GP Germany : Yang Juara Honda atau Michelin?

[y_anjasrana]

Tim pabrikan raksasa otomotif, Repsol Honda akhirnya bangun dari tidurnya. Pada GP Germany di Sachsenring kemarin, Duo Spanyol & USA yakni Pedrosa dan Hayden berhasil naik podium 1 & 3. Dari posisi start ke-2, Pedrosa bersaing dengan Stoner dan Melandri pada lap awal. Tetapi setelah leading, tak terkejar lagi awal hingga finish. Dari laptimenya, kandidat juara 2007, Stoner, jelas tertinggal jauh, sekitar 0,5 detik lebih per lap. Bahkan Pedrosa juga berhasil mencatat rekor lap baru atas rekor sebelumnya atas namanya sendiri yang dibuat tahun 2006.

Yang luar biasa, melihat perjuangan Hayden, yang start dari posisi 14 akibat tertinggal 0,7 detik pada babak kualifikasi. Dengan start yang bagus, Hayden berhasil menyodok ke posisi 10, lalu bertahap maju terus. Hingga pada akhirnya berhasil menyodok ke posisi 3. Sebaliknya Rossi malah melempem. Rossi jatuh saat hendak menyalip Randy de Puniet di tikungan ke-3. Saat menyalip, roda depannya terlihat kehilangan grip. Akibatnya motornya langsung meluncur ke rumput. Untung saja Randy de Puniet tidak tersenggol.

Stoner sendiri melorot trus setelah kedodoran mengejar Pedrosa dari lap awal. Sedangkan Hopkins adem ayem saja di bawah 5 besar. Namun yang mengejutkan adalah Capirossi yang mampu menyodok ke posisi 2 dari posisi 8-9. Adapun Melandri mengalami nasib yang sama dengan Stoner. Setelah ngotot bersama Stoner dan Pedrosa di lap-lap awal, akhirnya melorot di lap-lap akhir.

Hasil ini merupakan kesuksesan besar bagi tim Honda Repsol, setelah minim podium pada musim 2007 ini. Namun agak diragukan, mengingat faktor ban sangat besar dalam balap kemarin. Bila diperhatikan pembalap Bridgestone terlihat kesulitan mengejar pengguna Michelin. Hanya tim Ducati yang mampu bersaing. Kemungkinan karena faktor motorlah mereka bisa bersaing. Itupun di lap awal hingga pertengahan. Lihat saja John Hopkins yang sepertinya tidak bisa tampil ngotot seperti biasanya. Sebaliknya Hayden dengan mudah mampu menyusul dari posisi 14 hingga ke podium 3. Tapi dibalik kesuksesan Honda Repsol, perlu diingat bahwa Pedrosa memang sangat cepat disini. Dilihat lap rekor tahun 2006 baik pole maupun balapnya, dipegang oleh dia. Tak heran settingan motor pasti lebih baik. Sedangkan Hayden bisa saja mendapatkan bantuan informasi setting dari Pedrosa.

Faktor lain yang menentukan kemenangan Repsol Honda adalah sirkuit. Tenaga Honda masih kalah dari Ducati. Namun dengan penampilan yang relatif konsisten, merata di lap awal hingga akhir, mereka dapat menghemat ban. Bila melihat aksi GP250 sebelumnya. Kelihatan bahwa mereka yang ngotot di awal-awal akhirnya kendor di lap akhir. Dengan menggunakan ban slick hard depan-belakang, duet Pedrosa-Hayden bisa bertahan hingga lap akhir. Hal ini juga terjadi pada Jorge Lorenzo di GP250, Loris Capirossi di MotoGP. Struktur sirkuit yang naik turun dan banyak belok ke kiri merupakan faktor penyebab habisnya ban. Apalagi banyak diantaranya adalah blind corner alias tikungan buta, yakni setelah puncak tanjakan langsung berbelok seperti pada pertengahan sirkuit. Atau juga straight menurun, lalu diujungnya berbelok seperti pada tikungan ke-2 sebelum finish. Rider yang hebat late-brakingnya, seperti Rossi dan Barros akan cepat kehilangan grip. Namun itu semua kembali lagi ke daya tahan ban. Sepertinya dalam cuaca panas kemarin, pengguna Bridgestone sulit tampil baik. Sehingga tampil aman merupakan pilihan yang terbaik, mengingat masih banyak kesempatan mendulang poin penuh.

[Handy]

memang performance honda udah mulai membaik. tapi juga kebantu sama ban.

klo rossi ofer confidence di belokan chicane begitu dipaksa hbs sampai kehilangan grip. padahal bisa diambil di beberapa belokan di depan kok.

[Handy]

memang performance honda udah mulai membaik. tapi juga kebantu sama ban.

klo rossi ofer confidence di belokan chicane begitu dipaksa hbs sampai kehilangan grip. padahal bisa diambil di beberapa belokan di depan kok.