kalo ane pribadi sih setuju yg boleh dikasih insentif pajak ya mending mobil niaga aja, spt pick up single cab (Box) micro / mini sampai full size & truk
Serta mobil van dgn kapasitas di atas 10 orang dgn tempat duduk forward facing (bukan hadap hadapan). Yg hadap2-an ikut kriteria di atas.
SUV 4X4 dengan range harga maksimum x x x jt dapat "semi insentive" pajak, alias PPnBM disamakan dgn SUV 4X2 saat ini, guna membantu percepatan pembangunan daerah tertinggal, kalau mau di spesifik lagi = khusus yg transmisi manual. Range harga misal = max 400 jt. FOB sebelum PPNBM & PKB (dia atas itu dianggap barang mewah).
Karena utk menunjang bisnis
Mobil penumpang pribadi apapun bentuknya =
Hantam Pajak tinggi
Setuju dgn opini di Jepun spt yg diceritakan om Vanz, yg pake mobil adalah orang2 kota kecil krn di kota kecil gak ada MRT
Memang sih yg ideal fase2 transportasi itu :
- Mobil pribadi utk desa / kota kecil / kota baru dimana sarana transportasi massal masih terbatas
- Begitu populasi suatu kota kecil membesar, segera dibangun MRT, penggunaan mobil pribadi mulai digantikan oleh kereta
- Kota besar yg padat penduduk, Transportasi Massal adalah mutlak
Kalo ngeliat di jalanan Osaka th 2012 :
- mayoritas penduduk naik kereta
- Commuting jarak pendek naik sepeda gowes (bukan motor)
- Parkir umum sepeda ada dimana2
- Taxi2 baru ramai keluar setelah di atas jam 11 malam dimana MRT sudah stop operasi
- Motor jarang terlihat
Apa yg terjadi di Indonesia 180 derajat dibanding di negara sono
Sampai di komen berita detik skg adalah istilah baru yaitu JONI alias JOngos NIpp*n
*saya benar2 jengkel sekali nich & just IMO ajah*
