hmm mungkin ane di sini masi newbie soal perolian broVanzMatic wrote:Gile, mosok API service nya pada mulai dari angka 0???? Kira2, apa gunanya yaa API dari angka 0 untuk iklim hot? Apalagi Thai itu khan panasnya ngajubileh bener tuuuh!?!Turboman wrote:1. Kurang paham, tapi sih sesama oli 15W-40 sih biasanya bedanya gak kelewat signifikan.basah wrote: 1. Thx bro........kalo dikomparasi elf 15w 40 dengan Repsol Turbo SPHD item gimana kelebihan dan kekurangannya ?
2. Gak ada info soal Fastron Diesel bro turbo ? sekali-sekali lah bro analisis produk domestik....
2. pelumas dalam negeri yg saya pernah pakai = Syntex SynEvo 10W-40 jalan sampai 6300 Km, scr feel enak, tapi belum pernah saya Uji Lab di Corelab.
Sayang skg ini manajemen Syntex spt pecah, lalu lahir merek baru Q-range en sy dah gak ikutin lagi
Fastron Diesel belum pernah coba, monggo kalo ada yg udah test utk uji sample oli bekas ke Corelab
Well, memang sgt disayangkan pilihan pelumas buatan dalam negeri di Indonesia yg benar2 berkualitas sgt terbatas......ini semua disebabkan iklim investasi kita yg kurang kondusif sehingga pengusaha cenderung memproduksi produk2 yg turnover-nya cepat dimana kebanyakan adalah kelas Low end / ekonomi.
Berbeda dengan Thailand dimana PTT sudah sampai level memproduksi oli Full Synth 0W-30 API SN dan 5W30 Full Synth Heavy Duty Diesel ACEA E-4 atau Petronas dengan Syntium 5000 / Urania Masimo.........ane aja ampe ngiler ngeliatnya.
Why ? karena Pemerintah Thailand sangat melindungi produk buatan dalam negeri Thailand, sehingga industri lokal bisa tumbuh hebat.
Pelumas PTT :
http://pttweb2.pttplc.com/weblub/en/lub ... hicle.aspx

Setelah baca2 artikel di bobistheoilguy.com 90% keausan disebabkan gesekan ketika mesin masih dingin karena viskositas olinya masih kental.. sedangkan ketika suhu mesin sudah panas (90-100 derajat C) maka oli kekentalannya optimal untuk melindungi mesin (viskositas 10). Saat cold start up nah rata2 oli kan kental sehingga belum maksimal melindungi mesin.
Kekentalan pada 100 derajat C:
1. Oli dg rating straight 30 memiliki kekentalan 10 <- Optimal
2. Oli dg rating straight 10 memiliki kekentalan 6 <- terlalu encer
3. Oli multi grade dg rating 10w30 memiliki kekentalan 10 <- Optimal
4. Oli multi grade dg rating 0w30 memiliki kekentalan 10 <- Optimal
Kekentalan pada cold startup 24 derjat C:
1. Oli dg rating straight 30 memiliki kekentalan 250
2. Oli dg rating straight 10 memiliki kekentalan 30
3. Oli multi grade dg rating 10w30 memiliki kekentalan 100
4. Oli multi grade dg rating 0w30 memiliki kekentalan 40
Nah kalo dilihat dari kekentalan pas start di 24 derajat kan kelihatan oli grade apa yg paling oke melindungi mesin hehehe
CMIIW
