Lagi...Arogansi iring-iringan Sepeda motor
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 35
- Joined: Wed Apr 06, 2005 14:57
Lagi...Arogansi iring-iringan Sepeda motor
Minggu, 19 November saya sekeluarga ke Sukabumi, ada acara syawalan dengan keluarga besar istri yang kebetulan berasal dari sana.
Sempat kami mampir untuk menikmati kesegaran hawa pegunungan di Bukit Halimun.
Pada saat menanjak ke jalan yang cukup sempit menuju bukit halimun, kami berpapasan dengan rombongan Sepeda motor yang saya lihat mempergunakan seragam klub tertentu (gak jelas nama klubnya, seragam hitam-orange tua, yang jelas dari Jakarta) sedangkan jenis motornya berbeda-beda, kalau nggak salah lihat ada Tiger, Thunder, bebek dll.
Saya agak kaget ketika salah satu anggota klub yang sepertinya bertugas membuka jalan tiba-tiba menyorongkan kaki, seolah-olah mau nendang mobil saya, ternyata itu hanya awal 'seteru' saya dengan kluber sepeda motor tersebut.
Dalam perjalanan pulang pada siang harinya (berangkat dari sukabumi ± jam 13.30) kira-kira di daerah jl. raya Caringin, tiba-tiba dari belakang terdengar raungan sirine dan klakson bertubi-tubi, ternyata rombongan sepeda motor yang mengira diri mereka adalah romongan 'VIP" tengah meminta jalan kepada para pengendara mobil di depannya, termasuk mobil saya.
Kembali beberapa kaki pengendara motor tersebut menjulur ke arah mobil saya dan bahkan ada beberapa yang secara sengaja berjalan zig-zag mepet ke arah mobil saya, saya baca hal tersebut sebagai 'perintah untuk menepi dari penguasa jalanan yang mau lewat'.
Emosi saya hampir meledak, setiap pengendara sepeda motor yang menjulurkan kaki dan mengklakson bertubi-tubi saya balas dengan klakson yang tidak kalah bertubi-tubinya, sampai-sampai istri saya menenangkan saya 'udah biarin aja....daripada dikeroyok'.
Saya teringat dengan kasus 'rombongan sepeda motor yang mengaggap diri mereka rombongan VIP' yang pernah bermasalah dengan pengendara mobil di daerah Warung buncit yang bahkan sempat masuk KOMPAS, barangkali kejengkelan pengendara mobil tersebut lebih dari yang saya rasakan ketika itu sehingga dia memilih untuk bikin kasus dengan para pengendara motor yang tidak tahu sopan-santun tersebut.
Saya pecinta dan pengendara sepeda motor, namun dengan adanya kasus yang saya alami kemarin, simpati saya terhadap klub-klub sepeda motor Jakarta hampir-hampir musnah.
Jalan raya Sukabumi di hari Minggu seperti itu cukup padat dan seringkali tersendat, juga cukup licin karena beberapa kali turun hujan yang cukup lebat, dan itu menjadi kendala tersendiri bagi para pengendara mobil.
Apalagi ditambah dengan ulah rombongan sepeda motor kurang ajar yang kalau saya pikir mental berkendaranya tidak kalah brengsek dengan sopir-sopir bus, bahkan lebih parah, karena mereka beraninya keroyokan.
Semoga tidak ada anggota SM yang ikut dalam rombongan kemarin.
Haekals
Hujan yang sangat lebat yang turun beberapa saat kemudian ternyata menghentikan rombongan 'VIP' tersebut, rasain lu !!!
Sempat kami mampir untuk menikmati kesegaran hawa pegunungan di Bukit Halimun.
Pada saat menanjak ke jalan yang cukup sempit menuju bukit halimun, kami berpapasan dengan rombongan Sepeda motor yang saya lihat mempergunakan seragam klub tertentu (gak jelas nama klubnya, seragam hitam-orange tua, yang jelas dari Jakarta) sedangkan jenis motornya berbeda-beda, kalau nggak salah lihat ada Tiger, Thunder, bebek dll.
Saya agak kaget ketika salah satu anggota klub yang sepertinya bertugas membuka jalan tiba-tiba menyorongkan kaki, seolah-olah mau nendang mobil saya, ternyata itu hanya awal 'seteru' saya dengan kluber sepeda motor tersebut.
Dalam perjalanan pulang pada siang harinya (berangkat dari sukabumi ± jam 13.30) kira-kira di daerah jl. raya Caringin, tiba-tiba dari belakang terdengar raungan sirine dan klakson bertubi-tubi, ternyata rombongan sepeda motor yang mengira diri mereka adalah romongan 'VIP" tengah meminta jalan kepada para pengendara mobil di depannya, termasuk mobil saya.
Kembali beberapa kaki pengendara motor tersebut menjulur ke arah mobil saya dan bahkan ada beberapa yang secara sengaja berjalan zig-zag mepet ke arah mobil saya, saya baca hal tersebut sebagai 'perintah untuk menepi dari penguasa jalanan yang mau lewat'.
Emosi saya hampir meledak, setiap pengendara sepeda motor yang menjulurkan kaki dan mengklakson bertubi-tubi saya balas dengan klakson yang tidak kalah bertubi-tubinya, sampai-sampai istri saya menenangkan saya 'udah biarin aja....daripada dikeroyok'.
Saya teringat dengan kasus 'rombongan sepeda motor yang mengaggap diri mereka rombongan VIP' yang pernah bermasalah dengan pengendara mobil di daerah Warung buncit yang bahkan sempat masuk KOMPAS, barangkali kejengkelan pengendara mobil tersebut lebih dari yang saya rasakan ketika itu sehingga dia memilih untuk bikin kasus dengan para pengendara motor yang tidak tahu sopan-santun tersebut.
Saya pecinta dan pengendara sepeda motor, namun dengan adanya kasus yang saya alami kemarin, simpati saya terhadap klub-klub sepeda motor Jakarta hampir-hampir musnah.
Jalan raya Sukabumi di hari Minggu seperti itu cukup padat dan seringkali tersendat, juga cukup licin karena beberapa kali turun hujan yang cukup lebat, dan itu menjadi kendala tersendiri bagi para pengendara mobil.
Apalagi ditambah dengan ulah rombongan sepeda motor kurang ajar yang kalau saya pikir mental berkendaranya tidak kalah brengsek dengan sopir-sopir bus, bahkan lebih parah, karena mereka beraninya keroyokan.
Semoga tidak ada anggota SM yang ikut dalam rombongan kemarin.
Haekals
Hujan yang sangat lebat yang turun beberapa saat kemudian ternyata menghentikan rombongan 'VIP' tersebut, rasain lu !!!
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 914
- Joined: Sun Mar 21, 2004 18:15
- Location: Jakarta
Re: Lagi...Arogansi iring-iringan Sepeda motor
Jangan sama ratakan semua klub motor dong bro........haekals wrote:Saya pecinta dan pengendara sepeda motor, namun dengan adanya kasus yang saya alami kemarin, simpati saya terhadap klub-klub sepeda motor Jakarta hampir-hampir musnah.
Kalo saya ketemu dengan satu pengendara motor yg nyebelin/rese di jalan, apakah saya boleh bilang kalo semua pengendara motor itu nyebelin ??? Begitu juga dengan pengendara mobil atau lainnya. Ya kan??
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 35
- Joined: Wed Apr 06, 2005 14:57
Sorry Bung Gauss kalau tersinggung.
Sebetulnya juga saya tulis disitu kalau 'hampir', artinya belum, karena saya yakin masih ada klub Sepeda motor yang selalu menjaga etika berkendaraan, meskipun sedang berada dalam rombongan., mudah-mudahan klub Bung Gauss termasuk yang terakhir itu.
Sejujurnya bukan cuma sekali dua kali saya ketemu dengan rombongan klub yang arogan seperti itu, sering.
di yogya dulu bahkan kaca spion saya pernah di gebug oleh kepala rombongan puluhan sepeda motor yang turun dari Kaliurang saat berpapasan dengan saya yang sedang menuju arah sebaliknya.
Efek kebersamaan memang seringkali memicu anggotanya untuk bertindak 'menangan', seolah-olah dunia jadi milik mereka, yang lain ngontrak, ahli psikologi massa barangkali bisa menerangkan dengan lebih baik fenomena seperti itu.
Tapi karena saya pembayar pajak yang baik, maka menurut saya aksi-aksi seperti itu (tidak sopan dan menang-menangan di jalan) musti dikurangi atau kalau bisa malahan dihentikan.
Cuma bikin repot dan takut orang lain saja.
Silakan beriring-iringan tapi jangan anggap orang lain jadi nggak penting.
Haekals
Sebetulnya juga saya tulis disitu kalau 'hampir', artinya belum, karena saya yakin masih ada klub Sepeda motor yang selalu menjaga etika berkendaraan, meskipun sedang berada dalam rombongan., mudah-mudahan klub Bung Gauss termasuk yang terakhir itu.
Sejujurnya bukan cuma sekali dua kali saya ketemu dengan rombongan klub yang arogan seperti itu, sering.
di yogya dulu bahkan kaca spion saya pernah di gebug oleh kepala rombongan puluhan sepeda motor yang turun dari Kaliurang saat berpapasan dengan saya yang sedang menuju arah sebaliknya.
Efek kebersamaan memang seringkali memicu anggotanya untuk bertindak 'menangan', seolah-olah dunia jadi milik mereka, yang lain ngontrak, ahli psikologi massa barangkali bisa menerangkan dengan lebih baik fenomena seperti itu.
Tapi karena saya pembayar pajak yang baik, maka menurut saya aksi-aksi seperti itu (tidak sopan dan menang-menangan di jalan) musti dikurangi atau kalau bisa malahan dihentikan.
Cuma bikin repot dan takut orang lain saja.
Silakan beriring-iringan tapi jangan anggap orang lain jadi nggak penting.
Haekals
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1375
- Joined: Sun Jan 02, 2005 7:26
- Location: Depok
Gw pingin bangat ngeliat rombongan/klub motor yg belagu tp nggak tahunya yg mereka pepet itu mobil jenderal.... mampusss lo'2 yg pada belagu
Ada yg pernah ngeliat kejadian gitu nggak?
BTW... klub motor di jkt banyak yg santun dan bermoral kok, mereka tdk pernah lupa untuk bakti sosial disaat melakukan touring.. Tp yg gw harapkan... rombongan/ klub motor yg belagu secepatnya kena batunya...
Piss
Rio F Haloho
Ada yg pernah ngeliat kejadian gitu nggak?
BTW... klub motor di jkt banyak yg santun dan bermoral kok, mereka tdk pernah lupa untuk bakti sosial disaat melakukan touring.. Tp yg gw harapkan... rombongan/ klub motor yg belagu secepatnya kena batunya...
Piss
Rio F Haloho
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 914
- Joined: Sun Mar 21, 2004 18:15
- Location: Jakarta
Sorry yah bro haekals....kalo sy jg sedikit esmosi....hehhe.....
BTW, walaupun gw motorist tapi gw jg sebel sama biker yg belagu juga. Gw sendiri juga bawa mobil kalo weekend sama keluarga dan sering banget gw sengaja mepetin motor yg nyebelin.
Jeruk makan jeruk? Bukan begitu masalahnya.....
Mobil dan motor bisa sama2 menjadi menyebalkan karena pengemudi-nya.
Mengenai "efek kebersamaan" alias main keroyokan juga bukannya milik bangsa Indonesia doang. Negara maju seperti USA dan kejadian kemarin di Perancis juga seperti itu.
Rawe-rawe rantas, malang-malang putung.....gw lupa deh artinya.......hahhaa.....
Memang di setiap club (baik motor atau mobil), pasti ada segelintir anggota yg 'sok'. Baik 'sok jago, 'sok kenceng, 'sok galak maupun 'sok-'sok yg lain........bisa juga disebut "oknum".
Anggota2 seperti inilah yg susah untuk di kontrol.
Sewaktu konvoy mungkin dia terlihat sopan & hati2....tapi kalo sudah bubaran dia ngebut kesetanan.
Toh kita nggak bisa liat dan kontrol 24x7 kan?
Tapi after all, akhir2 ini saya merasakan orang2 mengemudi dengan 'lebih emosi', baik mobil & motor. Mungkin stress yg berlebihan?
Sedikit2 ngomel atau mepet2 gitu.........saya pernah baca sebuah artikel di koran Kompas mengenai ini.
@--->----- peace & ride sensibly
BTW, walaupun gw motorist tapi gw jg sebel sama biker yg belagu juga. Gw sendiri juga bawa mobil kalo weekend sama keluarga dan sering banget gw sengaja mepetin motor yg nyebelin.
Jeruk makan jeruk? Bukan begitu masalahnya.....
Mobil dan motor bisa sama2 menjadi menyebalkan karena pengemudi-nya.
Mengenai "efek kebersamaan" alias main keroyokan juga bukannya milik bangsa Indonesia doang. Negara maju seperti USA dan kejadian kemarin di Perancis juga seperti itu.
Rawe-rawe rantas, malang-malang putung.....gw lupa deh artinya.......hahhaa.....
Memang di setiap club (baik motor atau mobil), pasti ada segelintir anggota yg 'sok'. Baik 'sok jago, 'sok kenceng, 'sok galak maupun 'sok-'sok yg lain........bisa juga disebut "oknum".
Anggota2 seperti inilah yg susah untuk di kontrol.
Sewaktu konvoy mungkin dia terlihat sopan & hati2....tapi kalo sudah bubaran dia ngebut kesetanan.
Toh kita nggak bisa liat dan kontrol 24x7 kan?
Tapi after all, akhir2 ini saya merasakan orang2 mengemudi dengan 'lebih emosi', baik mobil & motor. Mungkin stress yg berlebihan?
Sedikit2 ngomel atau mepet2 gitu.........saya pernah baca sebuah artikel di koran Kompas mengenai ini.
@--->----- peace & ride sensibly
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 35
- Joined: Wed Apr 06, 2005 14:57
OK Bro Gauss....thanks pengertiannya.
btw saking kebelet 'ngelaporin' pengendara motor bandel itu di forum SM, sampai-sampai saya jadi salah tulis tangal, hari minggu kemarin kan semestinya 20 November, bukan 19 november seperti tulisan saya semula.
Tadinya mau saya edit, tapi biarin aja lah, itung-itung untuk sedikit 'njewer' telinga sendiri, bahwa kalau sesuatu dikerjakan dengan bumbu emosi, pasti ada aja yang meleset .
Haekals
btw saking kebelet 'ngelaporin' pengendara motor bandel itu di forum SM, sampai-sampai saya jadi salah tulis tangal, hari minggu kemarin kan semestinya 20 November, bukan 19 november seperti tulisan saya semula.
Tadinya mau saya edit, tapi biarin aja lah, itung-itung untuk sedikit 'njewer' telinga sendiri, bahwa kalau sesuatu dikerjakan dengan bumbu emosi, pasti ada aja yang meleset .
Haekals
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1028
- Joined: Thu Nov 03, 2005 8:11
- Location: Indonesia
Re: Lagi...Arogansi iring-iringan Sepeda motor
emangnya motornya apa, Mas?haekals wrote: Saya pecinta dan pengendara sepeda motor, namun dengan adanya kasus yang saya alami kemarin, simpati saya terhadap klub-klub sepeda motor Jakarta hampir-hampir musnah.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 178
- Joined: Sun Apr 03, 2005 15:26
- Location: Palembang
beuh,... jadi pedoman dech buat naek motor,.. yg saya harapkan agar bung haekals jgn hilang kecintaanya sama klub motor,.... motornya juga jgn hilang ya mas... hheheheehe peace 1000x
yach namanya juga bencana mo dateng mas,... untung mas haekals bisa ngontrol emosi... mantappp gwa kasi dua jempol tangan nih ama dua jempol kaki... sekali lagi peacenya 1000x
yach namanya juga bencana mo dateng mas,... untung mas haekals bisa ngontrol emosi... mantappp gwa kasi dua jempol tangan nih ama dua jempol kaki... sekali lagi peacenya 1000x
Junjunglah langit dimana tempat engkau berpijak..
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1215
- Joined: Fri Dec 10, 2004 20:04
- Location: Jakarta Barat
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 456
- Joined: Tue Jul 19, 2005 8:26
- Location: malang
kirain S2W ternyata ada motor tiger.... anggota S2W mah nggak ada yg pake' Tiger... khan suzuki semua..(gak jelas nama klubnya, seragam hitam-orange tua, yang jelas dari Jakarta) sedangkan jenis motornya berbeda-beda, kalau nggak salah lihat ada Tiger, Thunder, bebek dll.
sumpah gw tersinggung banget..... om tau nggak seh... motor itu cuman kendaraan kelas 2 dan itupun satunya alat transportasi saya.... meskipun mereka arogan dan mereka telah om haekal 'ejek' saya ikut tersinggung, kenapa? karena saya pernah merasakan naek motor kehujanan dan malemnya langsung masuk angin situ mah enak ada mobil... jujur neh om haekal.... GW JUGA PENGEN KEMANA-MANA NAEK MOBIL APALAGI KLO KEHUJANAN.... tau nggak seh.... gw masih blom mampu buat beli alat transportasi No.1Hujan yang sangat lebat yang turun beberapa saat kemudian ternyata menghentikan rombongan 'VIP' tersebut, rasain lu !!!
PREEETTTT.....
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 371
- Joined: Thu Oct 03, 2002 2:55
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 41
- Joined: Tue Nov 22, 2005 2:57
- Location: Jakarta Timur
Bro Haekal,
mengutip pernyataan anda:
"Saya agak kaget ketika salah satu anggota klub yang sepertinya bertugas membuka jalan tiba-tiba menyorongkan kaki, seolah-olah mau nendang mobil saya, ternyata itu hanya awal 'seteru' saya dengan kluber sepeda motor tersebut."
Mungkin sebelumnya Bro HARUS TAHU.
banyak isyarat dalam rombongan touring yang menggunakan kaki,
hal ini demi keamanan dalam berkendara. karena kalau pake tangan akan berbahaya bagi pengandara roda 2.
Mungkin isyarat ini yang anda salah artikan seolah pingin menendang.
padahal maksud hati adalah memberikan isyarat kepada pengendara dibelakang.
Thanks.
Keep brotherhood.
mengutip pernyataan anda:
"Saya agak kaget ketika salah satu anggota klub yang sepertinya bertugas membuka jalan tiba-tiba menyorongkan kaki, seolah-olah mau nendang mobil saya, ternyata itu hanya awal 'seteru' saya dengan kluber sepeda motor tersebut."
Mungkin sebelumnya Bro HARUS TAHU.
banyak isyarat dalam rombongan touring yang menggunakan kaki,
hal ini demi keamanan dalam berkendara. karena kalau pake tangan akan berbahaya bagi pengandara roda 2.
Mungkin isyarat ini yang anda salah artikan seolah pingin menendang.
padahal maksud hati adalah memberikan isyarat kepada pengendara dibelakang.
Thanks.
Keep brotherhood.
S2W-230
FROM CYBER TO BOTHER
FROM CYBER TO BOTHER
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 35
- Joined: Wed Apr 06, 2005 14:57
[/quote] sumpah gw tersinggung banget..... om tau nggak seh... motor itu cuman kendaraan kelas 2 dan itupun satunya alat transportasi saya.... meskipun mereka arogan dan mereka telah om haekal 'ejek' saya ikut tersinggung, kenapa? karena saya pernah merasakan naek motor kehujanan dan malemnya langsung masuk angin situ mah enak ada mobil... jujur neh om haekal.... GW JUGA PENGEN KEMANA-MANA NAEK MOBIL APALAGI KLO KEHUJANAN.... tau nggak seh.... gw masih blom mampu buat beli alat transportasi No.1
PREEETTTT.....[/quote]
Saya juga sering kok Om Timtim.
Naik motor, kehujanan, basah kuyup.
Jas hujan yang dipake malah bikin ribet, sehingga kita terpaksa cari tempat apa aja untuk berteduh.
So, sumpah serapah itu tentu bukan untuk semua pengendara motor dong.....
Saya sumpahin mereka karena tadinya mereka ngotot buka jalan, pake julurin kaki dan berzigzag memaksa pengendara lain minggir, siapa yang gak mangkel ?
Nah, giliran mereka terpaksa berteduh dilibas hujan, maka kata-kata itu keluar semata-mata untuk ekspressi 'kita impas' , bahwa kelakuan mereka yang nggak sopan itu seperti langsung dibalas oleh alam.
btw motor saya motor tua, Shogun tahun 2000.
Tempo hari barusan saya cat ulang, bersihin mesin, ganti spuyer, ganti shocbreker, knalpot dll.
Biar si motor tua tetep bisa dibawa jalan dengan nyaman.
Tempo hari rencana beli Tiger, tapi kata seorang kawan sabar aja bentar nunggu sampai 'Honda VTR' nongol, namun seperti yang udah pernah saya tanyain disini, si VTR tampaknya gak bakalan di launch di Indonesia dalam waktu dekat, atau kalau nongol pun gak mungkin berharga murah.
Jadi sementara ya 'nyogun' dulu.
Buat Bro timtim, bukan maksud saya untuk merendahkan atau meremehkan atau apapun yang bernada 'under estimate' ke pengendara motor, sumpah !!
Tapi kalau Anda tersinggung, saya minta maaf.
Peace
Haekals
PREEETTTT.....[/quote]
Saya juga sering kok Om Timtim.
Naik motor, kehujanan, basah kuyup.
Jas hujan yang dipake malah bikin ribet, sehingga kita terpaksa cari tempat apa aja untuk berteduh.
So, sumpah serapah itu tentu bukan untuk semua pengendara motor dong.....
Saya sumpahin mereka karena tadinya mereka ngotot buka jalan, pake julurin kaki dan berzigzag memaksa pengendara lain minggir, siapa yang gak mangkel ?
Nah, giliran mereka terpaksa berteduh dilibas hujan, maka kata-kata itu keluar semata-mata untuk ekspressi 'kita impas' , bahwa kelakuan mereka yang nggak sopan itu seperti langsung dibalas oleh alam.
btw motor saya motor tua, Shogun tahun 2000.
Tempo hari barusan saya cat ulang, bersihin mesin, ganti spuyer, ganti shocbreker, knalpot dll.
Biar si motor tua tetep bisa dibawa jalan dengan nyaman.
Tempo hari rencana beli Tiger, tapi kata seorang kawan sabar aja bentar nunggu sampai 'Honda VTR' nongol, namun seperti yang udah pernah saya tanyain disini, si VTR tampaknya gak bakalan di launch di Indonesia dalam waktu dekat, atau kalau nongol pun gak mungkin berharga murah.
Jadi sementara ya 'nyogun' dulu.
Buat Bro timtim, bukan maksud saya untuk merendahkan atau meremehkan atau apapun yang bernada 'under estimate' ke pengendara motor, sumpah !!
Tapi kalau Anda tersinggung, saya minta maaf.
Peace
Haekals
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 35
- Joined: Wed Apr 06, 2005 14:57
S2W-230 wrote:Bro Haekal,
mengutip pernyataan anda:
"Saya agak kaget ketika salah satu anggota klub yang sepertinya bertugas membuka jalan tiba-tiba menyorongkan kaki, seolah-olah mau nendang mobil saya, ternyata itu hanya awal 'seteru' saya dengan kluber sepeda motor tersebut."
Mungkin sebelumnya Bro HARUS TAHU.
banyak isyarat dalam rombongan touring yang menggunakan kaki,
hal ini demi keamanan dalam berkendara. karena kalau pake tangan akan berbahaya bagi pengandara roda 2.
Mungkin isyarat ini yang anda salah artikan seolah pingin menendang.
padahal maksud hati adalah memberikan isyarat kepada pengendara dibelakang.
Thanks.
Keep brotherhood.
Yang ini nih yang musti diperjelas.
Saya quote lagi yak
SW-230 : Mungkin sebelumnya Bro HARUS TAHU.
Pertanyaannya, kenapa saya HARUS TAHU ?
Artinya saya (dan pemakai jalan yang lain) HARUS MAKLUM.
Bahwa ada kode-kode tertentu untuk iring-iringan motor, silakan saja.
Tapi kalau pemakai jalan lain HARUS TAHU dan HARUS MAKLUM dengan kode-kode pengamanan begitu banyak klub motor, itu yang saya gak habis mengerti.
Ya kalau kodenya sama, kalau berbeda ?
Lantas kenapa pula udah julurin kaki ditambah berzigzag di depan mobil saya, padahal jarak antara mobil saya dengan bus 'pahala kencana' di depan saya waktu itu bisa dibilang mepet, lha wong lalu lintasnya sedang tersendat.
Itu hari saya ketemu kaki, bisa jadi lain hari ketemu tongkat bambu atau pemukul base ball (ini contoh ekstrim).
So....silakan klub-klub meng create kode-kode tertentu untuk pengamanan iring-iringan.
Tapi musti juga dipikirkan kepentingan dan keamanan pengendara lain.
Dan itu lah yang namanya 'Empati'.
Pesan saya cuma ini :
Silakan berkendaraan iring-iringan, tapi jangan lantas menganggap pengendara lain jadi nggak penting.
Peace
Haekals
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 456
- Joined: Tue Jul 19, 2005 8:26
- Location: malang
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 41
- Joined: Tue Nov 22, 2005 2:57
- Location: Jakarta Timur
Bro,
Maaf kalu pernyataan saya membuat anda tambah emosi.
Sebelum bergabung dengan S2W saya juga merasa isyarat dengan kaki itu aneh. tapi belakangan saya merasa itu adalah cara lebih apan daripada kita menggunakan tangan.
saya Juga pernah mengalami apa yang anda alami. mungkin lebih parah karena arogansi konvoi, saya terpaksa melakukan "action" yang membuat saya nyaris mencium aspal.
saya sempet dongkol. Tapi kemudian saya pikir gak ada gunanya saya marah, toh mereka sudah pergi. Kejadian itu tak membuat saya lantas membenci Klub motor. justru dengan kejadian itu saya lantas memutuskan bergabung dengan komunitas Suzuki 2 wheels.
dari situlah saya tahu, bahwa ada klub motor santun, ada pula klub motor Arogan, termasuk yang arogan ini adalah klub motor gede yg suka masuk jalan Tol.
kemudian saya berpikir, mau arogan atau santun, semuanya kembali kepada kita sendiri. kembali ke cara kita mengendarai kendaraan kita.
Kembali lagi ke masalah Harus Tahu.
Sebagai sesama pemakai jalan, saya pikir seharusnya pengendara motor tahu hal apa aja tentang pengandara mobil, dan juga sebaliknya. Semua supaya kita bisa menikmati perjalanan hingga tidak merasa capek.
Contoh sederhana.
malam minggu kemarin ada kecelakaan di kalimalang. Penyeberang jalan tertabrak motor. Ceritanya, motor ini menguntit mobil Box. tiba tiba, mobil box ini mengerem, tidak terlalu mendadak. melihat mobil box mengerem, motor langsung tancap gas mendahului, dan GUBRAKKK!!!.
Kecelakaan sebetulnya dapat dihindari seandainya motor ikut menahan diri dengan melambatkan motornya, karena dibelakang mobil box kita tidak tahu apa yg ada didepannya.
Intinya, banyak untungnya Jika Anda Tahu dari pada jika nada tidak tahu.
isyarat sama atau beda, gak ada masalah, yang penting anda tahu bahwa itu isyarat, bukan pingin menendang anda.
kalau masalah zig-zag, sepertinya itu over acting.
Mohon maaf bila ada kesalahan.
Terima kasih
Maaf kalu pernyataan saya membuat anda tambah emosi.
Sebelum bergabung dengan S2W saya juga merasa isyarat dengan kaki itu aneh. tapi belakangan saya merasa itu adalah cara lebih apan daripada kita menggunakan tangan.
saya Juga pernah mengalami apa yang anda alami. mungkin lebih parah karena arogansi konvoi, saya terpaksa melakukan "action" yang membuat saya nyaris mencium aspal.
saya sempet dongkol. Tapi kemudian saya pikir gak ada gunanya saya marah, toh mereka sudah pergi. Kejadian itu tak membuat saya lantas membenci Klub motor. justru dengan kejadian itu saya lantas memutuskan bergabung dengan komunitas Suzuki 2 wheels.
dari situlah saya tahu, bahwa ada klub motor santun, ada pula klub motor Arogan, termasuk yang arogan ini adalah klub motor gede yg suka masuk jalan Tol.
kemudian saya berpikir, mau arogan atau santun, semuanya kembali kepada kita sendiri. kembali ke cara kita mengendarai kendaraan kita.
Kembali lagi ke masalah Harus Tahu.
Sebagai sesama pemakai jalan, saya pikir seharusnya pengendara motor tahu hal apa aja tentang pengandara mobil, dan juga sebaliknya. Semua supaya kita bisa menikmati perjalanan hingga tidak merasa capek.
Contoh sederhana.
malam minggu kemarin ada kecelakaan di kalimalang. Penyeberang jalan tertabrak motor. Ceritanya, motor ini menguntit mobil Box. tiba tiba, mobil box ini mengerem, tidak terlalu mendadak. melihat mobil box mengerem, motor langsung tancap gas mendahului, dan GUBRAKKK!!!.
Kecelakaan sebetulnya dapat dihindari seandainya motor ikut menahan diri dengan melambatkan motornya, karena dibelakang mobil box kita tidak tahu apa yg ada didepannya.
Intinya, banyak untungnya Jika Anda Tahu dari pada jika nada tidak tahu.
isyarat sama atau beda, gak ada masalah, yang penting anda tahu bahwa itu isyarat, bukan pingin menendang anda.
kalau masalah zig-zag, sepertinya itu over acting.
Mohon maaf bila ada kesalahan.
Terima kasih
S2W-230
FROM CYBER TO BOTHER
FROM CYBER TO BOTHER
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 914
- Joined: Sun Mar 21, 2004 18:15
- Location: Jakarta
Memang sih code bagi konvoy motor itu juga banyak menggunakan kaki.
Kalo pake tangan....lah yang megang setang siapa.?? hehhee......
Anyway, gw nggak mau pro-kontra mobil/motor. Siapapun bisa aja melakukan kesalahan......(termasuk saya juga loh)...
Jadi after all..... RESPECT OTHERS!!!
Gw sadar banget kok, kalo gw (dan club) gw mengadakan konvoy/touring sebenarnya kita itu 'mengganggu' pemakai jalan lainnya (termasuk pejalan kaki juga). So, gw selalu ingatkan ke convoy leader maupun sweeper untuk selalu mengalah dan tentunya minta ma'af (ie. lambaian tangan) kalo terlalu mepet ke kendaraan orang lain misalnya.
Berlalu-lintas di Jakarta ini sudah sulit sekali loh bro!! Dan SUMPEK !!!
Jadikanlah jalanan Jakarta ini damai bro....kadang2 kita berpikir "it's a war out there!".....lupakanlah bro....
Kalo pake tangan....lah yang megang setang siapa.?? hehhee......
Anyway, gw nggak mau pro-kontra mobil/motor. Siapapun bisa aja melakukan kesalahan......(termasuk saya juga loh)...
Jadi after all..... RESPECT OTHERS!!!
Gw sadar banget kok, kalo gw (dan club) gw mengadakan konvoy/touring sebenarnya kita itu 'mengganggu' pemakai jalan lainnya (termasuk pejalan kaki juga). So, gw selalu ingatkan ke convoy leader maupun sweeper untuk selalu mengalah dan tentunya minta ma'af (ie. lambaian tangan) kalo terlalu mepet ke kendaraan orang lain misalnya.
Berlalu-lintas di Jakarta ini sudah sulit sekali loh bro!! Dan SUMPEK !!!
Jadikanlah jalanan Jakarta ini damai bro....kadang2 kita berpikir "it's a war out there!".....lupakanlah bro....
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 178
- Joined: Sun Apr 03, 2005 15:26
- Location: Palembang
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 35
- Joined: Wed Apr 06, 2005 14:57
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1375
- Joined: Sun Jan 02, 2005 7:26
- Location: Depok
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1215
- Joined: Fri Dec 10, 2004 20:04
- Location: Jakarta Barat
ternyata SMers juga bisa emosian ya, hehe..mirip kaskus dong..hihihi..
udahlah, mari kita luruskan permasalahan ini....
kadang misinterpretasi terjadi, seperti pada kasus thread ini, kasih kode pake kaki diinterpretasikan lain. Sama halnya kalo bro ke vietnam. misalnya kalo bro ke pasar di vietnam, bro tanya 'berapa harga ini? berapa harga itu?'. Penjual/orang2 disana akan nunjuk pake kaki semua. Kalo yg gak tau/gak mudeng, pasti bisa tersinggung (terutama wisatawan2 dr RRT). 'nunjuk pake kaki? gak sopan amat sih lu? emang gue apaan? kuli lu?', alhasil keributan sering terjadi dgn para wisatawan asing. Padahal menunjuk barang dengan kaki adl adat orang sana...mana mungkin diubah?
nah, hal yg sama ya pada kasus ini...mungkin maksudnya juga begitu, nunjuk pake kaki mungkin maksudnya biar gak repot n menghindari kecelakaan. Kan motornya kayaknya motor kopling semua kan? motor kopling tuh sangat riskan kalo pake 1 tangan di kemudi...gw pernah hampir nabrak bus di jalan gara2 betulin posisi helm pas melaju di jalan...jadi, mari kita ambil sisi positifnya aja n buang yg negatifnya. damailah semua.
udahlah, mari kita luruskan permasalahan ini....
kadang misinterpretasi terjadi, seperti pada kasus thread ini, kasih kode pake kaki diinterpretasikan lain. Sama halnya kalo bro ke vietnam. misalnya kalo bro ke pasar di vietnam, bro tanya 'berapa harga ini? berapa harga itu?'. Penjual/orang2 disana akan nunjuk pake kaki semua. Kalo yg gak tau/gak mudeng, pasti bisa tersinggung (terutama wisatawan2 dr RRT). 'nunjuk pake kaki? gak sopan amat sih lu? emang gue apaan? kuli lu?', alhasil keributan sering terjadi dgn para wisatawan asing. Padahal menunjuk barang dengan kaki adl adat orang sana...mana mungkin diubah?
nah, hal yg sama ya pada kasus ini...mungkin maksudnya juga begitu, nunjuk pake kaki mungkin maksudnya biar gak repot n menghindari kecelakaan. Kan motornya kayaknya motor kopling semua kan? motor kopling tuh sangat riskan kalo pake 1 tangan di kemudi...gw pernah hampir nabrak bus di jalan gara2 betulin posisi helm pas melaju di jalan...jadi, mari kita ambil sisi positifnya aja n buang yg negatifnya. damailah semua.
Just Call Me Nichol !!!
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 456
- Joined: Tue Jul 19, 2005 8:26
- Location: malang
wah jadi inget kasus di kompas.....
karena di kompas tersebut menjelaskan bahwa komunitas Tiger yg bersangkutan seolah2 tidak mau bertanggungjawab dan seolah2 pengendara mobil yg bersangkutan menjadi pihak terintimidasi.... dan saya juga sempat menyalahkan konvoi tersebut...
setelah saya baca2 di komunitas Tiger yg bersangkutan ceritanya malah beda.... pengendara mobil memberikan alama KTP palsu... sehingga tidak bisa di kontek... dan no HP yg diberikan sopir nggak aktif.... dan kata peserta konvoi bahwa mobil tersebut berjalan dengan niat mengacak2 barisan dan membahayakan rider so HSRT yg bersangkutan telah mengusut kasus dan mengeluarkan hukuman ke pihak petugas konvoi karena kedua belah pihak dinilai bersalah....
kesimpulannya?
karena di kompas tersebut menjelaskan bahwa komunitas Tiger yg bersangkutan seolah2 tidak mau bertanggungjawab dan seolah2 pengendara mobil yg bersangkutan menjadi pihak terintimidasi.... dan saya juga sempat menyalahkan konvoi tersebut...
setelah saya baca2 di komunitas Tiger yg bersangkutan ceritanya malah beda.... pengendara mobil memberikan alama KTP palsu... sehingga tidak bisa di kontek... dan no HP yg diberikan sopir nggak aktif.... dan kata peserta konvoi bahwa mobil tersebut berjalan dengan niat mengacak2 barisan dan membahayakan rider so HSRT yg bersangkutan telah mengusut kasus dan mengeluarkan hukuman ke pihak petugas konvoi karena kedua belah pihak dinilai bersalah....
kesimpulannya?