SHORT DRIVING IMPRESSION : PEUGEOT RCZ

RCZ adalah amunisi Peugeot untuk melawan Audi TT. Surprisingly sekarang RCZ seakan menjadi backbone Peugeot di Indonesia. Harganya saat saya test adalah 910 juta (Bandung) yang di diskon menjadi 725 juta (!!) kalau kredit pake Mandiri. Mobil ini tampangnya sangat menarik apalagi dengan kaca belakangnya yang bergelombang, sukses membuat GF saya naksir setengah mati sama mobil ini.
Interior mobil ini mirip 308 tapi dibalut bahan yang lebih oke, katanya sih kulit-kulitan biru tua yang ada di mobil yang saya pakai ini dijahit pake tangan di Prancis. Ga tau bener apa ngga, yang pasti kualitas jahitan oke lah. Interior ini juga tampilannya didongkrak dengan analog clock yang desainnya modern.

Oke, lanjut ke driving impression. Langsung saya masuk ke kabinnya yang surprisingly untuk pengemudi dan penumpang depan lega. Legroom untuk penumpang belakang menurut saya lebih oke dari Subaru BRZ meski headroomnya hopeless. Seperti Peugeot pada umumnya, driving position perlu pembiasaan. Dead pedal disamping pedal rem terlalu kecil membuat kaki kiri saya bingung mau diem dimana. Not so impressed by the driving position tapi visibility ke samping dan depan surprisingly baik meski ke belakang sih agak perlu pembiasaan. Tapi ga sulit kok. Posisinya juga rendah sehingga terasa ini bukan mobil "biasa". Quirks seperti audio conrol yang memakai tuas di belakang steering wheel juga hadir disini, useless. Saya lebih memilih langsung mencet-mencet HU saja daripada pakai tuas ini.

Tersedia tombol kecil yang membuat spoiler belakang naik turun, gimmick yang lumayan keren. Saya belum tahu apa spoiler ini otomatis naik di kecepatan tertentu karena cuma nyoba sampai 100km/h. Oke, setelah setting segala macem saya masukan transmisi ke D. Mobil ini memakai mesin 1.6 liter turbo yang kabarnya sama dengan mesin Merc CLA. Transmisinya 6AT konvensional yang katanya sih pake adaptive logic apalah itu, jadi dia akan menyesuaikan cara saya berkendara.
Saya coba heavy throttle dan menurut saya not bad. Turbo lag minim, mesinnya punchy tapi not that fast juga. Still quite fast but not that fast. Terasa sedikit torque steer di steering wheelnya. Transmisinya lumayan oke tapi terlalu banyak intervensi di mode manual sekalipun. Sering saya jadi tidak sengaja pindah langsung dari 1 ke 3 karena TCM dengan sok tahunya memindahkan gear sebelum saya inginkan. Engine sound sepertinya sengaja dimasukan ke kabin tapi kurang merdu. Terdengar coarse dan kurang refined. Lumayan lah, masak sport coupe semacam ini mesinnya ga bersuara?
Ada lurusan lumayan panjang saya coba sampe gear 3, lumayan larinya. Tapi saya rasa kalau lawan GTI mobil ini masih kalah telak. More like TSI performance tapi transmisinya lebih bodoh dan kasar. Downshift dengan 6AT ini sayangnya rasanya kayak nyetir Honda, kasar dan lama tanpa rev matching. Sangat disayangkan padahal this car has potential tapi transmisinya hampir sama bodohnya seperti Civic saya.
Time for some cornering. Gripnya melimpah dengan ban besar, torque steer terasa saat keluar tikungan meski saya pribadi sih malah suka. Jadi seperti wrestling dengan steering wheel yang artinya masih ada steering feedback di mobil ini. Memasuki tikungan downshift harus dilakukan dengan perhitungan matang karena transmisi yang kurang oke. But once if you get it right, it’s quite fun. Turbo lag saat keluar tikungan minim sehingga power langsung tersedia. Body roll minim, grip melimpah, rasio stir juga lumayan cepat. Memang sedikit kerasa sih mobil ini front heavy saat turn in dan terasa seperti FWD pada umumnya. Remnya bagus, gigitannya oke dan biasnya juga pas.
Is it comfortable? Kalau dibandingkan Civic saya sih sedikit lebih keras tapi rasa rasanya dampingnya lebih oke. Agak mengocok perut di jalan yang banyak tambalannya, tapi totally tolerable. Masih oke buat harian. Saya juga ga menemukan adanya “gasruk” saat pake mobil ini sekitaran rumah saya yang banyak naik turun betonnya. Libas polisi tidur juga aman. Satu lagi yang mendukung mobil ini pas untuk harian adalah FCnya. Lebih irit dari FD1! Bagasinya juga besar cukup untuk menampung golf bag
Kesimpulannya, mobil ini more like cafe racer buat saya. Good looks ditunjang dengan performa “sports car like”. Bukan pure sports car tapi performanya decent meski ga mind blowing juga.
Jangan lupa juga, the looks. It’s a chick magnet