Ada dua sebab. Pertama, zat-zat yang terkandung dalam bahan bakar seperti sulfur, timah dan lain-lain. Kedua, karena penambahan aditif oli yang kurang tepat," jelas pria asal Salatiga ini.


Kalau soal penambahan aditif, jelas bisa langsung bercampur dengan oli. Nyatanya, zat-zat dari BBM juga bisa mencemari oli. "Zat-zat itu bisa menyusup melalui celah antara dinding silinder dan piston, turun ke karter," ujar Denny Hermawan, kepala bengkel BAW.


Proses pengentalannya sendiri berlangsung lama. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa oil sludge bisa terjadi pada mobil baru. Semakin panjang rentang penggantian oli, makin besar pula kemungkinan terjadinya pengentalan oli. Tepat seperti pernyataan Hendra di atas.


Membiarkan mobil tak terpakai pun sama bahayanya. "Karena oli mengendap, reaksi kimianya terus terjadi. Kalau mesin dipakai, proses reaksi kimianya bisa berhenti karena oli bersirkulasi," lanjut Gembleh.


Sedangkan mobil yang sudah berumur pun punya risiko tersendiri. Misalnya dengan celah antara silinder dan piston renggang, kebocoran kompresi lebih besar. Kontaminasi dari bensin pun lebih banyak.


Untuk itu, baik Denny, Hendra maupun Gembleh menyarankan untuk memperpendek jarak ganti oli. "Kami menganjurkan untuk mengganti oli setiap 5.000 km," saran Denny. Selain untuk menjaga oli tetap segar, juga mencegah pembentukan oil sludge. Apapun jenis olinya, mineral maupun sintetis, mahal atau murah.


Hal ini memang bertentangan dengan kampanye beberapa pabrikan mobil maupun oli yang memperbolehkan pemakaian oli sampai puluhan ribu kilometer. Akan tetapi kalau risikonya sedemikian besar, apalah gunanya. Tentu Anda akan lebih bijak menilai bukan?


"jadi kesimpulannya buat saya : mending pake oli yg sedeng2 aja, yg bisa lindungin mesin, yg gak terlalu mahal...tapi interval ganti olinya dipercepat...."

sekarang di mobil toyota saya juga ganti oli tiap 5000 km, biarpun toyota brani jamin sampe 10.000 km...tapi saya tetep beli oli and ganti di luaran tiap 5000, kalo 10 ribu baru saya bawa ke auto 2000.....

well, bung Szli, seperti yg sering anda bilang mending keluar duit lebih dikit yg penting mobil sehat....hehehe
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Thanks buat artikelnya.

Tapi dulu saya pernah pakai oli full synthetis a few years ago saat pakai Galant Hiu. Sampai 10,000 km baru ganti oli. Pakai Castrol juga. Everythings OK.

Cuman saya setuju. Pertamina itu memang " anjing ! " bensinnya sucks banget. So pakai full synthetic max 10,000 km saja. I change my mind abt that 20,000 km. Soalnya here is Indonesia, not the USA.

FYI, sekarang sejak pakai oli super ini, Serena saya betul makin irit. Sudah ada kemajuan sekitar 10% lebih !
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

szli wrote:Cuman saya setuju. Pertamina itu memang " anjing ! " bensinnya sucks banget. So pakai full synthetic max 10,000 km saja. I change my mind abt that 20,000 km. Soalnya here is Indonesia, not the USA.
pak szli , proses terjadinya nya oil sludge itu , sangat kecil sekali dipengaruhi oleh kualitas bensin, bahkan hampir mendekati 0 persen proses sludge diakibatkan oleh kualitas bensin.
ada majalah yang membahas ttg oli sludge 2 bulan lalu. so jangan menyalah kan pertamina.
ttg pertamax, and bisa menggantikan dgn premium+avgas. kualitas nya diatas pertamax plus.
Image
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Di Top Gear or Autobild ada orang offroader bilang demikian. Bisa saja gara gara oli palsu or oli poor quality. But tetap Pertamina's bensin is substandard. So saya tetap ngak maafkan mereka.

The best I can do, beli merek terkenal, dan dari toko yang besar dan terkenal juga. The rest is luck.
User avatar
speedy208
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 266
Joined: Thu Jun 09, 2005 4:17

Post by speedy208 »

Boleh tanya dong oli yang kualitasnya ok untuk dipakai di mobil Vios or Jazz menurut para member apa yah? Selama ini sih saya pakai Shell 10/40 dan ganti setiap 5.000 km. Apakah cukup memadai atau ada rekomendasi lain?
User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

speedy208 wrote:Boleh tanya dong oli yang kualitasnya ok untuk dipakai di mobil Vios or Jazz menurut para member apa yah? Selama ini sih saya pakai Shell 10/40 dan ganti setiap 5.000 km. Apakah cukup memadai atau ada rekomendasi lain?
Udah bagus tuh... Recommend beberapa SA Auto2000...
Tapi kalo nanti oli TGMOnya toyota yang 5w-40 dah keluar kayanya lebih bagus deh.. untuk innova aja oli itu dijamin 10.000km...
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

mantaaaappp tuh bisa 10.000km , toyota lagi kebannyakan duit, dan lagi bosen liat tampang customernya bolak balik ganti oli.....hikhiskshis....
padahal makin sering ganti kan , makin dapetin banyak duit.....hahahaa....a..
Image
User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

handling wrote:mantaaaappp tuh bisa 10.000km , toyota lagi kebannyakan duit, dan lagi bosen liat tampang customernya bolak balik ganti oli.....hikhiskshis....
padahal makin sering ganti kan , makin dapetin banyak duit.....hahahaa....a..
Hehe... sama aja kali pak handling...masalahnya harga TGMO yang baru itu sekitar 1,5 - 2 kali harga TGMO yang lama... jadi jatuh2nya hampir sama....