Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 517
- Joined: Wed Mar 27, 2013 2:05
Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Halo rekan rekan SM,
Ijin share impression Toyota Altis Hybrid 2022 setelah saya pakai 700 km. Memang saya sengaja tunggu sampai 700 km baru bikin review, agar obyektif dan valid.
Background .
Keputusan membeli Altis hybrid dilakukan 1 maret lalu, setelah sekian bulan compare dengan civic dan mazda 3. Saat itu tidak terbayangkan bahwa harga bensin akan naik sebanyak sekarang, pula tidak ada dugaan bahwa harga mobilnya sendiri akan naik 30 juta per 1 juli lalu. Jadi murni karena suka desain nya, mau nyoba teknologi hybrid, dan reliability toyota. Setelah bemsin naik dan harga naik, bersyukur sekali merasa ambil keputusan yang tepat.
Saya dapat harga 527 diskon 15 juta. Warna hero colournya, Celestite grey. Warna yang unik perpaduan grey dengan biru muda, sekilas mirip mobil dinas AL, hehehe. Kebetulan saya suka warna silver dan blue, jadi sejak pertama lihat launching mobi ini sudah bulat keputusan ga mau warna lain. Inden nya cukup lama, 1 maret SPK, unit diterima 15 juli.
Sudah banyak review mobil ini di youtube, jadi saya akan fokus ke hal hal yang tidak atau kurang dibahas disana.
1. Desain exterior dan interior
Dari awal saya sudah suka desainnya. Sporty tapi tidak berlebihan, unsur elegant masih dapat. Tampilan depan garang, Headlamp cantik dan desain lekukan bumper terutama area foglamp terlihat modern . Lampu belakang elegant dan proportional, tidak seperti lampu belakang new civic yang menurut saya agak kebesaran terhadap ukuran mobilnya. Overall good job toyota memadukan desain modern namun elegan dan masih cocok dipakai anak muda maupun bapak bapak.
Satu kekurangan yaitu entah kenapa mobil ini terlihat agak jangkung dan chubby dibanding rivalnya seperti mazda 3 yang [cencored] dan civic yang gagah dan terlihat "ceper". Kalau ga salah memang altis kalah 3 cm di lebar body dan lebih tinggi 2 cm di atap nya , dibanding civic.
Ada detail yang aneh berupa "sirip" di body kaca spion samping, pilar A, fender roda belakang dan samping lampu belakang. Kata salea nya untuk meningkatkan aerodinamika....saya geli saja sih masak tonjolan sekecil itu bisa pengaruh. Tapi ya udahlah, minimal desainnya tidak merusak penampilan justru membuat unik.
Keyless entry hanya ada di pintu driver, harusnya untuk mobil harga 500 jt lebih, dikasihlah di pintu penumpang depan.
Ga ada sunroof? Justru ini yang saya suka. Untuk surabaya yang panas gini, sunroof gak guna, malah mengurangi kekedapan, menambah panas dan extra perawatan.
Velg 17" desainnya terlalu ramai, lebih suka generasi sebelumnya. Ban profil 225/45 terlihat keren tapi terlalu tipis menurut saya. Seharusnya 225/50 atau 215/55 .
Interior....well not much to say. Disini memang kalah dibanding rivalnya. Dominasi warna hitam, desain doortrim yang polos tanpa sentuhan texture yang variatif, pretty boring. Doortrim depan masih tertolong desain handle pintu yang elegant, tapi yang belakang seperti mobil lcgc.
Untungnya kualitas material baik, soft touch cukup banyak dan plastik nya terasa solid. Saya suka desain kisi AC kiri kanan yang dibuat mirip desain lampu belakang.
Beberapa kekurangan :
1. Posisi usb port audio yang super aneh dan annoying - di dekat lutut kanan penumpang depan. Entah apa yang dipikirkan desainernya...seperti baru sadar kalau belum ada usb port saat mobil sudah siap launching.
Charger hp hanya 2, 1 usb c to c dan 1 power outlet 12V, dua duanya ada di dalam console box super mini sehingga tidak praktis dan makan tempat console box nya.
Tidak ada usb charger untuk penumpang belakang, ironis untuk mobil hybrid yang mengandalkan "electric power" .
2. Minim tempat penyimpanan. Tidak ada tenpat koin, tempat kartu. Hanya 1 tempat utk HP sekaligus wireless charging dan 2 buah bottle holder. That's it.
3. Sandaran kepala baris kedua, untuk penumpang tengah tidak bisa disetel dan posisinya sangat rendah. Kalah dengan civic.
2. Fitur, audio, navigasi
Fitur lumayan lengkap untuk kelasnya. Customization cukup banyak yang bisa dilakukan.
Navigasi bawaan toyota pakai satelit jadi tidak perlu koneksi ke hp maupun jaringan internet. Hanya peta nya agak jadul dan tampilan nya seperti tahun 90 an.
Kalau dalam kota sudah cukup, luar kota better pakai google map via android auto.
Android auto dan apple carplay hanya bisa lewat kabel, dan memakai usb port yang cuma 1 biji dan letaknya aneh itu. Jadi harus pilih port nya mau dipakai untuk flash disk musik atau untuk android auto. Saya tidak pilih dua duanya. Mengapa? Pertama, audio player bawaan headunit yang memainkan musik dari flash disk, pretty stupid. Tidak bi mengenali playlist maupun folder folder yang sudah saya buat . Malah music saya dipilah pilah oleh player berdasarkan artis, album, genre dll yang banyak kelirunya.
Kalau pakai android auto hanya untuk music, ribet kabel nya.
Jadi untuk dalam kota saya pakai koneksi Bluetooth untuk music dan telepon. Map pakai bawaan toyota. Untuk luar kota saya pakai android auto untuk music, telephone dan google map.
3. Headlamp tidak ada posisi off. Hanya auto. Agak ga enak kalau pas lewat jalan kampung pas ada hajatan, ga bisa matikan lampu, bakal ditegur nih.
Impresi berkendara.
1. Akselerasi, surprisingly better than my expectations. Jujur saat memutuskan beli, saya ga berharap banyak untuk sebuah mobil hybrid dengan daya 121 hp yang dibuat dengan tujuan utama penghematan bbm. Bahkan saya sudah siap jika larinya lemot, karena tidak ada unit tes drive sama sekali. Faktanya, tarikan lebih dari cukup untuk pemakaian daily. Motor listrik dan bensin bekerja optimal mengisi tenaga setiap dibutuhkan. Overtaking ga masalah. Pada mode normal, sekitar 40% motor listrik bekerja, sisanya kombinasi. Pada mode power, kedua mesin bekerja terus menerus memberikan torsi dan power yang mendekati swift sport saya yang tenaganya 136 hp. Pada mode ini motor listrik tidak pernah bekerja sendirian, selalu diperkuat dengan mesin bensin nya.
Overall masih bukan tandingan civic atau mazda 3, tapi sangat mencukupi untuk gaya berkendara normal. No lemot at all.
2. Handling dan steering , masih belum bisa dikatakan tajam atau sporty, mirip subaru impreza non turbo. Tapi much improved dari altis gen lama, thanks to sasis TNGA dengan lower center of gravity. Di tikungan mobil cukup nurut, body roll minim. Feedback steering juga baik , tidak hambar seperti santa fe. Kontribusi ban michelin primacy 4 sepertinya membantu.
3. Suspensi sangat nyaman, bantingan firm tapi tidak glodakan. Melewati jalanan tidak rata, tidak dirasakan efek mengayun sama sekali. Namun saya masih merasa kurang empuk, kelak saat ganti ban akan saya ganti profil lebih tebal, sekaligus menaikkan ground clearance.
Konsumsi BBM.
Ini point utama mobil hybrid, dan disini Altis memberikan hasil yang luar biasa. Setelah jarak tempuh 700 km, dari MID saya dapat 19 km/liter, pakai pertamax. Gaya mengemudi normal, sering kena macet, dan kadang agresif kalau jalanan lengang. Impresif. Kalau luar kota yakin bisa 25 km/liter. Saya masih akam tes dengan metode full tank, nanti saya update hasilnya. Jika benar diatas 18 km/liter, diisi pertamax turbo pun worthed, karena penghematan bbm nya lebih dari 50% dibanding mobil saya lainnya. Well done Toyota.
Catatan khusus :
1. Mobil ini ketika dalam posisi transmisi N dan mesin hidup, ketika lebih dari 10 menit muncul warning di MID bahwa transmisi panas dan energh baterai depleted, dan diminta segera pindah ke posisi P. Saya belum sempat tanya bengkelnya, tapi pernah baca di google bahwa ECVT hybrid ini beda dengan CVT biasa, dalam arti dia tidak punya rasio pulley variable sesungguhnya. Hanya ada 2 posisi : jalan (D , R dan N) atau stop (P). Jadi ketika posisi N, sebetulnya pulley tetap berputar tapi tidak terkoneksi ke roda. Dalam keadaan lama aka timbul panas di transmisi dan mengambil energy dari baterai tanpa ada charging.
2. Semua pembelian dari auto2000 harus pakai kaca film Lummar karena sudah ada MOU antara auto2000 dengan Lummar. Ga bisa tukar tambah. Kalau mau ganti sendiri boleh setelah serah terima unit. Untungnya saya dapat lummar type menengah ke atas , setelah saya cek di website Lummar indo.
3. Semua mobil CBU tidak dapat anti karat tambahan sama sekali, hanya bawaan dari pabrik. Kalau kurang yakin, bisa pasang sendiri melalui bengkel luar, atau, kalau mau puas, seperti yang saya lakukan, beli 2 kaleng antikarat model spray, lepas semua ban, dongkrak mobil dan ngolong sendiri, semprot sendiri semua bagian bawah yg terlihat metalnya dan bagian dalam fender . Habis 250 ribu dan capek tapi sangat puas.
Kesimpulan.
Worth every penny. Keputusan terbaik dalam membeli mobil yang pernah saya lakukan. Mobil ini nyaman, effortless, super irit tanpa lemot, handling dan suspensi cukup baik, dengan reliability dan peace of mind khas toyota. Dan semua ini ditebus dengan harga yang reasonable dibanding rival rivalnya.
Next level saya incar camry hybrid deh.
Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.
Ijin share impression Toyota Altis Hybrid 2022 setelah saya pakai 700 km. Memang saya sengaja tunggu sampai 700 km baru bikin review, agar obyektif dan valid.
Background .
Keputusan membeli Altis hybrid dilakukan 1 maret lalu, setelah sekian bulan compare dengan civic dan mazda 3. Saat itu tidak terbayangkan bahwa harga bensin akan naik sebanyak sekarang, pula tidak ada dugaan bahwa harga mobilnya sendiri akan naik 30 juta per 1 juli lalu. Jadi murni karena suka desain nya, mau nyoba teknologi hybrid, dan reliability toyota. Setelah bemsin naik dan harga naik, bersyukur sekali merasa ambil keputusan yang tepat.
Saya dapat harga 527 diskon 15 juta. Warna hero colournya, Celestite grey. Warna yang unik perpaduan grey dengan biru muda, sekilas mirip mobil dinas AL, hehehe. Kebetulan saya suka warna silver dan blue, jadi sejak pertama lihat launching mobi ini sudah bulat keputusan ga mau warna lain. Inden nya cukup lama, 1 maret SPK, unit diterima 15 juli.
Sudah banyak review mobil ini di youtube, jadi saya akan fokus ke hal hal yang tidak atau kurang dibahas disana.
1. Desain exterior dan interior
Dari awal saya sudah suka desainnya. Sporty tapi tidak berlebihan, unsur elegant masih dapat. Tampilan depan garang, Headlamp cantik dan desain lekukan bumper terutama area foglamp terlihat modern . Lampu belakang elegant dan proportional, tidak seperti lampu belakang new civic yang menurut saya agak kebesaran terhadap ukuran mobilnya. Overall good job toyota memadukan desain modern namun elegan dan masih cocok dipakai anak muda maupun bapak bapak.
Satu kekurangan yaitu entah kenapa mobil ini terlihat agak jangkung dan chubby dibanding rivalnya seperti mazda 3 yang [cencored] dan civic yang gagah dan terlihat "ceper". Kalau ga salah memang altis kalah 3 cm di lebar body dan lebih tinggi 2 cm di atap nya , dibanding civic.
Ada detail yang aneh berupa "sirip" di body kaca spion samping, pilar A, fender roda belakang dan samping lampu belakang. Kata salea nya untuk meningkatkan aerodinamika....saya geli saja sih masak tonjolan sekecil itu bisa pengaruh. Tapi ya udahlah, minimal desainnya tidak merusak penampilan justru membuat unik.
Keyless entry hanya ada di pintu driver, harusnya untuk mobil harga 500 jt lebih, dikasihlah di pintu penumpang depan.
Ga ada sunroof? Justru ini yang saya suka. Untuk surabaya yang panas gini, sunroof gak guna, malah mengurangi kekedapan, menambah panas dan extra perawatan.
Velg 17" desainnya terlalu ramai, lebih suka generasi sebelumnya. Ban profil 225/45 terlihat keren tapi terlalu tipis menurut saya. Seharusnya 225/50 atau 215/55 .
Interior....well not much to say. Disini memang kalah dibanding rivalnya. Dominasi warna hitam, desain doortrim yang polos tanpa sentuhan texture yang variatif, pretty boring. Doortrim depan masih tertolong desain handle pintu yang elegant, tapi yang belakang seperti mobil lcgc.
Untungnya kualitas material baik, soft touch cukup banyak dan plastik nya terasa solid. Saya suka desain kisi AC kiri kanan yang dibuat mirip desain lampu belakang.
Beberapa kekurangan :
1. Posisi usb port audio yang super aneh dan annoying - di dekat lutut kanan penumpang depan. Entah apa yang dipikirkan desainernya...seperti baru sadar kalau belum ada usb port saat mobil sudah siap launching.
Charger hp hanya 2, 1 usb c to c dan 1 power outlet 12V, dua duanya ada di dalam console box super mini sehingga tidak praktis dan makan tempat console box nya.
Tidak ada usb charger untuk penumpang belakang, ironis untuk mobil hybrid yang mengandalkan "electric power" .
2. Minim tempat penyimpanan. Tidak ada tenpat koin, tempat kartu. Hanya 1 tempat utk HP sekaligus wireless charging dan 2 buah bottle holder. That's it.
3. Sandaran kepala baris kedua, untuk penumpang tengah tidak bisa disetel dan posisinya sangat rendah. Kalah dengan civic.
2. Fitur, audio, navigasi
Fitur lumayan lengkap untuk kelasnya. Customization cukup banyak yang bisa dilakukan.
Navigasi bawaan toyota pakai satelit jadi tidak perlu koneksi ke hp maupun jaringan internet. Hanya peta nya agak jadul dan tampilan nya seperti tahun 90 an.
Kalau dalam kota sudah cukup, luar kota better pakai google map via android auto.
Android auto dan apple carplay hanya bisa lewat kabel, dan memakai usb port yang cuma 1 biji dan letaknya aneh itu. Jadi harus pilih port nya mau dipakai untuk flash disk musik atau untuk android auto. Saya tidak pilih dua duanya. Mengapa? Pertama, audio player bawaan headunit yang memainkan musik dari flash disk, pretty stupid. Tidak bi mengenali playlist maupun folder folder yang sudah saya buat . Malah music saya dipilah pilah oleh player berdasarkan artis, album, genre dll yang banyak kelirunya.
Kalau pakai android auto hanya untuk music, ribet kabel nya.
Jadi untuk dalam kota saya pakai koneksi Bluetooth untuk music dan telepon. Map pakai bawaan toyota. Untuk luar kota saya pakai android auto untuk music, telephone dan google map.
3. Headlamp tidak ada posisi off. Hanya auto. Agak ga enak kalau pas lewat jalan kampung pas ada hajatan, ga bisa matikan lampu, bakal ditegur nih.
Impresi berkendara.
1. Akselerasi, surprisingly better than my expectations. Jujur saat memutuskan beli, saya ga berharap banyak untuk sebuah mobil hybrid dengan daya 121 hp yang dibuat dengan tujuan utama penghematan bbm. Bahkan saya sudah siap jika larinya lemot, karena tidak ada unit tes drive sama sekali. Faktanya, tarikan lebih dari cukup untuk pemakaian daily. Motor listrik dan bensin bekerja optimal mengisi tenaga setiap dibutuhkan. Overtaking ga masalah. Pada mode normal, sekitar 40% motor listrik bekerja, sisanya kombinasi. Pada mode power, kedua mesin bekerja terus menerus memberikan torsi dan power yang mendekati swift sport saya yang tenaganya 136 hp. Pada mode ini motor listrik tidak pernah bekerja sendirian, selalu diperkuat dengan mesin bensin nya.
Overall masih bukan tandingan civic atau mazda 3, tapi sangat mencukupi untuk gaya berkendara normal. No lemot at all.
2. Handling dan steering , masih belum bisa dikatakan tajam atau sporty, mirip subaru impreza non turbo. Tapi much improved dari altis gen lama, thanks to sasis TNGA dengan lower center of gravity. Di tikungan mobil cukup nurut, body roll minim. Feedback steering juga baik , tidak hambar seperti santa fe. Kontribusi ban michelin primacy 4 sepertinya membantu.
3. Suspensi sangat nyaman, bantingan firm tapi tidak glodakan. Melewati jalanan tidak rata, tidak dirasakan efek mengayun sama sekali. Namun saya masih merasa kurang empuk, kelak saat ganti ban akan saya ganti profil lebih tebal, sekaligus menaikkan ground clearance.
Konsumsi BBM.
Ini point utama mobil hybrid, dan disini Altis memberikan hasil yang luar biasa. Setelah jarak tempuh 700 km, dari MID saya dapat 19 km/liter, pakai pertamax. Gaya mengemudi normal, sering kena macet, dan kadang agresif kalau jalanan lengang. Impresif. Kalau luar kota yakin bisa 25 km/liter. Saya masih akam tes dengan metode full tank, nanti saya update hasilnya. Jika benar diatas 18 km/liter, diisi pertamax turbo pun worthed, karena penghematan bbm nya lebih dari 50% dibanding mobil saya lainnya. Well done Toyota.
Catatan khusus :
1. Mobil ini ketika dalam posisi transmisi N dan mesin hidup, ketika lebih dari 10 menit muncul warning di MID bahwa transmisi panas dan energh baterai depleted, dan diminta segera pindah ke posisi P. Saya belum sempat tanya bengkelnya, tapi pernah baca di google bahwa ECVT hybrid ini beda dengan CVT biasa, dalam arti dia tidak punya rasio pulley variable sesungguhnya. Hanya ada 2 posisi : jalan (D , R dan N) atau stop (P). Jadi ketika posisi N, sebetulnya pulley tetap berputar tapi tidak terkoneksi ke roda. Dalam keadaan lama aka timbul panas di transmisi dan mengambil energy dari baterai tanpa ada charging.
2. Semua pembelian dari auto2000 harus pakai kaca film Lummar karena sudah ada MOU antara auto2000 dengan Lummar. Ga bisa tukar tambah. Kalau mau ganti sendiri boleh setelah serah terima unit. Untungnya saya dapat lummar type menengah ke atas , setelah saya cek di website Lummar indo.
3. Semua mobil CBU tidak dapat anti karat tambahan sama sekali, hanya bawaan dari pabrik. Kalau kurang yakin, bisa pasang sendiri melalui bengkel luar, atau, kalau mau puas, seperti yang saya lakukan, beli 2 kaleng antikarat model spray, lepas semua ban, dongkrak mobil dan ngolong sendiri, semprot sendiri semua bagian bawah yg terlihat metalnya dan bagian dalam fender . Habis 250 ribu dan capek tapi sangat puas.
Kesimpulan.
Worth every penny. Keputusan terbaik dalam membeli mobil yang pernah saya lakukan. Mobil ini nyaman, effortless, super irit tanpa lemot, handling dan suspensi cukup baik, dengan reliability dan peace of mind khas toyota. Dan semua ini ditebus dengan harga yang reasonable dibanding rival rivalnya.
Next level saya incar camry hybrid deh.
Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2152
- Joined: Wed Jan 25, 2017 9:12
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
nice review, om
baru tau kalo profil bannya tipis cuma 45 ya
baru tau kalo profil bannya tipis cuma 45 ya
Apa yang paling berharga bagiku?
Peace of mind.
Peace of mind.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4809
- Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
- Location: East Jakarta
- Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
nice review om. mobil ini memang salah 1 favorit bapak saya desainnya + perubahannya lumayan banyak dari gen sblmnya menurut saya dari segi exterior maupun interior . impresinya ya pas test drive altis hybrid ini mirip2 sama kaya yg om jelasin diatas. intinya mobil ini worth kalo nyari kenyaman dan lebih sering duduk di row 2 + ngincer konsumsi bbm yg irit + durablility. tapi kalo dalam aspek driving feel, tarikan dan handling entah knp saya masih lebih prefer civic dibanding altis hehehe
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1662
- Joined: Sat Apr 26, 2014 4:42
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
mobil yg menurut saya desain exteriornya cakep banget, desainnya lebih ke lexus dibanding toyota
Big Displacement V engine enthusiast:
V8: 1UR-FSE{|}8AT
V6: 2GR-FE{|}6AT
V6: G6DF{|}6AT
Eco Mode
DDiS 1.3
1NR-VE
K10C
V8: 1UR-FSE{|}8AT
V6: 2GR-FE{|}6AT
V6: G6DF{|}6AT
Eco Mode
DDiS 1.3
1NR-VE
K10C
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 877
- Joined: Sun Sep 01, 2019 9:45
- Location: Jekardah
- Daily Vehicle: K15B-4AT
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Wah, punya si oom plat nya dah dapet yg latar putih tulisan item ya
Berarti bener nih kayanya per juli kemaren ya udah berlaku plat model baru ini
Anyway, nice review oom
Berarti bener nih kayanya per juli kemaren ya udah berlaku plat model baru ini
Anyway, nice review oom
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 517
- Joined: Wed Mar 27, 2013 2:05
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Setuju sekali Om . Kalau cari handling dan driving feel, new civic memang top. Di US saja, review vs Altis, VW jetta, hyundai elantra, nissan sentra, Honda civic dapat rating tertinggi.Pboyz97 wrote: ↑Sun Aug 07, 2022 6:53 nice review om. mobil ini memang salah 1 favorit bapak saya desainnya + perubahannya lumayan banyak dari gen sblmnya menurut saya dari segi exterior maupun interior . impresinya ya pas test drive altis hybrid ini mirip2 sama kaya yg om jelasin diatas. intinya mobil ini worth kalo nyari kenyaman dan lebih sering duduk di row 2 + ngincer konsumsi bbm yg irit + durablility. tapi kalo dalam aspek driving feel, tarikan dan handling entah knp saya masih lebih prefer civic dibanding altis hehehe
Interior nya juga ok banget.
Hanya saya kurang sreg tampilan velgb, spion, ducktail hitam...terlalu sporty buat saya. Dan mesin cc kecil plus turbo, kalau mau performa optimal perlu pakai pertamax turbo, yang harganya sekarang sangat tinggi.
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 16
- Joined: Wed Jan 29, 2020 10:13
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
keren betul mobilnya
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 517
- Joined: Wed Mar 27, 2013 2:05
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 514
- Joined: Sat Feb 04, 2017 1:38
- Location: Jakarta - Bandung
- Daily Vehicle: 1988 300E MT
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Saya tertarik oom mengenai anti karat, pake merk apa oom kalau boleh tau?
Nice reviewnya oom, nilai uniknya altis di hybrid ini nih emang
Civic dengan turbonya, mazda dengan zoom” 6 speed metiknya, altis hybrid, saling melengkapi ya wkwkwk
Nice reviewnya oom, nilai uniknya altis di hybrid ini nih emang
Civic dengan turbonya, mazda dengan zoom” 6 speed metiknya, altis hybrid, saling melengkapi ya wkwkwk
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2884
- Joined: Wed Jul 03, 2013 6:23
- Location: Indonesia
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Dari dulu penasaran gimana driving impression altis hybrid ini .. akhirnya trjawab sudah .
Sasis TNGA kasih dampak positif ya . Soalnya klo di jalanan ane mulai banyak ketemu corolla cross hybrid , itu banyak yg pake ugal2 an selap selip keknya anteng bener . Mikir modelan crossovernya aj kek bgitu apalagi pure sedannya (altis) . Trnyata beneran enak ya .
Congrats om hosea buat mobil barunya. Ane salah satu yg ngikutin kegalauan om akhir taon kemaren bikin thread nanya2 civic FE
Btw garansi dapet brapa thun dari astra ? Dapet garansi batre jg kan ?
Sasis TNGA kasih dampak positif ya . Soalnya klo di jalanan ane mulai banyak ketemu corolla cross hybrid , itu banyak yg pake ugal2 an selap selip keknya anteng bener . Mikir modelan crossovernya aj kek bgitu apalagi pure sedannya (altis) . Trnyata beneran enak ya .
Congrats om hosea buat mobil barunya. Ane salah satu yg ngikutin kegalauan om akhir taon kemaren bikin thread nanya2 civic FE
Btw garansi dapet brapa thun dari astra ? Dapet garansi batre jg kan ?
S̶h̶e̶e̶r̶ ̶D̶r̶i̶v̶i̶n̶g̶ ̶P̶l̶e̶a̶s̶u̶r̶e̶
Sheer Repairing Pleasure
Sheer Repairing Pleasure
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1685
- Joined: Sun Mar 21, 2021 23:59
- Location: Indonesia
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
User CorCross Hybrid, bole ikut nimbrung om?
izin nanya, ini cara mengemudi biar battery bar-nya banyak nambah gimana ya? dari awal 3 bar, dipake bisa naik 1 bar jadi 4 bar, trus turun lagi ke 3 bar.
izin nanya, ini cara mengemudi biar battery bar-nya banyak nambah gimana ya? dari awal 3 bar, dipake bisa naik 1 bar jadi 4 bar, trus turun lagi ke 3 bar.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 726
- Joined: Tue Mar 08, 2022 7:25
- Location: Surabaya
- Daily Vehicle: Corolla Cross Hybrid
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Konsumsi BBM: dijamin dapat diatas 20km/ltr, saya pake CorCross dah jalan 7 bulan dan average stabil di angka 21km/ltr (belum pernah saya reset average sejak keluar dari dealer)hosea wrote: ↑Sun Aug 07, 2022 6:15
Konsumsi BBM.
Ini point utama mobil hybrid, dan disini Altis memberikan hasil yang luar biasa. Setelah jarak tempuh 700 km, dari MID saya dapat 19 km/liter, pakai pertamax. Gaya mengemudi normal, sering kena macet, dan kadang agresif kalau jalanan lengang. Impresif. Kalau luar kota yakin bisa 25 km/liter. Saya masih akam tes dengan metode full tank, nanti saya update hasilnya. Jika benar diatas 18 km/liter, diisi pertamax turbo pun worthed, karena penghematan bbm nya lebih dari 50% dibanding mobil saya lainnya. Well done Toyota.
Catatan khusus :
1. Mobil ini ketika dalam posisi transmisi N dan mesin hidup, ketika lebih dari 10 menit muncul warning di MID bahwa transmisi panas dan energh baterai depleted, dan diminta segera pindah ke posisi P. Saya belum sempat tanya bengkelnya, tapi pernah baca di google bahwa ECVT hybrid ini beda dengan CVT biasa, dalam arti dia tidak punya rasio pulley variable sesungguhnya. Hanya ada 2 posisi : jalan (D , R dan N) atau stop (P). Jadi ketika posisi N, sebetulnya pulley tetap berputar tapi tidak terkoneksi ke roda. Dalam keadaan lama aka timbul panas di transmisi dan mengambil energy dari baterai tanpa ada charging.
Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.
Soal posisi gigi di N, sepertinya kalau posisi N itu sistem recharge batre ga terkonek, jadi batre bakalan depleted terus, jadinya kita harus posisi D (dng injak rem) atau P, krn begitu pindah ke D/P keliatan grafis pengisian batre nya, kalau di N mesin bensinnya bisa jadi nyala tapi ga bisa charging batre. Harus biasakan diri di lampu merah tetap posisi D dng injak rem jadinya.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 181
- Joined: Sun Mar 06, 2016 8:59
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Nice sharing om.
Btw masa sih keyless entry cuma ada di pintu driver? Saya punya corolla cross ada di pintu depan kiri juga.
So far yang bikin iri sama altis hybrid adalah headunitnya. Rapi dan integrated ga kayak corolla cross mirip aftermarket.
Enjoy hybridnya om
Btw masa sih keyless entry cuma ada di pintu driver? Saya punya corolla cross ada di pintu depan kiri juga.
So far yang bikin iri sama altis hybrid adalah headunitnya. Rapi dan integrated ga kayak corolla cross mirip aftermarket.
Enjoy hybridnya om
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 181
- Joined: Sun Mar 06, 2016 8:59
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Wah baru tau nih kalo di posisi N justru ga ngisi. Sy pernah dapet warning juga karena kelamaan di drive thru di posisi N.peterming77 wrote: ↑Mon Aug 08, 2022 1:56Konsumsi BBM: dijamin dapat diatas 20km/ltr, saya pake CorCross dah jalan 7 bulan dan average stabil di angka 21km/ltr (belum pernah saya reset average sejak keluar dari dealer)hosea wrote: ↑Sun Aug 07, 2022 6:15
Konsumsi BBM.
Ini point utama mobil hybrid, dan disini Altis memberikan hasil yang luar biasa. Setelah jarak tempuh 700 km, dari MID saya dapat 19 km/liter, pakai pertamax. Gaya mengemudi normal, sering kena macet, dan kadang agresif kalau jalanan lengang. Impresif. Kalau luar kota yakin bisa 25 km/liter. Saya masih akam tes dengan metode full tank, nanti saya update hasilnya. Jika benar diatas 18 km/liter, diisi pertamax turbo pun worthed, karena penghematan bbm nya lebih dari 50% dibanding mobil saya lainnya. Well done Toyota.
Catatan khusus :
1. Mobil ini ketika dalam posisi transmisi N dan mesin hidup, ketika lebih dari 10 menit muncul warning di MID bahwa transmisi panas dan energh baterai depleted, dan diminta segera pindah ke posisi P. Saya belum sempat tanya bengkelnya, tapi pernah baca di google bahwa ECVT hybrid ini beda dengan CVT biasa, dalam arti dia tidak punya rasio pulley variable sesungguhnya. Hanya ada 2 posisi : jalan (D , R dan N) atau stop (P). Jadi ketika posisi N, sebetulnya pulley tetap berputar tapi tidak terkoneksi ke roda. Dalam keadaan lama aka timbul panas di transmisi dan mengambil energy dari baterai tanpa ada charging.
Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.
Soal posisi gigi di N, sepertinya kalau posisi N itu sistem recharge batre ga terkonek, jadi batre bakalan depleted terus, jadinya kita harus posisi D (dng injak rem) atau P, krn begitu pindah ke D/P keliatan grafis pengisian batre nya, kalau di N mesin bensinnya bisa jadi nyala tapi ga bisa charging batre. Harus biasakan diri di lampu merah tetap posisi D dng injak rem jadinya.
Harus dibiasain berarti di posisi D terus. Tapi apa ga overheat transmisi kalo di D terus ya?
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 726
- Joined: Tue Mar 08, 2022 7:25
- Location: Surabaya
- Daily Vehicle: Corolla Cross Hybrid
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Kalau pemakaian dalam kota banyak stop n go kayaknya ga bakalan lebih tinggi dari 3-4 bar batrenya, krn charging batre itu antara mesin bensin + waktu kita rem. Jadi harusnynya nga ada masalah batre hybrid cuma 3 naik 4 bar trus balik lagi 3. Saya sendiri jarang dapat diatas 4 kecuali kondisi lalin lengang bisa gaya nyetir accelerate coasting rem accelerate coasting rem, atau stabil injak gas nya agak lama. Bar bisa diatas 4 atau bahkan full kalau 1( di jalan tol yg bisa konstan, atau 2) turun dari pegunungan.AbdulHakim wrote: ↑Mon Aug 08, 2022 0:58 User CorCross Hybrid, bole ikut nimbrung om?
izin nanya, ini cara mengemudi biar battery bar-nya banyak nambah gimana ya? dari awal 3 bar, dipake bisa naik 1 bar jadi 4 bar, trus turun lagi ke 3 bar.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 726
- Joined: Tue Mar 08, 2022 7:25
- Location: Surabaya
- Daily Vehicle: Corolla Cross Hybrid
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Setuju, itu HU nya bikin illfeel soalnya full touch, mau naik turun volume, pindah ke Bluetooth juga ribetnya ampun apalagi kalo lagi nyetir + Toyota aneh sih taruh tombol di setir: volume di kiri, track di kanan, kalo mobil2 lain biasanya semua urusan media di satu sisi aja entah kiri atau kanan (chevy)kingpower wrote: ↑Mon Aug 08, 2022 1:58 Nice sharing om.
Btw masa sih keyless entry cuma ada di pintu driver? Saya punya corolla cross ada di pintu depan kiri juga.
So far yang bikin iri sama altis hybrid adalah headunitnya. Rapi dan integrated ga kayak corolla cross mirip aftermarket.
Enjoy hybridnya om
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 726
- Joined: Tue Mar 08, 2022 7:25
- Location: Surabaya
- Daily Vehicle: Corolla Cross Hybrid
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Pernah liat di youtube (lupa channel nya apa), kalo transmisi CVT modern justru aman aja diposisi D meski mobil berhenti.kingpower wrote: ↑Mon Aug 08, 2022 2:00Wah baru tau nih kalo di posisi N justru ga ngisi. Sy pernah dapet warning juga karena kelamaan di drive thru di posisi N.peterming77 wrote: ↑Mon Aug 08, 2022 1:56Konsumsi BBM: dijamin dapat diatas 20km/ltr, saya pake CorCross dah jalan 7 bulan dan average stabil di angka 21km/ltr (belum pernah saya reset average sejak keluar dari dealer)hosea wrote: ↑Sun Aug 07, 2022 6:15
Konsumsi BBM.
Ini point utama mobil hybrid, dan disini Altis memberikan hasil yang luar biasa. Setelah jarak tempuh 700 km, dari MID saya dapat 19 km/liter, pakai pertamax. Gaya mengemudi normal, sering kena macet, dan kadang agresif kalau jalanan lengang. Impresif. Kalau luar kota yakin bisa 25 km/liter. Saya masih akam tes dengan metode full tank, nanti saya update hasilnya. Jika benar diatas 18 km/liter, diisi pertamax turbo pun worthed, karena penghematan bbm nya lebih dari 50% dibanding mobil saya lainnya. Well done Toyota.
Catatan khusus :
1. Mobil ini ketika dalam posisi transmisi N dan mesin hidup, ketika lebih dari 10 menit muncul warning di MID bahwa transmisi panas dan energh baterai depleted, dan diminta segera pindah ke posisi P. Saya belum sempat tanya bengkelnya, tapi pernah baca di google bahwa ECVT hybrid ini beda dengan CVT biasa, dalam arti dia tidak punya rasio pulley variable sesungguhnya. Hanya ada 2 posisi : jalan (D , R dan N) atau stop (P). Jadi ketika posisi N, sebetulnya pulley tetap berputar tapi tidak terkoneksi ke roda. Dalam keadaan lama aka timbul panas di transmisi dan mengambil energy dari baterai tanpa ada charging.
Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.
Soal posisi gigi di N, sepertinya kalau posisi N itu sistem recharge batre ga terkonek, jadi batre bakalan depleted terus, jadinya kita harus posisi D (dng injak rem) atau P, krn begitu pindah ke D/P keliatan grafis pengisian batre nya, kalau di N mesin bensinnya bisa jadi nyala tapi ga bisa charging batre. Harus biasakan diri di lampu merah tetap posisi D dng injak rem jadinya.
Harus dibiasain berarti di posisi D terus. Tapi apa ga overheat transmisi kalo di D terus ya?
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 501
- Joined: Sun Nov 24, 2019 6:23
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Om, klo altis hybrid ini udah low speed follow belum yaa ACCnya?
Saingannya si civic kn udah.. walo bensinnya 10 km perliter wkwkwk, separonya hybrid altis
Saingannya si civic kn udah.. walo bensinnya 10 km perliter wkwkwk, separonya hybrid altis
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1685
- Joined: Sun Mar 21, 2021 23:59
- Location: Indonesia
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
betul om peterming77, penggunaan memang stop & go dalkot.peterming77 wrote: ↑Mon Aug 08, 2022 2:01Kalau pemakaian dalam kota banyak stop n go kayaknya ga bakalan lebih tinggi dari 3-4 bar batrenya, krn charging batre itu antara mesin bensin + waktu kita rem. Jadi harusnynya nga ada masalah batre hybrid cuma 3 naik 4 bar trus balik lagi 3. Saya sendiri jarang dapat diatas 4 kecuali kondisi lalin lengang bisa gaya nyetir accelerate coasting rem accelerate coasting rem, atau stabil injak gas nya agak lama. Bar bisa diatas 4 atau bahkan full kalau 1( di jalan tol yg bisa konstan, atau 2) turun dari pegunungan.AbdulHakim wrote: ↑Mon Aug 08, 2022 0:58 User CorCross Hybrid, bole ikut nimbrung om?
izin nanya, ini cara mengemudi biar battery bar-nya banyak nambah gimana ya? dari awal 3 bar, dipake bisa naik 1 bar jadi 4 bar, trus turun lagi ke 3 bar.
Berarti normal ya, syukurlah kalo begitu.
Terimasih banyak atas informasinya.
-
- SM Specialist
- Posts: 16459
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
akhirnya jdnya pake jalan ninja beli tanpa test drive yah om
ada temen pake corcross hybrid emang katanya paling enak itu buat perkotaan low speed aja kebantu torsi motor listrik. kalau high speed udah jangan coba coba nantangin mobil lain. wkwkkwkwkww. emang mobil buat irit iritan.
yg menarik soal ban toyota ini rasanya lumayan royal utk lineup corolla. cross dan altis hybrid dikasih primacy 4. previous gen malah pilot sport 3. camry aja cuma dapet turanza.
ada temen pake corcross hybrid emang katanya paling enak itu buat perkotaan low speed aja kebantu torsi motor listrik. kalau high speed udah jangan coba coba nantangin mobil lain. wkwkkwkwkww. emang mobil buat irit iritan.
yg menarik soal ban toyota ini rasanya lumayan royal utk lineup corolla. cross dan altis hybrid dikasih primacy 4. previous gen malah pilot sport 3. camry aja cuma dapet turanza.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 32
- Joined: Wed Jun 27, 2018 13:35
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Halo Om,
Salam kenal, unit saya juga baru datang Juli kemarin, warna putih, nett di 499jt. Sekarang udah jalan 900km.
Tadinya mau ambil civic, tapi inden lebih lama dan harganya naik lagi. Cek2 ke bbrp dealer juga engga dikasih diskon.
Tapi puas lah pakai Altis Hybrid, tes jalan ke Bogor pakai cruise control + LKA, semi otonom. Pas pakai power mode juga berasa cukup tenaganya.
Rgds,
Salam kenal, unit saya juga baru datang Juli kemarin, warna putih, nett di 499jt. Sekarang udah jalan 900km.
Tadinya mau ambil civic, tapi inden lebih lama dan harganya naik lagi. Cek2 ke bbrp dealer juga engga dikasih diskon.
Tapi puas lah pakai Altis Hybrid, tes jalan ke Bogor pakai cruise control + LKA, semi otonom. Pas pakai power mode juga berasa cukup tenaganya.
Rgds,
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 517
- Joined: Wed Mar 27, 2013 2:05
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Pernah pakai beberapa merek om. Terakhir pakai yang botol kuning ini sky15.adriangaut wrote: ↑Sun Aug 07, 2022 16:11 Saya tertarik oom mengenai anti karat, pake merk apa oom kalau boleh tau?
Nice reviewnya oom, nilai uniknya altis di hybrid ini nih emang
Civic dengan turbonya, mazda dengan zoom” 6 speed metiknya, altis hybrid, saling melengkapi ya wkwkwk
Pernah juga dulu di hyundai pakai Protera dan Penray
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 517
- Joined: Wed Mar 27, 2013 2:05
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Thanks Om. Memang galau sekali antara civic dan altis ini . Kalau harga sama dan pertamax turbo ga gila sekarang, mungkin saya ambil civic.KielConstantine wrote: ↑Sun Aug 07, 2022 16:35 Dari dulu penasaran gimana driving impression altis hybrid ini .. akhirnya trjawab sudah .
Sasis TNGA kasih dampak positif ya . Soalnya klo di jalanan ane mulai banyak ketemu corolla cross hybrid , itu banyak yg pake ugal2 an selap selip keknya anteng bener . Mikir modelan crossovernya aj kek bgitu apalagi pure sedannya (altis) . Trnyata beneran enak ya .
Congrats om hosea buat mobil barunya. Ane salah satu yg ngikutin kegalauan om akhir taon kemaren bikin thread nanya2 civic FE
Btw garansi dapet brapa thun dari astra ? Dapet garansi batre jg kan ?
Masalah nya juga harga civic ini sudah 590 di surabaya.
Garansi 3 tahun or 100.000 km, tapi diperpanjang 4 tahun jika rutin servis di auto2000.
Garansi baterai 5 tahun Om
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 517
- Joined: Wed Mar 27, 2013 2:05
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Wah saya sih belum merhatiin sampai bar nya ya, hanya fokus di angka km/liternya, saya berusaha naikin terus dengan cara tekan gas bentar lalu lepas supaya mobil menggelinding, dan kalau ngerem jangan terlalu diurut Om, langsung injak aja atau ga sama sekali, ini membantu energi rem nya didapatkan dan disalurkan ke bateraiAbdulHakim wrote: ↑Mon Aug 08, 2022 0:58 User CorCross Hybrid, bole ikut nimbrung om?
izin nanya, ini cara mengemudi biar battery bar-nya banyak nambah gimana ya? dari awal 3 bar, dipake bisa naik 1 bar jadi 4 bar, trus turun lagi ke 3 bar.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 517
- Joined: Wed Mar 27, 2013 2:05
Re: Owner review : Toyota Corolla Altis Hybrid
Terima kasih Om atas pencerahan nya. Jadi nambah ilmu lagi nih. Tapi kalai di lampu merah hanya bentar 1 sampai 3 menit mungkin ga ngaruh kalau di N ya? Saya soalnya ga gitu merasa safe kalau posisi di D saat mobil berhentipeterming77 wrote: ↑Mon Aug 08, 2022 1:56Konsumsi BBM: dijamin dapat diatas 20km/ltr, saya pake CorCross dah jalan 7 bulan dan average stabil di angka 21km/ltr (belum pernah saya reset average sejak keluar dari dealer)hosea wrote: ↑Sun Aug 07, 2022 6:15
Konsumsi BBM.
Ini point utama mobil hybrid, dan disini Altis memberikan hasil yang luar biasa. Setelah jarak tempuh 700 km, dari MID saya dapat 19 km/liter, pakai pertamax. Gaya mengemudi normal, sering kena macet, dan kadang agresif kalau jalanan lengang. Impresif. Kalau luar kota yakin bisa 25 km/liter. Saya masih akam tes dengan metode full tank, nanti saya update hasilnya. Jika benar diatas 18 km/liter, diisi pertamax turbo pun worthed, karena penghematan bbm nya lebih dari 50% dibanding mobil saya lainnya. Well done Toyota.
Catatan khusus :
1. Mobil ini ketika dalam posisi transmisi N dan mesin hidup, ketika lebih dari 10 menit muncul warning di MID bahwa transmisi panas dan energh baterai depleted, dan diminta segera pindah ke posisi P. Saya belum sempat tanya bengkelnya, tapi pernah baca di google bahwa ECVT hybrid ini beda dengan CVT biasa, dalam arti dia tidak punya rasio pulley variable sesungguhnya. Hanya ada 2 posisi : jalan (D , R dan N) atau stop (P). Jadi ketika posisi N, sebetulnya pulley tetap berputar tapi tidak terkoneksi ke roda. Dalam keadaan lama aka timbul panas di transmisi dan mengambil energy dari baterai tanpa ada charging.
Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.
Soal posisi gigi di N, sepertinya kalau posisi N itu sistem recharge batre ga terkonek, jadi batre bakalan depleted terus, jadinya kita harus posisi D (dng injak rem) atau P, krn begitu pindah ke D/P keliatan grafis pengisian batre nya, kalau di N mesin bensinnya bisa jadi nyala tapi ga bisa charging batre. Harus biasakan diri di lampu merah tetap posisi D dng injak rem jadinya.